pernikahan

Keesokan harinya di mansion keluarga Atmaja.

Sesuai dengan permintaan Gael, pernikahan itu diadakan tertutup tanpa adanya pesta yang meriah dan undangan. Hanya ada beberapa kerabat keluarga mereka yang ikut menyaksikan acara sakral itu.

Nia duduk di samping Gael sebelum acara pernikahan itu dimulai. Mita tersenyum bahagia melihat Nia yang berada disamping Gael putra nya itu terlihat sangat cantik dengan kebaya putih yang ia kenakan, berbeda jauh dari penampilan Nia biasanya dimana ia dipoles dengan make-up yang membuat semua orang pangling akan kecantikan nya itu.

Tapi tidak berarti dengan Gael, ia bahkan tidak sedikit pun melihat kearah Nia. Yang ada dipikirannya hanya lah secepatnya bisa keluar dari situasi saat itu.

Tak lama kemudian acara pernikahan itu pun selesai, karena tidak adanya acara pesta meriah semua kerabat yang menghadiri acara pernikahan itu pamit hendak pulang. Termasuk juga dad Aska dan mom Nada pamit pulang.

Nia mengikuti langkah Gael dari belakang menuju kekamar Gael, dan begitu Nia berada di dalam kamar milik Gael ia terkejut dengan ucapan Gael.

"Kau jangan senang dulu! pernikahan ini aku lakukan hanya karna tidak ingin mengecewakan mama ku saja, dan aku harap kau tidak menganggap pernikahan ini dengan serius. Karna aku akan menceraikan mu begitu waktunya tiba dan dengan begitu masalah kita selesai pada saat itu! " ucap Gael tanpa ekspresi yang mencengangkan Nia.

Kalau begitu kenapa tuan mengiyakan pernikahan ini jika pada akhirnya tuan meminta bercerai? tanya Nia yang tak mengerti dengan jalan pikiran tuannya itu.

"Hanya ini cara satu-satunya untuk mempertanggung jawabkan perbuatanku meskipun aku tidak dapat mengingat dengan jelas apa yang sudah aku lakukan padamu. " Jawab Gael menekan setiap kata yang diucapkan olehnya.

"Dan satu lagi jangan pernah mencampuri urusan ku! dan berpura-pura lah didepan mama sebagai istri ku tapi setelah dibelakang mama aku tetap sebagai tuan mu! " Terang Gael memerintah kan kepada Nia.

"Baik tuan! " hanya itu yang keluar dari mulut Nia namun pada saat itu juga ia merasakan sakit dihatinya dimana pria yang baru beberapa menit lalu menikahinya mempertegas status mereka yang tak lain hanya lah sebagai tuan dan pelayan.

Dengan sekuat tenaga Nia menyemangati dirinya sendiri. "Aku pasti bisa menghadapi ini semua, aku kuat dan akan bertahan sesuai dengan batas waktu yang sudah tuan tentukan. " Gumam Nia dalam hatinya.

"Kau mau apa? " tanya Gael melihat Nia hendak duduk di tepi ranjangnya. "A aku" Nia terlihat gugup takut akan sorot mata tajam Gael kepadanya.

"Kau jangan sesekali menyentuh barang milik ku yang ada dikamar ini dan sama halnya dengan ranjang ini kau tidur lah disana! " Gael menunjukkan sofa yang tak jauh dari ranjang miliknya.

"Ba baik tuan. " Nia pun berjalan menuju sofa tersebut dan mendudukkan dirinya disana dengan hati yang sakit menerima perlakuan tuan sekaligus suaminya itu.

Gael keluar dari kamar meninggalkan Nia disana setelah memberitahu kepada Nia keinginannya itu. Nia hanya bisa menatap punggung Gael sampai tak terlihat dibalik pintu. Setelah itu Nia membersihkan dirinya dan kemudian mengganti pakaiannya.

"Nia.. " panggil Mita memasuki kamar putra dan menantunya itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. "Ia ada apa nonya? " Nia berdiri dari duduknya.

"Mama" mulai sekarang kau harus memanggil ku mama sama seperti Gael! " Mita mengambil tangan Nia dan menggenggamnya dengan lembut.

"Kau harus bersabar dengan sikap Gael kepada mu, mungkin dia butuh waktu untuk bisa menerima mu dan pernikahan kalian. Tapi percayalah Gael adalah laki-laki baik jadi tolong berusahalah memenangkan hatinya dan buat dia jatuh cinta kepada mu! " pinta Mita penuh harap kepada Nia.

"Aku akan berusaha seperti yang mama inginkan. " Ucap Nia menyenangkan hati mama mertuanya itu.

Mita memeluk Nia dengan rasa haru dimana menantunya itu mau mengikuti apa yang dikatakan olehnya.

"Ya Tuhan bagaimana ini aku tidak mungkin membohongi mama yang berharap banyak dari ku. " Gumam Nia tetap berada dipelukan Mita.

Jam berdetak menggema dikamar itu dimana sudah menunjukkan pukul satu dini hari namun Gael belum juga kembali. Entah dimana ia pada jam selarut ini Nia berusaha menahan kantuknya menunggu sampai Gael pulang namun karna terlalu lama menunggunya akhirnya Nia tertidur disofa dengan posisi duduk sambil menyandarkan punggung nya di sandaran sofa tersebut.

Tepat pukul dua dini hari Gael baru kembali, ia melihat Nia yang tertidur disofa dan berusaha untuk tidak memperdulikan keberadaan Nia disana.

Gael masuk kedalam kamar mandi dan. mengganti pakaian nya sebelumnya tidur namun ketika Gael hendak naik keatas tempat tidur, Gael mendekati Nia dan berdiri tepat didepan Nia yang sedang tertidur itu.

"Aku tidak tau harus bagaimana agar secepatnya bisa menceraikan mu dan kita berdua akan terlepas dari sandiwara ini. " Pekik Gael kemudian ia kembali ke ranjangnya dan merebahkan dirinya disana.

Keesokan harinya.

Nia yang sudah terbiasa bangun pagi, kini membantu para pelayan di dapur menyiapkan sarapan untuk Gael dan juga mertuanya. Walaupun pak Agus sebagai kepala pelayan di mansion itu sudah melarangnya namun tetap saja Nia memaksa ingin membuatkan sarapan itu.

Dan dengan terpaksa pak Agus memberikannya ijin namun tetap menyuruh beberapa pelayan untuk membantunya menyiapkan sarapan sesuai keinginan Nia.

"Terima kasih pak gus... " Seru Nia tersenyum kegirangan. "Agus nyonya" larat pak Agus.

"Iss.. Bukan kah itu sama saja? " timpal Nia mengerucutkan bibirnya.

"Beda nyonya! " jelas pak Agus tak mau kalah.

"Terserah pak gus saja lah! " balas Nia dengan cuek sementara pak Agus hanya bisa menghela nafas melihat sikap Nia yang memang sejak awal datang ke mansion itu sudah berbeda dengan pelayan lain yang takut dan patuh pada setiap perintah nya.

Namun Nia tidak demikian, ia pasti akan protes jika apa yang dirasanya tidak benar dan itu menyebabkan perdebatan kecil antara pak Agus dengannya. Ya walaupun pada akhirnya Nia akan melakukannya tapi sepertinya ia senang jika membuat pak Agus sedikit kerepotan.

Selesai dengan acara membuatkan sarapan, Nia meletakkan masakan buatannya diatas meja makan dan tak lama Mita dan juga Gael turun dari kamar mereka masing-masing.

"Nia.. Apa kau yang menyiapkan sarapannya? " tanya Mita sambil menarik kursi untuk ia duduk.

"Nia dibantu yang lainnya kok mah. " Terang Nia ikut duduk di sebelah Gael. Sementara Gael hanya diam mendengarkan kedua nya. Nia mengambilkan sarapan untuk Gael tanpa di minta olehnya.

"Ini. " Nia meletakkan piring yang sudah berisikan nasi dan lauk pauk untuk suaminya itu tepat didepan Gael.

"Aku tidak ingin sarapan nasi. " seru Gael tanpa menatap Nia. "Lalu aku harus menyiapkan apa untuk mu? " tanya Nia dengan sabar.

"Buatkan aku kopi! " suruh Gael. "Baik lah tunggu sebentar. " Kemudian Nia membuatkan kopi sesuai dengan yang diminta oleh suaminya itu.

Baru saja Nia meletakkan kopi tersebut, Daren datang dan menyapa mereka. "Selamat pagi tuan, nyonya. " Safa Daren.

"Kebetulan kau sudah datang! ayo kita berangkat sekarang! " perintah Gael kepada Daren dan meninggalkan Nia begitu saja tanpa sepatah kata pun.

Bersambung!

Terpopuler

Comments

SOO🍒

SOO🍒

awas ntar kalo loe bucin ke nia tuan gael gw ketawain loe 😏😏

2022-03-08

0

Meylin

Meylin

semoga yg Bucin duluan c gael

2021-11-07

3

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

Gael jahat bgt

2021-11-06

5

lihat semua
Episodes
1 Awal kehancuran
2 Keputusan Mita
3 Tidak mungkin
4 pernikahan
5 Kesedihan
6 Es balok.
7 Demi kebaikan kita
8 Kedatangan Mauren.
9 Pernikahan Mauren dan Revan
10 Mama Mita berangkat
11 Inilah tempat ku sebenarnya
12 Nia pov
13 Dicium pas bunga
14 Gael menghindari Tian
15 Bunga lily
16 Dekapan
17 Bingung dengan perasaanku sendiri.
18 Bertemu Pirdo
19 Memberi sedikit peringatan
20 Aku bukan karung beras
21 Alasan Tian menemui Gael
22 Gael bertemu dengan Kiren
23 Perubahan sikap
24 Pertemuan tak terduga
25 Bertemu kembali
26 Meminta penjelasan.
27 Meninggalkan mansion
28 Membangun tembok diantara kita
29 Melakukan untuk kedua kalinya
30 Aku takut kehilangan mu
31 Melihat dan mendengar
32 Perubahan sikap Nia
33 Bertemu dirumah sakit
34 Sampaikan pada bintang
35 Kepergian Kiren
36 Pertama kali ke kantor Gael
37 Sepiring berdua
38 Berterima kasih dengan cara lain
39 Menghindar
40 Kesal sekaligus malu
41 Meminta penjelasan dari Halima
42 Mengunjungi Fian
43 Mendiamkan
44 Mainan baru
45 Salah faham.
46 Salah faham part 2
47 Mita kembali.
48 Tidak ingin menyulitkan ku
49 Hukuman
50 Mita tersenyum bahagia
51 Tersipu malu
52 Kedatangan Serli
53 Kedatangan Serli part 2
54 Mengerjai Nia
55 Rencana gagal
56 Keingin tahuan Tian
57 Tian mengetahui kebenaran
58 Serli membuat keributan.
59 Sekilas kehidupan Daren
60 Sekilas kehidupan Daren part 2
61 Sisi berbeda dari Halima
62 Daren bertemu Ica
63 Perdebatan Ica dan tante Sarah
64 Membawa Ica
65 Daren merusak suasana
66 Episode 66. Rencana baru Serli
67 Episode 67. Serli mengetahui kebenaran
68 Episode 68. Hukuman
69 Episode 69. Barang pemberian Gael
70 Episode 70. Daren datang tepat waktu
71 Episode 71. Ica tinggal bersama Daren
72 Episode 72. Penculikan Nia
73 Episode 73. Nia ditemukan
74 Episode 74. Menyatakan perasaan
75 Episode 75. Daren dijebak
76 Episode 76. Daren dijebak part 2
77 Episode 77. Niat busuk Meta
78 Episode 78. Daren menikahi Ica
79 Episode 79. Tamat
80 Episode 80. Pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Awal kehancuran
2
Keputusan Mita
3
Tidak mungkin
4
pernikahan
5
Kesedihan
6
Es balok.
7
Demi kebaikan kita
8
Kedatangan Mauren.
9
Pernikahan Mauren dan Revan
10
Mama Mita berangkat
11
Inilah tempat ku sebenarnya
12
Nia pov
13
Dicium pas bunga
14
Gael menghindari Tian
15
Bunga lily
16
Dekapan
17
Bingung dengan perasaanku sendiri.
18
Bertemu Pirdo
19
Memberi sedikit peringatan
20
Aku bukan karung beras
21
Alasan Tian menemui Gael
22
Gael bertemu dengan Kiren
23
Perubahan sikap
24
Pertemuan tak terduga
25
Bertemu kembali
26
Meminta penjelasan.
27
Meninggalkan mansion
28
Membangun tembok diantara kita
29
Melakukan untuk kedua kalinya
30
Aku takut kehilangan mu
31
Melihat dan mendengar
32
Perubahan sikap Nia
33
Bertemu dirumah sakit
34
Sampaikan pada bintang
35
Kepergian Kiren
36
Pertama kali ke kantor Gael
37
Sepiring berdua
38
Berterima kasih dengan cara lain
39
Menghindar
40
Kesal sekaligus malu
41
Meminta penjelasan dari Halima
42
Mengunjungi Fian
43
Mendiamkan
44
Mainan baru
45
Salah faham.
46
Salah faham part 2
47
Mita kembali.
48
Tidak ingin menyulitkan ku
49
Hukuman
50
Mita tersenyum bahagia
51
Tersipu malu
52
Kedatangan Serli
53
Kedatangan Serli part 2
54
Mengerjai Nia
55
Rencana gagal
56
Keingin tahuan Tian
57
Tian mengetahui kebenaran
58
Serli membuat keributan.
59
Sekilas kehidupan Daren
60
Sekilas kehidupan Daren part 2
61
Sisi berbeda dari Halima
62
Daren bertemu Ica
63
Perdebatan Ica dan tante Sarah
64
Membawa Ica
65
Daren merusak suasana
66
Episode 66. Rencana baru Serli
67
Episode 67. Serli mengetahui kebenaran
68
Episode 68. Hukuman
69
Episode 69. Barang pemberian Gael
70
Episode 70. Daren datang tepat waktu
71
Episode 71. Ica tinggal bersama Daren
72
Episode 72. Penculikan Nia
73
Episode 73. Nia ditemukan
74
Episode 74. Menyatakan perasaan
75
Episode 75. Daren dijebak
76
Episode 76. Daren dijebak part 2
77
Episode 77. Niat busuk Meta
78
Episode 78. Daren menikahi Ica
79
Episode 79. Tamat
80
Episode 80. Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!