Terpaksa Menikah Dengan Pria Dingin
Tania gadis yang baru saja lulus sekolah menengah atas terpaksa harus bekerja sebagai asisten rumah tangga di sebuah mansion keluarga Atmaja karena hidupnya yang kini hanya sebatang kara.
Majikannya mempekerjakan nya karena kasihan melihat hidupnya yang baru saja kehilangan ibu yang selama ini sudah membesarkannya. Ibu Nia semasa hidupnya bekerja sebagai asisten rumah tangga di mansion Atmaja untuk menghidupi dirinya dan juga Nia.
Dan setelah ibunya tiada Nia pun menggantikan pekerjaan ibunya itu yang diminta langsung oleh Mita nyonya besar di mansion itu.
Mita yang merasa kasihan kepadanya memperlakukan Nia dengan baik walaupun hanya sebagian asisten rumah tangga namun Nia menikmati hidupnya bangkit dari keterpurukan setelah kepergian sang ibu.
Nia yang baru saja bekerja tiga hari dikejutkan dengan kedatangan Mita yang memasuki dapur dimalam hari yang mulai larut ketika Nia juga pergi ke dapur untuk mengambil air minum untuk nya.
"Nia.. " suara yang sudah sangat ia kenali itu memanggil namanya. Sontak Nia membalikkan badannya kebelakang untuk melihat majikannya itu.
"Ia nyonya"
"Sedang apa kau disini? "
"Saya hanya mengambil minum nyonya. " Jawab Nia merasa tidak enak.
"Kalau begitu tolong kau buatkan aku teh hangat dan antarkan kekamar ku! " suruh Mita.
"Baik nyonya. "
Nia pun segera membuatkan teh hangat yang diminta oleh majikannya itu. Membawa teh tersebut ke lantai dua menuju kamar majikannya itu. Ketika menaiki tangga ia berpapasan dengan Daren asisten Gael yang baru keluar dari kamar tuannya dan meninggalkan tuannya itu yang sedang mabuk.
Nia menatap kagum akan Daren ia terkagum-kagum akan pesonanya. Pria tampan bertubuh tinggi dan tegap itu sampai Nia tidak lagi memperhatikan langkah kakinya yang terhenti seakan tertahan di tempatnya.
Daren membungkukkan sedikit kepalanya ketika berpapasan dengan Nia dan Daren kembali melanjutkan langkahnya tanpa berkata apa pun kepada Nia.
"Ya ampun kenapa dia begitu tampan! " Nia tak berhenti menatap punggung Daren yang terus berlalu menjauh darinya.
"Astaga, aku hampir lupa dengan tugas ku." Pekik Nia kemudian berbalik melanjutkan langkahnya. Namun Nia kebingungan ketika ia sudah berada di lantai dua, pasalnya ini pertama kalinya Nia menginjakkan kakinya disana.
Selama tiga hari ini Nia selalu bertugas membersihkan dilantai bagian bawah karena semua yang menjadi art disana sudah memiliki tugas masing-masing membersihkan setiap sudut ruangan mansion tersebut.
Dengan bingung Nia tetap melangkah kan kakinya menuju kamar majikannya yang belum Nia ketahui dimana posisinya.
"Sepertinya ini kamarnya?" Nia hendak mengetuk pintu kamar itu namun gerakan tangannya terhenti ketika melihat pintu itu tidak tertutup dengan rapat.
Perlahan Nia membuka pintu kamar tersebut dan melangkahkan kakinya memasuki kamar tersebut. "Nyonya... Apa anda didalam? " panggil Nia dengan sedikit berteriak.
Namun tidak ada sahutan dari dalam sana. "Sepertinya ini bukan kamarnya. " Ucap Nia begitu ia memperhatikan desain kamar itu terkesan seperti kamar untuk pria.
Ketika hendak keluar Nia mendengar suara muntahan dari dalam kamar mandi yang otomatis menghentikan langkahnya.
Nia meletakkan teh hangat yang ia bawa tadi diatas nakas kemudian berjalan menuju kamar mandi.
"Nyonya... Apa nyonya baik-baik saja? " tanya Nia dari balik pintu namun tidak ada jawaban dari dalam hanya suara muntahan yang terus ia dengar dari luar.
Akhirnya Nia memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi itu melihat keadaan majikannya itu. Nia terkejut mendapati pria didalam kamar mandi itu dan bukan nyonya Mita seperti perkiraannya.
Nia membantu pria tersebut yang tak lain adalah Gael putra dari majikannya nyonya Mita yang dalam keadaan mabuk tergeletak dilantai kamar mandi dengan tampang yang sudah acak-acakkan.
"Tuan.. Apa anda baik-baik saja? " selidik Nia sambil membantu tuannya itu untuk berdiri dan memapahnya keluar dari kamar mandi menuju tempat tidur dan membaringkan tubuh tuannya itu dengan kesusahan karena postur tubuh Gael yang jauh lebih berat darinya.
Menaikkan kedua kaki Gael keatas ranjang dan melepaskan sepatu tuanya itu kemudian menarik selimut menutupi tubuh tuan nya itu. Ketika hendak pergi tangan Nia ditarik kuat hingga tubuhnya terjatuh tepat di atas dada bidang Gael.
"Jangan pergi! " Suara berat Gael menahan Nia serta tangan kekar Gael memeluk erat tubuh Nia sehingga Nia merasa sulit untuk bernafas. "Tuan.. Lepaskan! " Nia berusaha melepaskan pelukan Gael namun Gael yang dalam keadaan setengah sadar justru tidak melepaskan pelukannya.
"Tuan... Tuan jangan seperti ini, aku kesulitan untuk bernafas." Nia terus mencoba melepaskan diri dari Gael Namun bukannya melepaskan Nia justru Gael membalikkan tubuh Nia hingga tubuhnya berganti posisi dengan Nia.
Nia mulai merasa ketakutan ketika tubuhnya di hapit oleh kedua kaki Gael dengan posisi Nia berada dibawah tubuh tuannya itu.
"Tuan.. Aku mohon lepaskan aku! " Nia memohon sambil terus menggerakkan badannya agar terlepas dari kungkungan tubuh kekar Gael. Namun justru gerakannya itu membangunkan sesuatu milik Gael.
Gael yang dalam keadaan setengah sadar mencumbu Nia mencium bibir Nia dengan paksa. Nia berusaha mendorong tubuh Gael menjauh darinya namun lagi-lagi ia tak berhasil.
Gael terus mencumbu tubuh Nia sementara Nia terus meronta agar terlepas dari Gael namun usahanya sia-sia tubuh nya justru semakin melemah dan tak bisa lagi melawan perlakuan Gael yang terus menciumi leher jenjangnya.
Gael menarik pakaian Nia hingga sobek dan kemudian membuangnya ke sembarang arah. Tubuh Nia yang dalam keadaan setengah polos itu membuat Gael semakin bergairah.
Tanpa memperdulikan Nia yang terus memohon kepadanya, Gael terus melanjutkan aksinya bahkan kini Nia sudah dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun.
Buliran bening dari mata Nia terus mengalir ketika tubuhnya menerima penyatuan dari Gael, merenggut kesuciannya yang selama ini ia jaga dan kini nasib buruk menimpanya dimana ia kehilangan kehormatannya secara paksa tanpa adanya sebuah ikatan diantara mereka berdua.
Gael menjatuhkan tubuhnya disamping Nia setelah mendapat pelepasannya, sementara Nia berusaha meraih selimut untuk menutupi tubuh polosnya sambil terisak.
Daren yang menyadari bahwa ponsel tuannya itu tertinggal didalam mobilnya terpaksa harus putar balik menuju mansion. Dengan perasaan yang sudah lelah Daren harus kembali lagi untuk mengembalikan ponsel milik tuannya itu.
Dengan langkah tergesa-gesa Daren menaiki tangga menuju kamar tuannya dan begitu ia membuka pintu betapa terkejutnya ia melihat seorang wanita sedang menangis duduk dilantai sambil memeluk kedua lututnya dan menundukkan kepalanya diatasnya.
Selanjutnya ia lebih terkejut lagi setelah melihat tuannya itu dalam keadaan tak mengenakan pakaian sedang tak sadarkan diri diatas ranjangnya. Dengan cepat ia mengambilkan selimut dan menutupi tubuh tuannya itu.
"Ada apa ini? " Mita terkejut dengan apa yang dilihatnya. Niatnya yang ingin menghampiri Nia karena sudah hampir tiga puluh menit ia menunggu Nia untuk membawakan teh hangat untuknya kini malah melihat Nia dalam keadaan tak pantas.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Lina Kandar
lanjut tttt
2024-06-06
0
Rania Indani
Tania
2023-12-24
1
Diana Purba
ia
2021-12-10
0