Keputusan Mita

"Ada apa ini Daren? " tanya Mita yang masih berdiri di pintu kamar Gael menatap bingung dengan keadaan kamar yang berantakan dimana pakaian Nia dan pakaian Gael berserakan dilantai.

"Maaf nyonya sepertinya tuan Gael melakukan hal yang tidak pantas kepada pelayan ini." Jelas Daren menundukkan pandangannya.

"Apa? " bagaikan tersambar petir disiang bolong, Mita sangat terkejut mendapati keadaan yang ada dihadapannya kini. Melihat Nia yang masih menagis tanpa berani mengangkat kepalanya. Sementaranya putranya Gael sudah tertidur diatas ranjangnya.

Mita mendekati Nia dengan perasaan iba kepada gadis itu, hatinya kini sudah sangat hancur mendapati putra yang sudah ia besarkan selama ini merusak masa depan seorang gadis yang baru saja kehilangan orang tuanya.

Mita memeluk Nia dengan perasaan ikut bersalah kemudian ia membawa Nia keluar dari kamar itu menuju kamar miliknya.

"Daren... Kau pulanglah besok baru kita selesaikan masalah ini! " suruh Mita kepada Daren.

Daren pun segera ikut keluar dari kamar tuannya itu. "Nyonya saya pamit dulu" Ucap Daren begitu berada di depan kamar tuannya. "Kau hati-hatilah mengemudi dan ingat besok pagi kau harus datang tepat waktu mengurus ulah tuan mu itu! " Perintah Mita kepada Daren.

"Baik nyonya! " Daren pun pergi meninggalkan mansion itu sambil merutuki kelakuan tuannya itu.

Dikamar Mita, Nia yang masih terbalut dengan selimut tak berani untuk melihat kearah nyonya itu yang sedang menatapnya penuh rasa belas kasihan.

Tok... Tok..

Ketukan pintu kamar Mita. "Masuk! " suruh Mita. Dan salah satu pelayan di mansion itu pun masuk kedalam kamar nyonya nya itu membawa pakaian Nia yang sebelumnya diminta Mita kepada pelayan itu.

"Ini nyonya pakaian yang nyonya minta. " Terang Halimah meletakkan pakaian itu diatas ranjang tepat di samping Nia.

"Nia apa kau baik-baik saja? " tanya Halima yang menghawatirkan Nia.

"Kau boleh pergi biar kan Nia disini dulu! " suruh Mita kepada Halima.

"Tapi nyonya... " Halima tidak tenang melihat keadaan Nia yang hanya membungkus tubuhnya dengan selimut.

"Kau tak perlu Khawatir, Nia akan baik-baik saja bersama ku disini. "

"Baik nyonya, saya permisi." Halima pun membungkukkan badannya sebelum ia meninggalkan kamar majikannya itu pada hal ia ingin sekali menanyakan apa yang terjadi kepada Nia dan memberi kan semangat serta ingin mendengar apa yang sudah terjadi kepada Nia yang sudah ia anggap teman itu.

"Nia.. Apa yang terjadi padamu? " gumam Halima dalam hati sambil berjalan meninggalkan kamar tersebut. Ada perasaan tidak tenang dihati Halima melihat Nia seperti itu dan memaksa otaknya terus berpikir namun Halima tetap tak mendapat jawaban dari itu semua.

Selama Nia tinggal dan mulai bekerja di mansion itu Halima lah yang menjadi teman dan Nia karena perbedaan usia keduanya tidak terlalu jauh membuat keduanya cepat lebih akrab dibanding dengan pelayan yang lainnya.

"Nia bersihkan lah terlebih dahulu badan mu dan ini pakaian ganti mu yang dibawakan oleh Halima tadi. " Mita berkata dengan lembut agar Nia tidak merasa takut padanya. Karena sedari tadi Nia tak berani menatapnya sedikit pun.

Nia berdiri dari duduknya kemudian mengambil pakaiannya itu dan hendak keluar dari kamar itu.

"Kau mau kemana? " Mita menghentikan langkah kaki Nia yang mengarah ke pintu keluar.

"Saya mau kekamar saya nyonya. " Terang Nia.

"Kau mandi lah disini dan malam ini kau tidur disini bersama ku! " Terang Mita.

"Baik nyonya! " ucap Nia kemudian Nia masuk kedalam kamar mandi yang ada di kamar majikannya itu.

Didalam kamar mandi Nia menangis meratapi nasibnya yang sudah kehilangan kehormatannya. Cukup lama Nia berada didalam kamar mandi sehingga Mita merasa cemas dibuatnya.

"Nia... Apa kau baik-baik saja? " Mita mengetuk pintu kamar mandi dengan perasaan cemas takut Nia berbuat nekat didalam sana.

Clek

Nia membuka pintu kamar mandi dan keluar dari dalam sana dengan menundukkan kepalanya.

"Ia nyonya saya baik-baik saja. " Terang Nia memberitahukan keadaannya.

Mita menuntun Nia untuk duduk dipinggiran ranjangnya. "Nia... Coba kau ceritakan kejadian yang sebenarnya apa yang terjadi? " tanya Mita sambil mengelus rambut Nia dengan lembut agar Nia tidak takut mengatakan apa yang sudah terjadi kepadanya.

"Nyonya.. Maafkan saya! saya salah masuk kamar ketika saya ingin mengantarkan teh hangat yang nyonya minta. Ketika saya hendak mengetuk pintu kamar itu ternyata kamar itu tidak tertutup rapat dan saya masuk karena mengira itu adalah kamar nyonya.

Dan begitu masuk saya menyadari bahwa itu bukan kamar nyonya yang terlihat dari desain kamar itu tapi ketika saya hendak keluar saya mendengar suara muntahan dari dalam kamar mandi dan saya pikir itu adalah nyonya tanpa berpikiran buruk saya meletakkan teh yang saya bawa diatas nakas kemudian saya melihat kekamar mandi dan saya terkejut mendapati tuan muda Gael sedang tergeletak dilantai kamar mandi.

Saya membantu tuan Gael keluar dari kamar mandi dan membantu tuan muda menaikkan tubuhnya keatas tempat tidur, menyelimuti tuan sebelum saya pergi dari kamar itu namun tangan saya ditarik oleh tuan Gael dan..." Nia tidak bisa lagi meneruskan kata-katanya. Ia menangis saat mengingat kembali apa yang sudah terjadi padanya.

"Sudah jangan menangis! " Mita mengusap air mata Nia dari wajahnya dengan penuh kelembutan dan perasaan bersalah karena ia lah yang memaksa Nia tinggal di mansion nya dan bekerja menjadi pelayan nya karena merasa kasihan jika Nia harus tinggal sendiri semenjak kepergian ibunya yang sebelumnya menjadi orang dipercayanya bekerja di mansion sebagian pelayan disana.

"Besok kita akan bicara dengan Gael dan aku pastikan dia akan bertanggung jawab atas perbuatannya kepada mu. " Ucap Mita menenangkan Nia.

"Untuk malam ini kau tidur lah bersama ku disini. "

Pinta Mita. "Tidak usah nyonya, Halima pasti sedang menunggu ku sekarang. " Tolak Nia.

"Sudah jangan membantah sekarang kau tidurlah ini sudah larut malam! " Suruh Mita.

"Baik nyonya." Nia pun tak bisa berkutik dengan perintah Mita.

Nia ikut berbaring disebelah nyonya Mita, ia membalikkan badannya membelakangi nyonya itu dan tak butuh waktu lama Nia pun tertidur. Sementara Mita justru tidak bisa memejamkan matanya, ia terus berpikir untuk mencari jalan keluar dari perbuatan putra nya itu yang sudah melakukan perbuatan yang tidak pantas.

Mita melihat kearah Nia untuk memastikan bahwa ia sudah tertidur dan benar saja dugaannya Nia terlelap di sampingnya meninggalkan sejenak beban hidupnya yang menyakitkan. Nafasnya yang teratur menandakan ia sedang benar-benar berada di alam mimpi indahnya.

Mita sadar ia harus membuat kepuasan tegas atas perbuatan putra nya dengan bertanggung jawab akan perbuatannya kepada Nia.

Bersambung!

Terpopuler

Comments

Eti

Eti

untung ibu Gael nyonya Mita Baek ya

2021-11-27

1

Sudar Samil

Sudar Samil

Malang nasibmu mau mencari hidup yg layak tapi ketimpa masalah

2021-11-11

1

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

nyimak

2021-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal kehancuran
2 Keputusan Mita
3 Tidak mungkin
4 pernikahan
5 Kesedihan
6 Es balok.
7 Demi kebaikan kita
8 Kedatangan Mauren.
9 Pernikahan Mauren dan Revan
10 Mama Mita berangkat
11 Inilah tempat ku sebenarnya
12 Nia pov
13 Dicium pas bunga
14 Gael menghindari Tian
15 Bunga lily
16 Dekapan
17 Bingung dengan perasaanku sendiri.
18 Bertemu Pirdo
19 Memberi sedikit peringatan
20 Aku bukan karung beras
21 Alasan Tian menemui Gael
22 Gael bertemu dengan Kiren
23 Perubahan sikap
24 Pertemuan tak terduga
25 Bertemu kembali
26 Meminta penjelasan.
27 Meninggalkan mansion
28 Membangun tembok diantara kita
29 Melakukan untuk kedua kalinya
30 Aku takut kehilangan mu
31 Melihat dan mendengar
32 Perubahan sikap Nia
33 Bertemu dirumah sakit
34 Sampaikan pada bintang
35 Kepergian Kiren
36 Pertama kali ke kantor Gael
37 Sepiring berdua
38 Berterima kasih dengan cara lain
39 Menghindar
40 Kesal sekaligus malu
41 Meminta penjelasan dari Halima
42 Mengunjungi Fian
43 Mendiamkan
44 Mainan baru
45 Salah faham.
46 Salah faham part 2
47 Mita kembali.
48 Tidak ingin menyulitkan ku
49 Hukuman
50 Mita tersenyum bahagia
51 Tersipu malu
52 Kedatangan Serli
53 Kedatangan Serli part 2
54 Mengerjai Nia
55 Rencana gagal
56 Keingin tahuan Tian
57 Tian mengetahui kebenaran
58 Serli membuat keributan.
59 Sekilas kehidupan Daren
60 Sekilas kehidupan Daren part 2
61 Sisi berbeda dari Halima
62 Daren bertemu Ica
63 Perdebatan Ica dan tante Sarah
64 Membawa Ica
65 Daren merusak suasana
66 Episode 66. Rencana baru Serli
67 Episode 67. Serli mengetahui kebenaran
68 Episode 68. Hukuman
69 Episode 69. Barang pemberian Gael
70 Episode 70. Daren datang tepat waktu
71 Episode 71. Ica tinggal bersama Daren
72 Episode 72. Penculikan Nia
73 Episode 73. Nia ditemukan
74 Episode 74. Menyatakan perasaan
75 Episode 75. Daren dijebak
76 Episode 76. Daren dijebak part 2
77 Episode 77. Niat busuk Meta
78 Episode 78. Daren menikahi Ica
79 Episode 79. Tamat
80 Episode 80. Pengumuman
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Awal kehancuran
2
Keputusan Mita
3
Tidak mungkin
4
pernikahan
5
Kesedihan
6
Es balok.
7
Demi kebaikan kita
8
Kedatangan Mauren.
9
Pernikahan Mauren dan Revan
10
Mama Mita berangkat
11
Inilah tempat ku sebenarnya
12
Nia pov
13
Dicium pas bunga
14
Gael menghindari Tian
15
Bunga lily
16
Dekapan
17
Bingung dengan perasaanku sendiri.
18
Bertemu Pirdo
19
Memberi sedikit peringatan
20
Aku bukan karung beras
21
Alasan Tian menemui Gael
22
Gael bertemu dengan Kiren
23
Perubahan sikap
24
Pertemuan tak terduga
25
Bertemu kembali
26
Meminta penjelasan.
27
Meninggalkan mansion
28
Membangun tembok diantara kita
29
Melakukan untuk kedua kalinya
30
Aku takut kehilangan mu
31
Melihat dan mendengar
32
Perubahan sikap Nia
33
Bertemu dirumah sakit
34
Sampaikan pada bintang
35
Kepergian Kiren
36
Pertama kali ke kantor Gael
37
Sepiring berdua
38
Berterima kasih dengan cara lain
39
Menghindar
40
Kesal sekaligus malu
41
Meminta penjelasan dari Halima
42
Mengunjungi Fian
43
Mendiamkan
44
Mainan baru
45
Salah faham.
46
Salah faham part 2
47
Mita kembali.
48
Tidak ingin menyulitkan ku
49
Hukuman
50
Mita tersenyum bahagia
51
Tersipu malu
52
Kedatangan Serli
53
Kedatangan Serli part 2
54
Mengerjai Nia
55
Rencana gagal
56
Keingin tahuan Tian
57
Tian mengetahui kebenaran
58
Serli membuat keributan.
59
Sekilas kehidupan Daren
60
Sekilas kehidupan Daren part 2
61
Sisi berbeda dari Halima
62
Daren bertemu Ica
63
Perdebatan Ica dan tante Sarah
64
Membawa Ica
65
Daren merusak suasana
66
Episode 66. Rencana baru Serli
67
Episode 67. Serli mengetahui kebenaran
68
Episode 68. Hukuman
69
Episode 69. Barang pemberian Gael
70
Episode 70. Daren datang tepat waktu
71
Episode 71. Ica tinggal bersama Daren
72
Episode 72. Penculikan Nia
73
Episode 73. Nia ditemukan
74
Episode 74. Menyatakan perasaan
75
Episode 75. Daren dijebak
76
Episode 76. Daren dijebak part 2
77
Episode 77. Niat busuk Meta
78
Episode 78. Daren menikahi Ica
79
Episode 79. Tamat
80
Episode 80. Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!