Mykaila membuka pintu kamar Zayn dengan Yaya yang ikut melongok kan kepala melalui ketiak Mykaila.
"Bang," panggil Yaya.
Zayn yang sedang duduk di bangku meja belajar pun menoleh, lalu Mykaila dan Yaya menepuk jidatnya karena melihat coklat yang berada di mulut Zayn.
"Astaga, Zayn... gue kira lo lagi nangis apa lagi ngapain gitu," ucap Mykaila yang kemudian pergi dan menutup kembali pintu kamar Zayn.
________________
Keesokan harinya Zayn tidak mau keluar dari kamar bahkan Zayn ingin mundur dari sekolahnya.
Zayn yang semalam ingin menggosok gigi, ia pergi ke kamar mandi yang berada di lantai atas dan harus melewati kamar orang tuanya, lalu Zayn dengan tidak sengaja mendengar kalau Ayahnya merasa malu melihat Zayn yang kelebihan lemak.
Zayn mendengar itu dan membuatnya semakin tak percaya diri.
"Orang tua sendiri aja malu apa iya gue yang punya badan enggak malu," batin Zayn.
Sekarang Zayn sedang melihat anak-anak muda yang berlalu lalang di jalan depan rumah dengan pasangan mereka. Ada yang bergandengan tangan dan ada pula yang berboncengan di atas motor, melihat itu membuat Zayn teringat akan Clara yang mengatai nya kalau motor Zayn kurang besar.
Zayn mengambil timbangan di bawah ranjang miliknya dan ternyata berat badan Zayn sudah mencapai 105 kg.
Zayn menarik nafas ingin melakukan diet tetapi selalu gagal, Zayn selalu tergoda dengan makanan kesukaannya.
Di saat Zayn sedang melamun terdengar suara Sulasih mengetuk pintu dan memanggil-manggil Zayn.
"Zayn, buka pintunya, Nak!" perintah Sulasih.
"Ayo sarapan dulu sebelum berangkat sekolah," ajak Sulasih.
"Zayn nggak makan Bu, Zayn udah gendut," jawab Zayn seraya mengusap perutnya yang berbunyi.
Semua orang sudah membujuk namun tidak yang berhasil sehingga membiarkan Zayn untuk menenangkan dirinya terlebih dahulu.
Sedangkan Maudy, dirinya sudah menunggu di gerbang sekolah, Maudy menunggu dengan kesal karena di sana ada hantu pria yang tengah memperhatikan Maudy.
Hantu itu terlihat cukup tampan dan terlihat ia memakai seragam sekolah SMU tunas harapan, sekolah yang sama dengan Zayn.
Maudy dengan setia menunggu Zayn tetapi yang ditunggu tak kunjung menampakan batang hidungnya.
Maudy mengambil nafas dalam lalu mencoba mengecek ke kelas Zayn, di sana Maudy mendapat informasi kalau Zayn tidak masuk sekolah.
"Duuh, terus gue harus cari kemana dong."
Maudy keluar dari kelas Zayn dan melihat hantu pria yang terlihat dari name tag nya, dia bernama Yustaf.
"Ngapain lo ngikutin gue?" ketus Maudy.
"Lo nyari siapa?"
"Nyari orang," jawab Maudy yang kemudian pergi meninggalkan hantu itu.
Maudy pergi ke ruang guru mencari biodata Zayn dan Maudy dengan cepat menemukan.
"Aaaaaaa," teriak guru wanita yang tak sengaja melihat kertas-kertas melayang di udara yang kemudian ia jatuh pingsan.
"Uppsss." Maudy menutup mulut menggunakan tangan kiri lalu menaruh kertas-kertas itu kembali ke tempat asalnya.
"Nanti malam kita jalan yuk," ajak Yustaf yang masih mengikuti Maudy.
"Gue sibuk jadi nggak bisa," jawab Maudy yang kemudian terbang meninggal kan Yustaf.
"Menarik banget tuh cewe bule," gumam Yustaf.
"Gaje banget sih tuh cowok, sok kegantengan," gumam Maudy seraya terbang menuju rumah Zayn.
Setelah sampai, Maudy melihat seorang wanita yang sudah terlihat sedikit menua, mungkin itu Ibunya Zayn, pikir Maudy.
Maudy yang ingin se-sopan mungkin itu menyapa wanita tersebut, "walaupun dia enggak bisa liat gue kan yang penting gue ada tata krama."
Maudy berdiri di depan wanita itu yang sedang memasukkan baju-baju kedalam. mesin cuci.
"Selamat pagi Bu, saya Maudy mau cari Zayn, saya langsung masuk kedalam ya Bu," ucap Maudy.
Lalu Sulasih seperti merasakan ada orang lain selain dirinya, Sulasih melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tidak ada siapa-siapa, lalu Sulasih melanjutkan pekerjaannya.
Setelah itu Maudy masuk kedalam rumah dan dirinya di tabrak oleh wanita cantik dengan rambut yang di kuncir kuda, sedikit tomboi dengan memakai kaos oblong, celana jeans, sepatu kets berwarna putih menggendong tas di punggungnya. Gadis itu menembus Maudy.
"Siapa dia?" gumam Maudy.
"Aaahh, sudahlah lebih baik gue fokus cari Zayn."
Kemudian Maudy melihat ada foto keluarga menggantung di dinding ruang tamu, dimana anak-anak dalam keluarga Malik masih kecil, dalam foto itu Zayn yang mengenakan seragam TK terlihat sangat imut dan menggemaskan dengan pipi gembul nya.
Setelah itu, Maudy naik ke lantai atas dan melongok kan kepala di pintu kamar mencari keberadaan Zayn.
Di pintu pertama. "Ini sih kaya kamar cewek, mungkin kamar cewek yang tadi gue temuin," gumam Maudy.
Lalu Maudy melongok kan kepalanya dengan menembus pintu. "Aaaaaaaa," teriak Maudy yang melihat Zayn hanya menggunakan kaos dalam dan celana kolor sedang berbaring membaca komik.
"Maudy!" seru Zayn kemudian.
"Iya, gue di luar," jawab Maudy.
"Masuk aja, gue udah pakai baju," kata Zayn.
Kemudian Maudy masuk kedalam dan mendaratkan bokongnya di bangku belajar Zayn.
"Lo ngapain kesini?" tanya Zayn seraya mengipasi badan gendutnya menggunakan komik tersebut.
"Lo gerah ya Zayn, kenapa nggak nyalain ac?" tanya Maudy seraya menjentikkan jari menghidupkan ac yang berada di dalam kamar Zayn.
"Eeehh, jangan Dy, hemat listrik," ucap Zayn yang kemudian mematikan ac.
"Lo ngapain? Kok nggak jawab."
"Gue nyari temen gue lah, tadi gue udah nunggu di sekolah, tapi lo nggak nongol-nongol jadi ya udah gue cari ke rumah," jawab Maudy.
"Lo kenapa Zayn kok kayanya nggak semangat gitu?" tanya Maudy yang melihat wajah murung Zayn
"Gimana ya Dy, gue udah berkali-kali coba diet tapi enggak bisa, dan liat ini... ini... dan ini!" ucap Zayn seraya menunjukkan lemak yang berada di lengan, perut dan kaki.
"Oooh, jadi itu masalahnya, kalau lo mau ngurangin lemak enggak cuma harus diet doang Zayn, tapi lo harus olahraga. Makan makanan yang enggak berlemak, ngemilnya buah gitu," ucap Maudy.
"Susah Dy, gue udah sering coba tapi gagal lagi... gagal lagi," jawab lesu Zayn.
"Mau gue bantu enggak? Tapi lo harus kuat ya Zayn," ucap Maudy.
"Mau... mau," jawab Zayn antusias.
_______________
"Zayn," panggil Sulasih dari balik pintu.
Sulasih merasa khawatir pada Zayn yang ia kira sedang berbicara sendiri.
Lalu Zayn membuka pintu dan pamit pada Sulasih untuk pergi berolahraga.
"Ini, uang buat nanti beli jajannya," ucap Sulasih seraya memberikan uang kertas berwarna ungu dua lembar.
"Makasih, Bu."
Lalu Zayn keluar rumah dengan perasaan gembira.
Zayn berjalan beriringan dengan Maudy seraya mengobrol.
Zayn menanyakan umur Maudy dan ternyata Maudy lebih tua dari Zayn.
Maudy hantu berumur 21 tahun sedangkan Zayn umur 18 tahun.
Tak terasa, seolah waktu berlalu terlalu begitu cepat sekarang Zayn sudah sampai di halaman rumah Maudy.
Zayn menengok kanan dan kiri merasa aman tidak yang melihat dirinya, lalu Zayn masuk kedalam rumah kosong itu.
Maudy membawa Zayn ke ruang olahraga miliknya, semua peralatan masih lengkap dengan mesin yang masih bagus.
Zayn merasa terpesona dengan apa yang di lihatnya.
"Ayo Zayn, lo harus pemanasan dulu, terus lo coba lari di treadmill aja dulu, nanti setelah itu baru kita coba mesin yang lainnya."
Zayn menganggukkan kepalanya dan memulai beberapa gerakan untuk pemanasan.
Tetapi Zayn merasa lemas karena pagi tadi Zayn belum sarapan lalu terdengar suara, "Krucuuk" dari perut Zayn.
Zayn menjadi malu pada Maudy.
Keduanya tertawa bersama.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
diet dibantuin hantu cantik, semangat Zayn.. Nanti akan ada yang terpesona kalo Zayn berubah
2023-05-24
0
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
tuh dengerin Zayn kalo pingin diet itu harus diimbangi olahraga juga jangan cuma ngurangin makan
2023-05-24
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
semoga berhasil Zayn dietny... semangat
2023-05-24
1