PACARKU TAK KASAT MATA

PACARKU TAK KASAT MATA

Episode satu (bidadari tak bersayap)

Di salah satu sekolah menengah atas, tepatnya di kota jakarta, ada seorang pria yang nampaknya sangat bodoh. Entahlah... entah itu bodoh atau karena pria itu yang ketakutan hingga tidak mampu melawan semua yang telah meremehkannya.

"Hai gendut, tolong beliin gue roti tawar, gue tunggu di depan toilet cewek!" perintah seorang gadis cantik bertubuh mungil seraya memasukkan uang ke dalam saku Zayn.

Zayn yang sedang duduk mengerjakan tugas sekolah milik ketua kelas pun bangkit dari duduknya, dengan kepala yang tertunduk ia berjalan ke arah kantin lalu membeli pesanan Clara.

Setelah itu Zayn pun mengantar kan roti tawar tersebut pada Clara.

"I-ini roti tawarnya," ucap Zayn seraya menyodorkan tangan.

"Zayyyyn...," teriak Clara tepat di depan wajah Zayn.

Zayn menutup telinganya karena tidak tahan mendengar suara Clara yang melengking.

Sedangkan semua murid yang berada di area sekitar menoleh dan melihat kearah Clara dan Zayn.

"I-ini kan roti tawar," kata Zayn setelah tak mendengar teriakan dari Clara lagi.

Lalu Clara mengambil roti tersebut dan memasukkannya secara paksa kedalam mulut Zayn.

"Dasar dudul! yang gue maksud itu pembalut," kesal Clara.

"Haahahaaa." suara tawa mulai terdengar dari murid-murid yang melihat itu, tentunya tawa dari mereka membuat Clara malu dan merasa jengkel pada Zayn.

Clara berniat ingin mengerjai Zayn habis-habisan.

Dan benar saja, saat sepulang sekolah Zayn di paksa untuk melepaskan sepatu dan tas miliknya, lalu semua teman Clara yang terdiri dari empat pria dan empat wanita itu melemparkan barang milik Zayn masuk kedalam rumah kosong.

Mereka melemparkannya melalui jendela, tentu saja tindakan mereka membuat kaca retak dan usang itu menjadi pecah.

Tanpa mereka sadari kalau tindakannya itu telah di perhatikan dari dalam oleh Maudy, si hantu cantik yang masih belum menerima kematiannya.

Lalu Maudy menggunakan kekuatannya untuk mengerjai anak-anak nakal itu, Maudy terbang keluar dari dalam rumah kosong menuju ke halaman dan mengambil selang yang tergeletak lalu Maudy memutar keran air yang sudah terhubung dengan selang tersebut hanya dengan menjentikkan jari lentiknya.

Selang itu berdiri tanpa ada yang memegangi dan mulai menyiram Clara dan teman-teman.

"Aaaaaaa, ada hantuuu!" teriak Clara.

Clara dan teman-temannya itu berlari sekencang-kencangnya.

Berbeda dengan Zayn, mungkin karena tubuh gendutnya itu yang membuat Zayn sulit untuk berlari. Dan Zayn masih berdiri di tempat melihat kearah selang yang terus bergoyang lalu terjatuh.

"Waaaaa!" teriak Zayn dalam hati.

Sedangkan Maudy, dirinya sudah berdiri di samping Zayn yang tak mampu melarikan diri, kakinya gemetar dan kemudian tercium bau tidak sedap. Ya Zayn mengompol lalu jatuh pingsan.

Dengan tidak sengaja Maudy menangkap tubuh Zayn agar tidak jatuh ke tanah, sehingga Zayn terlihat seperti melayang.

"Biar pun gendud ternyata kamu tampan juga," gumam Maudy.

________________

"Hosh... hosh... hosh...," deru nafas Clara yang tersengal.

Clara tertinggal oleh teman-temannya yang sudah berlari jauh, lalu Clara memegangi perutnya yang terasa sakit.

"Duh, si gendut ketinggalan lagi. Kalau terjadi apa-apa sama dia gimana...," gumam Clara.

Akhirnya Clara menepiskan rasa khawatir itu dan melanjutkan langkah kaki menuju ke rumahnya.

"Bodo amatlah sama Zayn, mau dia dimakan kek sama tuh hantu lagian dia kan gemuk tuh pasti sedap kalau di makan sama tuh hantu, hahahaa," gumam Clara.

Sementara itu, ternyata Zayn sudah berada di atas sofa dalam rumah kosong tersebut.

Merasa kesal dengan Zayn yang tak kunjung membuka mata membuat Maudy jengkel dan menggoyang-goyangkan lampu gantung agar Zayn segera membuka matanya kembali.

Dan benar saja, Zayn membuka mata dan melihat kearah lampu gantung itu dan ternyata di atas sana ada salah satu sepatu miliknya yang tergantung.

Mata Zayn terus mengikuti pergerakkan dari lampu tersebut, ke kanan dan ke kiri.

"Sepatu gue," gumam Zayn.

"Di ambil apa lari?" tanya Zayn dalam hati.

"Di ambil tinggi, ditinggal entar di marahin sama Emak," lanjut Zayn.

Melihat Zayn tidak merespon atas lampu yang terus bergerak membuat Maudy menghentikan aksinya.

Dan Zayn setelah melihat lampu itu sudah tidak bergerak, dirinya bergegas mencari tangga tetapi Zayn tidak menemukan tangga.

Lalu Zayn mencari kursi dan ternyata masih kurang tinggi untuk menggapai sepatunya, Zayn kembali mencari sesuatu untuk disusun di atas kursi tersebut dan Zayn menemukan sebuah kotak di samping meja televisi di ruang tengah.

Dengan cepat Zayn mengambil itu lalu di letakkan nya di atas kursi dan Zayn pun perlahan mulai menaiki kursi tersebut.

Zayn berhasil meraih sepatu itu, tetapi sayangnya Zayn yang hilang keseimbangan membuat dirinya terjatuh dan Zayn kembali tak sadarkan diri.

Sedangkan Maudy hanya menggelengkan kepalanya seraya menepuk jidat.

"Astaga, anak itu sangat konyol sekali," gumam Maudy.

Hari sudah menjadi malam dan Zayn pun masih belum sadarkan diri.

Sedangkan Maudy ia mulai merasa resah karena hanya ada mereka berdua saja di dalam rumah itu, Maudy takut akan terjadi sesuatu pada dirinya apabila hanya berduaan saja dengan si gendut itu.

"Kenapa mesti khawatir, kan dia nggak bisa liat gue," ucap Maudy tepat di depan wajah Zayn.

"Tunggu... tunggu! dari tadi gue panggil gendut mulu padahal gendut ini punya nama yang bagus," ucap Maudy seraya melihat name tag di dada si gendut itu.

"Zayn."

Dan Zayn yang mendengar suara itu pun membuka mata dan betapa terkejutnya Zayn saat melihat bidadari yang berada tepat di depan wajahnya.

Zayn tersenyum manis melihat itu, Maudy mengira kalau Zayn belum sadarkan diri sehingga tersenyum-senyum seperti itu.

Lalu Zayn bangun dan mengubah posisinya menjadi duduk, Maudy pun berlari dan bersembunyi di balik tembok menghindari mahluk gendut itu.

"Aaaaaaaa!" teriak Zayn kemudian saat melihat bidadari tak bersayap itu menembus tembok.

Zayn berlari tak lupa menyambar tas dan sepatunya yang sudah berada di atas meja.

"Aaaaaaaa!" Zayn kembali berteriak dan pergi meninggalkan rumah kosong itu.

Zayn yang ketakutan terus berteriak dan anehnya banyak wajah pucat yang ia temui selama perjalanan pulang.

Zayn masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam dan langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya, kakak dan adik Zayn hanya diam saja saat melihat Zayn yang seperti itu.

"Mungkin di kejar anjing," ucap Mikayla Kakak Zayn.

Sementara itu Zayn langsung membuka laptopnya dan mencari tau apa yang baru saja ia lihat.

"Hantu?" ucap Zayn dengan melongo.

________________

Keesokan harinya Zayn berangkat ke sekolah dengan pandangan terus lurus ke depan.

Seolah tak melihat mereka yang berwajah pucat.

Namun tetap saja tersimpan rasa khawatir yang menyelimuti hati Zayn. membuat Zayn berjalan dengan tergesa dan tidak sengaja menabrak gerobak penjual roti keliling.

Zayn pun terpental lalu jatuh terlentang dan Zayn kembali tersenyum saat melihat bidadari yang duduk di samping menatap wajah Zayn.

"Lo bisa liat gue?" tanya bidadari itu yang belum Zayn ketahui namanya.

Bersambung.

Hallo kaka semua. Yang mampir sini jangan lupa klik likenya yaa biar aku semangat terus upp nya.

Paayy sampai jumpa di episode selanjutnya.

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐 🥑⃟🇩ᵉʷᶦᵦ 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌀🖌

༄༅⃟𝐐 🥑⃟🇩ᵉʷᶦᵦ 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌀🖌

dalam benak ku zayn itu cowok, ternyata cowok to

2023-07-25

1

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

wah ada hantu nya. apa nanti maudy bakal balas perbuatan anak-anak yang bully Zayn ya?

2023-05-24

0

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

kamu sendiri lah yang dudul. jelas-jelas bilang roti tawar kan ga salah kalau Zayn belikan roti untukmu

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode satu (bidadari tak bersayap)
2 Episode dua (perpaduan yang pas)
3 Episode tiga (manis dan cantik)
4 Episode empat (hantu yang bucin)
5 Episode lima (coba untuk diet)
6 Episode enam (Kamar pengantin)
7 Episode tujuh (takut sama Maudy)
8 Episode delapan (salah paham)
9 Episode sembilan (hantu takut hantu)
10 Episode sepuluh (hantu yang cantik)
11 Episode sebelas (dendam Zayn)
12 Episode dua belas (mengajak Zayn bersekutu)
13 Episode tiga belas (Cemburu)
14 Episode empat belas (menculik bayi)
15 Episode lima belas (merawat bayi)
16 Episode enam belas (nyawa di bayar nyawa)
17 Episode tujuh belas (kesedihan untuk semua orang)
18 Episode delapan belas (galau)
19 Episode sembilan belas (lukisan)
20 Episode dua puluh (berbaikan)
21 Episode dua puluh satu (gagal romantis)
22 Episode dua puluh satu (hasrat terpendam)
23 Episode dua puluh tiga (Hatiku cuma satu)
24 Episode dua puluh empat (Modus)
25 Episode dua puluh lima (rencana Sulasih)
26 Episode dua puluh enam (Merindukanmu kak)
27 Episode dua puluh tujuh (minta di jodohkan)
28 Episode dua puluh delapan (takut)
29 Episode dua puluh Sembilan (nyinyiran tetangga)
30 Episode tiga puluh (rencana tetangga)
31 Episode tiga puluh satu (nggak bisa di remehkan!)
32 Dendam
33 Galau
34 Masih Galau
35 Kejamnya Zayn
36 Kesedihan Semua Orang
37 Siapa Anak Kecil Itu, Zayn?
38 Momong Ana
39 Pembalasan Dendam Clara
40 Malik dan Sulasih
41 Sedihnya Lily dan Amira
42 Kejutan Untuk Amira
43 Mengancam Lily
44 Mencari Clara
45 Terkecoh
46 Upaya Zayn
47 Kebebasan
48 Mencari Zayn
49 Maudy Patah Hati
50 Menyadarkan Zayn
51 Maudy Kembali Jahil?
52 Maudy Masih Merana
53 Membuat Maudy Cemburu
54 Apakah Akan Berakhir?
55 Merasa Egois
56 Sakit
57 Kembali Mesra
58 Ngambeknya Yaya
59 Mengharapkan Kejujuran Zayn
60 Putus?
61 Dilema!
62 Menuruti Ibu Dan Ayah
63 Menikah
64 Seperti Raga Tak Bernyawa
65 Kalah Sama Hantu
66 Cantiknya Hantu Maudy
67 Pria Menyedihkan Itu Kesepian
68 Tatapan Rindu
69 Tidak Bisa Tanpamu
70 Kencan
71 Insecure?
72 Menyayangi Satu Sama Lain
73 Seperti Simpanan
74 Maaf!
75 Memfitnah
76 Serpihan Masalalu
77 Pengorbanan Nina
78 Sampai Tuhan Yang Memisahkan
79 Mencari Austin
80 Masih Menjadi Rahasia
81 Lily Hamil?
82 Pesan Maudy
83 Botol Apa Itu?
84 Tanggung Jawab
85 Menemui Mamah Maudy
86 Niat Baik Yang Tak Dihargai
87 Vitamin?
88 Meminta Itu Pada Maudy?
89 Masih Malu-Malu
90 Takut Kehilangan Lagi
91 Patah Hati Lagi
92 Mencari Zayn
93 Misi Tujuh Hari!
94 Merindukanmu!
95 Lily Menikah
96 Penasaran!
97 Berusaha
98 Memikirkan Gadis Itu
99 Tamat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Episode satu (bidadari tak bersayap)
2
Episode dua (perpaduan yang pas)
3
Episode tiga (manis dan cantik)
4
Episode empat (hantu yang bucin)
5
Episode lima (coba untuk diet)
6
Episode enam (Kamar pengantin)
7
Episode tujuh (takut sama Maudy)
8
Episode delapan (salah paham)
9
Episode sembilan (hantu takut hantu)
10
Episode sepuluh (hantu yang cantik)
11
Episode sebelas (dendam Zayn)
12
Episode dua belas (mengajak Zayn bersekutu)
13
Episode tiga belas (Cemburu)
14
Episode empat belas (menculik bayi)
15
Episode lima belas (merawat bayi)
16
Episode enam belas (nyawa di bayar nyawa)
17
Episode tujuh belas (kesedihan untuk semua orang)
18
Episode delapan belas (galau)
19
Episode sembilan belas (lukisan)
20
Episode dua puluh (berbaikan)
21
Episode dua puluh satu (gagal romantis)
22
Episode dua puluh satu (hasrat terpendam)
23
Episode dua puluh tiga (Hatiku cuma satu)
24
Episode dua puluh empat (Modus)
25
Episode dua puluh lima (rencana Sulasih)
26
Episode dua puluh enam (Merindukanmu kak)
27
Episode dua puluh tujuh (minta di jodohkan)
28
Episode dua puluh delapan (takut)
29
Episode dua puluh Sembilan (nyinyiran tetangga)
30
Episode tiga puluh (rencana tetangga)
31
Episode tiga puluh satu (nggak bisa di remehkan!)
32
Dendam
33
Galau
34
Masih Galau
35
Kejamnya Zayn
36
Kesedihan Semua Orang
37
Siapa Anak Kecil Itu, Zayn?
38
Momong Ana
39
Pembalasan Dendam Clara
40
Malik dan Sulasih
41
Sedihnya Lily dan Amira
42
Kejutan Untuk Amira
43
Mengancam Lily
44
Mencari Clara
45
Terkecoh
46
Upaya Zayn
47
Kebebasan
48
Mencari Zayn
49
Maudy Patah Hati
50
Menyadarkan Zayn
51
Maudy Kembali Jahil?
52
Maudy Masih Merana
53
Membuat Maudy Cemburu
54
Apakah Akan Berakhir?
55
Merasa Egois
56
Sakit
57
Kembali Mesra
58
Ngambeknya Yaya
59
Mengharapkan Kejujuran Zayn
60
Putus?
61
Dilema!
62
Menuruti Ibu Dan Ayah
63
Menikah
64
Seperti Raga Tak Bernyawa
65
Kalah Sama Hantu
66
Cantiknya Hantu Maudy
67
Pria Menyedihkan Itu Kesepian
68
Tatapan Rindu
69
Tidak Bisa Tanpamu
70
Kencan
71
Insecure?
72
Menyayangi Satu Sama Lain
73
Seperti Simpanan
74
Maaf!
75
Memfitnah
76
Serpihan Masalalu
77
Pengorbanan Nina
78
Sampai Tuhan Yang Memisahkan
79
Mencari Austin
80
Masih Menjadi Rahasia
81
Lily Hamil?
82
Pesan Maudy
83
Botol Apa Itu?
84
Tanggung Jawab
85
Menemui Mamah Maudy
86
Niat Baik Yang Tak Dihargai
87
Vitamin?
88
Meminta Itu Pada Maudy?
89
Masih Malu-Malu
90
Takut Kehilangan Lagi
91
Patah Hati Lagi
92
Mencari Zayn
93
Misi Tujuh Hari!
94
Merindukanmu!
95
Lily Menikah
96
Penasaran!
97
Berusaha
98
Memikirkan Gadis Itu
99
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!