PACARKU TAK KASAT MATA
Di salah satu sekolah menengah atas, tepatnya di kota jakarta, ada seorang pria yang nampaknya sangat bodoh. Entahlah... entah itu bodoh atau karena pria itu yang ketakutan hingga tidak mampu melawan semua yang telah meremehkannya.
"Hai gendut, tolong beliin gue roti tawar, gue tunggu di depan toilet cewek!" perintah seorang gadis cantik bertubuh mungil seraya memasukkan uang ke dalam saku Zayn.
Zayn yang sedang duduk mengerjakan tugas sekolah milik ketua kelas pun bangkit dari duduknya, dengan kepala yang tertunduk ia berjalan ke arah kantin lalu membeli pesanan Clara.
Setelah itu Zayn pun mengantar kan roti tawar tersebut pada Clara.
"I-ini roti tawarnya," ucap Zayn seraya menyodorkan tangan.
"Zayyyyn...," teriak Clara tepat di depan wajah Zayn.
Zayn menutup telinganya karena tidak tahan mendengar suara Clara yang melengking.
Sedangkan semua murid yang berada di area sekitar menoleh dan melihat kearah Clara dan Zayn.
"I-ini kan roti tawar," kata Zayn setelah tak mendengar teriakan dari Clara lagi.
Lalu Clara mengambil roti tersebut dan memasukkannya secara paksa kedalam mulut Zayn.
"Dasar dudul! yang gue maksud itu pembalut," kesal Clara.
"Haahahaaa." suara tawa mulai terdengar dari murid-murid yang melihat itu, tentunya tawa dari mereka membuat Clara malu dan merasa jengkel pada Zayn.
Clara berniat ingin mengerjai Zayn habis-habisan.
Dan benar saja, saat sepulang sekolah Zayn di paksa untuk melepaskan sepatu dan tas miliknya, lalu semua teman Clara yang terdiri dari empat pria dan empat wanita itu melemparkan barang milik Zayn masuk kedalam rumah kosong.
Mereka melemparkannya melalui jendela, tentu saja tindakan mereka membuat kaca retak dan usang itu menjadi pecah.
Tanpa mereka sadari kalau tindakannya itu telah di perhatikan dari dalam oleh Maudy, si hantu cantik yang masih belum menerima kematiannya.
Lalu Maudy menggunakan kekuatannya untuk mengerjai anak-anak nakal itu, Maudy terbang keluar dari dalam rumah kosong menuju ke halaman dan mengambil selang yang tergeletak lalu Maudy memutar keran air yang sudah terhubung dengan selang tersebut hanya dengan menjentikkan jari lentiknya.
Selang itu berdiri tanpa ada yang memegangi dan mulai menyiram Clara dan teman-teman.
"Aaaaaaa, ada hantuuu!" teriak Clara.
Clara dan teman-temannya itu berlari sekencang-kencangnya.
Berbeda dengan Zayn, mungkin karena tubuh gendutnya itu yang membuat Zayn sulit untuk berlari. Dan Zayn masih berdiri di tempat melihat kearah selang yang terus bergoyang lalu terjatuh.
"Waaaaa!" teriak Zayn dalam hati.
Sedangkan Maudy, dirinya sudah berdiri di samping Zayn yang tak mampu melarikan diri, kakinya gemetar dan kemudian tercium bau tidak sedap. Ya Zayn mengompol lalu jatuh pingsan.
Dengan tidak sengaja Maudy menangkap tubuh Zayn agar tidak jatuh ke tanah, sehingga Zayn terlihat seperti melayang.
"Biar pun gendud ternyata kamu tampan juga," gumam Maudy.
________________
"Hosh... hosh... hosh...," deru nafas Clara yang tersengal.
Clara tertinggal oleh teman-temannya yang sudah berlari jauh, lalu Clara memegangi perutnya yang terasa sakit.
"Duh, si gendut ketinggalan lagi. Kalau terjadi apa-apa sama dia gimana...," gumam Clara.
Akhirnya Clara menepiskan rasa khawatir itu dan melanjutkan langkah kaki menuju ke rumahnya.
"Bodo amatlah sama Zayn, mau dia dimakan kek sama tuh hantu lagian dia kan gemuk tuh pasti sedap kalau di makan sama tuh hantu, hahahaa," gumam Clara.
Sementara itu, ternyata Zayn sudah berada di atas sofa dalam rumah kosong tersebut.
Merasa kesal dengan Zayn yang tak kunjung membuka mata membuat Maudy jengkel dan menggoyang-goyangkan lampu gantung agar Zayn segera membuka matanya kembali.
Dan benar saja, Zayn membuka mata dan melihat kearah lampu gantung itu dan ternyata di atas sana ada salah satu sepatu miliknya yang tergantung.
Mata Zayn terus mengikuti pergerakkan dari lampu tersebut, ke kanan dan ke kiri.
"Sepatu gue," gumam Zayn.
"Di ambil apa lari?" tanya Zayn dalam hati.
"Di ambil tinggi, ditinggal entar di marahin sama Emak," lanjut Zayn.
Melihat Zayn tidak merespon atas lampu yang terus bergerak membuat Maudy menghentikan aksinya.
Dan Zayn setelah melihat lampu itu sudah tidak bergerak, dirinya bergegas mencari tangga tetapi Zayn tidak menemukan tangga.
Lalu Zayn mencari kursi dan ternyata masih kurang tinggi untuk menggapai sepatunya, Zayn kembali mencari sesuatu untuk disusun di atas kursi tersebut dan Zayn menemukan sebuah kotak di samping meja televisi di ruang tengah.
Dengan cepat Zayn mengambil itu lalu di letakkan nya di atas kursi dan Zayn pun perlahan mulai menaiki kursi tersebut.
Zayn berhasil meraih sepatu itu, tetapi sayangnya Zayn yang hilang keseimbangan membuat dirinya terjatuh dan Zayn kembali tak sadarkan diri.
Sedangkan Maudy hanya menggelengkan kepalanya seraya menepuk jidat.
"Astaga, anak itu sangat konyol sekali," gumam Maudy.
Hari sudah menjadi malam dan Zayn pun masih belum sadarkan diri.
Sedangkan Maudy ia mulai merasa resah karena hanya ada mereka berdua saja di dalam rumah itu, Maudy takut akan terjadi sesuatu pada dirinya apabila hanya berduaan saja dengan si gendut itu.
"Kenapa mesti khawatir, kan dia nggak bisa liat gue," ucap Maudy tepat di depan wajah Zayn.
"Tunggu... tunggu! dari tadi gue panggil gendut mulu padahal gendut ini punya nama yang bagus," ucap Maudy seraya melihat name tag di dada si gendut itu.
"Zayn."
Dan Zayn yang mendengar suara itu pun membuka mata dan betapa terkejutnya Zayn saat melihat bidadari yang berada tepat di depan wajahnya.
Zayn tersenyum manis melihat itu, Maudy mengira kalau Zayn belum sadarkan diri sehingga tersenyum-senyum seperti itu.
Lalu Zayn bangun dan mengubah posisinya menjadi duduk, Maudy pun berlari dan bersembunyi di balik tembok menghindari mahluk gendut itu.
"Aaaaaaaa!" teriak Zayn kemudian saat melihat bidadari tak bersayap itu menembus tembok.
Zayn berlari tak lupa menyambar tas dan sepatunya yang sudah berada di atas meja.
"Aaaaaaaa!" Zayn kembali berteriak dan pergi meninggalkan rumah kosong itu.
Zayn yang ketakutan terus berteriak dan anehnya banyak wajah pucat yang ia temui selama perjalanan pulang.
Zayn masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam dan langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya, kakak dan adik Zayn hanya diam saja saat melihat Zayn yang seperti itu.
"Mungkin di kejar anjing," ucap Mikayla Kakak Zayn.
Sementara itu Zayn langsung membuka laptopnya dan mencari tau apa yang baru saja ia lihat.
"Hantu?" ucap Zayn dengan melongo.
________________
Keesokan harinya Zayn berangkat ke sekolah dengan pandangan terus lurus ke depan.
Seolah tak melihat mereka yang berwajah pucat.
Namun tetap saja tersimpan rasa khawatir yang menyelimuti hati Zayn. membuat Zayn berjalan dengan tergesa dan tidak sengaja menabrak gerobak penjual roti keliling.
Zayn pun terpental lalu jatuh terlentang dan Zayn kembali tersenyum saat melihat bidadari yang duduk di samping menatap wajah Zayn.
"Lo bisa liat gue?" tanya bidadari itu yang belum Zayn ketahui namanya.
Bersambung.
Hallo kaka semua. Yang mampir sini jangan lupa klik likenya yaa biar aku semangat terus upp nya.
Paayy sampai jumpa di episode selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐 🥑⃟🇩ᵉʷᶦᵦ 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌀🖌
dalam benak ku zayn itu cowok, ternyata cowok to
2023-07-25
1
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖
wah ada hantu nya. apa nanti maudy bakal balas perbuatan anak-anak yang bully Zayn ya?
2023-05-24
0
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖
kamu sendiri lah yang dudul. jelas-jelas bilang roti tawar kan ga salah kalau Zayn belikan roti untukmu
2023-05-24
0