Zayn pulang ke rumah terlebih dulu untuk mengganti seragam lalu Zayn datang ke laundry milik ibunya.
"Bu, sini Zayn bantuin," kata Zayn yang sudah berdiri di samping Sulasih ibunya yang sedang menyetrika.
"Tumben Zayn kamu rajin, biasanya Ibu harus teriak dulu baru kamu mau bantuin Ibu," jawab Sulasih.
"Ibu janji yah jangan marah, nanti Zayn bantu selama seminggu anter jemput laundry langganan Ibu," kata Zayn.
"Hmmm... mencurigakan. Apa yang ada di balik badan kamu Zayn?" tanya ibu yang melihat Zayn menyembunyikan tangan kanannya.
"Heheee...." Zayn nyengir kuda seraya menunjukkan celananya yang bolong.
__________
"Hhhmmm," desis ibunya.
Setelah itu Sulasih menyiapkan laundry yang sudah selesai dan meminta Zayn untuk mengantar sesuai alamat.
"Emmmm... Bu," panggil Zayn.
"Kali ini nggak ada jajan yah, buat beli celana baru, kamu juga tau Zayn celana kamu itu ukurannya besar, harus bikin ke tukang jahit dan itu biayanya lebih mahal dari pada harus beli di toko."
"Iya Bu," jawab Zayn yang matanya mengarah ke Yaya adik perempuan nya yang masih duduk di bangku kelas 6 SD, Yaya berdiri di pintu rumah samping kios laundry sedang memakan es krim dan menatap Zayn seolah mengejek.
Zayn berfikir untuk merebut es itu tapi Yaya sudah mengetahui tabiat Zayn yang suka mengambil jajan milik Yaya.
Yaya mengunyah tak merasakan dingin es krim tersebut seraya memejamkan matanya, seolah memberi tahu Zayn bahwa es krim itu sangat nikmat, setelah itu Yaya langsung berlari masuk ke dalam rumah.
"Baru mau gue ambil dah lari aja tuh bocah," batin Zayn.
"Ini kuncinya, Zayn," ucap Sulasih seraya memberikan kunci motor.
Zayn mengambil kunci itu dan mulai menyusun barang yang akan di antar.
Sementara itu, di rumah mewah ada Clara yang sedang merasa kesepian, Clara merindukan Zayn ingin mengerjai nya agar hilang rasa kesepiannya.
Clara juga menaruh foto Zayn di dinding dan menjadikan ia target untuk bermain dengan panah kecilnya.
"Kalau di lihat-lihat lo itu sebenarnya ganteng dan manis Zayn, sayang aja lo gendut nggak kira-kira udah gitu bodoh lagi, pelajaran sih oke tapi lo bodoh aja di mata gue," gumam Clara.
Clara menjatuhkan diri ke ranjang dan mengambil nafas panjang, lalu meraih ponsel yang berada di samping kanannya.
Clara membuka ponsel itu yang ternyata mendapat pesan dari Iwan, Nilam dan Lili.
Ketiga teman Clara mengajak untuk nongkrong di kafe.
"Iya udah lah dari pada sepi gue di rumah," ucap Clara yang kemudian menyambar tas selempang kecil yang menggantung di balik pintu kamarnya.
"Bye... bye gendut," ucap Clara pada foto Zayn yang menempel di dinding.
_________________
Maudy berada di rumah kosong sedang menangis bersama teman hantu yang baru saja di temui nya, hantu itu bernama Nanda. Ia meninggal karena kecelakaan sehari sebelum pernikahan.
"Lo yang sabar ya Nda, nasib kita sama, cuma... lo mah enak Nda bukan cowok lo yang ngebunuh lo," ucap Maudy.
"Maksud lo Dy?" tanya Nanda.
"Iya, jadi gue tuh meninggal kecelakaan dulu udah lamaaaaaa banget, dua puluh tahun yang lalu. Dan itu ternyata konspirasi pacar gue sama selingkuhannya. Sedihan mana Nda?" tanya Maudy.
"Huaaaaa." kedua hantu itu menangis bersama dan saling berpelukan.
_______________
Zayn baru saja turun dari motor dan mengambil bungkusan dari box yang berada di jok motor bagian belakang, lalu Zayn mendengar seseorang memanggilnya.
Ya, orang itu adalah Clara. Clara menepikan lalu menurunkan kaca mobil miliknya kemudian berteriak, "Motornya kurang gede Zayn."
"Hahaa," tawa Clara kemudian.
Zayn hanya diam saja melihat Clara yang menertawai dirinya seraya menggelengkan kepala, terlihat Clara kembali melajukan mobilnya dengan wajah yang mengejek Zayn.
"Gue tau sebenernya bukan motor ini yang kekecilan kan, tinggal lo bilang aja gue gendut kan jelas," gerutu Zayn.
Lalu Zayn menarik nafas dalam merasakan kelegaan setelah menyelesaikan pekerjaan.
Zayn juga mengingat tawaran dari Maudy dan berniat ingin menemuinya.
"Kemaren gue bisa liat para hantu berwajah pucat, tapi kenapa sekarang gue cuma bisa liat Maudy? Apa karena gue nabrak gerobak ya?" gumam Zayn seraya mengendarai motornya ke arah rumah kosong.
Zayn merasa merinding saat sudah sampai di halaman rumah kosong yang seharusnya mewah dan memiliki harga jual yang sangat mahal apabila rumah itu terurus.
Sedangkan Maudy, dirinya sudah menunggu kedatangan si gendut Zayn, dan Maudy tersenyum saat melihat Zayn sudah berada di depan rumahnya.
Lalu Maudy terbang dan tiba-tiba sudah berada di samping Zayn.
"Hay Zayn, gue kira lo nggak bakal datang," kata Maudy.
"Zayn, buka mata lo, lo udah terima pertemanan ini jadi lo harus terbiasa dengan gue yang suka muncul tiba-tiba," lanjut Maudy.
"I-iya," ucap Zayn perlahan membuka matanya.
Zayn kembali melihat bidadari tak bersayap itu, lalu Zayn mencoba untuk menyentuh lengan Maudy dengan telunjuknya.
"Brrrrrrr," desis Zayn yang merasa merinding saat telunjuk jari miliknya menembus lengan Maudy.
"Ayo masuk, Zayn jangan lupa motor lo juga masukin garasi ya!" perintah Maudy seraya menjentikkan jari telunjuknya ke arah garasi, lalu garasi itu terbuka dengan sendirinya.
Zayn menganggukkan kepala dan memarkirkan motornya di dalam garasi tersebut.
________________
"Btw, lo ngapain ngajak gue ketemuan di rumah kosong ini?" tanya Zayn yang baru saja mematikan mesin motor.
"Masa iya gue ngajak lo ketemuan di restoran Zayn, yang ada lo di sangka gila ntar."
"Oh iya... iya," jawab Zayn mengangguk kan kepala.
Lalu Maudy mengajak Zayn untuk duduk di sofa ruang tengah dengan televisi yang otomatis menyala.
"Lo duduk aja dulu, gue mau ambil camilan," ucap Maudy yang kemudian melayang ke arah dapur.
"Aduh," pekik Maudy sebelum menembus dinding, lalu Maudy melayang kearah dapur melewati pintu, Maudy melakukan itu karena tidak ingin membuat Zayn takut padanya.
"Ada-ada saja, kalau mau tembus tembok ya tembus aja lagian kan gue udah tau," gumam Zayn.
Sementara itu Maudy sedang membuka laci di dapurnya, di sana masih tersimpan banyak camilan milik Maudy semasa ia masih hidup.
Maudy juga mengambilkan minuman kaleng. Setelah itu Maudy kembali melayang menuju ruang tengah dimana Zayn berada.
"Ini Zayn silahkan dimakan!" perintah Maudy seraya meletakkan camilan itu di meja.
"Hah? Emangnya bidadari makan ginian juga ya?" tanya Zayn seraya mengambil salah satu snack lalu Zayn memutar-mutar bungkus snack tersebut mencari tanggal kadaluarsa.
"Enggak, lo kan manusia jadi gue ambilin makanan manusia lah," jawab Maudy.
"Tapi gue nggak bisa makan Dy...," ucap Zayn lirih.
"Kenapa? Lo nggak suka ya?" tanya Maudy.
"Bukan gitu, tapi ini udah kadaluarsa dari dua puluh tahun lalu Dy," ucap Zayn menjelaskan.
"Oh...," jawab Maudy seraya nyengir kuda.
"Lo manis dan cantik banget sih," gumam Zayn dalam hati saat memperhatikan Maudy.
"Gimana kalau kita pergi belanja aja?" ucap Maudy antusias.
"Tapi gue nggak ada duit Dy,"
"Gue banyak duit kok, lo tenang aja," ucap Maudy yang terbang ke arah lantai atas lalu turun kembali dengan membawa uang.
"Ini Zayn, ayo kita belanja," ajak Maudy.
Sementara itu Zayn tengah melongo melihat uang yang di bawa oleh Maudy.
Bersambung.
Halo kaka, nggak bosen-bosen ya aku minta kalian yang mampir kesini sempatkan jempol untuk klik like dan tap love nya.
Terimakasih, selamat membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Eva Sinambela
meninggal nya aja udh 20thn yg lalu, gumane cerita nye
2023-09-01
1
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
astaga cemilan kadaluarsa 20 tahun yang lalu.. bisa sama-sama koit si zayn makan itu
2023-05-24
0
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
bener banget kata Maudy kan orang lain gak bisa melihat dirinya
2023-05-24
0