"Kenapa?" tanya Maudy saat melihat Zayn yang melongo.
"Duit ini udah nggak laku lagi Dy, nggak bisa di pakai buat belanja," ujar Zayn seraya melihat uang kertas ratusan ribu jaman dulu.
"Masa sih, terus gimana dong. Gue cuma ada duit kaya gini semua," ucap Maudy.
"Ooo," ucap Maudy yang kemudian kembali kedalam kamar untuk mengambil emas antam.
"Ini, kita jual ini aja," ucap Maudy seraya menunjukkan emas antam miliknya yang kira-kira memiliki berat 10 gr.
"Tapi Dy, ngapain kan lo nggak butuh duit. Buat apa di jual?" tanya Zayn.
"Gue kan nggak enak udah ngundang tamu tapi malah dianggurin," lirih Maudy yang kembali duduk di sofa samping Zayn.
"Nggak apa-apa, gue maklum kok," jawab Zayn.
"Oh iya Zayn gue mau tanya, kenapa lo mau berteman sama gue?"
"Karena gue nggak punya temen, hahaa," jawab Zayn dengan tertawa.
"Maafin gue ya, sebenernya gue mau manfaatin lo buat balas dendam ke temen-temen gue," batin Zayn
"Lo sendiri kenapa mau berteman sama gue?" tanya Zayn.
"Karena gue mau manfaatin lo Zayn," batin Maudy.
"Emmm, karena lo cowok yang bisa liat gue Zayn," ucap Maudy berbohong.
"Maafin gue Zayn, gue terpaksa bohong. Ini semua gara-gara gue liat lo sekelas sama anak mantan gue," gumam Maudy dalam hati.
Dan akhirnya kedua mahluk itu bercanda ria di ruang tengah seraya menonton televisi, lalu terdengar suara orang memarkirkan mobil di halaman rumah itu.
Maudy sudah tahu betul siapa yang datang, dia adalah Samuel mantan pacarnya.
"Zayn, gue mau lo ngumpet di kamar nomer satu, apapun yang lo dengar jangan keluar dari kamar!" perintah Maudy.
Zayn mengangguk dan segera membawa badan gendut nya naik tangga menuju kamar tersebut.
"Kamarnya rapi," puji Zayn.
Lalu Zayn melongo saat melihat kamar yang rapi berubah menjadi kamar yang tidak terurus, berantakan dan tembok yang tadinya berwarna pink berubah menjadi hitam.
Lalu Zayn menempelkan daun telinganya di pintu mencoba mencari tahu apa yang terjadi di bawah sana.
_______________
"Bagaimana? jadi kapan kita bisa mulai merenovasi?" tanya Samuel pada seorang pria yang terlihat sedang mengamati rumah Maudy.
"Bisa secepatnya, sayang sekali rumah semewah ini harus terbengkalai," ucap orang itu.
"Ya, pasti harga jual juga sangat bagus kalau sudah direnovasi."
Maudy yang tidak terima kalau rumah miliknya akan di kuasai oleh mantan kekasihnya itu membuat kacau di dalam ruangan tersebut.
Maudy membuat lukisan yang berada di dinding jatuh dengan sekali tunjuk, dan ternyata itu tak membuat Samuel takut karena Samuel sudah beberapa kali di kerjai seperti itu.
"Maudy, ikhlaskan rumah ini untukku, bahkan aku sudah memiliki surat rumah ini beserta isinya," ucap Samuel yang mampu membuat Maudy semakin marah.
Samuel yang tamak ingin menguasai rumah beserta isinya yang memiliki banyak barang antik, setelah menguasai perusahaan Maudy, Samuel ingin memperkaya dirinya dengan cara instan yaitu menjual properti milik Maudy.
Tanpa Samuel tahu sebenarnya ada yang lebih berharga dari isi rumah yang ia ketahui selama ini hanya itu-itu saja, Maudy menyembunyikannya di ruang rahasia.
"Sam, pergilah dan jangan kembali, melihatmu membuatku teringat akan luka lama yang terasa sangat menyayat hati," ucap Maudy yang matanya kini sudah berwarna merah.
Maudy mengerahkan tenaganya untuk mendorong sofa ke arah Samuel dan pria yang di bawanya.
"Aaaaaaa," teriak Samuel dan pria asing itu seraya berlari keluar dari rumah.
"Bagaimana ini? Nampaknya si pemilik rumah tidak mengizinkan," ucap Pria itu.
"Cih, sama hantu aja lo takut," desis Samuel.
Kemudian terdengar suara 'pyar' lalu muncul sebuah bola baseball dari arah kaca pecah tersebut yang mengenai kepala Samuel.
"Aa," pekik Samuel.
"Kurang ajar kau, akan ku usir kau dari muka bumi ini," gertak Samuel.
Dan, "plak," Samuel di tampar oleh pria yang dibawanya, "lo kenapa nampar gue hah?" bentak Samuel.
"Sa-saya, tidak sengaja Pak," jawab Pria itu yang kemudian berlari meninggalkan Samuel.
"Dasar penakut lo," ucap Samuel lalu, "plaak," suara Samuel yang di pukul menggunakan tongkat baseball di punggungnya.
Semua itu tetap tak membuat Samuel takut, lalu Samuel mengeluarkan jurus andalan nya yaitu merayu Maudy.
Samuel tahu dan yakin kalau Maudy masih mencintainya sampai mati bahkan sampai detik ini pun Maudy masih mencintai Samuel, membuat Samuel yakin kalau Maudy tidak akan menyakitinya.
Dan ternyata bujuk rayu Samuel tidak dihiraukan oleh Maudy, Maudy hanya mematung, berdiri tidak jauh dari Samuel yang terus mengucapkan kata menyesal telah melukainya.
Tidak mendapat respon membuat Samuel lelah dan ingin pulang.
"Oke, gue balik dulu ya, istri tercinta udah nunggu di rumah, jangan kangen, pasti nanti aku balik lagi kok," ucap Samuel yang kemudian pergi meninggalkan Maudy.
Samuel sengaja berkata seperti itu karena ingin melukai hati Maudy yang dianggap telah merepotkan nya.
Lalu Zayn keluar dari persembunyian.
"Maudy, lo kenapa nangis?" tanya Zayn yang berdiri di tangga dan melihat Maudy yang menyembunyikan wajah diantara lututnya.
Maudy tidak menjawab tetapi Maudy terbang masuk kedalam kamarnya dan mengusir Zayn untuk pulang.
Zayn pun pulang dengan perasaan kasihan dan iba pada Maudy.
"Apa pantes gue manfaatin Maudy yang hatinya sudah hancur sejak lama," gumam Zayn dalam hati.
Zayn pergi meninggalkan rumah kosong itu, sementara Maudy, ia sedang melihat kepergian Zayn dari jendela kamarnya.
Maudy ingin cepat-cepat membalas dengan menyakiti anak Samuel, yaitu Clara.
Maudy mengetahui sebenarnya Clara menyukai Zayn tetapi Clara gengsi dengan badan gendut Zayn.
Maudy berniat ingin mengubah penampilan Zayn, dari culun jadi keren tampan mempesona.
Dari gendut menjadi pria sixpack.
Maudy tidak sabar menunggu hari esok untuk menemui Zayn, lalu Maudy duduk di bangku meja rias melihat pantulan dirinya di dalam cermin.
"Sam, walaupun lo udah berumur kenapa lo semakin tampan, dengan rambut yang terlihat tetap hitam, harusnya sudah ada uban di kepala lo, apa lo mewarnai rambut lo biar lo tetep kelihatan muda?" gumam Maudy.
"Aaahhh, harusnya gue bunuh lelaki itu bukannya malah bucin kaya gini, astaga."
____________________
"Zayn dari mana kamu?" tanya Sulasih yang melihat Zayn baru saja masuk kedalam rumah.
"Zayn habis main, Bu."
"Main sama siapa? Emangnya kamu punya teman?"
"Punya, teman baru Zayn sangat baik Bu,"
jawab Zayn.
"Cewek apa cowok?"
"Cewek, Bu."
"Oh, pantes kamu ya sampai salah anterin baju, nih liat dua orang komplain bajunya tertukar Zayn," geram Sulasih.
"Ada apa ini ramai-ramai?" tanya Malik ayah Zayn yang baru saja pulang bekerja.
"Entah," jawab Mikayla dan Yaya yang sedang makan malam.
Sementara Zayn menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Lalu Zayn mencium aroma masakan ibunya membuat Zayn merasa sangat lapar dan mengambil sepiring nasi beserta lauk pauknya.
Zayn makan dengan lahap.
"Zayn, cobalah untuk diet, lihat berat badanmu sudah berapa sekarang?" tanya Malik pada Zayn yang sudah selesai makan.
"Nggak apa-apa sih Pak, itu namanya masakan Ibu kan enak ya Zayn?" timpal Sulasih.
"Bukan apa-apa Bu, ini juga buat kebaikan Zayn, demi kesehatan Zayn Bu," lanjut Malik.
Zayn yang merasa tertekan mulai meninggalkan meja makan, begitulah Zayn yang selalu insecure apabila sudah ada yang mengungkit berat badan di dalam rumah.
"Tuh kan Bapak sih," ucap Sulasih menyalahkan Malik.
"Harusnya Ibu mendukung Bapak kalau memang Ibu sayang sama Zayn Bu, bukannya memanjakan Zayn dengan menuruti apa yang selalu Zayn minta," ucap Bapak tak mau dibantah.
Melihat kedua orang tuanya sudah mulai berdebat, Mikayla dan Yaya pun menyusul Zayn masuk kedalam kamar.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Eva Sinambela
kan.. udh feeling aku
2023-09-01
1
Eva Sinambela
jangan2 anak mantan ny itu si Clara
2023-09-01
1
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat
biar gemuk asal cakep motto zayn 🤭🤭Hantu juga bucin ini mah sampe uban2 di pantengin
2023-05-24
0