Episode dua (perpaduan yang pas)

"Mata, bibir, putih kulitnya dan berambut ikal yang sedikit berwarna merah. Semua yang ada pada dirimu sangat pas perpaduannya sehingga membuatmu terlihat sangat cantik," ucap Zayn tanpa sadar yang masih terlentang di jalan.

Zayn sampai tak menyadari kalau dirinya sedang menjadi pusat perhatian semua orang, ya, Zayn sedang di ke rubungi oleh orang-orang yang sedang melintas.

Tetapi Zayn terlalu fokus pada bidadari tak bersayap itu, dengan terus tersenyum Zayn tak lepas memandangi nya.

"Hai bodoh! bersikaplah biasa saja kalau lo nggak pengen dibilang gila!" ucap Maudy.

"Hah? Maksud lo?" tanya Zayn dan "byurr," seseorang menyiram Zayn dengan sebotol air mineral.

Semua orang menertawakan Zayn dan saat Zayn mengerjap kan mata wanita cantik itu sudah menghilang.

"Kemana perginya?" gumam Zayn seraya mengusap wajah.

Zayn tak memperdulikan orang-orang yang menganggap aneh, lalu Zayn melanjutkan langkah kakinya menuju ke sekolah.

Zayn datang telat lima menit, dengan wajah dan bagian atas bajunya basah membuat guru yang sedang mengajar menggelengkan kepala dan menghukum Zayn untuk berjemur di lapangan basket.

"Gue kira udah dimakan hantu tuh bocah," gumam Clara yang melihat Zayn sedang berdiri tegap di tengah lapangan basket dari jendela kelas dekat ia duduk.

Terlihat Zayn yang kepanasan itu mengusap dahinya menggunakan telapak tangan kanannya.

"Hah... udah panas gini gue masih dihukum aja, kesalahan gue cuma sedikit tapi di hukum kaya gini. Sedangkan mereka yang pelaku perundungan selalu di bebaskan dari hukuman," gumam Zayn.

Lalu Zayn tidak merasakan panas lagi saat awan menutupi dirinya dari terik sinar matahari.

"Gimana? Masih panas nggak?" tanya Maudy yang tiba-tiba berada di balik badan gendut Zayn.

"Udah mendingan kok, lo ngapain di tengah lapangan? Emangnya lo dihukum juga?" tanya Zayn.

Tersadar dengan ucapannya sendiri membuat Zayn membulatkan matanya saat dirinya menyadari tidak ada siapa-siapa selain dirinya di tengah lapangan.

Zayn mengusap leher yang berdiri bulu kuduknya.

Lalu Zayn memutar badannya mencari sumber suara itu.

"Emmm, gue bakal nampakin diri tapi lo harus janji dulu ya jangan teriak!" ucap Maudy tepat di telinga Zayn.

"Ta-tapi lo nggak jahat kan?" tanya Zayn yang mulai ber-gemetar.

"Kalau gue jahat, udah gue makan lo kemaren sore," ucap Maudy yang masih berada di belakang Zayn.

Maudy menepuk punggung Zayn dan Zayn pun menoleh lalu Zayn menarik nafas panjang dan "bruk," Zayn jatuh pingsan.

Kali ini Maudy membiarkan Zayn terjatuh ke lantai karena Maudy tidak ingin menarik perhatian dengan menangkap tubuh Zayn yang jatuh.

"Duuh, mau berteman aja kok susah banget, padahal gue udah cantik gini tapi kenapa lo masih takut aja sama gue?" ucap Maudy yang berjongkok di samping Zayn.

Tentu saja dengan jatuhnya Zayn membuat semua orang kerepotan untuk menggotong tubuh Zayn yang berat.

Melihat itu Maudy tidak diam saja, Maudy khawatir kalau Zayn akan jatuh dan itu membuatnya tidak bisa melihat dirinya lagi.

Maudy membantu para siswa mengangkat tubuh Zayn keatas brangkar dan membawanya ke ruang uks.

Dengan setia Maudy menunggu di samping Zayn, Maudy berfikir mungkin kemunculannya yang tiba-tiba itu lah, yang membuat Zayn pingsan.

"Astaga, ini orang pingsan apa tidur sih," gerutu Maudy kemudian yang sudah tidak sabar lagi.

"Gue kan ada janji sesama teman hantu gue, kalau gue nungguin gendut ini pasti bakalan lama," ucap Maudy yang kemudian menulis sepucuk surat untuk Zayn.

Setelah itu Maudy melipat dan memasukan surat tersebut kedalam kantong celana Zayn lalu pergi meninggalkan Zayn seorang diri.

Sebenarnya Zayn sudah sadar sedari tadi, tetapi Zayn merasa takut dan grogi saat melihat bidadari tak bersayap itu menunggu dirinya, membuat Zayn memilih untuk berpura-pura masih pingsan.

Setelah melihat kepergian bidadari yang menembus tembok itu Zayn membuka matanya dan ingin segera membaca surat yang bidadari itu tinggalkan.

"Gue Maudy, gue harap lo nggak takut lagi sama gue setelah perkenalan melalui surat ini ya, dateng ke rumah kosong nanti sore kalau lo menerima pertemanan ini."

Zayn tersenyum setelah membaca surat itu dan dirinya mempertimbangkan undangan tersebut.

________________

Zayn kembali ke kelas saat jam istirahat kedua dengan perasaan yang bercampur aduk, antara senang dan merasa bingung karena akhirnya ada juga yang mengajaknya berteman walau dirinya bukanlah manusia.

Zayn meminjam buku pelajaran yang telah ia lewati agar tak tertinggal, tetapi semua teman sekelasnya tidak ada yang mau meminjaminya.

Zayn pasrah dan mendudukkan bokongnya di bangku lalu datang Clara yang berpura-pura ingin membantu sehingga Zayn merasakan adanya angin surga.

"Lo mau pinjem ini?" tanya Clara seraya menunjukkan buku.

Zayn mengangguk dengan antusias dan menyodorkan tangan siap menerima buku tersebut.

"Eits, ini nggak gratis... buku ini punya Nilam jadi lo harus kerjain dua tugas sekaligus...," ucap Clara.

"Mau nggak mau gue harus kerjain," gumam Zayn.

"Yang ikhlas dong!" bentak Clara.

Lalu Clara menaruh buku milik Nilam dan miliknya untuk Zayn kerjakan.

"Jadi lo dari tadi ngapain aja?" gumam Zayn dalam hati.

Zayn memasukan buku tersebut kedalam tas lalu terdengar bel masuk sekolah, jam pelajaran berlanjut, sekarang semua belajar dengan tenang karena guru yang mengajar saat ini sangatlah galak.

_______________

Jam pelajaran telah usai, semua murid berhamburan keluar dari kelas, namun seperti biasa Zayn yang menjadi incaran untuk melampiaskan kekesalan, kebencian dan keisengan dari teman sekelasnya, ia tertahan di kelas karena celananya yang menempel pada bangku.

Ya, sebenarnya bangku Zayn sudah Iwan berikan lem.

"Kalian jahat banget sama gue, apa salah gue?" gumam Zayn.

Zayn berjalan dengan bangku yang menempel di bokongnya, lalu Zayn yang sedang berjalan di lorong sekolah bertemu dengan Pak Ruslan pengurus sekolah.

"Kamu ngapain ndut?" tanya-nya.

"Biasa Pak, ini kerjaan anak iseng," jawab Zayn.

"Lain kali cobalah berani, biar kamu enggak jadi bulan-bulanan mereka Zayn," ucap pak Ruslan.

Zayn teringat waktu dirinya ingin melawan di saat jam pelajaran olahraga, guru yang sedang mengobrol melalui sambungan teleponnya membiarkan anak-anak bermain terlebih dulu di lapangan, lalu dengan sengaja Iwan mengikat tali sepatu Zayn menghubungkan antara kanan dan kirinya.

Setelah itu, Iwan menaruh kecoa palsu di pundak Zayn membuat Zayn panik karena Zayn takut kecoa.

Zayn berlari lalu terjatuh karena tali sepatu yang terikat.

"Haaahaahaaa." terdengar tawa dari semua yang melihat itu. Kejadian itu seolah menjadi hiburan bagi mereka.

Zayn melepas tali sepatu itu lalu melihat ke arah Iwan yang berlari. Zayn berbalik mengejar Iwan ingin memberinya pelajaran, namun, bukannya membuat mereka menjadi takut tetapi mereka tertawa saat melihat perut Zayn yang bergoyang ke kanan ke kiri ke atas ke bawah dan Zayn merasa sangat malu saat itu, akhirnya Zayn berlari ke arah toilet dan menangis di sana.

Kata siapa lelaki tidak bisa menangis?

Zayn merasa sangat sedih dan malu tetapi tidak ada yang perduli dengannya. itulah yang membuat Zayn menangis.

"Aduh, susah banget ini lemnya udah nempel paling enggak harus di gunting tapi nanti celananya jadi bolong," ucap pak Ruslan.

Menuruti ucapan pak Ruslan membuat Zayn berjalan seraya menutupi bokong yang terlihat celana kolor nya menggunakan tas selempang miliknya.

"Mungkin kalau gue berteman sama Maudy dia bisa bantuin gue bales kenakalan mereka," gumam Zayn.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

iya, dimana keadilan? yang sabar ya Zayn

2023-05-24

0

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖

kenapa? Zayn ngigau ya?

2023-05-24

0

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

korban bullying sampe rela berteman ama hantu kalo manusia gak mau berteman

2023-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode satu (bidadari tak bersayap)
2 Episode dua (perpaduan yang pas)
3 Episode tiga (manis dan cantik)
4 Episode empat (hantu yang bucin)
5 Episode lima (coba untuk diet)
6 Episode enam (Kamar pengantin)
7 Episode tujuh (takut sama Maudy)
8 Episode delapan (salah paham)
9 Episode sembilan (hantu takut hantu)
10 Episode sepuluh (hantu yang cantik)
11 Episode sebelas (dendam Zayn)
12 Episode dua belas (mengajak Zayn bersekutu)
13 Episode tiga belas (Cemburu)
14 Episode empat belas (menculik bayi)
15 Episode lima belas (merawat bayi)
16 Episode enam belas (nyawa di bayar nyawa)
17 Episode tujuh belas (kesedihan untuk semua orang)
18 Episode delapan belas (galau)
19 Episode sembilan belas (lukisan)
20 Episode dua puluh (berbaikan)
21 Episode dua puluh satu (gagal romantis)
22 Episode dua puluh satu (hasrat terpendam)
23 Episode dua puluh tiga (Hatiku cuma satu)
24 Episode dua puluh empat (Modus)
25 Episode dua puluh lima (rencana Sulasih)
26 Episode dua puluh enam (Merindukanmu kak)
27 Episode dua puluh tujuh (minta di jodohkan)
28 Episode dua puluh delapan (takut)
29 Episode dua puluh Sembilan (nyinyiran tetangga)
30 Episode tiga puluh (rencana tetangga)
31 Episode tiga puluh satu (nggak bisa di remehkan!)
32 Dendam
33 Galau
34 Masih Galau
35 Kejamnya Zayn
36 Kesedihan Semua Orang
37 Siapa Anak Kecil Itu, Zayn?
38 Momong Ana
39 Pembalasan Dendam Clara
40 Malik dan Sulasih
41 Sedihnya Lily dan Amira
42 Kejutan Untuk Amira
43 Mengancam Lily
44 Mencari Clara
45 Terkecoh
46 Upaya Zayn
47 Kebebasan
48 Mencari Zayn
49 Maudy Patah Hati
50 Menyadarkan Zayn
51 Maudy Kembali Jahil?
52 Maudy Masih Merana
53 Membuat Maudy Cemburu
54 Apakah Akan Berakhir?
55 Merasa Egois
56 Sakit
57 Kembali Mesra
58 Ngambeknya Yaya
59 Mengharapkan Kejujuran Zayn
60 Putus?
61 Dilema!
62 Menuruti Ibu Dan Ayah
63 Menikah
64 Seperti Raga Tak Bernyawa
65 Kalah Sama Hantu
66 Cantiknya Hantu Maudy
67 Pria Menyedihkan Itu Kesepian
68 Tatapan Rindu
69 Tidak Bisa Tanpamu
70 Kencan
71 Insecure?
72 Menyayangi Satu Sama Lain
73 Seperti Simpanan
74 Maaf!
75 Memfitnah
76 Serpihan Masalalu
77 Pengorbanan Nina
78 Sampai Tuhan Yang Memisahkan
79 Mencari Austin
80 Masih Menjadi Rahasia
81 Lily Hamil?
82 Pesan Maudy
83 Botol Apa Itu?
84 Tanggung Jawab
85 Menemui Mamah Maudy
86 Niat Baik Yang Tak Dihargai
87 Vitamin?
88 Meminta Itu Pada Maudy?
89 Masih Malu-Malu
90 Takut Kehilangan Lagi
91 Patah Hati Lagi
92 Mencari Zayn
93 Misi Tujuh Hari!
94 Merindukanmu!
95 Lily Menikah
96 Penasaran!
97 Berusaha
98 Memikirkan Gadis Itu
99 Tamat
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Episode satu (bidadari tak bersayap)
2
Episode dua (perpaduan yang pas)
3
Episode tiga (manis dan cantik)
4
Episode empat (hantu yang bucin)
5
Episode lima (coba untuk diet)
6
Episode enam (Kamar pengantin)
7
Episode tujuh (takut sama Maudy)
8
Episode delapan (salah paham)
9
Episode sembilan (hantu takut hantu)
10
Episode sepuluh (hantu yang cantik)
11
Episode sebelas (dendam Zayn)
12
Episode dua belas (mengajak Zayn bersekutu)
13
Episode tiga belas (Cemburu)
14
Episode empat belas (menculik bayi)
15
Episode lima belas (merawat bayi)
16
Episode enam belas (nyawa di bayar nyawa)
17
Episode tujuh belas (kesedihan untuk semua orang)
18
Episode delapan belas (galau)
19
Episode sembilan belas (lukisan)
20
Episode dua puluh (berbaikan)
21
Episode dua puluh satu (gagal romantis)
22
Episode dua puluh satu (hasrat terpendam)
23
Episode dua puluh tiga (Hatiku cuma satu)
24
Episode dua puluh empat (Modus)
25
Episode dua puluh lima (rencana Sulasih)
26
Episode dua puluh enam (Merindukanmu kak)
27
Episode dua puluh tujuh (minta di jodohkan)
28
Episode dua puluh delapan (takut)
29
Episode dua puluh Sembilan (nyinyiran tetangga)
30
Episode tiga puluh (rencana tetangga)
31
Episode tiga puluh satu (nggak bisa di remehkan!)
32
Dendam
33
Galau
34
Masih Galau
35
Kejamnya Zayn
36
Kesedihan Semua Orang
37
Siapa Anak Kecil Itu, Zayn?
38
Momong Ana
39
Pembalasan Dendam Clara
40
Malik dan Sulasih
41
Sedihnya Lily dan Amira
42
Kejutan Untuk Amira
43
Mengancam Lily
44
Mencari Clara
45
Terkecoh
46
Upaya Zayn
47
Kebebasan
48
Mencari Zayn
49
Maudy Patah Hati
50
Menyadarkan Zayn
51
Maudy Kembali Jahil?
52
Maudy Masih Merana
53
Membuat Maudy Cemburu
54
Apakah Akan Berakhir?
55
Merasa Egois
56
Sakit
57
Kembali Mesra
58
Ngambeknya Yaya
59
Mengharapkan Kejujuran Zayn
60
Putus?
61
Dilema!
62
Menuruti Ibu Dan Ayah
63
Menikah
64
Seperti Raga Tak Bernyawa
65
Kalah Sama Hantu
66
Cantiknya Hantu Maudy
67
Pria Menyedihkan Itu Kesepian
68
Tatapan Rindu
69
Tidak Bisa Tanpamu
70
Kencan
71
Insecure?
72
Menyayangi Satu Sama Lain
73
Seperti Simpanan
74
Maaf!
75
Memfitnah
76
Serpihan Masalalu
77
Pengorbanan Nina
78
Sampai Tuhan Yang Memisahkan
79
Mencari Austin
80
Masih Menjadi Rahasia
81
Lily Hamil?
82
Pesan Maudy
83
Botol Apa Itu?
84
Tanggung Jawab
85
Menemui Mamah Maudy
86
Niat Baik Yang Tak Dihargai
87
Vitamin?
88
Meminta Itu Pada Maudy?
89
Masih Malu-Malu
90
Takut Kehilangan Lagi
91
Patah Hati Lagi
92
Mencari Zayn
93
Misi Tujuh Hari!
94
Merindukanmu!
95
Lily Menikah
96
Penasaran!
97
Berusaha
98
Memikirkan Gadis Itu
99
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!