“Kok diam mas, heran ya sama saya, kok bisa tiba-tiba duduk di sebelah masnya gini ini” katanya
Perempuan di sebelahku ini kalau berbicara selalu dengan tersenyum, sehingga giginya yang bagus dan pipinya yang ada dekiknya itu terlihat olehku.
Wah kalau liat perempuan di sebelahku gini aku bisa lupa sama masalah yang sedang terjadi tentang matinya orang akibat lagu bandku.
“Kok masih diam aja sih mas, masnya ini siapa namanya” tanyanya dengan suara yang halus
“Eh , ee nama saya Agus mbak, tapi panggil aja aku Dogel heheheh” jawabku sambil masih melihat wajah pucat wanita di sebelahku
"Kalok mbaknya ini siapa ya namanya, tapi saya ndak maksa kok, kalau saya ndak boleh tau namanya ya ndak papa mbak"
“Tentu saja boleh mas, panggil aja aku Indah mas, masnya ini mau kemana” tanyanya lagi
Perempuan yang bernama Indah ternyata bener-bener cantik kalau sedang senyum.
“Saya ke kota S mbak Indah , kalau mbak Indah mau ke mana” tanyaku berbasa basi
“Sama mas, saya juga ke kota S, tapi…….” Mbak Indah diam, dia tidak melanjutkan omongannya, kemudian tiba-tiba dia menangis sesenggukan
“Tapi kenapa mbak, kok mbaknya malah nangis, apakah ada yang salah dengan omongan saya mbak?” Tanyaku dengan sok peduli
“Ndak papa mas, saya ndak papa kok mas, saya ndak bisa cerita ke siapapun mas” Jawab mbak Indah sambil menundukan kepalanya
“Ndak papa kalau tidak bisa cerita mbak, minimal mbak nya bisa sedikit lega setelah nangis"
"Apalagi kalau ada yang bisa memberikan solusi meskipun apa adanya” jawabku dengan kalimat yang mengambang
“Mbaknya tujuan ke kota S itu kemana” tanyaku untuk mengalihkan perhatian agar dia tidak larut dalam kesedihanya
“Saya ke jalan mojoarum mas, saya harus ke sana, tapi………………..” dia terdiam lagi sambil memejamkan mata
“Lho kok ada tapi lagi mbak , tadi kan juga gitu setelah kata tapi mbaknya kemudian diam dan nangis lagi mbak “
“Mojoarumnya di mana mbak, kalau boleh tau, karena saya juga nantinya
akan dekat dengan mojoarum, saya nanti ke daerah sana juga”
“Mungkin bisa saya antar ke sana mbak, dari pada nanti di jalan mbak Indah ada apa-apa” tanyaku lebih perhatian dengan wanita di sebelahku
“Ndak papa mas, saya sudah biasa ke Mojoarum sendiri mas, nanti malah
ngerepoti masnya” katanya dengan tersenyum dan sudah melupakan tangisnya
“Ya Udah kalau gitu mbak, nanti kalau ada apa-apa bisa kontak saya ya, biar nanti bisa saya bantu kalau mbak Indah memerlukan bantuan”
“Tapi kalok bantuan utang-utangan saya ndak bisa bantu mbak, karena saya bukan bank hehehe"
"Saya cuma penjual bubur keliling di kota M mbak hehehe” kataku sedikit ndagel agar mbak nya ndak sedih
Aku beri mbak Indah kartu namaku sebagai penjual bubur, kebetulan saja meskipun aku hanya penjual bubur tetapi aku punya kartu nama agar yang pingin beli dalam jumlah banyak tinggal telpon aku saja.
“Kalau ada apa-apa bisa telepon saya mbak, ini kartu nama saya meskipun hanya tertulis nama, daftar jenis bubur, dan no telepon, tapi yang penting punya kartu nama mbak hehehe”
Mbak Indah menerima kartu namaku, tanganku sempat menyentuh jari dia, ternyata jari mbak Indah ini dingin sekali ,
seperti gelas plasik es teh gopek yang
tadi aku beli di terminal.
Mbak Indah memperhatikan kartu namaku dengan seksama, kemudian dia tersenyum dan melihat kearahku.
“Mbak Indah sedang sakit flu ya kok tanganya dingin sekali, ini saya ada jaket kalau mbaknya sedang kedinginan” kataku sambil kutawarkan jaket satu-satunya miliku.
“Ndak usah mas, saya ndak papa kok, memang saya kayak gini mas” katanya sambil memegang kartu namaku dengan erat-erat
Dia hanya menundukan kepala sambil terus memegang kartu namaku, aneh juga sih rasanya, biasanya orang kalau dikasih kartu nama hanya disimpan saja, tapi mbak Indah ini lain, dia melihat
kartuku seolah dia sedang menelitinya.
“Terima kasih mas Agus, nanti kalau saya ada apa-apa saya akan menghubungi mas Agus segera” kata mbak Indah yang kemudian menyimpan kartu namaku di dalam dompetnya
Aku merasa kasihan dengan mbak Indah ini dia nampaknya sedang dirundung kesedihan, tetapi sayang dia tidak mau menceritakan sedikit masalahnya kepadaku.
Tapi ya biarlah, mungkin dia terlalu malu untuk becerita kepadaku, tapi dia tadi bilang kalau dia akan memberiku kabar kok heheheh.
“Mbak Indah nanti setelah mbak Indah sampai di tujuan, tolong hubungi saya ya, saya khawatir kalau mbak Indah dalam keadaan kayak gini jalan sendirian di terminal mbak”
“Iya mas Agus, nanti setelah sampai di mojoarum, saya akan kabari mas Agus, biar mas nya ndak khawatir sama saya hihihi” dia sudah mulai bisa tersenyum dan tertawa
"Mas, lain kali jangan panggil saya lagi dengan awalan mbak ya, saya kan lebih muda dari mas Agus hihihii"
Bus yang kami tumpangi saat ini sudah hampir mencapai tujuan yaitu kota S, mungkin tinggal sekitaran setengah jam lagi perjalanan ini.
Berhubung sekarang sudah waktunya masuk Isya, aku minta ijin mbak Indah untuk melaksanakan sholat isya.
“Mbak, saya ijin untuk sholat isya dulu ya, nanti kita bicara lagi mbak” kataku kepada mbak Indah
"Kok manggilnya pakek mbak lagi sih mas Agus ini hihihi"
"Ya wis Ndah... Indah... hehehehe, saya sholat isya dulu ya"
Indah hanya tersenyum dan melihat ke mataku ketika aku minta ijin untuk sembahyang isya.
Setelah ini aku tidak menghiraukan dia, aku sibuk dengan tayamum, kemudian aku lanjutkan untuk sholat isya di dalam bus.
Ketika aku ucapkan dua salam ke kanan dan kiri, ternyata bangku kiriku dalam keadaan kosong, tidak nampak seorang pun di sebelahku.
C*k, merinding rek aku nek gini carane, kemana Indah iku, mosok dia ke toilet sih.
Iseng aku tanya ke penumpang yang ada di belakangku ,mungkin dia tahu ke mana perginya penumpang yang ada di sebelahku.
Ketika aku lihat ke bangku belakang, ternyata ada satu orang tua yang sedang duduk bersama anak nya yang masih kecil.
“Permisi pak maaf saya mau tanya, apakah bapak tadi lihat penumpang yang duduk di sebelah saya, tadi dia turun dimana ya pak”
Orang tua itu hanya tersenyum dan berkata kepadaku sesuatu hal yang aneh sekali.
“Dari tadi sewaktu bus ini meninggalkan terminal, bangku sebelah mas ini kosong, tidak ada penumpangnya sama sekali mas” kata orang tua yang bersama anak kecil itu
Mak deg!....aku nderedeg gak karuan ketika mendengar perkataan orang tua itu, aku beristigfar berulang kali, aku tidak mengira bahwa tadi aku berbicara dengan sesuatu yang tak kasat mata.
“Tadi saya heran sama masnya, kenapa kok setelah maghrib, masnya ngomong sendirian, tadi masnya mau saya tegur agar tidak berbicara sendiri, tapi saya urungkan” kata orang tua itu lagi
Waduh apa lagi ini rek, kenapa kok aneh apa yang telah terjadi dengan ku barusan, apakah mbak Indah itu semacam mahluk tak kasat mata atau gimana.
Tapi ndak papa, mau tak kasat mata atau kasat mata kalau memang baik dan dia butuh bantuan, pasti aku akan bantu, tapi yo takut juga rek kalau kayak gini hehe.
Deeeeeeerrrttt…..
Hp yang ada di kantung celananku bergetar sekali, menandakan ada pesan singkat yang masuk, biasanya itu Wa bukan sms, jaman sekarang mana ada orang yang kirim SMS.
Kecuali orang itu kelebihan pulsa telepon, kalau WA kan pakek data bukan pakek pulsa.
Jaman sekarang orang tinggal cari
gampangnya aja, gak mau beli pulsa telepon, tapi beli data aja.
Kata mereka, kalau mau telepon kan bisa pakek wa hahahah... Dasar manusia jaman sekarang.
Padahal pulsa telepon itu penting juga lho, misalnya kita dalam keadaan yang emergency, butuh telepon polisi atau rumah sakit atau telepon pemadam kebakaran iya kan?.
Aku ambil hpku yang ada di kantong celana, ternyata nomor asing lagi, terus menerus hanya nomer asing yang aku
terima, tetapi aku penasaran dengan nomor asing ini.
Iseng aku intip no asing ini tanpa membuka Wa, karena kalau aku buka Wa akibatnya pemilik nomor asing itu tau kalau aku membuka pesan dia.
“AKU AKAN MENEMUKANMU, NYAWA DIBAYAR NYAWA!”
Sialan c*K, tiwas ngintip ternyata nomor dari orang-orang yang ngejar aku!
Masalah lagu yang bikin anak seorang jutawan mati bunuh diri ini bikin aku kebingungan kok.
Tatapi, kok di layar hpku ada tanda kotak masuk sms, aneh siapa yang kirimi aku sms, biasanya sms masuk dari sales bank yang menawarkan kartu kredit.
Aku buka saja sms ini , sms gak perlu diintip, meskipun sms ini kita buka, pengirim sms tidak akan tau kalau sms nya sudah aku baca.
“Makasih mas, udah mau berteman sama Indah, lain kali Indah akan temui mas Agus lagi.
Indah L Ningrum”
Ternyata yang mengirimiku pesan sms adalah mbak Indah yang tadi duduk di sebelahku, nama lengkap dia adalah Indah L Ningrum.
Aku merasa aneh setelah membaca sms ini, aku merasa hpku berbau wangi, bau wangi persis dengan minyak wangi kasturi kijang yang selalu aku bawa untuk wewangian dikala sholat agar aku bisa lebih khusuk.
Hidungku makin jelas mencium aroma minyak wangi jenis kasturi kijang kesukaan aku ini, tapi ya merinding juga ya setelah mendapat sms , sekarang Hpku bau wangi.
Aku cari terus bau wangi ini berasal, ketika aku memasukan tanganku ke saku celana panjang, tanganku menyentuh botol kecil dan sesuatu yang basah, ketika aku angkat ternyata tanganku berbau wangi.
Sialan minyak kasturi kijangku, minyak wangiku tumpah c*k, tiwas nderedeg tadi rek.
Tapi nama mbak Indah ini agak aneh juga, aku merasa ada sesuatu di nama mbak Indah ini.
Aku berusaha mengingat ingat, tapi masih saja blank.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Minartie
hahahaha lucu ...thor
2025-02-19
0
Alice Crooper
dah deg degan eh minyak wanginya tumpah
2023-10-07
0
Atie Rohayati
aku bacanya jg ndregdek mas...
2022-06-25
1