BAB 5, BERTEMU KEEMPAT TEMANKU

Indah L Ningrum, dia sekarang tujuanya ke mojorum, mojoarum itu dekat dengan studio tempat kami latihan, tetapi apa yang aneh dari nama itu ya?

Mojoarum – Indah L Ningrum – aneh – studio dekat dengan Mojoarum.

Setelah aku pikir-pikir, ternyata itu cuma otaku saja yang berusaha mencocokan nama dengan sesuatu obyek yang mungkin ada di dalam kepala tololku.

Oh ternyata bus sudah sampai di terminal B dikota S, terminal bus paling besar di Jawa Timur, sekarang sudah pukul 21.15.

Aku harus segera turun kemudian segera mencari bus kota, terus terang perjalanan ini adalah perjalanan paling lama dari kota N ke kota S.

Biasanya dari sana ke sini hanya perlu waktu tidak lebih dari tiga jam, biasanya sampai sini pukul 19.15 an, tapi kan ada hikmahnya juga meskpun lama qiqiqiq.

Hikmahnya adalah, aku bisa kenal bisa dengan cewek misterius yang sekarang mengirimiku sms.

Tapi aku kok ya bingung, dia bisa mendadak muncul, kemudian mendadak hilang, muncul dan hilangnya itu waktu aku sedang sholat.

Bingungku satu lagi adalah tujuan Indah kanke kota S sama seperti ku tapi di tengah perjalanan di sekitar kota P dia sudah menghilang, apakah dia turun di kota P kemudian dia pindah ke kendaraan lain.

Atau di kota P itu dia janjian dengan seseorang, dan seseorang itu mengantar dia ke kota S, atau mungkin seseorang itu suaminya, ataukah pacarnya ataukah keluarganya…

Duh pusing juga mikirin wanita aneh yang baru aku kenal ini, tapi kata orang tua yang ada di belakang, tadi aku ngomong sendirian, disebelahku tidak ada siapa-siapa.

Aaahh hahahha mungkin orang sepuh di belakang kursi ku itu sudah kurang jelas penglihatannya.

Hehehe tapi buat orang jomblo kayak aku gini kalau berkenalan dengan seseoang gadis yang sedang dalam masalah, dan aku bisa membuat dia tetawa itu suatu berkah untuku.

Apalagi dia sudah mengirimi aku Sms dengan kata-kata terima kasih, bagus juga sebagai langkah awal kan, berarti dia puas dengan pembicaraan tidak mutuku tadi itu hehehe.

Tapi misalkan dia ini hantu atau tak kasat mata, kenapa dia bisa punya hp? Kenapa dia bisa kirimi aku sms?

Aku yakin dia ini manusia biasa, orang tuanya ada di belakangku itu mengada ada kok.

Ok, sekarang aku harus mencari bus kota untuk menuju ke tengah kota S, setelah itu aku baru mencari angkot yang menuju ke rumah Blewah.

Kuambil Hp dari kantong celana panjang, kemudian kubuka grup wa yang hanya terdiri dari empat orang saja.

Aku ndak berani buka wa asing yang mungkin sudah ada lebih dari seratus nomor aneh.

“Aku wis di kota S, otw rumah Blewah”

aku tulis seperti itu di grup wa, ternyata tidak ada yang terkirim, ya sudah aku masukan lagi hpku ke saku celanaku

Saat ini aku sudah ada di dalam angkot yang menuju ke rumah Blewah, waktu sudah menunjukan pukul 21.59, angkot ini sepi hanya aku sendirian yang ada di dalamnya.

Aku masih memikirkan perempuan cantik yang bernama mbak Indah itu, siapakah dia dan kemana dia perginya.

Sekarang yang ada di otaku buka lirik lagu kami, tetapi perempuan yang bernama Indah Laminatingrum, eh salah Indah L ningrum.

Ada kesamaan ucapan, tapi aku belum tau L itu singkatan apa, L bisa saja lucinta, atau Laode atau Lumintu atau bisa juga Lupita hehehehe.

Tapi sekarang dia sudah pergi, sudah tidak ada disebelahku lagi, apakah dia sudah sampai di Mojoarum?.

Tapi biarlah mungkin suatau saat aku akan bertemu dengan dia lagi, sekarang yang utama adalah bertemu dengan keempat teman ku .

Selama aku di dalam angkot ini aku kembali menyenandungkan lagu dari band kami yang membuat beberapa orang mati bunuh diri, aku masih penasaran dengan lirik lagu ini.

------------------------

“Yekopo rek, ancaman ke kita semakin gencar lho yo” kataku kepada keempat temanku

Saat ini aku sudah ada di rumah Blewah,

kami berdiskusi tentang apa yang harus kami lakukan setelah ini.

“Minggat aja lho rek, sampai kasus ini hilang sendiri” Blewah memberikan usulan

“Ndak semudah itu minggat Wah, kerena orang kayak itu pasti akan sewa orang untuk cari kita c*k” jawab Ngot

“Maksudnya bukan minggat asal minggat rek, kita juga harus berusaha selesaikan

masalah ini, kita harus cari akarnya, karena kejadian ini akan terulang terus rek” kataku

“Lha iya Gel paling tidak kita harus mencari sumber masalah, kemudian kita

selesaikan sumber itu , baru kita bisa tenang “ jawab Petro

“Selama akar pokok masalahnya masih ada, ya masih akan ada orang yang mati lagi rek” kataku lagi

“Pokoke sementara ini kita pergi dari kota S , yang paling penting kita ganti nomer Hp kita dulu sementara ini” kata Ngot

“Tapi gimana keluarga kita rek, apa kita tinggal gitu aja, apa nanti mereka ndak

didatangi sama yang cari kita ini rek” tanya Petro

“Pastinya mereka akan didatangi keluarga kita, tetapi kalau keberadan kita tidak diketahui, ya mereka akan pergi mencari kita lagi, memang akan ada sedikit masalah nanti rek” kataku

“Tapi dengan minggatnya kita ini, kita juga menghindarkan keluarga kita dari yang cari kita rek”

“Tapi bagaimana kita bisa cari sumber masalahnya, kalau kita ndak tau dari mana kita harus mulai bergerak rek” kata Glewo

“Wis gini ae lho , gimana kalau kita ke rumah duka jutawan itu, kita purak-purak

teman anaknya , kita tanya-tanya apa yang dilakukan anaknya sebelum bunuh diri” kataku

“Lhooo jangan sembrono c*k, opo mereka ndak tau wajah kita” tanya Ngot

“Kita kan ndak pernah punya foto rek, mana ada foto tentang band kita iki rek, band ndak laku kok minta foto hahahaha” jawabku

“Alamat rumahnya dimana itu yang mati” tanya Ngot

“Nek gak salah di deket sini kok nanti tak carinya di surat kabar, agar salah satu

dari kita bisa kesana “ kataku

“Yo mending kamu sama Glewo ae lho Gel yang kesana, kalian kan bukan orang surabaya, jadi wajah kalian kan agak tidak dikenali” kata Ngot

“Apane Ngot, di Kota M wis ada yang tanya-tanya Alamat ku c*k”

“Sama Gel, di tempat kerjaku juga ada yang nyanggong, tapi ketoke mereka belum tau wajahku, karena mereka tanya ke temanku bagaimana ciri-ciriku Gel” jawab Glewo

“Yo wis lah besok kita cari rumahnya, terus sekarang gimana rek, aku sama Dogel nginep ke rumah siapa ini” tanya Glewo

“Kalian berdua tidur sini ae lho Syu! , wong rumahku ini sepi kok” kata Blewah sambil menghisap rokoknya

Petro dan Ngot kembali ke rumah masing-masing, aku, Blewah dan Glewo sedang duduk di depan rumah , kami bertiga tidak mungkin bisa tidur karena memikirkan kasus yang tidak enak ini.

Deeeeeeerrrttt…..

Satu kali getaran di hpku , biasanya gini ini kalau tidak pesan singkat wa bisa jadi pesan singkat sms, aku ambil hpku dari saku celanaku, kemudian aku buka intip Wa yang muncul.

Ternyata masih saja ada wa dengan nada ancaman yang memenuhi hpku, tapi setelah aku perhatikan lagi ternyata ada tanda sms, tanda berupa surat yang terlihat di bagian atas sebelah kiri..

Aku hanya berharap yang mengirimi sms ini bukan orang-orang suruhan jutawan yang anaknya mati bunuh diri itu.

Aku buka folder sms, ternyata itu sms berasal dari Indah, dia mengirimiku sms lagi, kenapa kok aku bisa tau itu nomor dari Indah?

Karena nomor itu sudah aku simpan di memori Hpku, kenapa kok nomor itu aku simpan di memori hpku?, karena aku tiba-tiba suka dengan dia! Aku suka sama dia

meskipun dia itu tak kasat mata!.

Lantas kalau aku sudah suka, apa yang akan aku lakukan?, Ya kapan-kapan aku mau telpon dia lagi lah, lha kan aku masih jumble, ndak papa kan.

“Mas Agus, Indah mau ketemu sama mas Agus sekarang” itu yang terlulis di hpku ketika aku buka folder sms dan aku baca sms itu pelan-pelan

Kaget juga dengan sms yang barusan muncul itu, tetapi mau gimana lagi aku kan sudah pernah bilang ke dia kalau perlu bantuan bisa hubungi aku.

Ya saat ini mungkin dia sedang butuh bantuan ku, tetapi masalahnya dia ada dimana, dan apakah Indah tau aku berada di mana?

Saat ini aku sedang nongkrong di depan rumah Nanta atau yang biasa dipanggil Blewah, kami bertiga duduk di sebuah kursi panjang yang dibuat dengan asal paku dari beberapa kayu yang disatukan.

Aku duduk di posisi sebelah kiri kalau dilihat dari jalan depan rumah Blewah, Nanta atau Blewah ada di tengah , dan Glewo ada di sebelah kanan.

Tepat disebelah kiriku adalah lahan kosong yang biasanya digunakan beberapa warga disini untuk tempat mendirikan kandang ayam

Saat ini kami tidak berbuat apa-apa, kami hanya diam sambil memikirkan apa yang akan kami lakukan pagi nanti.

Yang jelas, kami harus pergi dari kota S dan mencari informasi terkait kematian beberapa remaja akibat lagu yang berasal dari band kami.

Tiba-tiba ayam yang ada di dalam kandang lahan kosong yang ada di sebelah ku ini berisik dan berbuyi sahut-sahutan, sepertinya ada sesuatu yang mengganggunya.

“C*K kaget aku, onok opo ayam itu rek”

tanyaku

“Ayam itu kalau malam apa yang sering berisik gitu ta Wah?” tanyaku kepada Blewah

“Ndak mesti Gel, biasane kalau ada setan atau sing aneh aneh, baru ayam iku berisik suarane gel, tapi yo mbuh maneh kalau sekarang ada yang disana”

“Jangan-jangan ada maling ayam Wah, tapi waktu kita maling ayam disitu kan yo ndak berisik ayame” kataku

“Ssst janc*k , ojok rame-rame Gel, bahaya nek ada yang denger kalok kita pernah

maling ayam diisitu c*k” jawab Glewo

Ayam disana itu bukan milik Blewah, tapi ada beberapa warga yang memanfaatkan lahan kosong disana untuk dibuat kandang ayam, dan baunya itu luar biasa busuk.