INDAH LAMINATINGRUM
“Sebelum meninggal anak saya tiap hari, tiap jam, tiap detik tidak pernah berhenti menyanyikan dan mendengarkan lagu berjudul ngerap dari band itu” jelas seorang ibu kepada pihak yang berwajib
Seorang pemuda yang nekat gantung diri dengan diiringi lagu yang dinyanyikan oleh band yang tidak terkenal, yang bernama BLUeKUtHUQ.
Pemuda itu gantung diri di kayu kuda kuda atap rumah, dibawahnya ada tape recorder nyala dan sedang memutar lagu yang lirikya ada kata “raimu koyok garpu”
“Waktu itu dirumah ada siapa bu? tanya petugas itu
“Di rumah sedang kosong pak, ndak ada siapa-siapa” jawab wanita setengah tua yang merupakan ibu dari anak yang gantung diri
“Saya dan suami saya sedang ke pasar , kami kulakan brambang untuk dijual di warung saya ini pak” jawab wanita yang tak hentinya menangis
-----------------------
Aku tau seneng karo arek Mojoarum.
Dhewe’e nduwe jeneng Indah Laminatingrum.
Tiba’e dhewe’e gak kolu karo aku.
Alasane dhewe’e “Raimu koyok garpu!"
Sepenggal lirik dari lagu milik band tercemar se Indonesia, band yang tidak pernah terkenal meskipun berdiri pada tahun 90 an.
Tetapi ada sebuah misteri dari lirik lagu yang sampai sekarang membuat beberapa remaja mati bunuh diri.
“Yekopo Gel, aku dapat kabar kalok lagu kita bikin masalah lagi Gel” tanya Petro melalui aplikasi Whatsapp
“Iyo Tro, aku habis dipanggil pulisi lagi rek, dimintai keterangan lagi jeh” jawab Dogel setelah dari kantor pulisi untuk dimintai keterangan karena lagu kami.
“Kamu berangkat sama siapa Gel ke kantor pulisine, sendirian lagi ta Gel”
“Aku sama gendruo gayam.. Blewah, dia lho malah nggilani di kantor pulisi” jawab Dogel
“Ngapain Blewah disana Gel, bikin ulah gak jelas lagi ta dia” tanya Petro lagi
“Iyo Tro, lha masih dimintai keterangan, deke malah mintak makan ke pulisine, setelah makan terus deke kebelet ngising, aku sing malu c*k” jawab Dogel
“Pancet ae Blewah itu Gel, dari dulu gak berubah-berubah kelakuane” kata Petro kemudian mengakhiri chat dengan Dogel
Kejadian itu terjadi sebulan yang lalu, Saat itu aku sedang dimintai keterangan oleh pihak berwajib tentang matinya seorang pemuda karena gantung diri.
Matinya anak laki-laki dari pasangan suami istri penjual brambang di sebuah kampung yang ada di kota S.
Itu adalah kasus yang kedua kalinya, sejak kasus yang pertama beberapa bulan yang lalu, untuk kasus kedua ini terjadinya baru sebulan yang lalu.
Jadi sampai sekarang sudah dua buah kasus matinya orang dengan cara bunuh diri akibat lagu dari band kami.
Teman-teman memanggilku dengan panggilan Dogel, ndak tau kenapa mereka memanggil dengan kata Dogel, kadang mereka juga manggil aku Kotak.
Teman-temanku memang ngawur kalau bikin nama panggilan untuk kami, bahkan temanku satunya dipanggil Glewo, atau Tongky, kadang genjik.
Ada lagi yang dipanggil Pa’I, pangat, Supangat, atau Petro.
Malah vokalisku yang jarang mandi dipanggil Blewah, bekakas, kamidi, atau gendruwo gayam.
Satu lagi temanku yang bernama Hottorang malah dipanggil Ngot
Sebenarnya nama asliku adalah Agus, sebuah nama pemberian orang tuaku, karena aku lahir di bulan agustus.
Aku adalah personil Band Bluekuthuq, band yang berasal dari kota S, lagu dari band kami ini yang sudah membuat tewas pemuda jomblo dengan cara gantung diri.
Untuk diketahui selain posisiku sebagai basis dari band ini, ada juga yang bernama Petro sebagai penggebuk drum, Blewah sebagai pokalis, Glewo sebagai pemegang gitar, dan Ngot sebagai gitaris juga merangkap serba bisa.
Semenjak beberapa bulan lalu setelah kasus pertama bunuh diri dengan disertai lagu kami, aku menjadi ketakutan dan merasa bersalah.
Tetapi untungnya kasus itu akhirnya hilang dengan sendirinya setelah aku dan Blewah dipanggil pihak yang berwajib.
Kemudian sebulan lalu juga sama, ada seorang pemuda lajang bunuh diri dengan tape recorder yang memutar lagu ini juga.
Tapi akhirnya kasus ini juga hilang dengan sendirinya, setelah pihak yang berwajib menginterogasi kami untuk kedua kalinya.
Tetapi tepat dua minggu yang lalu, ada lagi kasus yang sama seperti kasus bunuh diri bulan lalu.
Terus terang aku makin merasa takut, siapa tau arwah mereka ndak terima sama kami hihihi.
Berarti hingga kini adalah kasus ketiga dari orang yang bunuh diri akibat lagu dari band kami.
Kebetulan untuk kasus bunuh diri yang ketiga ini posisi korban ada di seberang pulau, sehingga kami tidak dimintai keterangan oleh pihak yang berwajib
Sebenarnya aku bukan takut kalau diperiksa oleh pihak berwajib, yang aku takutkan itu kalau nanti ada lagi kasus yang sama, dan itu sangat mengerikan bagi kami.
Lagu dengna jugul “NGERAP” ini diciptakan beberapa tahun lalu, sekitar tahun 95 an kalau gak salah, tetapi hingga saat ini lagi ini masih beredar di kanal Yousub, dan makin banyak saja orang yang mengcover lagu ini.
Memang sih penciptaan lagu ini cukup menguras tenaga, karena memerlukan doa dan restu orang tua, selain itu juga memerlukan bantuan ahli terapi dan psikolog juga.
Kenapa memerlukan ahli terapi, karena Blewah sempat jadi gila sejenak selama proses lagu itu, jadi ada semacam unsur energi negativ dari lagu itu.
Padahal lirik lagu itu sama sekali tidak ada unsur horornya, yang ada hanya kata-kata lucu saja.
---------------------
Awal tahun 2000 an
“Gel, ayok ketemuan ngomong masalah
lagu” wa yang berasal dari Glewo di pagi yang sejuk
“Arek-arek sekalian ae Wo hubungono dulu dulu mereka”
“Blewah gimana hubungine, wong dia itu manusia yang gak jelas blas Gel”
“Gampang!, kalok kamu batin nanti lak Blewah muncul sendiri Wo”
Saat ini aku sedang berada di sebuah kontrakan kecilku di kota M, beberapa hari lagi aku berencana ke kota S untuk menemui teman-taman perihal lagu yang sudah mengakibatkan orang bunuh diri.
Aku takut kalau nantinya ada lagi korban dari lirik lagu yang harusnya biasa saja itu, tapi yang aneh itu kenapa bisa lirik lagu yang harusnya biasa dan lucu itu bisa menjadi mematikan.
Aku hilangkan dulu pikiran tentang lirik lagu kami yang membuat beberapa orang bunuh diri itu, karena nanti aku harus fokus pada pekerjaanku sebagai penjual keliling bubur kacang ijo dulu.
Saat ini aku sedang bersantai tiduran di ruang tamu rumah kontrakan, pintu rumah kontrakan kubuka lebar agar udara dingin pegunungan bisa masuk ke dalam rumah.
Kota M tempat aku tinggal ini kalau pagi masih memunculkan hawa dingin dan sejuk, maklum di daerah pegununan, tetapi kalau siang sama panasnya dengan kota S.
Sebenarnya aku berasal dari kota S, tetapi karena di kota S bisnis jual bubur kacang ijo kurang menguntungkan atau bahkan ndak laku hehehe, makanya aku pindah ke kota M.
Pada awalnya aku harus indekos disini, tetapi karena biaya kost tinggi sekali, maka aku siasati dengan mencari kontrakan bersama beberapa teman pedagang disini.
Rumah kontrakan ini berada di daerah pinggiran kota M yang sepi dan nyaman, aku tinggal dengan tiga orang teman
sesama pedagang.
Kontrakan kecilku ini hanya mempunyai dua buah kamar yang cukup nyaman untuk istirahat dan sebuah kamar mandi yang selalu untuk rebutan di pagi hari.
Kontrakan ini terletak di perkampungan yang masih terbilang tidak terlalu padat, sehingga masih nyaman untuk ditinggali.
Di daerah tempatku ini memang banyak sekali kontrakan dan kos-kosan, biasanya yang kontrak dan kos disini itu pedagang keliling yang berasal dari beberapa kota yang dekat area kota M.
Di kontrakan ini biaya kontraknya kami tanggung bersama, sehingga akan jauh lebih murah dari pada kalau kos.
Hari ini hari senin, hari yang katanya dibenci orang, tetapi bagiku hari senin adalah hari bahagia dari pada hari minggu.
Karena di hari senin banyak pegawai kantor langgananku yang sudah mulai bekerja, kalau hari minggu daganganku malah kurang laku.
Aku menyalakan Hp yang sedari kemarin malam aku matikan, sengaja aku matikan agar tidak terganggu dengan aktifitas berita di sosial media yang isinya tidak bemutu sama sekali.
Saat kubuka aplikasi Fb, ada sebuah berita yang cukup menculek mataku, dan membuat jantungku nderedeg gak karuan, berita tentang kematian.
Seseorang atau anak dari seorang jutawan keturunan Arab bunuh diri, dengan cara gantung diri.
Dan yang mengerikan di sebelah mayat yang menggantung itu ada sebuah spiker blutut yang terus menerus menyanyikan lagi kami!
Lagu yang berjudul “ngerap”.......
Lagi-lagi kematian akibat lagu milik kami, dan yang menghebohkan jutawan kaya keturunan arab itu tidak terima dengan kematian anaknya.
Orang tua anak itu akan mencari kami untuk menuntut balas atas kematian anaknya yang dikarenakan lagu kami.
Aku berdiri dari posisi leyeh-leyeh, kucari gelas berisi air putih yang biasanya aku taruh di meja makan, kerongkongan ini rasanya kering setelah membaca berita di sosial media itu.
Keringat dingin mulai membasahi kepalaku, detak jantung pun berdetak semakin cepat, nafasku terasa semakin sesak, kedua kakiku juga menjadi lemas.
Tergopoh-gopoh aku mencari kursi, aku harus duduk secepat mungkin atau akan terjatuh pingsan.
Aku duduk di kursi makan sembari diam dan mengatur nafas agar otaku bisa memberikan ketenangan.
karena dalam kondisi panik apabila kita tidak bisa mengatur pernafasan, maka yang muncul adalah rasa ketakutan yang berlebihan.
Perlahan-lahan aku berdiri dan menuju ke ruang tamu dimana Hpku tadi kuletakan, aku masih belum tau apa yang harus dilakukan dengan keadaan seperti ini.
Apakah aku harus membaca komentar netijen tentang kematian anak jutawan kaya raya itu, atau bahkan tidak ngurus dengan kasus mereka?
Atau kuhubungi saja keempat teman bandku, tetapi ini masih pukul 06.10 pagi, mereka pasti pada belum bangun, kecuali satu orang.
Ya, satu orang sahabatku itu selalu bangun lebih awal dari pada lainya, dia adalah GLEWO, kucoba hubungi pertelepon si Glewo atau bisa juga dipanggil Tonky.
Hp sudah di genggamanku kucari nomor Wa si Glewo atau Tongky di aplikasi wa, kemudian aku tekan yang bertanda telepon,… ternyata HP dia tidak aktif.
Aku semakin panik! , siapa yang harus ku hubungi dalam keadaan seperti ini, kebetulan aku disini hanya sendirian, kedua temanku sedang pulang ke kampung mereka.
Memang biasanya pada akhir minggu kami sudah biasa pulang ke rumah masing-masing.
Biasanya aku dan kedua temanku datang pada minggu malam atau senin pagi, tetapi anehnya hingga saat ini kedua temanku belum ada yang datang.
Kenapa aku tidak pulang ke kota S pada akhir minggu ini, karena kebetulan sabtu kemarin ada pesanan bubur cangjo yang lumayan, jadi aku tidak pulang ke kota S.
Aku semakin panik ketika kubaca komentar berita kematian anak jutawan keturunan arab itu yang sudah mencapai angka ratusan di berita Fb.
Aku semakin tidak berani membuka berita maupun membaca komentar para netijen yang biasanya ngawur, kemudian kucoba membuka fb grup band kami.
Ternyata inbox sudah mencapai angka 500, padahal beberapa hari lalu ketika aku sedang memeriksa Fb Grup , inbox hanya ada 10 biji saja.
Tidak lama kemudian wa ku berdenting-denting, banyak sekali nomor asing tak bernama yang masuk ke aplikasi wa, apa yang harus kulakukan sekarang ini.
Aku biarkan saja banyak nomor asing yang masuk ke Wa, padalah beberapa bulan kemarin waktu ada yang bunuh diri juga akibat lirik lagu kami, tidak ada nomor asing yang masuk ke Wa ku.
Tetapi kenapa untuk anak jutawan yang mati ini, puluhan nomor asing masuk ke Wa, aku semakin takut mengingat adanya ancaman dari orang tua anak yang mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Alice Crooper
jujur gak paham bahasa Jawa tapi ku coba biar terbiasa semangat 💪🏻
2023-10-03
0
𒁍⃝Ғνᷤcͣκᷜɪͭиͥʙ⨻ꚃтʌʀÐ︎᚛➢
Genjik iku nang daerahku podo karo,Anak Ngasuu 🤣
2023-06-08
0
IG: _anipri
band apaan bluekhutuk. wkwkwk
2023-01-31
0