Bai Yi Fu Ren (Wen Xin) memeluk Feng Jiu “anakku, kau sudah menderita ?” Feng Jiu melihat
semua dengan pandangan kosong “siapa sebenarnya kalian ?” Zhe Yan menjelaskan
“yatou, aku adalah Zhe Yan, ini Bai Chen – si shu mu, ini Bai Yi – ayahmu, ini
Wen Xin - ibumu, ini Mi Gu - temanmu, ini Bai Gun Gun – putramu. Kami semua
adalah keluargamu. Kau adalah Bai Feng Jiu – Qing Qiu Nu Jun - Bai Feng Jiu” Feng
Jiu “Bai Feng Jiu ?” Zhe Yan mengangguk. Bai Chen “Xiao Jiu, apa kau tidak
mengingat apapun ?” Feng Jiu menggeleng “seperti ada seorang pria yang terus
memanggil ‘Xiao Bai’. Apa kalian tahu siapa ‘Xiao Bai’ ?” semua saling
memandang. Zhe Yan “apa kau tahu siapa pria itu ?” Feng Jiu menggeleng “aku
tidak bisa melihat rupanya, hanya terdengar suara” Gun Gun “Niang Qin, ‘Xiao
Bai’ adalah Niang Qin. Fu Qin sering memanggil Niang Qin ‘Xiao Bai’” Feng Jiu
“Fu Qin ? aku adalah ‘Xiao Bai’” menunjuk dirinya sendiri. Gun Gun mengangguk
“kalau begitu dimana Fu Qin-mu ?” Gun Gun “Fu Qin sedang biguang di Bi Hai Cang
Ling. Setelah Fu Qin chuguang, akan kesini menjemput kita” Feng Jiu “biguang ?
Bi Hai Cang Ling ?” memegang kepalanya.
Bai Yi “Xiao Jiu, kau baru sadar, tidak perlu memaksakan
diri mengingatnya. Kau istirahat saja, jika tubuhmu pulih, pasti segera
mengingatnya” Bai Yi tidak ingin Bai Feng Jiu mengingat Dong Hua Di Jun, takut
Bai Feng Jiu berbuat yang tidak-tidak lagi. Bai Yi Fu Ren “Gun Gun, bawa ibumu
istirahat dulu, makanan akan segera siap” Gun Gun menurut, membawa Feng Jiu ke
kamarnya beristirahat. Gun Gun menceritakan yang dia tahu pada Feng Jiu.
Bai Chen “Zhe Yan, ini bagaimana baiknya ? jika Di Jun
chuguang dan menemukan Xiao Jiu begini, apa lagi yang akan terjadi !” Zhe Yan
“haih, mereka ini pasangan yang menderita. Biarkan yatou merawat diri dulu,
semoga ingatannya cepat kembali. Dong Hua juga belum chuguang, masih ada waktu
mengembalikan ingatan yatou” Bai Yi “yang penting dia sehat-sehat”.
Lian Song, Cheng Yu, Sie Ming, Chong Lin, dan Yan Ci Wu
juga akhirnya mengetahui kondisi Feng Jiu. Feng Jiu tidak mengingat mereka
semua, bersikap sungkan dan sopan pada semuanya. Semuanya tidak terbiasa dengan
sikap Feng Jiu yang seperti ini, selalu was-was pada mereka. Bahkan terhadap
Gun Gun pun, Feng Jiu belum mempercayainya sebagai putranya. Bai Feng Jiu masih
menyukai keramaian, bersikap ramah dan ceria seperti Bai Feng Jiu, hanya tidak
mengakrabkan diri. Selama dia belum mengingat, Bai Feng Jiu tidak mau sembarangan
mempercayai omongan yang lain. Setelah bangun, setiap hari Bai Feng Jiu
menyempatkan diri bermeditasi di Yan Hua Dong, keluar setelah Gun Gun pulang
sekolah.
Bai Yi “Xiao Jiu, tubuhmu sudah membaik, ikutlah Gun Gun
bersekolah. Dulu kau sudah ketinggalan banyak pelajaran, sudah waktunya kau
menyelesaikan semuanya. Kau juga harus mulai mengurus semua persoalan di Qing
Qiu. Sebagai Qing Qiu Nu Jun, ini semua adalah tanggung jawabmu” Feng Jiu
“sekolah ? persoalan Qing Qiu ? baik, diedie bisa memberikannya padaku” Bai Yi
kaget segampang itu Feng Jiu menyetujuinya. Bai Chen pun terpana “Xiao Jiu, ini
ada beberapa, coba kau pelajari, ada yang tidak mengerti tanyakan pada si shu”
Feng Jiu mengangguk “baik, si shu…” mengambil laporan.
Feng Jiu hanya sebentar melihatnya, menyerahkan kembali
pada Bai Yi dan Bai Chen “diedie, si shu, yang ini……” dengan lancar
mengutarakan pendapatnya. Bai Yi dan Bai Chen terkejut, tidak dapat mengatakan
apapun, arahan Feng Jiu diluar pemikiran mereka. Bai Yi “Xiao Jiu, bagaimana
kau bisa memikirkan hal ini ?” Feng Jiu melihat Bai Yi aneh “diedie, bukankah
ini persoalan yang sangat mudah !” Bai Yi saling memandang bersama Bai Chen.
Bai Chen “Xiao Jiu, bagaimana kalau besok ikut dalam rapat ?” Feng Jiu langsung
menyetujui “baik…”.
Sesuai permintaan Bai Yi, Feng Jiu mengikuti Gun Gun ke
sekolah. Dia bertemu banyak orang yang mengaku mengenalnya, tapi tidak mengenal
semuanya. Guru “Feng Jiu xiao dianxia, akhirnya kau kembali ke sekolah. Tubuhmu
sudah pulih ?” Feng Jiu memberi hormat “sudah guru, terima kasih atas perhatian
guru” Guru dan teman sekelas terkejut dengan sikap Bai Feng Jiu, guru salah
tingkah “baik… baik… duduklah… sudah waktunya kau mengejar ketinggalanmu” Feng
Jiu memberi hormat lagi dan duduk disamping Gun Gun, gurunya sampai terpana
salah tingkah.
Feng Jiu awalnya mendengar dengan seksama, lama-kelamaan
dia tertidur. Guru dan teman sekelas yang melihat geleng-geleng, inilah Bai
Feng Jiu yang mereka kenal. Guru perlahan menghampiri “Feng Jiu xiao dianxia,
Feng Jiu xiao dianxia…” membangunkannya. Feng Jiu terbangun langsung berdiri
“iya guru, ada apa ?” semua menertawakannya, Feng Jiu mengendarkan pandangan
bingung pada semuanya. Gun Gun melihat Feng Jiu dengan cemas. Guru mengetesnya
“Feng Jiu xiao dianxia, pelajaran hari ini, apa sudah faham ?” Feng Jiu
mengangguk mantap “faham…” semua berbisik, mengira Feng Jiu hanya mengatakan
itu karena tertangkap basah tertidur, dulu Feng Jiu tidak kurang melakukan hal
seperti ini.
Guru mengetes “baik, kalau begitu Feng Jiu xiao dianxia, bisa mengulang yang tadi
guru sampaikan sekali lagi” Feng Jiu mengangguk mantap “baik… didunia... bla…
bla… bla..” menjelaskan ulang semua yang tadi diajari bahkan lebih jelas dan
lebih lengkap daripada yang dijelaskan guru sebelumnya. Semua terbelalak
melihat Feng Jiu, ini adalah ajaran Dhamma yang paling tidak disukai Feng Jiu
dulunya. Mereka yang sebelumnya tidak mengerti dengan penjelasan guru, malah
tercerahkan setelah mendengar penjelasan Feng Jiu. Guru mengangguk-angguk “Feng
Jiu xiao dianxia, bagus sudah banyak kemajuan. Kalau begitu…” mengetes hal
lainnya, dan seperti sebelumnya Feng Jiu menjawabnya dengan tepat.
Sepulang dari sekolah, Bai Feng Jiu pun mengikuti rapat dengan para tetua di Qing Qiu.
Sama seperti di sekolah, awalnya Feng Jiu mendengarkan dengan serius, semakin
lama sikapnya semakin dingin. Para tetua merasa Feng Jiu hanya anak kecil yang
tidak mengerti apa-apa, apalagi sejarah Feng Jiu yang senang bermain. Setelah
mendengar semua laporan, Feng Jiu memberikan solusi dengan acuh tak acuh,
membuat semua kaget. Bai Yi dan Bai Chen pun terpana pada penuturan Feng Jiu
dan hanya duduk menemani mendengar semua arahan Feng Jiu.
Bai Yi sudah mendapat kabar apa yang terjadi di sekolah, bahkan guru ingin
mengadakan ujian untuk Bai Feng Jiu. Bai Yi tentu saja senang Bai Feng Jiu ada
peningkatan dan menyetujui saran guru. Bai Yi lah yang paling senang dengan
segala perubahan Bai Feng Jiu, hanya sikap Bai Feng Jiu yang selalu menjaga
jarak dengan merekalah yang menjadi kekhawatirannya.
Beberapa minggu kemudian, di Qing Qiu di gelar ujian kelulusan besar-besaran. Tujuan
ujian ini sebenarnya untuk Bai Feng Jiu, tapi karena beberapa murid juga sudah
waktunya ujian, jadi sekalian. Dalam ujian kali ini, Bai Feng Jiu paling cepat
menyelesaikan semua soal yang diberikan. Bai Zhi Di Jun dan Bai Yi sampai ikut
memberikan soal untuk mengujinya. Yang tidak mereka sangka, Bai Feng Jiu
berhasil lulus dengan nilai sempurna. Jawaban yang diberikannya jauh melebihi
ekspektasi dan pemahaman semua. Tidak jauh dari sana, sepasang mata terus
menatap Bai Feng Jiu dengan senyum memanjakan.
Selesai ujian tertulis, Bai Feng Jiu diuji secara lisan. Para tetuapun ikut bergabung
memberi pertanyaan-pertanyaan padanya. Bai Feng Jiu sudah merasa kesal, karena
banyaknya pertanyaan sepele yang dilontarkan padanya. Semua sudah melihat raut
wajah Bai Feng Jiu yang semakin dingin. Dari tubuhnya mengeluarkan aura dingin
yang menakutkan sekitarnya, membuat para tetua itu takut.
Bai Ce Di Jun, Bai Yi, Bai Chen, dan Zhe Yan pun dalam hati merasa was-was dengan
aura yang dikeluarkan Bai Feng Jiu. Bai Feng Jiu dengan dingin “masih ada
berapa banyak lagi pertanyaan yang ingin kalian ajukan ?” semua terdiam. Bai
Feng Jiu menatap sinis semua yang bertanya padanya “jika tidak ada yang ditanyakan
lagi, yang mulia permisi” berbalik hendak berjalan. Sebuah suara mematahkannya
“Nu Jun, tunggu sebentar” Bai Feng Jiu berbalik mencari arah suara, melihat
seorang pria berjubah ungu berambut perak yang berjalan kearahnya “Nu Jun, yang
mulia Di Jun kagum dengan semua jawaban anda sebelumnya. Yang mulia Di Jun
mempunyai sebuah masalah dengan penyeduhan teh, ingin meminta petunjuk Nu Jun”
Bai Feng Jiu melihatnya dengan seksama, dia seperti mengenal pria ini tapi
karena sebelumnya sudah kesal pada yang lain membuat moodnya jelek, diapun
tidak merubah tatapannya, mengira orang dihadapannya adalah salah satu tetua
Qing Qiu. Bai Feng Jiu dengan wajah kesal mempersila “silahkan, yang mulia
harap ini adalah pertanyaan terakhir” semua saling memandang, mau memberi hormat
tapi ditahan pria berjubah ungu.
Dong Hua terkejut dengan sorot mata tajam Feng Jiu yang melihatnya sebagai orang
asing. Dong Hua tersenyum lembut “baik, yang mulia Di Jun mempunyai teh Bi Fu
Chun tapi tidak tahu menyeduhnya, ingin meminta petunjuk Nu Jun” Bai Feng Jiu
mencibir “hanya itu ? tidak ada lainnya lagi ?” Dong Hua tersenyum “hanya itu”
Bai Feng Jiu “baik, Bi Fu Chun adalah tanaman yang mekar 3.000 tahun sekali, Bi
Fu Chun memerlukan gabungan hawa yin laut dan hawa yang daratan. Oleh karena
itu Bi Fu Chun hanya bisa hidup di wilayah barat. Bi Fu Chun memiliki waktu
terbaik saat matahari terbit. Untuk menyeduhnya paling baik menggunakan embun
pagi diantara jam 3-5 subuh. Seduh dengan embun pagi yang segar, jangan
dimasak, setelah sejam wangi teh akan keluar. Langsung diminum akan menyegarkan
tenggorokan dan tubuh. Masih ada pertanyaan ?” Dong Hua dan lainnya tercengang,
Feng Jiu menjelaskan secara detail, bahkan dengan cara yang mereka tidak tahu
sebelumnya. Yang paling tercengang adalah Dong Hua dan Zhe Yan karena paling
mengerti teh. Bai Feng Jiu melihat semuanya yang tidak bersuara, berbalik dan
pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 443 Episodes
Comments
Sulaiman Jambi
mgkin cerita nya bagus tp cara penyajian cerita nya sangat sulit dipahami oleh orang selevel sy
2023-02-02
0
Abed ferdy
jadi bingung baca nya bos🤔
2022-11-04
0
Jasman
susunan kalimaat dan paragraf amburadul. hadeh!! nulis aja blm pas dah bkin cerita
2022-04-23
0