Semua orang yang duduk di meja makan tak percaya dengan apa yang Riana katakan.
Yesa memang anak yang super cuek dan jarang berkomunikasi, tapi Yesa bukan anak nakal
"Betul Yesa apa yang di katakan Riana? " ayah menegaskan itu seolah tak percaya apa yang terjadi
Yesa hanya terdiam bingung membisu karena tidak tahu apa yang harus di katakan nya, karena kejadian itu spontan saja tanpa dia sengaja. Yesa hanya marah ketika melihat Riana akrab dengan orang lain sedangkan dengan dirinya Riana selalu enggan berbicara walau sudah 7 tahun dia tinggal bersama kedua orang tuanya
"Ye-Yesa ga sengaja yah.. " maaf
"Apapun alasan nya kamu ga boleh seperti itu sama Riana, kalian kan sudah jadi saudara. " Ibu ga suka kalo kalian berantem.
"Riana maafin Yesa ya, dia memang terlihat cuek tapi ga nakal ko.. "
"Iya bu, ya sudah Riana ke kamar dulu ya bu. "
Hari demi hari mereka lalui tanpa sepatah kata pun, karena Riana masih marah dengan sikap Yesa
Sebentar lagi akan ada ujian kenaikan kelas dan semua murid riuh sekali karena artinya mereka harus belajar lebih giat lagi
..."Eh Riana gimana kalo kita kerja kelompok aja? "...
jarang-jarang kita belajar bareng, iya kan Ri? "
"Iya juga sih, kitakan belum tau rumah Riana, gimana kalo belajar nya di rumah kamu aja Riana? " seru Riri
...~Kalo mereka ke rumahku, mereka akan tahu dong kalo aku saudara angkat Yesa.. ~ batin Riana...
"Hei.. kok malah bengong Riana? "
udah-udah ga usah bengong ah, yuk kita jalan ke rumah mu. kamu pimpin jalan ya celoteh Dini dan Riri yang ga kalah heboh
Karena Riana dan teman-teman naik angkot jadi tiba di rumah sedikit terlambat, berbeda dengan Yesa yang setiap hari diantar pak kosim
akhirnya sampai rumah juga..
Wah... rumah kamu besar juga ya Riana, kamar kamu di lantai berapa? Riri dan Dini selalu kepo jika hal itu menyangkut Riana, karena Riana di sekolah tidak pernah menceritakan soal keluarga nya
" Udah ah.. yuk masuk dulu, langsung ke kamar aku aja ya. "
"Assalam mu'alaikum. " mereka bertiga kompak mengucapkan salam
"Wa'alaikum salam.. " eh neng Riana udah pulang ya
sahut bik Ros
..."Iya bik, Ayah sama ibu belum pulang ya? "...
"Belum neng kan biasa pulang nya sehabis maghrib."
"Alma mana bi?"
"Oh neng Alma tidur siang, nanti sore berangkat les lagi. " neng Riana mau makan siang? "
"Ga usah bi, terima kasih.. saya mau langsung ke kamar aja ya. "
Dini dan Riri masih melihat- lihat sekeliling rumah Riana, gak nyangka rumahnya Riana seperti ini.
berarti orang tua nya berkecukupan kan
ketika mereka melangkah kan kaki ke lantai atas mereka segera berlari menuju suatu kamar, itu pasti kamar Riana
"Jangan di bu...ka" Teriak Riana, tapi dia kalah cepat karena teman-teman nya sudah membuka pintu
Teman-teman Riana terkejut, bagaimana bisa ada Yesa di rumah Riana
Orang di kamar itu pun ga kalah terkejut nya, ini pertama kali Riana membawa teman ke rumah.
karena teman-teman di desa ini belum pernah berani main ke rumah
"Ngapain sih kamu buka-buka kamar orang. " nada bicara Yesa sedikit tinggi..
Duh gawat kan, Riana pun cepat-cepat menarik tangan kedua sahabat nya itu ke kamar Riana yang terletak di paling ujung
"Riana, tadi aku ga salah lihat kan.. itu Yesa? "
"Ga lah, kalian ga salah lihat. " itu memang Yesa
aku ini anak angkat Ayah dan Ibu.. hem cerita nya panjang nanti aku ceritain ya
Waktu ga teras sudah sore hari, Dini dan Riri pamit untuk pulang.
Tok.. tok..
seseorang mengetuk kamar pintu Riana
"Riana tadi ayah telpon ke bi Ros, katanya kita di suruh ke supermarket terdekat beli keperluan untuk tugas Alma sekalian beli makan malam soalnya Ayah dan Ibu gak tau pulang jam berapa."
"Ga ah.. malas, kamu aja pergi sendiri sama pak kosim kan. "
"Aku juga malas kali kalo di suruh sama kamu, tapi ini ayah yang nyuruh. "
"Iya.. ya udah ayo.. "
karena malas berganti pakaian Riana mengenakan pakaian santai nya, rok selutut dengan warna biru dan kaos dengan warna senada.
Sedangkan Yesa memakai celana selutut bewarna putih dan kaos senada tak lupa jaket andalan nya bewarna biru selalu dia bawa
Di supermarket mereka membeli barang yang sudah mereka catat sebelumnya, setelah selesai mereka pun kembali ke rumah dan makan malam bersama hanya dengan Alma
Pagi hari ini semua duduk di meja sarapan, biasanya hanya Riana dan Yesa yang sarapan.
Tapi hari ini Ayah dan ibu belum berangkat ke kantor dan Alma pun sudah bangun pagi sekali
setelah sarapan Riana dan Yesa berpamitan ke sekolah dengan arah yang berbeda walau tujuan yang sama..
Ketika memasuki sekolah Riana memperhatikan teman-teman sekolah aneh sekali pagi ini, mereka berbisik-bisik ketika melihat Riana atau pun Yesa
"Hai Riana.. Kenapa ga pernah cerita kalo Yesa saudara kamu dan kalo kalian saudara kenapa terakhir kali Yesa menyiram mu dengan air? " Tiba-tiba Soni muncul di hadapan Riana dengan begitu banyak pertanyaan
"Tahu dari mana kak Soni? "
"em.. itu.. Riana maaf kami yang beritahu teman-teman. " ucap Riri dan Dini secara bersamaan
Yesa yang baru sampai di sekolah pun mengetahui percakapan kami dan dia menghampiri ku
"Saudara ? "kalian salah, dia hanya anak tukang kebun yang ayah aku angkat jadi anak sementara.
ingat hanya anak angkat sementara dan kami bukan saudara, Yesa pun pergi meninggalkan kerumunan teman-teman Riana.
Satu sekolah membicarakan Riana bahwa dia anak tukang kebun dan itu membuat Riana sedih, dia tahu dia hanya anak tukang kebun jadi tidak ada hak untuk membela diri terlebih bila itu menyangkut Yesa. karena Riana tidak mau menyakiti hati ayah dan ibu yang telah membantunya sekolah hingga detik ini
Setelah pulang sekolah Riana tidak pulang ke rumah ayah tetapi ke rumah paman, paman tidak bisa berbuat apa-apa untuk membela Riana. paman hanya bisa membujuk Riana untuk tinggal bersama selama beberapa hari.
Setidaknya itu bisa mengurangi rasa sedih nya
Paman pun menceritakan semua nya kepada ayah Riana dan ayah mengerti jika Riana ingin tinggal di sana sementara
Di rumah pak Opik sangat sepi sekali tidak ada canda tawa Riana bersama Alma, karena hanya Riana yang mau bermain dengan alma berbeda dengan Yesa.
Pak Opik pun tidak membahas Riana karena tidak ingin menyalahkan Yesa sepenuhnya
ketika Yesa hendak tidur dan melihat kamar Riana dia merasa bersalah dan keterlaluan.
~Maafkan aku Riana.. ~batin Yesa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments