Yakin

"Apa Bunda bilang kamu bisakan?."

Regan menatap Bundanya datar.

Dia baru turun dari mobil Pak Malvin yang mengantarnya sampai depan rumah, Bundanya sudah menyambutnya dengan pertanyaan seputar beasiswa yang dia ceritakan di telfon secara singkat.

Kakinya melangkah memeluk Bundanya erat "kurang lima bulan lagi Arz pergi kalau Bunda menyetujui itu," gumanya lirih.

"Yapz."

Kesal mendengar jawaban Bundanya yang penuh semangat, Regan melepas pelukannya "Bunda bahagia banget sih" tegur Regan kesal.

Apa Bundanya tidak merasa sedih akan berpisah jauh darinya?.

"Ya Bunda banggalah sayang, anak bunda dapat beasiswa keluar negri. Nanti satu kampung bakalan bilang anak Bu Zahra kuliah diluar negri, Bu Zahra hebat. Kan begitu."

Ya Bundanya memimpikan dirinya bisa kuliah keluar negri, bahkan dia yakin jika dirinya pasti akan kuliah keluar negri suatu saat.

Regan menghela nafas, mencium pipi Bundanya dan masuk kamar untuk istirahat.

Sejak Kakek Arya dan pak Abra memberikannya amplop coklat itu Regan menceritakan secara singkat pada Bundanya jika ada yang menawarkan beasiswa keluar Negri.

Regan mengeluarkan amplop coklat pemberian Kakek Arya, menatapnya lama penuh pertimbangan. Perlahan dia membuka dan mulai membacak kalimat demi kalimat.

Ganendra Group Company

*-*

Jika sudah jam istirahan jangan ditanyakan bagaimana keramaian kantin sekolah yang dipenuhi oleh siswa siswi. Teriakan, candaan bahkan tawapun menggema menjadi satu.

Gana, Mila dan Rio duduk di pojok kantin tempat biasa mereka duduk jika jam istirahat, menunggu Regan yang kali ini bertugas memesan makanan dan minuman mereka berempat.

Regan datang hanya membawa dua gelas es teh dikedua tangannya, dibelakangnya dua siswi adik tingkat mereka membawa nampan berisi tiga mangkok bakso, segelas es teh Jumbo dan beberapa cemilan.

Melihat hal itu Gana langsung berseru heboh. "Sang Raja kecil telah datang bersama dayangnya teng teng tereng... teng teng tereng...." kehebohan Gana menarik semua perhatian para siswa dikantin.

Kebiasaan Regan jika sedang giliran memesan makanan, pasti ada dua adik tingkat yang selalu dengan senang hanti membantunya, lain halnya dengan dirinya dan Rio yang harus bolak balik membawa semua pesanan mereka.

Regan dengan cueknya hanya duduk di kursi diantara mereka yang sudah mereka sediakan untuknya. "Terima kasih" datar namun membuat kedua siswi itu tersenyum malu dan pergi dengan hati berbunga-bunga.

"Halah...." Gana kembali heboh sendiri.

Ketiga temannya saling tatap

"TERIMA KASIH!!!" Mila, Gana dan Rio meniru nada bicara Regan bersamaan lalu tertawa terbahak-bahak.

Bukan merasa terganggu, Regan hanya diam menikmati segelas es teh jumbonya. Berteman dengan mereka yang selalu urakan dan hidup seakan tanpa beban membuatnya tak ambil pusing dan menikmati segla hal yang terjadi.

"Kamu gak capek baru sampek semalem langsung sekolah?." Rio mulai mengaduk baksonya sambil melirik Regan.

"Gak masuk juga gak papa Re, Hafiz dan pak Avin aja gak masuk." Gana yang selalu cuek membuka sneck yang Regan beli untuk mereka.

Bahkan Mila yang selalu nyerobot minuman dan makanan Regan mulai beraksi menarik es teh Regan, Ini salah satu kenapa Regan selalu membeli minuman dan makanan extra. Karena apapun yang berada di tengah-tengah mereka akan menjadi milik bersama.

"Ah ..." seru Mila setelah meminum es teh Regan hampir setegah gelas "Mau pulang sekarang pasti di izini."

"Ya iyalah dia anak emas sekolah."

"Kalau kita mah ke uks aja ditanya kayak orang mau sidang," gerutu Gana yang mendapat suara tawa dari Mila dan Rio. "Pertanyaan dari A sampai Z semua dibaca, kalau pusing keburu pingsan dikelas."

Mila melempar kulit kacang kearah Gana, membuat mereka mulai perang adu lempar kulit kacang sejenak sambil mengejek satu sama lain.

Tangan Rio mulai membuka hpnya, kebiasaan setelah makan, bermain game atau chetingan dengan para cewek-cewek di dunia maya.

"Hotsport Yo," pinta Regan dan mendapat acungan jempol dari Rio.

"Gan mangkoknya balikin gih, gelasnya biar aku yang bawa nanti." Mila juga ikutan membuka Hp nimbrung hotsport pada Rio.

Hampir empat tahun mereka bersama selalu membagi makan, minuman, jawaban soal pelajaran, bahkan data paket internetpun juga.

Bertengkar?, tentu. Meski mereka berkali-kali bahkan beribu kali bertengkar tidak sampai satu hari mereka akan kembali baikan seperti semula.

Mila, Rio dan Gana muali memainkan game yang sama, tetapi Regan mencari sesuatu di internet yang sejak tadi pagi mengganggunya.

Sebelum berangkat sekolah dia membereskan meja belajarnya, tidak sengaja melihat foto-foto para siswa yang telah menerima beasiswa dari mereka sejak tiga belas tahun lalu. Yang mengganggunya bukanlah foto tersebut namun nama Abraham G yang tertulis di bawa foto yg terus membuatnya terganggu.

Meski dia tahu jika G yang dimaksud adalah singkatan dari Ganendra tetap saja dia merasakan ada sesuatu yang lain dari huruf G itu, namun dia tidak tau apa.

"Bunda kayaknya tadi seneng banget deh Regan" celetuk Mila disela-sela pemainannya.

Tepat saat itu muncul dilayar hpnya apa yang dia cari berita berjudul Abraham Ganendra pewaris Ganendra Group Company atau GG Com berhasil... Regan memperbesar foto Abra, akhirnya dia teringat akan sesuatu.

Yakin kali ini dia benar, Regan berdiri mengambil kunci motor Rio di saku baju Rio tanpa izindan berlari begitu saja tanpa mengatakan apapun pada ketiga temannya.

*-*

Bau obat-obatan sangat mengganggu indra penciumannya, dia menatap pada Ibnu yang setia menemaninya sejak dia masuk rumah sakit beberapa hari lalu.

Ibnu dulu adalah sekretarisnya, meski setelah dia menyerahkan perusahaan pada Abra lima belas tahun lalu, Ibnu selalu menemaninya jika Abra bisa dibantu oleh sekretaris lainnya.

"sudah di cek sama Malvin bagaimana perkembangannya?" Tanyanya lirih.

Ibnu mengangguk. "Ya, tetapi masih tidak ada berita apapun."

"Jika aku yang menghubunginya dulu bagaimana?," Usul Kakek Arya melirik Ibnu.

"Ini baru dua minggu, bersabarlah. Serahkan semua pada Malvin, atau jika anda sudah tidak sabar, anda bisa mempertemukan mereka."

Kakek Arya tersenyum. "Ya, lebih cepat lebih baik" gumanya. "Aku takut mati duluan dan mereka masih belum bertemu, bagaimana nasib cicitku?."

Ibnu menggenggam tangan Kakek Arya menenangkan beliau. "Anda harus yakin, semua pasti akan bahagia. selalu sehat agar merasakan bahagian ditengah-tengah mereka, jangan gegabah jika tidak mau mereka menghilang lagi."

Kakek Arya terkekeh "Ya, Tuhan pasti memberiku waktu yang panjang."

"pasti."

Jawaban yang begitu meyakinkan dari Ibnu kembali menunbuhkan kepercaya diri Kakek Abra yang sempat redup.

Sudah cukup dia menyembunyikan segala hal dari cucunya, kali ini dia harus pasrah dan Yakin pada Tuhan dan cucunya. Semoga anak itu tidak melakukan hal bodoh lagi. Hanya itu harapannya kali ini.

*-*

.

.

.

Unik Muaaa

Terpopuler

Comments

ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™

ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™

mampit kak

2022-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Lepas
2 Impiannya
3 Yakin
4 Promise
5 Ara
6 Dulu dan Sekarang
7 Perawan
8 Ganendra
9 Dia Tahu
10 Pengorbanan
11 Kebahagiaan
12 Awal-
13 Dia
14 Bom Waktu
15 Mereka
16 Masalah Baru
17 Madura
18 Anak Anda
19 Tamu Tak Diundang
20 Seberapa
21 Bersama
22 Seorang Anak
23 Belasan Tahun Lalu
24 Diantara Dua Anak
25 Hubungan
26 Lebih Dekat
27 Tidak Mau
28 Kesederhanaan
29 Menjadi ...
30 Bersalah
31 Antara Ibu dan Anak
32 Kakek Arya
33 Tidak
34 One More Chance
35 Rumah Sakit
36 Fobia
37 Toilet
38 Semoga
39 Kehilangan
40 Pergi
41 Wasiat
42 Drama
43 Kita
44 Diskusi
45 Seorang Ganendra
46 Penculikan
47 Alasan
48 Sentuhan
49 Untungnya?
50 Pulang
51 Shock
52 Do'a
53 Orang Tua
54 Polos
55 Debat Keputusan
56 Nikah
57 Tidak Mau
58 Demi Kebaikan Bunda
59 Anak = Dunia
60 Pesta
61 Gadis Betina Female
62 Cracker
63 Hacker
64 Berpisahan
65 Bukan Mafia
66 Diakui
67 A Secret
68 Maaf dan Terima Kasih
69 The Chance
70 Abra's Chance
71 Zahra's Chance
72 Our Chance
73 Anak Adam
74 Manja
75 Up and Down
76 Cinta Sayang
77 Dewasa
78 Cek Up
79 Berubah Pikiran
80 Anak Dimata Orang Tua
81 Susah tidur
82 Mulai Dewasa
83 Swecety Boss
84 Amarah Zahra
85 Kecewa
86 Panik
87 Anak Baik
88 Mengintai
89 Menjaga
90 Baik Jahat
91 Semua Demi ...
92 ASI
93 Putri
94 ABC
95 Kegilaan
96 Perlu Bantuan?
97 Omelan Wanita
98 Berubah
99 Kesempatan
100 Sifat Asli
101 Tidak Suka
102 Kepercayaan
103 Mendengarkan
104 Merindukanmu
105 Perhatian
106 Masalah Mereka
107 Kenapa? Bagaimana?
108 Pasrah
109 Takut
110 Kembali
111 Kemana?
112 Menenangkan
113 3 Heacker
114 Mengamuk
115 Bukan Waktu
116 Anak-Anak
117 Melacak
118 Aase
119 Mengerti
120 Susahnya
121 Benci Aku?
122 Pelampiasan Abra
123 Drama Keluarga
124 Jajan di luar
125 Oh My God
126 This Chance is End
127 Hai Readers ...
128 Only You : Raja 1
129 As I Love You : Raja 2
130 Watching You : Raja 3
131 Sketsa Baby Bee
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Lepas
2
Impiannya
3
Yakin
4
Promise
5
Ara
6
Dulu dan Sekarang
7
Perawan
8
Ganendra
9
Dia Tahu
10
Pengorbanan
11
Kebahagiaan
12
Awal-
13
Dia
14
Bom Waktu
15
Mereka
16
Masalah Baru
17
Madura
18
Anak Anda
19
Tamu Tak Diundang
20
Seberapa
21
Bersama
22
Seorang Anak
23
Belasan Tahun Lalu
24
Diantara Dua Anak
25
Hubungan
26
Lebih Dekat
27
Tidak Mau
28
Kesederhanaan
29
Menjadi ...
30
Bersalah
31
Antara Ibu dan Anak
32
Kakek Arya
33
Tidak
34
One More Chance
35
Rumah Sakit
36
Fobia
37
Toilet
38
Semoga
39
Kehilangan
40
Pergi
41
Wasiat
42
Drama
43
Kita
44
Diskusi
45
Seorang Ganendra
46
Penculikan
47
Alasan
48
Sentuhan
49
Untungnya?
50
Pulang
51
Shock
52
Do'a
53
Orang Tua
54
Polos
55
Debat Keputusan
56
Nikah
57
Tidak Mau
58
Demi Kebaikan Bunda
59
Anak = Dunia
60
Pesta
61
Gadis Betina Female
62
Cracker
63
Hacker
64
Berpisahan
65
Bukan Mafia
66
Diakui
67
A Secret
68
Maaf dan Terima Kasih
69
The Chance
70
Abra's Chance
71
Zahra's Chance
72
Our Chance
73
Anak Adam
74
Manja
75
Up and Down
76
Cinta Sayang
77
Dewasa
78
Cek Up
79
Berubah Pikiran
80
Anak Dimata Orang Tua
81
Susah tidur
82
Mulai Dewasa
83
Swecety Boss
84
Amarah Zahra
85
Kecewa
86
Panik
87
Anak Baik
88
Mengintai
89
Menjaga
90
Baik Jahat
91
Semua Demi ...
92
ASI
93
Putri
94
ABC
95
Kegilaan
96
Perlu Bantuan?
97
Omelan Wanita
98
Berubah
99
Kesempatan
100
Sifat Asli
101
Tidak Suka
102
Kepercayaan
103
Mendengarkan
104
Merindukanmu
105
Perhatian
106
Masalah Mereka
107
Kenapa? Bagaimana?
108
Pasrah
109
Takut
110
Kembali
111
Kemana?
112
Menenangkan
113
3 Heacker
114
Mengamuk
115
Bukan Waktu
116
Anak-Anak
117
Melacak
118
Aase
119
Mengerti
120
Susahnya
121
Benci Aku?
122
Pelampiasan Abra
123
Drama Keluarga
124
Jajan di luar
125
Oh My God
126
This Chance is End
127
Hai Readers ...
128
Only You : Raja 1
129
As I Love You : Raja 2
130
Watching You : Raja 3
131
Sketsa Baby Bee

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!