Keadaan menjadi begitu panas meskipun hawa terasa dingin. Di atas arena dua nampak Hao Chen dengan sabar menunggu Hong Jun berdiri setelah tersungkur oleh serangannya yang membuat patah dua gigi bagian depan Hong Jun.
Setelah pertarungan Hao Chen melawan Hong Jun dilakukan, pertarungan di arena lain seakan tidak ada peminat dikarenakan pandangan semua orang kini hanya tertuju pada arena dua.
Meskipun terlihat santai, sebenarnya Hao Chen merasa sedikit bersalah karena awalnya tidak bermaksud memukul wajah Hong Jun. Namun tidak ada yang bisa dilakukan lagi, mungkin hal itu bisa menjadi pelajaran untuk Hong Jun agar tidak meremehkan lawan sebelum bertarung.
Setelah istirahat beberapa saat untuk memulihkan mental yang sempat jatuh. Hong Jun kembali berdiri di sisi lain arena, dari rautnya pemuda itu nampak mulai memandang Hao Chen sebagi lawan yang tangguh.
"Poin pertama berhasil didapatkan oleh Hao Chen, sungguh tidak terduga. Pertarungan kembali dilanjutkan !"
Setelah aba-aba dari wasit, Hong Jun kembali melesat ke arah Hao Chen. Belum sempat memukul, gerakan Hong Jun sudah lebih dulu terbaca oleh Hao Chen hingga membuatnya kembali termundur setelah menerima pukulan di perut dan tendangan cepat di dada.
Rasa tidak percaya jelas terukir diwajah Hong Jun, pemuda itu nampak ling-lung sambil memegangi perutnya dengan sebelah tangan. Tidak hanya Hong Jun, namun juga semua orang terkejut melihat Hao Chen mampu memprediksi serangan lawan dengan sangat baik dan melancarkan serangan balasan bahkan sebelum lawan menyerang.
'Ini tidak benar, tidak mungkin anak kecil itu benar-benar bisa mengikuti dan mempelajari semua gerakan ku.. Secara logika itu tidak mungkin,'Gumam
Hong Jun, lalu sedikit menatap Hao Chen yang berdiri di depan.
'Sial..Bahkan dia sama sekali tidak bergerak dari tempat awal dia berdiri. Untuk memastikan apakah dugaan ku benar, aku harus mencoba menyerangnya lagi dengan gerakan lain.'Batin Hong Jun.
Hong Jun mengambil nafas dalam-dalam dan membuat kedua tangannya di balut dengan api menggunakan tenaga dalam yang dialirkan.
Hao Chen yang melihatnya tidak langsung melakukan serangan spontan, namun sengaja menunggu Hong Jun menyerang untuk melihat ada berapa banyak teknik yang pemuda itu kuasai.
"Jika kau memang hebat, coba tiru gerakan terbaik ku ini."Dengan senyum percaya diri, Hong Jun melesat begitu cepat ke arah Hao Chen dan menyerangnya dari beberapa sisi yang berbeda di waktu singkat.
Hao Chen yang sama sekali tidak memiliki tenaga dalam tentunya tidak bisa bergerak terlalu cepat seperti yang dilakukan Hong Jun. namun berkat pemahamannya tentang serangan
Hong Jun, dia bisa memanfaatkan kelebihannya itu untuk menghindar dari serangan Hong Jun tanpa memerlukan banyak tenaga.
Melihat lawannya yang terus menerus menghindar membuat Hong Jun merasa sedikit jengkel, iapun terus menyerang membabi-buta berharap satu serangannya dapat mengenai Hao Chen.
Di kursi penonton, ratusan orang terlihat termangap dan tercengang melihat anak sekecil Hao Chen dapat menghindar dari serangan cepat Hong Jun tanpa melakukan banyak gerakan yang pastinya membuat tenaga Hao Chen tetap terjaga. Sedangkan Hong Jun yang terus menyerang membabi-buta perlahan-lahan mulai kelelahan, kecepatan gerakannya juga tidak secepat sebelumnya karena tenaga yang dimilikinya sudah terkuras lumayan banyak.
Sadar lawan mulai kelelahan, Hao Chen segera melakukan gerakan memukul ketika melihat titik kosong yang tepat mengenai perut Hong Jun, dan seketika membuat Hong Jun termundur kebelakang.
Meski pukulan Hao Chen tidak terlalu sakit karena hanya pukulan biasa tanpa tenaga dalam, Hong Jun tetap saja merasa sesak di bagian perut karena sudah terlalu lelah dan kehabisan nafas.
Hao Chen berdiri tegak percis seperti yang dilakukan Hong Jun ketika akan mulai melakukan gerakan terbaiknya. Melihat hal itu, Hong Jun segera meneguk ludah karena lawannya kali ini bukan orang sembarangan.
Hao Chen tersenyum ramah,"Jika kau memang hebat, coba tiru gerakan terbaik ku ini."
"Sial, Sial, Sial !!!"Hong Jun nampak terhina karena kata-katanya dikembalikan oleh Hao Chen.
Dengan gerakan terbaik Hong Jun yang telah disempurnakan, Hao Chen melesat ke depan dan mengakhiri pertarungan itu dengan mengalahkan Hong Jun menggunakan gerakan terbaik miliknya sendiri.
*Bruuuk
Tubuh Hong Jun yang menerima ratusan pukulan segera terhempas ke lantai arena dengan keadaan pingsan. Sedangkan wasit yang melihatnya nampak ling-lung, tidak percaya dengan yang terjadi.
Semua penonton meneguk ludah,
tidak ada sedikitpun suara terdengar. Mereka terlalu syhok dan terkejut dengan kehebatan Hao Chen dalam mensiasati pertarungan.
Kemenangan Hao Chen kali ini adalah sebuah pukulan kuat untuk tetua sekte lain yang menonton, sekaligus sebuah masalah besar yang harus dihadapi peserta lain di babak selanjutnya jika saja mereka berhadapan dengan Hao Chen.
Wasit yang segera sadar berjalan ke arah Hao Chen dan mengangkat sebelah tangan anak itu.
"Pemenang babak pertama ini adalah Hao Chen, kandidat baru dari sekte lotus keabadian. Sungguh sebuah kejutan yang tidak terduga, anak ini mampu memukul jatuh lawan dengan membalikan serangan musuh sebagai senjatanya. Dengan demikian anak ini berhasil masuk ke babak dua."
Semua orang yang melihat segera bersorak, mereka merasa puas dengan pertarungan Hao Chen. Namun di sisi lain di beberapa kursi penonton yang dikhususkan untuk tetua sekte, terlihat beberapa pria berkarisma dari kisaran umur 60 sampai 70 tahun sedang membicarakan sesuatu sambil sesekali menatap ke arah Hao Chen.
"Apakah kalian melihat ada yang aneh sejak anak itu memulai pertarungannya dengan kandidat dari sekte lembu hijau ?"Tanya seorang tetua yang berasal dari sekte naga langit.
"Ya, anak itu tidak melakukan apapun kecuali fokus dengan serangan musuh. Otak nya berkerja sangat cepat, sampai-sampai bisa menerapkan serangan musuh sebagai senjatanya belum lagi anak itu mampu menyempurnakan serangan kandidat dari sekte lembu hijau."Jawab seorang pria paruh baya dari sekte gunung tengkorak.
"Jadi kesimpulannya, anak itu mampu menggunakan otaknya untuk mengcopy paste serangan lawan dan menyempurnakan nya untuk dijadikan senjata."Kata lagi seorang pria sepuh dari sekte tapak bintang.
"Anda betul, jika dibiarkan. Anak itu nantinya akan mempersulit murid-murid kita untuk bisa menang, kita perlu seorang pendekar yang memiliki gerakan hebat dan tidak mungkin bisa di tiru."Kata seorang pria muda dari sekte harimau salju.
Tiba-tiba pandangan semua tetua itu tertuju pada seorang pria tua yang dari tadi diam dan mendengarkan perkataan mereka.
"Senior Huo, anda berasal dari sekte pedang iblis. Sekte anda terkenal dengan gerakan pedang yang secepat angin, tidak mungkin bisa di hindari apalagi di tiru. Apakah anda bisa menyuruh murid anda untuk mengalahkan bocah itu ?"Kata tetua dari sekte naga langit.
Pria tua dari sekte pedang iblis itu menatap tetua dari sekte naga langit dengan bingung.
"Apakah bocah itu menakuti anda sampai membuat anda menjadi bodoh ? Bukankah kau tau kalau ronde selanjutnya masih menggunakan tangan kosong, hasilnya percuma saja jika menyuruh murid ku. Apakah anda lupa, kalau sekte anda terkenal dengan kemampuan tangan kosong yang begitu kuat ? Kenapa anda tidak menyuruh murid mu mengalahkan bocah itu ??"
Tetua dari sekte naga langit nampak ragu, membuat semua tetua curiga kalau pria itu takut muridnya dikalahkan oleh seorang bocah dari sekte tidak berguna. Jika sampai itu terjadi, maka sekte yang dikalahkan Hao Chen akan menanggung malu yang hebat.
"Apakah anda takut ?"Tetua dari sekte pedang iblis bertanya.
Segera tetua dari sekte naga langit menggeleng dan terlihat tidak terima."Tentu saja tidak, aku akan mengutus seorang murid ku untuk mengalahkan bocah itu. Namun kalian yang harus mengurus wasit itu agar lawan bocah itu adalah murid ku."
Semua tetua itu tertawa.
"Hahaha, bukanya dari tadi. Anda benar-benar bijak tetua sekte naga langit, mengenai wasit anda tidak perlu khawatir, serahkan saja kepada ku."Kata tetua dari sekte gunung tengkorak.
"Benar ! Bagaimana pesta arak jika kita berhasil menang ?"Usul seorang tetua yang langsung disetujui oleh tetua lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Christian Matthew Pratama
copypaste
2025-04-16
0
Dzikir Ari
wah.... ada yg mau main curang hanya untuk melawan anak kecil
2023-06-27
0
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-06-08
0