3. Kanker

"Perjodohan?" tanya Deka tidak percaya dengan peryataan pamannya barusan. Dia begitu tidak tidak terima begitu mendengarnya, sampai ia menggebrak meja di depannya. "Tidak, aku tidak mau. Akan kuberikan kamu uang, berapa pun itu."

"Cih dasar sombong. Kau itu tahanan di sini. mana mungkin kamu bisa membayar kepadaku bahkan sepeserpun," Kata paman Deka mengentengkan penolakan Deka. Sebagai pamannya Deka, dia memang tidak tahu menahu masalah dan persoalan hidup keluarga Deka. Seberapa banyak warisan Ayah dan ibu Deka, sampai usaha Deka yang begitu besar pun tidak ia ketahui. Hanya satu hal yang ia ketahui, Deka adalah solusi untuknya. "Kau hanya perlu menikahinya, dan hutangmu lunas. Mudah, menyenangkan, dan kau bisa dapat beberapa uang tambahan."

Mungkin bagi tahanan lain, tawaran pamannya akan langsung disanggupi. Tapi berbeda dengan Deka yang merupakan bos dari mafia terkuat, hal seperti uang bukan persoalan baginya. Lagipula, meski ia sedang berada di penjara, bukan berarti bisnisnya tidak berjalan. Mau ada atau tidak adanya Deka, bisnisnya tetap akan terus berjalan dan menambah penghasilan setiap bulannya.

"Yang kita bicarakan adalah pernikahan. Sebuah ikatan sakral antara individu. Aku tak mau mencemari janji suci itu," Ungkap Deka masih tetap menolak tawaran pamannya.

"Jangan sok suci seperti itu. Kamu tahu, hanya aku saja yang bisa mengeluarkanmu dari sini." kata pamannya setengah berbisik. Pamannya memberikan tekanan pada kalimat terakhirnya, seolah memberitahu kepada Deka siapa yang memiliki kuasa di sini.

"Hah, tak mungkin. Kamu tidak mungkin bisa mengeluarkanku!" Deka benar-benar tidak percaya bahwa pamannya bisa mengeluarkannya.

"Hahahaha," Pamannya tertawa setelah mendengar perkataan Deka. Setelahnya, pandangannya manatap Deka tajam. "Aku bisa mengeluarkan, kau tidak percaya? Baca ini."

Pamannya mengeluarkan sebuah amplop dari balik jasnya, dan kemudian melemparkannya ke depan Deka. Rasanya enggan untuk Deka membuka amplop itu. Tapi karena rasa penasarannya lebih tinggi, ia memutuskan untuk membuka amplop itu. Di dalamnya terdapat sebuah surat. Dan kemudian ia membaca surat itu dengan seksama. Betapa terkejutnya ia ketika paham bahwa yang dikatakan pamannya adalah benar.

"Bagaimana bisa?" tanya Deka tidak percaya dengan apa yang tertulis di dalam surat itu.

"heh, tentu saja bisa. Kamu tidak tahu siapa pamanmu ini? semuanya bisa di hadapanku." Jawab pamannya seraya menunjuk dirinya sendiri. Sebagai satu family, Deka paham betul kelakuan pamannya. Dia tahu pamannya memiliki relasi dan uang, tapi itu semua tidak akan cukup untuk membebaskannya. Oleh karena itu dia tidak percaya pada surat itu. Pamannya yang menyadari ketidak percayaan Deka mendengus kesal. "anak sialan. Dari dulu kamu masih saja tidak pernah percaya padaku. Coba kamu lihat siapa yang bertanda tangan di sana."

Deka melihat kembali surat tersebut, ia membaca nama seseorang. Betapa terkejutnya dia begitu membaca nama orang itu. Nama yang begitu familiar ia dengar. Bagaimana tidak, orang itu adalah hakim sidang yang memberikan ia hukuman dalam sel terketat dalam penjara ini. "Tidak mungkin."

"Hahahaha, itulah kehebatanku. Semuanya bisa kulakukan. Jadi, apa kau terima tawaran sekaligus pembayaran hutang ini?" Tanya paman Deka setelah gelak tawa sombongnya. Sedangkan Deka, hanya terdiam menatap surat itu. Dia sangat yakin pamannya dapat bantuan dari luar. Pasalnya kejahatan Deka adalah tingkat berat, jadi tidak akan semudah itu menyogok pihak pengadilan dengan uang.

"Siapa itu?" Setelah termenung, ia melontarkan pertanyaan kepada pamannya bukan sebuah jawaban.

"Apa maksudmu? bukannya kamu jelas tahu siapa yang tanda tangan di sana." Jawab pamannya tidak mengerti maksud Deka.

"Bukan itu yang kumaksud." Deka menaruh surat itu di atas meja, kini giliran dia yang menatap pamannya instens. "Siapa dia yang menolongmu?"

Deg, pamannya begitu kaget mendengar pertanyaan Deka. Jantungnya serasa berhenti berdetak selama beberapa detik saking kagetnya. Tentu saja ia kaget, karena tidak ada yang tahu tentang itu kecuali dirinya, pengadilan, dan tentu saja orang yang menolongnya. "Aku tidak ditolong siapapun, eh, salah maksudku, aku tidak mengerti yang kau bicarakan."

"oh, ya, kau tidak mengerti? lalu, bisakah kau jelaskan, kenapa tahanan kelas kakap sepertiku bisa lolos begitu saja hanya dengan uang? perlukah ku jabarkan kejahatan yang telah kulakukan sampai aku masuk ke sini?" Deka memberikan aura yang begitu mengerikan kepada pamannya, sehingga nyali pamannya hilang seketika.

"em, em, nar, narkoba. Itu kejahatan yang kamu lakukan." jawab pamannya ketakutan. Bagi pamannya saat ini, keponakannya adalah monster. Aura yang ditampilkan dalam wajah begitu asri dan nampak membunuh. Makanya saat ini dia hanya bisa menunduk karena perubahan aura Deka.

"Heh, hanya narkoba? bukannya waktu itu kejahatan yang tertera begitu banyak? lalu kenapa semuanya hilang dan hanya tersisa narkoba saja?" Batin Deka mempertanyakan masalah ini. Dia benar-benar tidak paham apa yang terjadi. Bagaimana bisa semua kejahatan yang telah ia lakukan hilang begitu saja dan hanya tersisa penggunaan narkoba.

"Se, sebenarnya, pernikahan ini ditunjukkan bukan untukumu." Sambung pamannya. Sebelum sempat Deka memotong, dia menahan Deka agar tidak bersuara dengan maksud perkataan belum selesai.Dia menghela nafas, dan meminta Deka untuk tenang karena ia akan menjelaskan semuanya. "Biar kujelaskan padamu dari awal. Semuanya berawal sekitar satu tahun yang lalu, ketika aku hendak menjalankan sebuah proyek besar. Segalanya sudah kuperhitungkan dan kuyakini akan berjalan sesuai rencana. Hingga akhirnya kuputuskan untuk melanjutkan proyek ini."

"Dua bulan berjalan, proyek berhasil mencapai 15% dari target. Terus meningkat secara teratur setiap bulannya. Namun 2 bulan yang lalu, kejadian tak terduga terjadi. Sekretarisku sekaligus kepala lapangan proyek itu ternyata membawa kabur uang proyek tersebut. Tak hanya itu, beberapa bawahanku pun ikut andil dalam pencurian itu. Mereka mengambil 50% dana anggaran proyek, sehingga mau tak mau, aku harus menutup proyek itu." Terang paman Deka panjang lebar. Dia menunjukkan wajah sedih karena kegagalannya. Tapi seketika wajahnya berubah menjadi aneh, antara sedih dan senang.

"Kukira masalah proyek akan selesai dengan penutupan proyek, yah, meski aku rugi besar. Tapi ternyata tidak berhenti sampai di sana. Klien yang bekerja sama denganku tidak terima atas hilangnya uang mereka begitu saja. Mereka menuntut kepada perusahaanku. Bukan, mereka bukan menuntut uang mereka kembali, mereka hanya ingin aku memberikan apa yang mereka mau. Dan bisa kau tebak apa keinginan mereka, ya, mereka ingin perjodohan." Paman Deka mengakhiri ceritanya dengan nafas yang begitu berat.

"Lalu, kenapa harus aku?" Tanya Deka setelah menyimak cerita pamannya.

"Itu karena Altan sudah menikah, sedangkan Dhea, dia adalah seorang perempuan. Jadi dia tidak bisa menikahi anak orang itu. Dan yang tersisa hanya kamu, satu-satunya bagian keluarga yang bisa menolong." Jawab pamannya setengah memohon. Deka tidak tahu, apakah kesedihan di wajah pamannya itu nyata atau hanya sebuah ilusi, ia tak tahu. Tapi entah mengapa perasaan tergerak mendengarnya. "Em, setidaknya lakukanlah ini untuk tantemu."

"Hah, kenapa dengan tante Maya?" Deka langsung panik begitu kata tante terdengar olehnya. Tapi rasa kekhawatirannya menjadi semakin besar begitu melihat pamannya mengeluarkan air mata. "Kenapa dengan tante, paman?"

Dengan berat hati dan suara parau, pamannya menjawab. "Tantemu, Dia terkena kanker."

Episodes
1 1. Rey del desierto
2 2. Lelaki Penebus Hutang
3 3. Kanker
4 4. Bertemu Keluarga
5 5. Biang Keladi
6 6. Nostalgia
7 7. Minum Kopi
8 8. Potong Rambut
9 9. Hari-H
10 10. Suami Istri
11 11. Pasca Menikah
12 12. Mansion
13 13. Nyari Angin
14 14. Tawaran Pekerjaan
15 15. Berangkat ke Kantor
16 16. Kedatangan Tamu
17 17. Pernikahan Yang Tak diinginkan
18 18. Udang di Balik Batu
19 19. Bang Devan
20 20. Madam Maria
21 21. Gaji Pertama.
22 22. Rencana Busuk
23 23. Sedikit Emosional
24 24. Masuk kamar Deka
25 25. Kenangan Lama
26 26. Serangan
27 27. Butuh Bantuan
28 28. Terkecoh
29 29. Pria Mesum
30 30. Ini Aku, Deka.
31 31. Kabur
32 32. Pintu Gudang
33 33. Warteg
34 34. Sebuah Alasan
35 35. Rencana Milla
36 36. Tertipu
37 37. Mencari Tempat Berlindung
38 38. Om genit
39 39. tempat aman
40 40. Pengawasan
41 41. Bakso Intel
42 42. Menghadiri
43 43. Ikut Saja
44 44. Si Tangan Kanan
45 45. Tuan Putri
46 46. Circle Agatha
47 47. Cemburu
48 48. Rencana Licik
49 49. salah paham
50 50. Dapat Bantuan
51 51. Beda Pendapat
52 52. Tidak percaya
53 53. Undangan Agatha
54 54. Awal Mula
55 Visual Tokoh menurut Mimin
56 56. Masuk perangkap
57 57. Kebenaran
58 58. Sekali lagi
59 59. Gabut
60 60. Misi penyelmatan
61 61. Menerobos
62 62. Done
63 63. Menangkap Pelaku
64 64. tempat yang aman
65 65. Kondisi spesial
66 66. Secret
67 67. Para tahanan
68 68. Keluarga Harmonis
69 69. Bersantai Sejenak
70 70. Mimpi Buruk
71 71. Kalung
72 72. Menemui Bachsmid
73 73. teman masa kecil
74 74. Patah hati
75 75. Sebuah Fakta
76 76. Tante Eny
77 77. opsi
78 78. Orang Biasa
79 79. Makan Bersama
80 80. Biasa saja
81 81. Percakapan Tidak enak
82 82. Balkon
83 83. Berbagi asbak
84 84. Bangun Tidur
85 85. Sarapan
86 86. Kantor Bachsmid
87 87. Dalang 1
88 88. Dalang 2
89 89. Pedagang informasi
90 90. Pelaku Utama
91 91. Pria cerdas
92 92. Rencana El
93 93. Nasi goreng
94 94. Perhatian
95 95. Rencana Deka
96 96. Jogging pagi
97 97. Pagi yang cerah
98 98. Makan Warteg lagi
99 99. Rapat
100 100. Sterilisasi
101 101. Clio dan Erato
102 102. big Corp.
103 103. ziarah
104 104. Menantu
105 105. Mandi Hujan
106 106. Omelan Tante
107 107. Berendam Bersama
108 108. Ingkar
109 109. Perjodohan
110 110. Ada Yang Kesal
111 111. Pendonor
112 112. Maya
113 113.Permak
114 114. Keciduk
115 115. Clubbing
116 116. Hukuman
117 117. Kucing nakal
118 118. Taruhan
119 119. kejujuran
120 120. Malam Yang Biasa
121 121. Part 2 Dari Malam Yang Biasa
122 122. D&M klinik
123 123. sekias tentang Masa lalu
124 124. Adik Tiri
125 125. Mengadu
126 126. Penerobos
Episodes

Updated 126 Episodes

1
1. Rey del desierto
2
2. Lelaki Penebus Hutang
3
3. Kanker
4
4. Bertemu Keluarga
5
5. Biang Keladi
6
6. Nostalgia
7
7. Minum Kopi
8
8. Potong Rambut
9
9. Hari-H
10
10. Suami Istri
11
11. Pasca Menikah
12
12. Mansion
13
13. Nyari Angin
14
14. Tawaran Pekerjaan
15
15. Berangkat ke Kantor
16
16. Kedatangan Tamu
17
17. Pernikahan Yang Tak diinginkan
18
18. Udang di Balik Batu
19
19. Bang Devan
20
20. Madam Maria
21
21. Gaji Pertama.
22
22. Rencana Busuk
23
23. Sedikit Emosional
24
24. Masuk kamar Deka
25
25. Kenangan Lama
26
26. Serangan
27
27. Butuh Bantuan
28
28. Terkecoh
29
29. Pria Mesum
30
30. Ini Aku, Deka.
31
31. Kabur
32
32. Pintu Gudang
33
33. Warteg
34
34. Sebuah Alasan
35
35. Rencana Milla
36
36. Tertipu
37
37. Mencari Tempat Berlindung
38
38. Om genit
39
39. tempat aman
40
40. Pengawasan
41
41. Bakso Intel
42
42. Menghadiri
43
43. Ikut Saja
44
44. Si Tangan Kanan
45
45. Tuan Putri
46
46. Circle Agatha
47
47. Cemburu
48
48. Rencana Licik
49
49. salah paham
50
50. Dapat Bantuan
51
51. Beda Pendapat
52
52. Tidak percaya
53
53. Undangan Agatha
54
54. Awal Mula
55
Visual Tokoh menurut Mimin
56
56. Masuk perangkap
57
57. Kebenaran
58
58. Sekali lagi
59
59. Gabut
60
60. Misi penyelmatan
61
61. Menerobos
62
62. Done
63
63. Menangkap Pelaku
64
64. tempat yang aman
65
65. Kondisi spesial
66
66. Secret
67
67. Para tahanan
68
68. Keluarga Harmonis
69
69. Bersantai Sejenak
70
70. Mimpi Buruk
71
71. Kalung
72
72. Menemui Bachsmid
73
73. teman masa kecil
74
74. Patah hati
75
75. Sebuah Fakta
76
76. Tante Eny
77
77. opsi
78
78. Orang Biasa
79
79. Makan Bersama
80
80. Biasa saja
81
81. Percakapan Tidak enak
82
82. Balkon
83
83. Berbagi asbak
84
84. Bangun Tidur
85
85. Sarapan
86
86. Kantor Bachsmid
87
87. Dalang 1
88
88. Dalang 2
89
89. Pedagang informasi
90
90. Pelaku Utama
91
91. Pria cerdas
92
92. Rencana El
93
93. Nasi goreng
94
94. Perhatian
95
95. Rencana Deka
96
96. Jogging pagi
97
97. Pagi yang cerah
98
98. Makan Warteg lagi
99
99. Rapat
100
100. Sterilisasi
101
101. Clio dan Erato
102
102. big Corp.
103
103. ziarah
104
104. Menantu
105
105. Mandi Hujan
106
106. Omelan Tante
107
107. Berendam Bersama
108
108. Ingkar
109
109. Perjodohan
110
110. Ada Yang Kesal
111
111. Pendonor
112
112. Maya
113
113.Permak
114
114. Keciduk
115
115. Clubbing
116
116. Hukuman
117
117. Kucing nakal
118
118. Taruhan
119
119. kejujuran
120
120. Malam Yang Biasa
121
121. Part 2 Dari Malam Yang Biasa
122
122. D&M klinik
123
123. sekias tentang Masa lalu
124
124. Adik Tiri
125
125. Mengadu
126
126. Penerobos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!