Lelaki Penebus Hutang

Lelaki Penebus Hutang

1. Rey del desierto

"Deka Brahnama Priostio," Panggil seorang sipir menghampiri sebuah ruangan sel yang dilindungi oleh baja setebal 30 cm. Tidak ada sahutan apapun dari dalam sel. Ruangan sebesar 5x5 meter itu terlihat seperti kosong.

Tok, tok, tok

Ketuk sipir itu memastikan apakah yang di dalam masih hidup. "Ku ulangi, Deka Brahnama Priostio."

Namun masih tidak ada tanggapan dari dalam ruangan tersebut. Sang sipir membuka sebuah celah yang ada di pintu untuk melihat kondisi di dalam. Dia melirik ke segala arah ruangan kecil dengan satu jendela baja, tapi dia tidak menemukan siapa pun. Ruangan dengan cahaya redup itu terlihat begitu sunyi. "Atau jangan-jangan dia kabur?"

Sipir menerka melalui apa yang ia lihat. Dengan panik dia bergegas membuka pintu ruangan itu. Karena ketebalan dan pengamanan kunci tingkat tinggi, dia membutuhkan waktu 2 menit hingga bisa membuka kunci pintu itu. Setelah itu, dengan bertenaga ia mendorong pintu baja itu.

"Hai, penjaga." Sapa orang yang mengenankan pakaian tahanan mengangetkan sipir ketika pintu sudah terbuka.

"Aaa,,," Kaget sipir itu ketika tiba-tiba melihat seseorang di depannya yang entah datang dari mana. Karena begitu terkejut, sipir itu sampai sulit menyeimbangkan tubuhnya. Dia terjatuh sambil menunjuk pria di depannya. "Ha, hantu!"

"Hahahaha,,, lihatlah wajahmu itu. Hei, kau pikir aku ini hantu?" Tawa pria yang menggenakan Pakaian tahanan. Tapi seketika tawanya berhenti. Dia mendekati sipir tersebut, tak lupa dengan tatapan maut yang membuat sipir itu ketakutan. "Kalau aku hantu, berarti orang pertama yang harus ku hantui adalah...?"

Pria itu semakin mendekat, tapi sipir semakin menjauh. Dia begitu ketakutan melihat perangai pria di depannya. Bahkan tanpa sadar celananya sudah basah karena ketakutannya. Melihat kejahilannya berhasil, pria itu memegangi pundak si sipir agar tidak bisa menjauh darinya. Dengan smirk yang menakutkan dia melanjutkan perkataannya. "orang itu tentu saja, kamu."

Bam, sekujur tubuh sipir itu bergelidik akibat pria itu. Keringatnya mengucur deras. Satu kata yang bisa ia keluarkan. "Aaaaaaa....."

Sipir itu mencoba kabur, tapi badannya ditahan oleh pria itu. Dan karena tidak bisa kabur, ia berteriak dengan keras sampai pria itu kewalahan dibuatnya.

"Woi, bodoh. Aku masih hidup, lihat!" Teriak pria itu melepaskan cengkramannya. "Dasar aneh. Katanya penjaga penjara terhebat. Tapi sama hantu saja takut."

Sang sipir yang mendengar perkataan pria itu menjadi tersadar. Dengan cepat ia segera berdiri dan membersihkan dirimya agar tidak terlihat memalukan, meski sudah begitu terlihat ditatapan pria itu.

"Ja, jaga ucapanmu. Aku ini petugas. Kalau kau berani macam-macam, awas kau!" Ancam sipir itu sambil membenarkan pakaiannya yang berantakan.

"Hhooam, membosankan. Sudahlah, aku tidak tertarik dengan itu. Langsung ke intinya, kenapa kamu kemari?" tanya pria itu membelakangi sang sipir. Tak langsung menjawab, sipir itu mengambil tongkatnya terlebih dahulu karena terlempar cukup jauh tadi.

"Ehem, baiklah kita langsung ke inti. Masalah ini aku biarkan," Jawab Sipir dengan mantap. Namun bukan berarti dia sudah berani dengan pria itu. Dalam pikirannya terlintas betapa kekarnya pria di depannya. Dia melihat punggung pria itu, begitu lebar dan dia yakin punggung itu di penuhi dengan otot. Rasanya seperti melihat jawara tinju yang ada di televisi secara langsung. "Jadi, maksud kedatanganku untuk membawamu menemui seseorang. Singkatnya, ada seseorang yang menjengukmu."

Begitu menyelesaikan ucapannya, dia langsung menunduk karena melihat pria itu berbalik ke arahnya. Pria itu mendekatinya, membuat suasana semakin mencekam. Dan sipir hanya bisa diam membeku menahan rasa takutnya. Bagaimana bisa dia tidak ketakutan melihat pria di depannya. Dengan semua penampilannya, pria itu nampak seperti manusia purba. Di mulai dari rambut panjang tak terurus, brewok yang menutupi mulutnya, dan terakhir postur tubuh yang begitu kekar membuat seseorang yang melihatnya pasti lari ketakutan.

"Siapa dia?" Tanya pria itu setelah jarak di antara keduanya hilang.

"itu, anu, em, di, dia adalah pamanmu." jawab sang sipir dengan gugup. Ditatap oleh pria itu membuat dirinya menjadi tremor.

"huh, pamanku?" tanya pria itu dalam benaknya. Dia begitu tidak percaya kalau pamannya datang menjenguknya. Pasalnya, selama bersama pamannya tak pernah sekalipun pamannya mau bertemu bila tidak ada keuntungannya. Jadi dia tidak bisa percaya begitu saja dengan ucapan sang sipir. "Apakah kamu yakin itu pamanku?"

"Begitulah yang diperintahkan padaku," dengan takut-takut ia menatap pria itu. Ketakutan memang hal yang wajar bagi setiap manusia. Terlebih untuk takut kepada penjahat, itu hal yang sangat wajar. Itulah yang dirasakan oleh sipir itu. Dia ketakutan bersama dengan pria itu sekaligus penjahat yang bernama Deka. Mungkin tak hanya dia yang akan ketakutan bersama Deka, melainkan semua rekan sipirnya juga akan ketakutan bersama pria itu.

Sebuah sel yang terletak paling ujung bagian penjara, di sanalah sel Deka berada. Keamanannya pun di jaga dengan sangat ketat. Dimulai dari penjaga khusus sel Deka yang berjarak sekitar 20 meter dari sana. Hingga pintu baja setebal 30 cm. Jadi, tahanan bernama Deka memang ditakuti oleh para sipir. Terlepas dari kasus apa yang dilakukannya, mereka paham bahwa ada alasan kenapa Deka di tempatkan di sana. Bahkan sipir satu lagi yang menjaga Deka hanya bisa diam di tempatnya. Meski ingin menolong temannya ketika teriakan terdengar, tapi dia tidak bisa. Karena dia pun juga takut. Inilah yang mereka sebut dengan resiko pekerjaan, mereka berdua bahkan sempat melakukan pengundian untuk memanggil Deka. Dan temannya yang mendapat kesempatan untuk melakukan pekerjaan itu, jadi memang harus menanggung resiko sendiri.

Deka terlihat keluar dari selnya. Sipir itu segera membuat sebuah kuda-kuda sebagai pertahanan. Tapi bukannya mencoba menahan Deka, dia justru langsung memberikan jalan seluas-luasnya kepada Deka. Bahkan ia memberikan hormat pada Deka seolah Deka begitu penting, dan tentu Deka merasa binggung dengan sipir itu. Namun karena merasa itu tak penting, dia melanjutkan langkahnya menuju ruangan kepala sipir. Sedangkan di belakangnya, teman sipir tadi melangkah lesu mengikuti Deka.

"Apa yang terjadi?" tanya sipir satunya yang melihat temannya begitu lesu. Baru hendak menjawab, sebuah deheman terdengar di telinga mereka berdua. Tak ingin menambah masalah, sipir yang di awal tadi segera berlari menyusul Deka. Namun sebelum pergi menjauh, temannya membisikkan sesuatu kepadanya. "Tenanglah, kawan. Ini terakhir kalinya kita mengurusnya."

Sipir itu menyetujuinya dan melanjutkan langkahnya karena tak mau membuat Deka marah. Kini mereka berdua sampai di ruangan sel tahanan lainnya. Semua tahanan dalam sel itu hanya bisa melihat keduanya berjalan pergi. Tapi mereka baru sadar bahwa tahanan yang dibawa adalah tahanan sel ujung yang tidak pernah bisa mereka temui.

"Hei, bukankah dia tahanan sel expert yang ada di ujung sana?" tanya salah satu tahanan melihat Deka dan sipir melewati selnya.

"Hush, hati-hati kau jika berbicara." Balas teman satu selnya.

"heh, apa salahku? Lagipula apa yang bisa dilakukan pria besar di sana? Membunuhku dengan satu tangan?" Ledek tahanan itu menghiraukan peringatan teman selnya.

"Dasar bocah ingusan," ucap teman satu selnya sambil memberikan sebuah pukulan di belakang kepala tahanan itu. Sontak tahanan itu ingin membalas, tapi ia urungkan. Dia tahu bahwa teman satu selnya adalah penjahat kelas kakap yang bukan tandingannya.

"ah, sialan kau. Memangnya siapa dia?" Tanya tahanan itu memegangi bagian belakang kepalanya.

"heh, bocah tengik macam mana kau bisa tahu siapa dia. Kau itu hanya penjahat kacang. kejahatan kecil yang kau perbuat bisa dengan mudah dihilangkan hanya dengan menyogok beberapa uang. Tapi berbeda dengannya. Bagi penjahat kelas atas, semuanya pasti tahu dia siapa. Seseorang yang begitu disegani oleh musuhnya. Memiliki bawahan yang setia dan patuh. Dan yang terpenting, dia adalah penjahat yang telah melakukan semua tindak kejahatan. Bahkan bila ia tertangkap, suap tidak akan bisa membantunya." terang teman satu selnya bergidik ngeri ketika mengingat orang yang ia ceritakan.

"ceritamu memang hebat, tapi pada akhirnya dia ditahan disini." kata tahanan itu meremehkan Deka.

Teman satu selnya malah tertawa mendengar perkataannya dan merangkulnya. "Hahahaha, beginilah manusia. Tidak akan paham sampai kau rasakan itu sendiri. Kuberitahu kau, dia dipenjara bukan karena ditangkap. Melainkan karena dia menyerahkan diri. Jika kau masih tak percaya, sebutkan nama ini pada bosmu, Rey del desierto."

Episodes
1 1. Rey del desierto
2 2. Lelaki Penebus Hutang
3 3. Kanker
4 4. Bertemu Keluarga
5 5. Biang Keladi
6 6. Nostalgia
7 7. Minum Kopi
8 8. Potong Rambut
9 9. Hari-H
10 10. Suami Istri
11 11. Pasca Menikah
12 12. Mansion
13 13. Nyari Angin
14 14. Tawaran Pekerjaan
15 15. Berangkat ke Kantor
16 16. Kedatangan Tamu
17 17. Pernikahan Yang Tak diinginkan
18 18. Udang di Balik Batu
19 19. Bang Devan
20 20. Madam Maria
21 21. Gaji Pertama.
22 22. Rencana Busuk
23 23. Sedikit Emosional
24 24. Masuk kamar Deka
25 25. Kenangan Lama
26 26. Serangan
27 27. Butuh Bantuan
28 28. Terkecoh
29 29. Pria Mesum
30 30. Ini Aku, Deka.
31 31. Kabur
32 32. Pintu Gudang
33 33. Warteg
34 34. Sebuah Alasan
35 35. Rencana Milla
36 36. Tertipu
37 37. Mencari Tempat Berlindung
38 38. Om genit
39 39. tempat aman
40 40. Pengawasan
41 41. Bakso Intel
42 42. Menghadiri
43 43. Ikut Saja
44 44. Si Tangan Kanan
45 45. Tuan Putri
46 46. Circle Agatha
47 47. Cemburu
48 48. Rencana Licik
49 49. salah paham
50 50. Dapat Bantuan
51 51. Beda Pendapat
52 52. Tidak percaya
53 53. Undangan Agatha
54 54. Awal Mula
55 Visual Tokoh menurut Mimin
56 56. Masuk perangkap
57 57. Kebenaran
58 58. Sekali lagi
59 59. Gabut
60 60. Misi penyelmatan
61 61. Menerobos
62 62. Done
63 63. Menangkap Pelaku
64 64. tempat yang aman
65 65. Kondisi spesial
66 66. Secret
67 67. Para tahanan
68 68. Keluarga Harmonis
69 69. Bersantai Sejenak
70 70. Mimpi Buruk
71 71. Kalung
72 72. Menemui Bachsmid
73 73. teman masa kecil
74 74. Patah hati
75 75. Sebuah Fakta
76 76. Tante Eny
77 77. opsi
78 78. Orang Biasa
79 79. Makan Bersama
80 80. Biasa saja
81 81. Percakapan Tidak enak
82 82. Balkon
83 83. Berbagi asbak
84 84. Bangun Tidur
85 85. Sarapan
86 86. Kantor Bachsmid
87 87. Dalang 1
88 88. Dalang 2
89 89. Pedagang informasi
90 90. Pelaku Utama
91 91. Pria cerdas
92 92. Rencana El
93 93. Nasi goreng
94 94. Perhatian
95 95. Rencana Deka
96 96. Jogging pagi
97 97. Pagi yang cerah
98 98. Makan Warteg lagi
99 99. Rapat
100 100. Sterilisasi
101 101. Clio dan Erato
102 102. big Corp.
103 103. ziarah
104 104. Menantu
105 105. Mandi Hujan
106 106. Omelan Tante
107 107. Berendam Bersama
108 108. Ingkar
109 109. Perjodohan
110 110. Ada Yang Kesal
111 111. Pendonor
112 112. Maya
113 113.Permak
114 114. Keciduk
115 115. Clubbing
116 116. Hukuman
117 117. Kucing nakal
118 118. Taruhan
119 119. kejujuran
120 120. Malam Yang Biasa
121 121. Part 2 Dari Malam Yang Biasa
122 122. D&M klinik
123 123. sekias tentang Masa lalu
124 124. Adik Tiri
125 125. Mengadu
126 126. Penerobos
Episodes

Updated 126 Episodes

1
1. Rey del desierto
2
2. Lelaki Penebus Hutang
3
3. Kanker
4
4. Bertemu Keluarga
5
5. Biang Keladi
6
6. Nostalgia
7
7. Minum Kopi
8
8. Potong Rambut
9
9. Hari-H
10
10. Suami Istri
11
11. Pasca Menikah
12
12. Mansion
13
13. Nyari Angin
14
14. Tawaran Pekerjaan
15
15. Berangkat ke Kantor
16
16. Kedatangan Tamu
17
17. Pernikahan Yang Tak diinginkan
18
18. Udang di Balik Batu
19
19. Bang Devan
20
20. Madam Maria
21
21. Gaji Pertama.
22
22. Rencana Busuk
23
23. Sedikit Emosional
24
24. Masuk kamar Deka
25
25. Kenangan Lama
26
26. Serangan
27
27. Butuh Bantuan
28
28. Terkecoh
29
29. Pria Mesum
30
30. Ini Aku, Deka.
31
31. Kabur
32
32. Pintu Gudang
33
33. Warteg
34
34. Sebuah Alasan
35
35. Rencana Milla
36
36. Tertipu
37
37. Mencari Tempat Berlindung
38
38. Om genit
39
39. tempat aman
40
40. Pengawasan
41
41. Bakso Intel
42
42. Menghadiri
43
43. Ikut Saja
44
44. Si Tangan Kanan
45
45. Tuan Putri
46
46. Circle Agatha
47
47. Cemburu
48
48. Rencana Licik
49
49. salah paham
50
50. Dapat Bantuan
51
51. Beda Pendapat
52
52. Tidak percaya
53
53. Undangan Agatha
54
54. Awal Mula
55
Visual Tokoh menurut Mimin
56
56. Masuk perangkap
57
57. Kebenaran
58
58. Sekali lagi
59
59. Gabut
60
60. Misi penyelmatan
61
61. Menerobos
62
62. Done
63
63. Menangkap Pelaku
64
64. tempat yang aman
65
65. Kondisi spesial
66
66. Secret
67
67. Para tahanan
68
68. Keluarga Harmonis
69
69. Bersantai Sejenak
70
70. Mimpi Buruk
71
71. Kalung
72
72. Menemui Bachsmid
73
73. teman masa kecil
74
74. Patah hati
75
75. Sebuah Fakta
76
76. Tante Eny
77
77. opsi
78
78. Orang Biasa
79
79. Makan Bersama
80
80. Biasa saja
81
81. Percakapan Tidak enak
82
82. Balkon
83
83. Berbagi asbak
84
84. Bangun Tidur
85
85. Sarapan
86
86. Kantor Bachsmid
87
87. Dalang 1
88
88. Dalang 2
89
89. Pedagang informasi
90
90. Pelaku Utama
91
91. Pria cerdas
92
92. Rencana El
93
93. Nasi goreng
94
94. Perhatian
95
95. Rencana Deka
96
96. Jogging pagi
97
97. Pagi yang cerah
98
98. Makan Warteg lagi
99
99. Rapat
100
100. Sterilisasi
101
101. Clio dan Erato
102
102. big Corp.
103
103. ziarah
104
104. Menantu
105
105. Mandi Hujan
106
106. Omelan Tante
107
107. Berendam Bersama
108
108. Ingkar
109
109. Perjodohan
110
110. Ada Yang Kesal
111
111. Pendonor
112
112. Maya
113
113.Permak
114
114. Keciduk
115
115. Clubbing
116
116. Hukuman
117
117. Kucing nakal
118
118. Taruhan
119
119. kejujuran
120
120. Malam Yang Biasa
121
121. Part 2 Dari Malam Yang Biasa
122
122. D&M klinik
123
123. sekias tentang Masa lalu
124
124. Adik Tiri
125
125. Mengadu
126
126. Penerobos

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!