"Kau yang memaksa untuk tidur tadi malam dan itupun aku tidak melakukan apapun dan Itu hanyalah poto sampah yang kau edit." jawab Jasson dan membuang pandangnya dan membuka pintu ruangan itu.
"Benarkah? Jika aku mempostingnya diweibo dan situs internet lain apakah mereka akan percaya ini adalah editan? Ini sangat terlihat jelas jika kau memelukku dan menyentuh bagian yang seharusnya tidak kau sentuh" ucap Tiyara dengan melihat poto itu kembali yang wajah Jasson berada didadanya.
"Jika kau memang yakin mereka percaya ini editan mari kita lihat dan kita coba" ucap Tiyara yang tidak mendapatkan jawaban.
Jasson langsung merampas ponsel itu namun Tiyara yang tidak mudah ditipu ataupun dikelabui mengelak. "Kau ingin mengambil ponselku dan menghapusnya?" tanya Tiyara dengan mendekatkan wajahnya kepada Jasson.
"Aku harus memikirkan reputasiku saat ini, Iyapun aku membuka rumah sakit lain rumah sakit itu juga tidak akan berkembang sedangkan aku, Aku harus terus mencari papa dan memerlukan dana yang cukup" guman Jasson.
"Jika kau menikah denganku harta milikku juga milikmu, Kau bisa membuka rumah sakit sendiri, Jika tidak memiliki modal aku yang akan memberikan modal kepadamu" sambung Tiyara.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Jasson dengan wajah datarnya.
"Menikahlah denganku dan hidup bersamaku" jawab Tiyara dengan senyumnya.
"Aku tidak ingin hidup dengan wanita yang tidak aku cintai" balas Jasson.
"Jika satu pihak yang tidak mencintai pihak lain tidak masalah tetapi aku mencintaimu, Aku tidak akan memaksakan perasaanmu jika memang dalam waktu yang lama atau lebih kau masih belum mencintaiku kau bisa meninggalkanku dan membawa harta yang sudah aku bagikan kepadamu, Jika kau sudah mencintaiku tidak usah gengsi untuk mengatakannya dan teruslah bertahan disampingku" jelas Tiyara dengan senyum percaya dirinya.
"Tapi aku yakin jika aku bisa membuatmu jatuh cintai, Jikapun iya kau tidak mau berpisah denganku lewat satu tahun saat kau belum memiliki perasaan denganku tidak masalah yang terpenting adalah aku memiliki perasaan denganmu" sambungnya kembali.
"Berikan aku kesempatan untuk membuatmu mencintaiku" bisik Tiyara dengan memejamkan matanya.
"Perjanjian pranikah?" tanya Jasson.
"Tidak perlu, Apapun yang kau mau aku akan mengikutinya, Apapun yang kau larang aku akan mengikutinya juga jadi kita tidak memerlukan perjanjian pranikah" jawab Tiyara dengan senyumnya.
"Bagaimana jika kau melanggar semua ucapanku?" tanya Jasson.
"Apapun yang kau beri hukuman kepadaku aku akan terima" jawab Tiyara.
Jasson menatap lekat wanita itu. Senyum dan mata tulus sangat terlihat olehnya. "Baik aku akan setuju" ucap Jasson.
"Yasudah ayo cepat kita harus pergi kecapil nanti capilnya tutup" ajak Tiyara langsung dan menarik tangan lelaki itu.
"Hey tunggu" ucap Jasson. Tiyara tidak memperdulikannya dan terus melangkahkan kakinya hingga keluar dari rumah sakit itu dan menuju kemobil. Dia langsung masuk kedalam mobil.
"Masuklah" ucap Tiyara dengan senyumnya saat Jasson masih saja mematung diluar mobil. Jasson tidak menjawabnya dan membukakan pintu samping kemudi dan masuk kedalamnya.
"Kau nampak tidak nyaman" ucap Tiyara dengan menatap sekilas dan kembali pokus ke kemudi.
"Em, Tidak biasa disupiri oleh wanita" jawab Jasson.
Cittt
Tiyara langsung menghentikan mobil itu. "Kau mau menyetir?" tanya Tiyara dengan menatap lekat lelaki itu.
"Tidak lajukan saja kembali mobilnya" jawab Jasson dan membuang pandangnya keluar jendela menatap sekeliling.
"Baiklah, Jika ingin menyetir katakan" ucap Tiyara dan kembali melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju kantor capil yang cukup jauh dari rumah sakit.
"Cih dasar pengangguran beban negara" umpat Tiyara saat melihat ada beberapa orang yang berdiri tidak terlalu jauh dari mobilnya saat ini. Jasson bisa mendengar suara wanita itu dan menoleh kedepan dan terlihat ada beberapa lelaki bertubuh kekar menghadang mobil itu dari jarak cukup jauh namun Tiyara nampak tidak menghentikan mobil ataupun menurunkan laju mobil itu.
"Hey kau tidak lihat ada orang didepan? Kenapa masih saja melaju?" tanya Jasson dengan memegang pengaman yang ada diatas kepalanya.
"Mereka itu ingin membegal" jawab Tiyara yang terus saja melajukan mobilnya dan malah menambah tinggi laju mobilnya itu.
"Hey berhenti" teriak mereka berlima.
"Cih kau pikir aku mau?" umpatnya kembali dan langsung menerobos tanpa memikirkan apa akibatnya.
Brukkk
Dua preman yang tidak mau lari dan terus menghadang mobilnya langsung berpindah tempat kesamping akibat tertabrak dari bagian samping sedangkan Jasson menatap kebelakang. "Kau menabrak orang?" teriak Jasson yang tidak percaya.
"Kenapa?" tanya Tiyara dengan wajah datarnya.
"Itu adalah perbuatan kriminal, Kau akan masuk penjaga jika mereka melapor, Lihatlah mereka memotret mobil ini" ucap Jasson dengan menatap kebelakang dan terlihat sangat jelas jika satu preman yang memotret mobil yang mereka kendarai.
"Hanya masuk kantor polisi tidak masalah toh kita juga tidak bersalah" jawab Tiyara dan menghentikan mobil tepat didepan kantor capil.
"Ayo turun sayang kita sudah sampai" ucap Tiyara dengan senyumnya dan tangan yang saat ini berada dilengan Jasson.
Jasson yang masih sedikit hawatir akan menginap dikantor polisi membuang nafas panjang dan menepis tangan Tiyara yang berada ditangannya saat ini. Jasson langsung turun saat tangan Tiyara sudah benar benar terlepas darinya dan menunggu wanita itu pula turun dari mobil. Tiyara tersenyum lebar menatapnya dan kembali merangkul lengan kekar itu dan membawanya masuk kedalam.
"Ada yang perlu saya bantu?" tanya pegawai.
"Kami ingin membuat surat nikah" jawab Tiyara.
"Ah baik, Silahkan masuk keruangan empat" ucap pegawai. Tiyara mengiyakannya dan kembali melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan dan menuju keruangan empat bersamaan dengan Jasson.
"Sudah kau urus semuanya?" tanya Dery kepada pengawal.
"Sudah tuan, Ini" ucap pengawal dengan menyodorkan sertifikat kepada Dery.
"Terima kasih" ucap Dery dan menerima sertifikat itu dan melihatnya.
"Nona, Tuan berdekatan sedikit" ucap fotografer saat hendak mengambil poto nikah keduanya.
"Sayang kemari sedikit mendekat denganku" ucap Tiyara dan menarik kursi yang diduduki oleh Jasson hingga berjarak beberapa cm darinya.
"Senyumlah kau ini tampan" ucap Tiyara dengan senyumnya menatap Jasson. Jasson tidak menjawabnya dan tersenyum menatap kamera begitupun dengan Tiyara hingga akhirnya pemotretan selesai dan mereka menerima buku nikah yang baru saja dibuat dan itu menandakan jika mereka resmi menjadi suami istri saat ini.
"Kau resmi menjadi suamiku" ucap Tiyara yang langsung memeluk tubuh kekar itu. Wajah yang terlihat bahagia hingga membuat wanita itu tersenyum tidak hentinya mengucapkan terima kasih dalam hatinya akan tuhan yang memberikan keinginannya.
"Aku akan menjagamu dengan baik" ucap Tiyara dengan senyumnya dengan saat ini kepalanya mendongak menatap Jasson yang jauh lebih tinggi darinya itu.
"Cih kau itu adalah wanita, Tidak ada sejarah wanita melindungi lelaki" jawab Jasson dan langsung berlalu dari sana dan menuju kemobil.
"Kau masih berpikir aku lemah?" guman Tiyara dengan senyumnya dan langsung berlari menyusul suaminya itu.
"Apakah ini mobil anda?" tanya polisi kepada Jasson. Jasson yang baru saja hendak masuk kedalam mobil menghentikan niatnya dan menoleh kearah suara dan terlihat polisi yang berbicara dengannya.
"Ini mobil saya" jawab Tiyara akan pertanyaan yang dilontarkan kepada Jasson.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
🐝⃞⃟𝕾𝕳]Feny🐧²⁴ଓε🦅ᵀᵀ°𝕽𝖈⃞⃟
mampir
2022-02-19
0