Perfect Love Tuan Muda

Perfect Love Tuan Muda

PLTM : 1

"Aku ingin satu dari dua putrimu untuk menikah dengan putra pertamaku," ucap seorang wanita paruh baya yang berwibawa,yang duduk bersama dengan pengawalnya yang berdiri di sampingnya.

"Tapi apakah dengan Begitu semua hutangku akan lunas, nyonya?" tanya seorang pria di depannya yang diangguki oleh wanita itu.

Sang pria berumur itu tampak bergeming,tidak tahu menjawab apa,tidak mungkin dia menyerahkan putrinya begitu saja.

"baiklah nyonya kalau begitu kami akan menyerahkan Putri tersayang kami kepada kalian,dia sangat cantik dan berbakat benarkan pah?" ujar istri dari pria itu Begitu antuasias setelah mendengarnya.

Mendengar itu pria yang diketahui bernama Hanif Wijaya menoleh menatap Sang istri dengan tatapan tajam.

"Bu!" Bisiknya kepada sang istri untuk tidak ikut campur.

"Sst,diam pak." Sang istri balas melotot dengan wajah menyeramkan.

Menurut sang istri,jika memang benar putrinya akan di nikah kan dengan salah satu putra dari keluarga Maheswara itu,maka bukan hanya hutang-hutangnya yang akan lunas,tapi juga ini sebuah keberuntungan karna dia akan berbesan dengan keluarga kolongmerat dan bisa menikmati kekayaannya.

"Ah, iya kami akan menyerahkan Arabella Kepada anda jika untuk dijadikan menantu." Ucap pak Hanif akhirnya,dia tidak tahu apa yang di pikirkan istrinya, namun dia juga tidak mempunyai pilihan karna hutangnya terlalu besar jika tidak dilunaskan sekarang maka bisa saja mereka menjadi gelandangan.

"Itu terserah kalian ingin menyerahkan yang mana.yang penting aku ingin melihatnya terlebih dahulu besok."ujar wanita yang mereka panggil nyonya itu.

Mereka mengangguk. sang istri mengangguk dengan antusias sementara pak Hanif tampak mengangguk pasrah.

Sang wanita dengan tas bermerek Prada itu lalu berdiri dari duduknya hendak berpamitan tidak tahan untuk berlama-lama di tempat seperti ini, "baiklah itu saja,aku permisi." Katanya tanpa basa-basi lagi.

"terimakasih nyonya terimakasih atas semua kebaikanmu kepada keluarga kami yang kecil ini."ucap pasangan suami-istri itu gembira bagai menenangkan sebuah lotre.

Mereka tidak berpikir bagaimana pendapat atau perasaan putrinya jika mengetahui hal ini,yang mereka tahu semua hutang yang membebani mereka selama bertahun-tahun ini akan lunas dan mereka akan bisa berbesan dengan keluarga kaya, hanya itu.

Suara ketukan hak dari high heels mahal nyonya Sinta berdentum di lantai rumah mereka, setelah mereka mengantar sampai teras dan nyonya Sinta sudah masuk kedalam mobil sedan merahnya bersama pengawalnya, pasangan suami-istri itu segera saja bersorak gembira.

"Sebentar lagi kita akan jadi orang kaya pak, kita bakal jadi terkaya di kampung ini."

"Apa,tidak ibu aku tidak ingin dijodohkan.kalian pikir ini zaman Siti Nurbaya yang bisa seenaknya menjodohkan seorang anak tanpa tahu calonnya!" Wanita modis itu berteriak tidak terima dengan rencana orang tuanya.

"Tenangkanlah dirimu Bella,ini juga semua kami pikirkan untuk masa depanmu yang cerah dan menarik kami dari kemiskinan ini," ucap Mira kepada putrinya Bella guna memberi pengertian kepadanya.

"Aku tetap tidak mau ibu,aku mempunyai pria yang kucintai dan akan segera menikah dengannya. Bahkan aku ... Sedang mengandung anaknya," ujar Bella dengan suara pelan di akhir tapi masih bisa di dengar oleh semua orang yang ada di ruangan itu.

Pak Hanif dan Bu Marni sontak membelangakkan mata, terkejut bukan main. Mereka kecolongan.

Plak!

"Dasar anak kurang ajar! dengan siapa kau hamil hah?!" Pak Hanif yang kepalang marah menampar pipi putrinya itu.

Plak!

Plak!

Kini tamparan dan pukulan mendarat di tubuh Bella,gadis itu menangis.

"Ayah sudah cukup, malu jika terdengar sampai keluar!" Bu Mira yang tak tahan melihat anaknya dipukuli mencoba menenangkan suaminya.

"Cepat katakan siapa lelaki itu! katakan?!" suara pak Hanif menggelegar dengan raut amarahnya,tapi Bella hanya menangis dipelukan ibunya.

"Ayah sudah cukup, kasihan putri kita." Kata Mira ikut menangis.

"Anakmu telah mempermalukan keluarga ini, kau tahu hah!"

"Iya aku tahu,tapi kita tanyakan dulu kepada, jangan langsung tersulut emosi." Suara Bu Mira bergetar.

Yah sebenernya pun Bu Mira tidak menyangka ini, namun beberapa perubahan pada putrinya telah ia rasakan dari seminggu lalu,tidak menyangka tebakannya benar Bella hamil dan tidak tahu siapa ayah dari janinnya.

"Bibi, paman! ada apa ini? Kenapa paman memukuli Bella?" tanya seorang gadis yang baru masuk mendengar keributan yang terjadi,gadis itu ikut berjongkok melihat keadaan mengenaskan sepupunya.

"Paman sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi?" tanya felysia tak mengerti.

"Kau tanyakan saja pada anak sial\*n itu, apa yang di perbuatnya hingga menjadi aib seperti ini," ucap pamannya sambil memijit pangkal hidungnya. merasa Putus asa.

"Bella apa yang terjadi sebenarnya?" tanya felysia kepada adik sepupunya itu.

"Bella hamil dan ayah dari bayi ini adalah arya,pria yang katanya akan melamarmu itu asal kau tahu!" Suara sang bibi menjawab.

"Oh jadi pria brengs\*k itu adalah Arya benar?!" Sang ayah kembali murka.

"I-iya yah." cicit Bella.

"Pria brengs\*k itu. aku akan memberi pelajaran padanya nanti." Pak Hanif mengeratkan tinjunya,dia memang sedari awal sudah membenci pria itu.

"Apa! tidak mungkin Arya adalah pria yang baik, bahkan dia telah memberikan cincin ini padaku. Bagaimana ... bagaimana bisa." Sia histeris sendiri, hatinya hancur seakan tak terima dengan apa yang dia dengar.

"A-aku tidak percaya." Mata gadis itu berembun.

Arya.pria sederhana yang sudah satu tahun terakhir dekat dengannya,dia adalah pria yang baik dan hangat Arya bilang dia mencintai felysia dan berniat akan melamarnya. tapi setelah apa yang dikatakan Bella, rasanya sangat sulit dipercaya pria selembut Arya tega menghianatinya seperti ini.pria itu tidak menepati janjinya.

"Jadi maksudmu di sini aku yang salah hah! meskipun katamu dia baik dia tetaplah seorang pria, aku memberikannya sesuatu yang tak bisa dia dapatkan darimu dan sekarang aku mencintainya." ucap Bella dengan amarah.

"Sudahlah kau terima fakta saja dan relakan pria itu untuk adikmu.toh Bella sedang mengandung anaknya,kau menikah sajalah dengan tuan muda dari keluarga Maheswara yang pernah pamanmu ceritakan."

"Benar yah, nikahkan saja keponakan mu dengan tuan muda itu, lagipula putri kita sudah tidak mau," kata Bu Mirna dengan santainya tanpa memperdulikan felysia. Toh pikirnya tidak akan rugi jika felysia yang akan menikah dia tetap bisa berbesan dengan keluarga kolongmerat itu.

Bella tersenyum licik, "benar yang dikatakan ibuku menikah saja dengannya menggantikanku. Kudengar dia baru saja keluar dari penjara,tapi meskipun begitu kau akan menjadi nyonya di keluarganya nanti."

"Apa maksudmu, dia adalah seorang mantan narapidana?!" Ujar suami-istri itu berbarengan karna kaget.

Bella menoleh dramatis, "Iyah ibu, ayah.pria yang akan dijodohkan dengan putri kalian ini adalah seorang mantan narapidana kasus percobaan pembunuhan kepada ayahnya sendiri,itu yang kutahu,dia pria kejam Makanya aku tidak mau menikah dengannya," Ucap Bella mendramatisir.

"Astaga Bella, anakku, putriku tersayang kami tidak tahu dengan latar belakang tuan muda itu, maafkan ibu nak.sykurlah ada felysia yang akan menggantikanmu untuk menikah dengannya," ujar ibunya sambil memeluknya.

"Tidak! Aku tidak mau!" Felysia berteriak menyeruakan suaranya.

"Aku sudah kehilangan Arya, kini aku harus menikah dengan pria asing? Aku tidak setuju."

Plak!

"Tidak ada yang meminta pendapat mu disini." Satu tamparan itu mendarat di pipi felysia. Sang bibi menatapnya mengerikan.

"Paman." Sia menatap sang paman dengan sendu, bendungan air matanya sudah tidak bisa ditahan lagi,kini dia hanya meminta belas kasihan kepada pamannya.

"Tidak ada yang memihakmu felysia,kau terlahir hidup Hanya untuk berkorban dan menjadi korban." ujar Bella menatap senang ke arah felysia yang sekarang terduduk mengenaskan.

"Menikah lah dengannya felysia."

felysia membulatkan matanya,tidak menyangka. ucapan sang paman bagai guntur yang menyangkitnya.tidak,dia tidak bisa menerima ini.

"Apa tidak paman! aku tidak mau,apa yang dikatakan bibi itu tidak benar kan? bagaimana kamu tega memberikan seumur hidupku untuk tinggal bersama seorang mantan napi," ucap sia histeris dengan air mata yang menganak sungai.

"Sudahlah tidak sok belaga bersedih begitu, lagipula setelahnya kau akan hidup enak kan.anggap saja ini bentuk balas Budi darimu untuk kami yang telah merawatmu selama ini."

"Kalau tidak ada keluarga kami,kau sudah menjadi pengemis yang meminta-minta dijalanan." Bu Mira tersenyum jumawa.

Sementara Bella hanya tersenyum puas melihat kakak sepupunya yang menderita itu.toh dia tidak berbohong tentang tuan muda itu yang adalah seorang narapidana karna dia mengetahui dari sumbernya langsung. dan kini felysia lah yang harus menikahi mafia itu.

"benar yang dikatakan bibimu. menikahlah dengan tuan muda itu atau jangan pernah kau anggap aku lagi pamanmu dan aku tidak akan pernah menganggap mu keponakan ku lagi! pikirkanlah hal itu." ucap pamannya final.

"Aku tahu kau anak baik felysia, jadi berkorbanlah untuk ini,demi Bella," ucap sang paman lagi.

Benar, lagi dan lagi dirinya lah yang harus berkorban, sebelumnya dia juga sudah pernah melakukan ini kan? menggantikan adik sepupunya jika sesuatu terjadi padanya.

Felysia sudah terbiasa berkorban untuk Bella, sedari kecil jika bella melakukan kesalahan maka felysia lah yang akan menanggung amarah dan pukulan sang paman, lebam biru dan goresan di beberapa lengan dan pahanya adalah bukti bagaimana kerasnya amarah sang paman jika meledak, belum lagi dari bibinya jika felysia sedikit saja melakukan kesalahan tamparan, pukulan dan caci maki akan mendarat padanya.

Meskipun begitu felysia tetap sabar dan tetap menyanyangi mereka bagaimana selayaknya keluarga dan berharap jika suatu hari nanti mereka akan sedikit melembut padanya dan menerimanya. namun kenyataannya,itu semua hanyalah hayalan semu, karna sekarang pun dia harus tetap mengalah dan berkorban untuk kesekian kalinya.

mereka meninggalkan ruangan itu hanya tersisa felysia dengan keterpurukan dan kesedihannya.selama ini sia pikir hidup yang bahagia akan menghimpirinya dengan segala kesakitan yang ia lalui dan itu hanya butuh kesabaran.

air mata dan semua doanya lah kepada sang pencipta yang menjadi saksi betapa dia berusaha kuat dengan himpitan batu masalah besar yang terus-menerus menghadang dan menyakitinya. dia pikir dia hanya perlu menunggu dan bersabar.

tapi nyatanya takdir berkata lain. dan sekarang Arya pria lembut satu-satunya orang yang menjadi topangan nya itu juga mengkhianatinya?sungguh lengkap sekali penderitaannya seakan dia ingin menyusul orang tuanya saja ke alam baka.

Gadis itu menarik cincin perak permata yang tersemat di cari manisnya dan melemparnya ke sembarang arah. kini tidak ada gunanya lagi dia memakainya, usahanya untuk belajar mencintai Arya telah pupus seiring dengan rasa sakitnya karna penghianatan pria itu.

sia tak siap menikah sekarang, juga tidak tahu seperti apa tuan mudah yang dibicarakan itu.

tapi sia berusaha berpikir positif bahwa rupanya tuhan ingin menguji sekali lagi kesabarannya sebelum dia benar-benar mendapatkan kebahagiaan sejatinya.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-12-22

0

AiniyaFazmi

AiniyaFazmi

Alettha sudah mmpir

2022-02-20

1

सीता

सीता

felysia😭

2022-02-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!