Senja
Ada apa denganku? Akhir-akhir ini jadi lebih sering memikirkan Lembayung. Dan itu membuat ku menjadi benar-benar tidak tertarik lagi pada gadis-gadis yang mendekatiku.
Seperti sekarang, aku sedang di kantin sekolah bersama Rian dan Dion. Tadi sebelum masuk ke kantin, aku berjalan bersebelahan dengan Radith.Dia memang tipe lelaki yang supel dan menyenangkan.. akrab dengan siapapun, termasuk dengan ramah menyapaku,orang yang mungkin di jauhi oleh sebagian siswa di sekolah ini. Selain sifatku yang dingin tak tersentuh..
Lembayung tengah asyik mengobrol dengan teman-teman nya. Tiba-tiba ia melihat ke arahku.
Deg.
Dia menatap ku?
Sh**! mana mungkin.. dia pasti sedang menatap pacarnya bukan? Aku lalu memberikan senyuman kecil untuknya. Dan ia langsung memalingkan wajah.
Apa dia salah tingkah karena aku tersenyum padanya? Hahaha.. ga mungkin! ngimpi lo! umpatku dalam hati.
Tapi jantungku berdetak tak menentu, semakin kencang. Aku berjalan menuju tempat duduk yang kosong, selisih 2 meja di depan meja Lembayung.
Dia tengah menikmati makanan nya,memakan Bakso dengan penuh antusias, dan kulihat ada bulir keringat di dahi nya,mungkin dia kepedesan.Menggemaskan!
Netraku tak lepas memperhatikan gerak gerik nya, sesekali aku tersenyum tipis.. tapi menahan degub dan denyut aneh di dadaku kala melihat Radith menyeka keringat di dahi Lembayung dengan tissue.
Meski tak menyentuh sedikitpun kulit wajah mulusnya, tetap saja ada ngelenyar aneh dalam dadaku saat melihatnya di depan mata kepalaku. Tingkah ku nampak nya tak luput dari penglihatan Rian dan Dion.
"Napa sih lo? " Tanya Dion keheranan.
"Elo liat apa? ngeliatin si Lembayung lu ya? " Rian sewot.
Aku terdiam, tak menjawab satupun pertanyaan mereka berdua. Karena aku enggan untuk memberitahu siapapun tentang perasaanku terhadap Lembayung selama ini.
"Empeut banget gue liat si Radith mepet-mepet Lembayung! Aa Rian jealous neng! " Kata Rian sambil mengusap-usap dada nya.
"Bukan nya lo udah punya si Wanda? " Tanya Dion.
"Akh.. cuma selingan! kalau gue bisa dapetin si Lembayung, gue janji bakalan setia. " Rian cengengesan.
"Bulsh** lo! " Umpat Dion.
"Sumpaah! beneran.. mana bisa gue berpindah ke lain hati kalau udah punya bidadari surgawi. "
"Tau diri! lelaki yang baik untuk wanita yang baik.. gitu juga sebaliknya.. lu ga prnh baca Al-Qur'an! "
"Eitts.. pernah.. sekali kali!"
"Kam**eet! "
"Trus apa kabar di dunia ini banyak pasangan yang sebaliknya? banyak wanita shalihah berjodoh dengan pemabuk, keluar masuk sel hotel prodeo, atau seorang Ustadzh berjodoh dengan wanita ...! " Rian menutup mulut nya.
"Iyah juga yaa.. ya itu emang udah rahasia Illahi! mungkin dengan memasangkan mereka.. bisa jadi jalan salah satunya menjadi orang baik.Salah satu nya jadi dapat hidayah. " Jawab Dion.
Aku masih memperhatikan interaksi antara Radith dan Lembayung, mungkin memang benar apa yang di katakan Rian.. Cowok bakalan berubah menjadi baik dengan sendiri nya kalau sudah menemukan tujuan nya.
Begitupun Radith.. bisa jadi dia memang benar-benar menyayangi Lembayung. Siapa yang akan tega menyakiti gadis sepertinya bukan?
Dia memang sering berganti-ganti pacar.. tapi dia bukan berandalan sepertiku. Malahan sangat jauh lebih baik dari segi apapun bila di bandingkan denganku.
Aku takkan khawatir kalau demikian. Radith.. jaga gadis special itu baik-baik..
"Senjaaaa.. " Rania datang menghampiri lalu duduk di sebelahku dan dengan kurang a*** nya dia memeluk ku dari samping lalu mengecup pipi ku.
Sial**!! Tapi..Sebenarnya siapa yang lebih kurang a*** ?aku bahkan sudah pernah make out dengan nya. kenapa hanya di kecup saja aku marah? Apa karena takut Lembayung melihat kelakuanku?
Sial nya lagi itu hanya harapan ku, Lembayung sama sekali tak menoleh ke arah ku. Hanya teman-teman nya yang sepertinya tengah berbisik-bisik membicarakanku.
In your dream Senja! Aku merutuki diri sendiri. Bisa-bisa nya berharap Lembayung peduli? Aku menertawakan kebodohanku sendiri.
"Lepaas..!! " Aku menepis tangan Rania dan menatapnya tajam. Ia pun berdiri lalu menghentakkan kaki nya.
"Senjaaa.. bisa ga kamu lembut dan peduli sama aku sedikit aja? mhhm? " Rania merengek dengan nada suara yang sengaja di manja kan.
Radith,Lembayung dan teman-teman nya telah selesai menghabiskan makanan nya. Dan ku lihat mereka berjalan berdampingan hendak menuju kelas masing-masing.
"Cabuut! " Ajak ku pada Rian dan Dion. Tanpa memperdulikan rengekan Rania.
"Senjaaaa ihh..! "
"Makanan gue masih ada.. lu duluan aja! " Kata Rian sambil mengunyah makanan.
"Gue juga.. masih ada waktu 5 menit lagi."
"Gue duluan.. " Tanpa menoleh ke arah Rania, aku melangkahkan kaki keluar dari kantin. Bukan tanpa sebab aku tidak memperdulikan Rania, sudah beberapa kali ku lihat ia bersama Kevin. Dia membohongiku,dan aku tidak terima. Bukan karena aku menyukainya.. tapi aku tidak suka di khianati.
Aku berjalan beberapa meter di belakang Lembayung dan teman-teman nya, dan kulihat mereka tengah bercengkrama dan tertawa.
Setelah sampai di depan kelas Lembayung, Radith berpamitan.
Lembayung?
Gadis ayu, pintar, shalihah dengan segala kelebihan nya. Tengah menatapku di seberang sana?
Untuk beberapa saat kami saling menatap dalam.
Sudahlah..
Aku memutuskan kontak mata, masuk ke dalam kelas.
Haruskah aku merelakan atau memperjuangkan?
***
Lembayung
Bel pulang berbunyi.
Aku masih di dalam kelas, semua siswa satu persatu meninggalkan kelas. Saat merapihkan buku-buku dan memasukkan nya ke dalam tas.. ponsel ku bergetar.
Drrtt.. Drrtt..
1 message unread.
Ka Radith : Sayang, maaf aku ga bisa anter kamu pulang. ada TO.
Aku tersipu, dan sepertinya pipi ku merona membaca pesan dari Radith, bagaimana tidak.. dia memanggil ku 'sayang'.
Lembayung : Iyah gapapa ka..
Aku pun masih betah duduk di bangku di dalam kelas, sambil menunggu jemputan Pak Asep datang.
Memasang earphone dan memutar beberapa murrotal. sambil membuka media sosial. Gadis, Nindy, dan Risa sudah lebih dulu pulang karena masing-masing punya kegiatan selepas pulang sekolah. Gadis mau les Balet, Nindy mau nganter mami nya belanja, sedangkan Risa katanya mau ke salon.
Eh.. Bintang juga kan udah janji mau anter aku ke salon? Sepertinya kita berdua lupa.. nanti weekend aja deh saat waktu senggang.
30 menit berlalu, Tapi pak Asep belum datang. Aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan saja untuk membaca, sekalian mencari referensi tentang tugas Biologi.
Saat berjalan di koridor sekolah menuju perpus, kulihat di halaman belakang sekolah ada beberapa siswa yang berkerumun.
Ku lihat Kevin, teman sekelas ku sedang berlutut di hadapan seseorang. Karena penasaran aku menghampiri kerumunan. Dan.. ku dapati Kevin yang tengah babak belur dan berlutut di depan si berandal sekolah. Yaa.. siapa lagi? Senja.
Beberapa kali ku lihat Senja menghajar wajah Kevin dan menendang kaki nya. Sementara yang lain hanya menjadi penonton.
Apa-apaan?
"Heeiiii! "
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Ummu Jihad Elmoro
Bila berkenan mmpir yah di Mujahadah Cintaku.. 😇😍😘🙏
2022-01-13
1
Arjo Jegek
lanjut
2021-11-18
0
Novie Louretta
iya, jadi nanggung bacanya...
2021-10-28
0