Senja
Petang itu
Semburat merah bercampur ungu
Astron sang pusat tata surya
Sang mentari bergilir
Matahari bergelincir
Matahari beralih menuju peraduan nya.
Ruang luas yang terbentang
Berhias kuning kemerah-merahan
Membentang di langit saat sang surya mulai terbenam
Mambang kuning.
Lembayung Senja
Dua nama yang lekat
Saling ketergantungan.
***
Flashback on
Ada seorang gadis berkerudung merah muda, sedang duduk menanti jemputan datang. Dilihatnya berulang kali arloji. Sesekali melirik ke kanan dan ke kiri.
Di suatu sore itu, aku sedang mengendarai motor hendak pergi ke suatu tempat.Aku menepikan kuda besi ku tak jauh dari tempat penantian nya.
Dia.. yang kemarin ku temui, tepat nya ku lihat. Satu di antara puluhan siswa baru,dan dia menarik perhatianku. Baru pertama kali ku lihat perempuan semenarik itu.
Senyum nya.. di hiasi dimple kanan kiri, bukan cuma karena cantik paras nya. Tapi lebih dari itu, ada sesuatu seperti medan magnet yang menarik ku..Meskipun tidak berada dalam satu barisan dan kelas tapi ia membuat netra ku tak lepas memperhatikan nya.
Dia bukan tipe gadis centil yang selalu ingin di perhatikan layaknya gadis lain kebanyakan, yang selalu ingin terlihat seperti Central of Universe .
Dia cenderung pendiam dan tidak terlalu banyak bicara, penampilan nya yang tertutup menambah nilai plus selain wajah cantik nan ayu khas mojang priyangan. Ia pun memiliki kulit putih bersih meski yang terlihat hanya wajah dan tangan nya.
Ayolah Senja!! sejak kapan tertarik pada gadis dengan penampilan seperti itu? perempuan yang dekat denganmu bahkan lebih cantik..
Remember, you never believe in love!
Tapi, Siluet gadis itu mengapa sangat indah di bawah pancaran kemerah-merahan? sedang menunggu siapakah?
5 menit.. 10 menit.. 15 menit..
Ku tunggu dengan sabar, hitung-hitung menemani nya agar terjaga karena hari terlihat mulai di selimuti gelap.
Aku mengambil ponsel, membidik objek pemandangan indah di depan ku,di seberang jalan dari jarak 10 mtr.. bayangan nya di bawah lembayung senja petang ini sebagai sebuah lukisan nyata Sang Pencipta.
Ia tengah terduduk di sebuah bangku besi di pinggir trotoar, memakai rok hitam lebar menyentuh tanah.. cardigan dan kerudung merah muda yang mengulur panjang sampai hingga menutup dada. Definisi seorang ukhti santriwati.
***
Lembayung
"Duuh.. pak Asep mana yaa? aku udah nunggu hampir setengah jam. " Aku berbicara sendiri. sambil sesekali melirik kesana kemari karena takut, hari mulai gelap.
Kulihat ke arah langit... Semburat lembayung senja memancarkan cahaya yang sungguh indah. Untuk mengisi waktu sambil menunggu, aku mengambil ponsel dari dalam saku kemeja,membidik objek di depanku.
Langit yang membentang, warna nya kemerah-merahan.. dan ada mambang kuning.
Sungguh indah ciptaan Mu Yaa Rabb..
"Eh.. cewek cantik nih."
"Neng hayu atuh ikut aa, mau di antar pulang kemana? yuuk aa antar! "
Aku yang sedang menikmati keindahan langit, terperanjat kaget. Karena tiba-tiba ada 2 orang lelaki tak di kenal menghampiri ku. Aku hanya terdiam.
Gerak-gerik mereka mulai mencurigakan, tapi aku berusaha menepis pemikiran negatif sambil berdzikir dalam hati.
Kulirik arloji, waktu sudah menunjukkan pukul 18.16 WIB, aku pun mulai gelisah karena hari mulai semakin di selimuti gelap dan mereka terus mendekat.
"Ekhhmmm.. " Ada seseorang datang dan duduk di samping ku.
Alhamdulillah, aku bersyukur dalam hati. Melirik ke arahnya, dengan sedikit mengangguk dan tersenyum tipis nyaris tak terlihat.
Deheman lelaki di sampingku membuat 2 orang yang tadi hendak mendekatiku urung melancarkan niatnya. Aku terselamatkan.
Tinnnn.. Tiinnn..
"Neng Ayuung.. hapunteun(maaf) bapak teh telat,kejebak macet tadi di jln.cihampeulas nya ada kecelakaan. " Akhirnya pak Asep datang, dan menghentikan mobil tepat di depan ku. lalu aku bergegas masuk ke dalam mobil karena takut telat dan ketinggalan waktu shalat maghrib.
"Iyah gapapa pak.. tapi kita harus cepat-cepat ya, takut kehabisan waktu maghrib. " Dari dalam mobil aku menoleh ke kursi yang aku duduki tadi, mencari sosok lelaki yang membantuku. Tapi ia sudah pergi dan menghilang.. aku mau mengucapkan terima kasih padanya, sudah menjadi penyelamatku petang ini.
"Neng teh cari siapa? " Tanya pak Asep keheranan, karena melihatku celangak-celinguk kesana kemari seperti mencari seseorang.
" Eh.. ng.. ngga pa.. " Jawabku, "Yuuk jalan pak! "
"Baik neng.. Bissmillah.. "
Pak Asep mulai menyalakan mesin mobil dan mulai melaju membelah jalanan Dago.Salah satu jalan favorit di Kota ku tercinta.
Siapapun kamu.. Makasih yaa udah bantuin aku. Monolog ku dalam hati sambil tersenyum menatap Lembayung senja yang mulai menghilang di telan gelap malam.
***
Senja
Aku berdiri melihat ada 2 orang laki-laki yang mencurigakan sedang mendekati gadis itu. Kulihat dari sini, gadis cantik itu sedang menggerutu sambil melirik kesana kemari.
Gadis itu melirik arloji nya lagi. Entah untuk yang keberapa kali. Tak menggubris apa yang di bicarakan oleh 2 orang laki-laki yang tengah menggoda nya.
Dengan sedikit berlari, aku menyebrang jalan hendak menghampiri mereka, dan lalu duduk di samping gadis ini.
Aku berdeham dan ia melirik ke arahku sambil mengangguk dan tersenyum tipis. Rona kelegaan terpancar dari manik mata hazel nya yang indah.
Akhirnya kedua orang itu menjauh. Dan tak lama kemudian..
Tinnnn.. Tiinnn..
"Neng Ayuung.. hapunteun(maaf) bapak teh telat,kejebak macet tadi di jln.cihampeulas nya ada kecelakaan. " Seorang lelaki setengah baya menghentikan mobil tepat di depan kami.
Ooh.. jadi namanya siapa tadi? Ayung? hmm.. nama yang aneh.
Setelah yakin gadis yang di panggil Ayung itu masuk ke dalam mobil, aku segera melangkah meninggalkan kursi dan lalu menyebrang jalan kembali. Mendekati motorku yang terparkir sembarang di pinggir trotoar,untung saja hari sudah petang dan tak ada pak pol yang berpatroli.
Ku nyalakan motor, lalu mulai melajukan dengan kecepatan sedang.melupakan tujuan utamaku keluar rumah,tapi..mengingat-ingat dan mengucapkan nama gadis berkerudung merah muda yang tanpa ku sadari mulai menyita perhatianku.
Ayuuung.. Ayuung..Ayuung..
Flashback off.
Aku menengadah ke arah langit yang kini di hiasi semburat merah. Sama seperti saat pertama kali mengetahui nama gadis yang 2 tahun ini mengisi hati ku.
Lembayung..
Apakah layak?
Sedetik saja berharap?
Aku mengambil kotak rokok dalam saku celana abu ku dan mengeluarkan nya. Mengambil satu batang lalu menyalakan nya dengan pemantik di tangan kanan ku.
Sayup terdengar suara adzan.. begitu merdu dan syahdu. Sambil menghisap dalam-dalam rokok, dan mengeluarkan asap ke atas kepala hingga asap itu membentuk huruf O.
Aku mendesah, mengambil nafas panjang dan menghembuskan perlahan demi mendengarkan dengan seksama suara adzan berkumandang di mana-mana. Tentu saja di seantero jagat raya.. adzan tak pernah berhenti berkumandang melantangkan seruan untuk bertemu dengan Nya.
Di sudut hatiku, sungguh terasa damai mendengar nama kebesaran -Nya di kumandangkan.
Bukankah itu seruan? sebuah ajakan?
Aku tersenyum tipis, tetapi hatiku berdenyut perih. Bagai di sayat dengan sembilu.
Kapan terakhir kali aku shalat wajib? shalat jum'at pun masih bolong-bolong.Nyaris dalam satu tahun bisa di bilang hanya sekali atau dua kali.
Aku bahkan masih sangat bingung, apa masih bisa aku di anggap sebagai orang muslim?
Di dalam KTP memang tertulis bahwa aku seorang muslim. Tapi jika aku mengaku sebagai seorang muslim, surat apa saja di Al-Qur'an yang ku hafal?sudahkah menjalankan apa yang menjadi kewajibanku sebagai muslim? bahkan saat Ramadhan tiba pun.. aku tak pernah berpuasa.
Setiap mata pelajaran agama aku sering membolos, mabal. Sekalipun masuk.. tak pernah benar-benar memperhatikan yang di ajarkan oleh guru.
Entahlah.. ada sesuatu dlm diriku yang membuat aku marah dan tak ingin mengenal agama ku lebih dalam. Pun di setiap ujian sekolah.. serta merta aku bisa mengisi lembar jawaban karena bantuan teman-temanku,menyontek.
Sedari kecil, ibu tak pernah mengajariku mengaji atau menghafal surat-surat pendek atau sekedar menanamkan norma-norma agama.
Ibu selalu pergi di malam hari dan pulang di pagi buta, dengan pakaian yang lusuh dan make up yang luntur. Sesekali membawa teman pria masuk ke rumah dan berlama-lama menghabiskan waktu berdua di dalam kamarnya.
Ayah??
Aku bahkan tak pernah merasa bahwa aku memiliki nya, kapan terakhir kali bertemu dengan nya? mungkin tak pernah sekalipun. Aku tak ingat. Tak ingin mengingatnya. Mengingat nama nya membuatku marah dan semakin membenci.
Arrggh..
Mengapa ibu menyandangkan nama belakang ayah? Aku bahkan malu setiap kali guru menyebut nama lengkap ku di depan kelas.
Philander? sebuah nama yang berasal dari negara Eropa bukan? memang benar.. ayahku berasal dari negara bernama Italia.
Namaku Senja Kelana Philander. Aku sangat suka dengan nama Senja Kelana yang bisa juga di artikan seseorang yang bepergian atau mengembara di kala senja atau petang. tapi tidak menyukai nama belakangku.
Dari kecil aku sudah terlihat paling menonjol di bandingkan dengan teman teman sebayaku.
Tinggi badan melebihi rata-rata,di atas standar anak pribumi di tanah Sumbawa.
Aku memiliki garis wajah yang tegas dengan sepasang iris mata berwarna amber.
Kulit agak kecoklatan khas orang Italia, sebuah negara beribu kotakan Roma, yang dikenal dengan julukan “Kota Abadi” karena usianya yang hampir mencapai 3000 tahun.
Tak ayal, kadang aku sering menjadi pusat perhatian karena dari kecil banyak yang gemas melihat ku. kata mereka aku ganteng.
Di usia ku sekarang, bisa di bilang perawakan ku nyaris sempurna. Tinggi dan gagah. Hahaha.. bisa-bisa nya menyombongkan diri!!
Kelebihan fisik ku menjadikan ku sekarang mempunyai julukan cassanova.. What? usiaku masih di bilang remaja, bukan nya cassanova pantas nya untuk pria dewasa yang suka berpetualang dengan banyak wanita?Agak berlebihan, mungkin juga karena aku blasteran Italia yang identik dengan image cogan nya.
Tapi memang benar.. banyak gadis yang mendekatiku,mereka dengan sukarela.. you know what I mean? I'am 18 years old. and I'am not a virgin.
Entah berapa kali di usiaku melakukan nya.. dengan menekan kan tidak main hati dan perasaan. Bukan aku yang mencari mereka.. dan jangan harap untuk meminta pertanggung jawabanku. Never! Yes.. I'am ******e!!
Salah satu alasan mengapa aku tak pernah berharap sedikitpun untuk memdekati lembayung.
Aku hanya seorang *******!
Senakal-nakalnya kenalan remaja ada padaku. I'am desperado and she is an beautiful nymph.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Nurfitri Nurfitri
menikmati setiap kata katanya.. enak dibaca...
2022-06-18
0
HaniHiko
lembayung senja gabungan nama yg mempunyai arti,,tanda" jodoh nih😅
2022-03-25
1
Ummu Jihad Elmoro
jngan putus asa dulu dong senja... berjuang dulu.. 😁
2022-01-13
0