Sinar matahari begitu cerah , se cerah dan se semangat Feli. Hari ini akan kembali bekerja di Rumah Bu Rt, sejak pagi buta Feli sudah bangun dan membersihkan setiap sudut Rumah.
"Ahh tinggal bikin sarapan saja" gumam Feli dengan tersenyum.
Kaki jenjang nya melangkah ke arah dapur, Feli dengan segera membuka kulkas dan melihat apakah stock sayuran nya masih ada apa sudah habis.
"Hah untung masih ada, nanti aku belanja lagi buat persedian 3 hari kedepan" ucap Feli.
Lalu Feli membersihkan beberapa sayuran dan juga ikan. Ia akan membuat gulai ikan dan capcay kesukaan Fatwa.
Dengan penuh semangat bahkan senyuman tidak pernah lurut di bibir nya ia mengiris dan memotong.
Feli asyik saja berkutat di dapur dengan para wajan dan sahabat nya.
Sedangkan Fatwa, ia baru saja bangun dan langsung ke kamar mandi. Ia bergegas karena hari sudah mau siang sedangkan ia belum melaksanakan kewajibannya.
"Yaampun kalau Kakak tau, bisa bisa aku di bikin gulai nih" umpat nya dengan terkekeh.
Setelah itu Fatwa langsung mandi dan bersiap, ia akan lebih giat belajar dan belajar beladiri.
"Semangat Fat" gumam nya dengan penuh senyuman.
Fatwa langsung keluar kamar dan menuju dapur, ia tersenyum saat melihat sang Kaka sedang sibuk menata makanan.
"Selamat pagi, Kakakku sayang" sapa Fatwa tersenyum cerah.
"Pagi, sarapanlah duluan ya" balas Feli tersenyum.
"Ck, tidak mau. Sana mandi saja dulu aku akan menunggu disini" ucap Fatwa dengan mendengus.
"Baiklah" pasrah Feli.
Lalu Feli melangkah masuk ke kamar nya. Ia akan bersiap terlebih dulu.
"Kenapa Ibu dan Bapak tidak pernah melihat ketulusan Kak Feli, padahal selama ini dia yang selalu membantu keuangan keluarga ini" gumam Fatwa dengan lesu.
"Aku tidak membenci kalian, tetapi aku sangat kecewa dengan kelakuan kalian" gumam nya kembali.
Lalu Fatwa menyiapkan makanan untuk diri nya dan Feli. Setelah itu ia duduk kembali menunggu Feli.
Tak lama kemudian , Feli datang dengan pakaian yang sudah rapih untuk bekerja.
Tanpa menunggu lama mereka langsung saja sarapan dengan damai.
**
Sedangkan baru saja tiba Paman dan Bibi Feli, mereka mengendarai mobil baru yang di bawa dari Rumah keluarga sang Paman.
Feli dan Fatwa hanya menatap saja tanpa bertanya apapun berkomentar.
"Bu, minta uang buat beli buku" ucap Fatwa dengan cuek.
"Tidak ada, noh minta sama Kakak mu" jawab Bi Laura dengan sinis.
"Terus itu beli mobil uang dari mana?" tanya Fatwa dengan kesal.
"Udah sana pergi saja, Ibu dan Bapak akan istirahat" bentak Bi Laura.
Feli langsung membawa Fatwa pergi dari sana. Ia takut Fatwa akan terbawa emosi.
Sepanjang jalan, Fatwa terus saja menggerutu dengan kesal dengan kelakuan sang Orangtua.
"Ck, berisik tau, Dek. Kayak anak kecil gak di kasih jajan saja" goda Feli dengan tersenyum.
Sedangkan Fatwa hanya mendengus saja. Mereka memang selalu jalan kaki bersama, karena tempat Fatwa sekolah dekat dengan Rumah Bu Rt.
"Mau kerja ya, Fel" sapa Ibu-ibu yang sedang belanja sayuran.
"Iyaa Bu, mari" jawab Feli dengan sopan.
Meski masih sedikit lemas bahkan wajah nya pun masih pucat, Feli tetap saja tersenyum dengan cerah.
"Kamu masih sakit ya, Fel?" tanya salah satu Ibu-ibu disana.
Baru saja Feli akan menjawab, Fatwa sudah menjawab dengan celetukannya.
"Nenek sihir udah pulang, Ibu-ibu" celetuk Fatwa terkekeh.
"Gak boleh gitu, Dek" tegur Feli dengan halus tapi penuh ketegasan.
Fatwa langsung saja berjalan meninggalkan Feli yang sudah siap dengan ceramah nya.
"Ingsaalah saya sudah sehat kok, Bu. Mari saya duluan" jawab Feli lembut.
Ibu-ibu disana hanya tersenyum dengan kepala mengangguk saja.
Feli langsung saja menjewer telinga Fatwa dengan gemas.
"Kamu ya , gak boleh gitu sama Orangtua" tegur Feli dengan kesal.
"Maaf" lirih Fatwa dengan wajah memelas.
Sedangkan Feli langsung mendengus melihat wajah sang Adik.
"Nih uang buat beli buku, dan ini buat bekal kamu nanti latihan beladiri" ucap Feli dengan memberikan uang selembar berwarna merah.
"Kenapa banyak sekali, Kak" balas Fatwa dengan kaget.
"Gapapa, jangan boros-boros saja. Kakak takut nanti ada buku yang harus di beli lagi" ucap Feli lembut.
"Yaudah deh, Kak jangan nyimpen uang di Rumah" peringat Fatwa.
"Kakak ngerti, kok. Yaudah Kakak kerja dulu, belajar yang rajin ya" pamit Feli dengan mengusap pucuk kepala Fatwa.
"Hati-hati, kalau masih lemas minta izin lagi" ucap Fatwa dengan tegas.
Feli menganggukan kepala dan berlalu dari sana.
Feli hanya perlu berjalan sedikit dan ia sampai di Rumah Bu Rt.
"Selamat pagi, Mbak Sonia" sapa Feli dengan tersenyum.
"Pagi, di periksa dulu ya sebelum kerja , mumpung Suami Mbak masih disini" ajak Sonia dengan menggandeng tangan Feli.
"Tidak ada penolakan atau mau Mbak laporin sama Ibu dan Bapak" ancam Sonia dengan tersenyum miring.
"Baiklah" pasrah Feli.
Feli dan Sonia langsung masuk dan menghampiri Adnan yang sedang berbincang dengan mertua nya.
"Mas, periksa dulu Feli" ucap Sonia.
Adnan tersenyum lalu mengambil peralatan keDokteran nya.
"Semua sudah membaik, jaga pola makan saja dan jangan lupa habiskan Vitamin dari, Mas" ucap Adnan setelah selesai memeriksa Feli.
"Yaudah kalau begitu saya permisi dulu" pamit Feli dengan segera.
"Ck, anak itu kenapa kuat sekali" ceplos Pak Rt dengan tertawa renyah.
"Andai saja dia mau keluar dari Rumah Paman nya, Adnan dan Sonia akan dengan senang hati membawa nya ke Kota" ucap Sonia dengan lirih.
"Hmmm, kita hanya perlu pantau saja. Lumayan masih lama kita disini" balas Adnan dengan mengusap lembut bahu sang Istri.
***
Feli langsung saja membantu Bik Surti. Feli mengambil sapu dan pel untuk membersihkan setiap kamar yang ada disana.
"Fel, kamu lantai bawah saja biar Bibi lantai atas" ucap Bik Surti.
"Baik Bi, nanti aku yang masak ya" balas Feli dengan riang.
"Iyaaa" jawab Bik Surti tersenyum.
Dengan semangat penuh Feli langsung saja membersihkan setiap kamar dan juga ruangan yang ada di lantai dasar.
Sedangkan Bu Rt dan Pak Rt mereka sudah pergi untuk mengadakan pertemuan. Untuk Dokter Adnan dan Sonia , mereka juga sudah pergi bekerja ke Puskesmas yang ada di Desa tersebut.
Rumah Bu Rt, terbilang sangat mewah di Desa tersebut, karena Rumah tersebut di bangun oleh Mbak Sonia dengan gaya ala Kota.
Untuk anak Mbak Sonia, saat ini ia sedang bekerja di Rumah sakit yang ada di Jakarta.
Kembali ke Feli, ia sudah hampir selesai dengan acara bersih-bersih nya. Lalu ia beralih ke dapur, hari ini ia akan memasak untuk para pekerja di Rumah tersebut.
"Huhhhh semangat Fel" gumam nya dengan mengatur nafas yang mulai ngos-ngosan.
Dengan penuh semangat, bahkan tidak sekalipun Feli mengeluh ia terus saja bekerja demi sang Adik dan diri nya.
"Bapak, Ibu, Feli sangat Rindu sekali dengan kalian. Semoga kalian selalu bahagia dan tenang berada disana. Do'akan Feli, agar Feli lebih sabar lagi menghadapi semua ini" batin Feli dengan lirih.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
ana kristianti123
cek penulisannya dong thor
2022-10-06
0
Prapti Handayani
maaf sblumnya thor,Insya allah thor yg bener.bukan ingsaallah..
2021-10-22
0
Fatonah
in syaa allah itu yg bnar kak ksih jrak, klo slh artinya jg slh maap bkn menghkimi kak 🙏
2021-10-12
3