5. Melza

Mobil hitam itu langsung keluar dari dalam garasi ketika Rio sudah menemukan informasi lokasi keberadaan sang target yang mereka cari, Elza menaikkan laju kecepatan mobil ketika mengingat jika sang target yang akan mereka selamatkan sudah 3 hari di culik. Sudah di pastikan jika keadaan pria yang bernama Melvin Andrea Micheal itu tidak akan baik baik saja, kemungkinan bertahan sangat minim. Bisa saja Melvin tidak bisa bertahan ketika mendapatkan siksaan dari pria pria yang katanya mantan tentara itu.

Walau jalanan di kotak tampak ramai tapi Elza dengan lihai bisa menyelip dari mobil mobil yang ada di depannya, tidak hanya itu saja Elza juga menggunakan jalan pintas agar ia terhindar dari kemacetan lalu lintas.

Misi penyelamatan kali ini hanya di kerjakan oleh Rio dan Elza saja, sementara Vian, Calvin dan Leo tengah sibuk menikmati waktu libur mereka dengan bersenang senang.

Padahal Elza juga sedang memanfaatkan waktu liburnya untuk mencari tahu tentang dirinya, tapi mendapatkan telepon dari Rio tentang misi ini. Mau tidak mau Elza harus mau, karena ini menyangkut nyawa seseorang yang membutuhkan pertolongan mereka.

Elza memang sudah tahu siapa pria yang akan ia selamatkan kali ini, pria yang menciumnya di sebuah hotel yang berada di New York. Kejadian memalukan itu hanya di ketahui oleh dirinya dengan Rio saja, Elza mengancam Rio agar tutup mulut soal kejadian itu. Rio pun hanya mengikuti perintah Elza, karena Rio merasa ter intimidasi oleh setiap tatapan dan ucapan Elza yang selalu membuat dirinya merinding.

"5 menit lagi lo nyampe lokasi Za, berhati hatilah. Mereka tentara bayaran"

Akhirnya setelah 5 menit berlalu, Elza menghentikan mobilnya di area pekarangan tepat di area rumah tua yang sudah tampak hancur itu.

Sebelum Elza keluar dari dalam mobilnya, Elza mempersiapkan beberapa senjata yang ia bawa bersamanya. Tidak hanya itu saja, Elza juga memakai masker hitam sehingga wajahnya tidak akan terlihat.

"Gue bakalan mulai"

"Hati hati Za, jangan sampai lo terluka. Gue nggak mau nyawa gue melayang"

Elza terkekeh pelan "Kalau gitu gue akan terluka, biar lo mati"

"Sialan lo Za! "

"Becanda"

Setelah semuanya selesai, Elza keluar dari dalam mobilnya. Ia melangkahkan kedua kakinya dengan berani menuju pintu masuk di depan rumah tua itu.

Dorrr...

Dorrr..

Para penjaga yang ada di depan pintu itu langsung tergeletak tidak bernyawa begitu saja ketika Elza mengarahkan moncong pistolnya tepat di kepala mereka.

"Lo masuk lewat depan? Gila! Lo mau cari mati hah" Bentak Rio heboh di sebrang sana.

Rasanya Elza ingin melepaskan atau mematikan handset kecil yang sudah terpasang di telinganya, tapi Rio akan marah besar jika ia nekad melakukan hal itu.

"Nggak ada waktu lagi"

Ya, ucapannya memang masuk akal. Jika Elza menyelinap masuk kedalam rumah ini secara diam diam, maka akan memakan waktu yang lama. Ia harus mencari pintu masuk, dan mengendap ngendap seperti penyusup.

Dorrr...

Dorrr..

Dorr...

Elza langsung menembaki mereka ketika para tentara bayaran mulai bermunculan.

"Shittt"

Elza langsung bersembunyi di balik kursi ketika peluru di pistol nya habis, Elza langsung mengisi pistol nya dengan peluru.

Tembakan masih menghujani kursi itu hingga hancur, tapi kursi itu sekana akan melindungi seseorang yang bersembunyi di balik sana.

Dorr..

Satu orang kembali tumbang, kali ini Elza tidak mengarahkan ke kepalanya tapi ke kakinya. Elza langsung muncul di balik sana, lalu menyeringai sebelum Elza membalas mereka dengan kedua pistol yang sudah di pegang oleh tangannya.

Orang orang itu tergeletak tidak bernyawa di lantai kotor, bahkan lantai itu sudah berubah warna menjadi merah. Bahkan ruangan ini sudah terasa bau amis yang bisa membuat siapa pun akan muntah jika mencium baunya.

Kedua kakinya langsung melangkah melewati mayat mayat itu, lalu menghampiri seseorang yang ia tembak kakinya itu.

"Dimana pria yang kalian tangkap? "Tanya Elza dingin.

"Jangan bunuh aku kumohon"Ucapnya dengan nada bergetar.

"Dimana? "

"Dia ada di lantai atas"

Dorrr..

Elza langsung menembak kepala pria itu setelah tahu keberadaan Melvin, Elza langsung melanjutkan langkahnya menuju lantai atas menggunakan tangga kayu yang tampak rapuh itu.

"Jangan mendekat!! "

Teriakan itu berhasil membuat langkah kaki Elza terhenti, ia melihat seorang pria yang bernama Melvin di gantung di atas sana dengan kedua tangan terikat diatas besi. Di sampingnya ada seorang pria yang mengarahkan pistolnya kearah kepala Melvin.

"Kalau sampai kau mendekat, dia akan mati"Bentaknya.

Elza tersenyum tipis.

"Baiklah, apa mau lo? "Tanya Elza dengan nada santainya.

"Keluarkan semua senjata mu, lalu buang jauh jauh "

Akhirnya Elza mengikuti perintah pria itu, ia langsung mengeluarkan semua senjata yang ia sembunyikan dibalik pakaiannya setelah itu ia melempar jauh pistol miliknya itu.

"Periksa dia"Perintah pria itu kepada anak buahnya.

Dia langsung menghampiri Elza, Elza mengangkat kepalanya diatas membiarkan pria itu memeriksa tubuhnya.

Seringai langsung muncul di wajah cantiknya ketika melihat pria itu tampak fokus melihat kearahnya, dengan gerakan cepat. Elza langsung merebut pistol yang di sembunyikan oleh pria yang tengah memeriksa nya itu dari belakang.

Dorrr....

Brakkk..

Tubuh pria itu langsung terjatuh ke lantai dan mengenai meja ketika Elza berhasil menembak pria itu tepat di area vitalnya, darah langsung mengalir begitu deras dari luka tembak pria itu mengenai lantai kotor yang mendadak warna merah akibat aliran darah itu.

Melvin yang melihat itu tampak syok, tubuhnya bahkan gemetaran. Apakah nasibnya akan sama seperti pria itu.

Pria yang ada di depannya tampak syok dengan apa yang di lakukan oleh wanita yang ada di depannya, tangan pria itu langsung meraih penutup wajah Elza ketika melihat Elza tampak lengah.

"Shittt"Umpat Elza langsung menjejek pria itu hingga terjatuh.

Elza langsung mengangkat kepalanya, ia melihat Melvin tampak syok ketika melihat wajahnya sudah terpangpang sempurna tepat di hadapannya.

"Sialan!! "Umpatnya.

Elza langsung menembak kepala pria itu dengan pistol yang ada di tangannya, setelah pria itu mati. Elza menjatuhkan pistol di tangannya.

Raut dinginnya membuat Melvin tidak bisa berkata kata ketika melihat sosok yang membunuh dua pria yang ada di hadapannya adalah wanita cantik yang ia cium di New York beberapa minggu yang lalu, Melvin mengerjap ngerjapkan matanya masih tidak menyangka jika pertemuan kedua mereka akan seperti ini.

Elza mendekat kearah Melvin, ia langsung melepaskan ikatan di tangan Melvin dengan sebuah pisau lipat.

Elza membalikan badannya hendak pergi dari sana, namun sebuah cekalan membuat langkah Elza terhenti.

"Elzabel Gilberth Nicholas, kau kah itu? "

pertanyaan itu sontak membuat tubuh Elza mendadak mematung di tempat, tidak ada yang pernah menyebut nama panjangnya. Bahkan tidak ada yang tahu, kecuali orang orang yang berada di dalam masa lalunya. Elza membalikan badannya, ia mendongakkan kepalanya menatap Melvin dengan wajah bingungnya.

"Bagaimana bisa ka... Maksud ku, bagaimana kau tahu nama itu? "Tanya Elza dengan wajah bingungnya.

Melvin tersenyum tipis, sebelum ia mengucapkan sesuatu dari mulutnya. Tubuhnya sudah lebih dulu ambruk, untung Elza dengan cepat menangkap tubuh Melvin yang jauh lebih besar darinya.

"Shittt"Umpat Elza kesal.

Akhirnya dengan susah payah Elza membawa tubuh Melvin yang sudah tidak sadarkan diri itu ke mobilnya.

"Cari rumah sakit terdekat sekarang juga!! "Bentak Elza sedikit panik.

"Ok gue cari"

****

Secara perlahan Melvin mulai membuka kedua matanya, ia mengerjap ngerjapkan kedua matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya. Melvin mengerang ketika rasa pening dikepalanya tiba tiba menyerang dirinya, Melvin menghembuskan napasnya kasar. Ia berusaha menggerakan tubuhnya, tapi terlalu sakit untuk ia gerakan. Akhirnya Melvin hanya bisa diam, menatap langit langit ruang rawatnya. Ia yakin jika saat ini ia berada di rumah sakit, bau obat yang terasa begitu kuat menyakinkan dirinya bahwa ia berada di rumah sakit.

Ceklek..

Pintu terbuka, disana ia melihat sosok Alex muncul. Alex langsung menghampiri Melvin yang sedang terbaring diatas brankar.

"Gimana keadaan lo? Gila gue khawatir banget sama lo, sorry gue nggak bisa menemukan lo lebih cepat kaya biasa. Maaffin gue" Ucap Alex dengan wajah bersalahnya "Lo nggak apa apakan? Lo inget siapa gue kan, coba lo liat wajah gue baik baik"

"Kita harus menuntun pak Gilang"

Alex mendengus kasar, ia langsung menarik kursi kayu lalu mendudukan bokongnya diatas sana. Alex menatap Melvin dengan lekat.

"Lo punya masalah apa si sama dia? "

Melvin diam.

Alex berdecak kesal "Mending lo diem ajah di rumah sakit dulu, kondisi badan lo masih nggak memungkinkan "

"Lex" Melvin langsung menoleh kearah Alex, lalu menatap sahabat nya itu dengan tatapan seriusnya "Kira kira orang yang udah mati, bisa hidup lagi nggak? "

Kerutan langsung muncul di kening Alex, detik selanjutnya Alex langsung tertawa ngakak mendengar pertanyaan itu.

"Orang yang udah mati, ya mati. Mana mungkin mereka hidup lagi, yang ada nanti bumi penuh. **** banget si luh"Kesal Alex sambil terkekeh "Anak sd juga tahu"

Melvin menghembuskan napasnya kasar, benar apa yang di ucapkan oleh Alex. Orang mati tidak mungkin bisa hidup lagi.

"Lo kenapa si? "

"Gue nggak apa apa"

Melvin kembali menatap lekat kamar VVIP tempat dimana ia menjalani perawatan untuk memulihkan tubuhnya seperti semula.

Walau merasa aneh dengan sikap Melvin sekarang, tapi Alex bersyukur karena Melvin selamat. Benar kata Opik, jika anggota hantu bisa menemukan sesuatu yang mustahil dengan mudah. Alex memang mendapatkan pesan email dari seseorang yang tidak ia kenal, isinya hanya alamat rumah sakit saja. Karena penasaran akhirnya Alex memutuskan untuk meluncur ke lokasi, benar saja saat ia menanyakan tentang seorang pasien bernama Melvin Andrea Micheal, nama itu terdaftar. Alex langsung menuju ruang rawat Melvin setelah di beritahu sang suster.

****

Jangan nyariin gue, gue bakalan pulang.

Hanya kalimat singkat itulah yang Elza kirim kepada Rio agar teman temannya tidak mencari keberadaannya atau mengkhawatirkan dirinya.

Saat ini Elza berada di sebuah atap gedung, gedung tua yang sudah tidak terpakai lagi. Elza memang membutuhkan tempat seperti ini ketika otaknya sedang kacau atau sedang ada masalah tentang kehidupan masa lalunya.

Elza menghembuskan napasnya kasar, ia melihat kebawah. Menatap kedua kakinya yang terbalut sepatu hitam bergelantung di udara, tak hanya itu saja bahkan sesuatu yang ada di bawahnya tampak terlihat kecil. Lampu lampu mulai menghiasi jalanan, bintang bintang sudah bermunculan di langit yang gelap.

"Gue siapa? "

Pertanyaan itulah yang sering kali membuat Elza penasaran, ia tidak tahu siapa dirinya.

Sejauh ini Elza hanya bisa menemukan informasi kematian dirinya saja, bahkan foto dan data lengkap itu sama persisi dengan miliknya. DNA, sdikit jari, tife darah bahkan ciri cirinya sama dengannya.

Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Apakah orang tuanya membenci kehadirannya, sehingga membuat surat kematian palsu. Tapi apa alasannya, kenapa dia membenci dirinya? .

Jangan pernah membenci keluarga mu Elza, jangan pernah. Maafkan aku, aku hanya bisa melakukan ini.

Tiba tiba sebuah suaru muncul di dalam pikirannya, Elza meremas rambutnya kuat ketika merasakan pening di kepalanya. Elza berteriak, meraung kesakitan ketika rasa sakit itu belum juga berhenti.

Elza berusaha bangkit dari sana tapi tubuhnya terlalu lemah untuk beranjak dari sana, hingga yang bisa Elza lakukan adalah berbaring diatas lantai bersemen yang terasa sangat dingin itu.

Kedua matanya menatap lekat langit gelap itu, ada perasaan sesak setiap kali Elza melihat langit malam. Entahlah, Elza merasa jika langit malam pernah menyaksikan sebuah tragedi. Setetes air mata jatuh di sudut matanya ketika rasa sesak itu semakin membuat dadanya sakit, Elza memukul mukul dadanya berulang kali untuk menghilangkan rasa sesak itu. Tapi usahanya gagal, Elza hanya bisa meluapkan rasa sesaknya dengan cara menangis.

"Kenapa? Kenapa rasanya sakit sekali tuhan hiks hiks... Hiks"

Elza memeluk tubuhnya sendiri, membiarkan udara malam menyelimuti dirinya.

"Who am I" Ucapnya dengan suara serak.

Terpopuler

Comments

uups

uups

apa Dy kekasih Malvin dulu

2022-01-30

0

astri rory ashari

astri rory ashari

apa Elza korban konflik keluarganya...mengalami amnesia...makin penasaran ternyata Melvin kenal Elza ..🤔

2021-03-23

0

MamiihLita

MamiihLita

lanjuutt lagii bacanya

2020-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melza
2 2. Melza
3 3. Melza
4 4. Melza
5 5. Melza
6 6. Melza
7 7. Melza
8 8. Melza
9 9. Melza
10 10. Melza
11 11. Melza
12 12. Melza
13 13. Melza
14 14. Melza
15 15. Melza
16 16. Melza
17 17. Melza
18 18. Melza
19 19. Melza
20 20. Melza
21 21. Melza
22 22. Melza (flashback)
23 23. Melza
24 24. Melza
25 25. Melza
26 26. Melza
27 27. Melza
28 28. Melza
29 29. Melza
30 30. Melza
31 31. Melza
32 32. Melza
33 33. Melza
34 34. Melza
35 35. Melza
36 36. Melza
37 37. Melza
38 38. Melza
39 39. Melza
40 40. Melza
41 41. Melza
42 42. Melza
43 43. Melza
44 44. Melza
45 45. Melza
46 46. Melza
47 47. Melza
48 48. Melza
49 49. Melza
50 50. Melza
51 51. Melza
52 52. Melza
53 53. Melza
54 54. Melza
55 55. Melza
56 56. Melza
57 57. Melza
58 58. Melza
59 59. Melza
60 60. Melza
61 61. Melza
62 62. Melza
63 63. Melza
64 64. Melza
65 65. Melza
66 66. Melza
67 67. Melza
68 68. Melza
69 69. Melza
70 70. Melza (Flashback)
71 71. Melza (Flashback 2)
72 72. Melza
73 73. Melza
74 74. Melza
75 75. Melza
76 76. Melza
77 77. Melza
78 78. Melza
79 79. Melza
80 80. Melza
81 81. Melza
82 82. Melza
83 83. Melza
84 84. Melza
85 85. Melza
86 86. Melza
87 87. Melza
88 88. Melza
89 89. Melza
90 90. Melza
91 91. Melza
92 92. Melza
93 93. Melza
94 94. Melza
95 95. Melza
96 96. Melza
97 97. Melza
98 98. Melza
99 99. Melza
100 100. Melza
101 101. Melza
102 102. Melza
103 103. Melza
104 104. Melza
105 105. Melza
106 106. Melza
107 107 (Season 1 End). Melza
108 108. Melza
109 109. Melza
110 110. Melza
111 111. Melza
112 112. Melza
113 113. Melza
114 114. Melza
115 115. Melza
116 116. Melza
117 117. Melza
118 118. Melza
119 119. Melza
120 120. Melza
121 121. Melza
122 122. Melza
123 123. Melza
124 124. Melza
125 125. Melza
126 126. Melza
127 127. Melza
128 128. Melza
129 129. Melza
130 130. Melza
131 131. Melza
132 132. Melza
133 133. Melza
134 134. Melza
135 135. Melza
136 136. Melza
137 137. Melza
138 138. Melza
139 139. Melza
140 140. Melza
141 141. Melza
142 142. Melza
143 143. Melza
144 144. Melza
145 145. Melza
146 146. Melza
147 147. Melza
148 148. Melza
149 149. Melza
150 150. Melza
151 151. Melza
152 152. Melza
153 153. Melza
154 154. Melza
155 155. Melza
156 156. Melza
157 157. Melza
158 158. Melza
159 159. Melza
160 160. Melza
161 161. Melza
162 162. Melza
Episodes

Updated 162 Episodes

1
1. Melza
2
2. Melza
3
3. Melza
4
4. Melza
5
5. Melza
6
6. Melza
7
7. Melza
8
8. Melza
9
9. Melza
10
10. Melza
11
11. Melza
12
12. Melza
13
13. Melza
14
14. Melza
15
15. Melza
16
16. Melza
17
17. Melza
18
18. Melza
19
19. Melza
20
20. Melza
21
21. Melza
22
22. Melza (flashback)
23
23. Melza
24
24. Melza
25
25. Melza
26
26. Melza
27
27. Melza
28
28. Melza
29
29. Melza
30
30. Melza
31
31. Melza
32
32. Melza
33
33. Melza
34
34. Melza
35
35. Melza
36
36. Melza
37
37. Melza
38
38. Melza
39
39. Melza
40
40. Melza
41
41. Melza
42
42. Melza
43
43. Melza
44
44. Melza
45
45. Melza
46
46. Melza
47
47. Melza
48
48. Melza
49
49. Melza
50
50. Melza
51
51. Melza
52
52. Melza
53
53. Melza
54
54. Melza
55
55. Melza
56
56. Melza
57
57. Melza
58
58. Melza
59
59. Melza
60
60. Melza
61
61. Melza
62
62. Melza
63
63. Melza
64
64. Melza
65
65. Melza
66
66. Melza
67
67. Melza
68
68. Melza
69
69. Melza
70
70. Melza (Flashback)
71
71. Melza (Flashback 2)
72
72. Melza
73
73. Melza
74
74. Melza
75
75. Melza
76
76. Melza
77
77. Melza
78
78. Melza
79
79. Melza
80
80. Melza
81
81. Melza
82
82. Melza
83
83. Melza
84
84. Melza
85
85. Melza
86
86. Melza
87
87. Melza
88
88. Melza
89
89. Melza
90
90. Melza
91
91. Melza
92
92. Melza
93
93. Melza
94
94. Melza
95
95. Melza
96
96. Melza
97
97. Melza
98
98. Melza
99
99. Melza
100
100. Melza
101
101. Melza
102
102. Melza
103
103. Melza
104
104. Melza
105
105. Melza
106
106. Melza
107
107 (Season 1 End). Melza
108
108. Melza
109
109. Melza
110
110. Melza
111
111. Melza
112
112. Melza
113
113. Melza
114
114. Melza
115
115. Melza
116
116. Melza
117
117. Melza
118
118. Melza
119
119. Melza
120
120. Melza
121
121. Melza
122
122. Melza
123
123. Melza
124
124. Melza
125
125. Melza
126
126. Melza
127
127. Melza
128
128. Melza
129
129. Melza
130
130. Melza
131
131. Melza
132
132. Melza
133
133. Melza
134
134. Melza
135
135. Melza
136
136. Melza
137
137. Melza
138
138. Melza
139
139. Melza
140
140. Melza
141
141. Melza
142
142. Melza
143
143. Melza
144
144. Melza
145
145. Melza
146
146. Melza
147
147. Melza
148
148. Melza
149
149. Melza
150
150. Melza
151
151. Melza
152
152. Melza
153
153. Melza
154
154. Melza
155
155. Melza
156
156. Melza
157
157. Melza
158
158. Melza
159
159. Melza
160
160. Melza
161
161. Melza
162
162. Melza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!