3. Melza

Indonesia.

Deum.. Deum.. Deumm

Bar adalah tempat dimana semua orang bisa bersenang senang dan melupakan sejenak hiruk pikuk kehidupan mereka yang mungkin terasa rumit atau malah membosankan, sering kali Bar menjadi tempat pilihan orang orang untuk melampiaskan perasaan kacaunya atau malah menjadi tempat favorit mereka. Hanya tempat inilah mereka bebas melakukan apa pun, bergoyang mengikuti irama musik Dj, merokok sepuasnya, minum minuman beralkohol dan bermain dengan beberapa wanita penghibur yang siap melayani kapan pun jika anda mau.

"So, lo nggak bisa menemukan keberadaan cewek itu? "

"Gue udah cek seluruh CCTV di area itu, tapi gue nggak bisa menemukan wanita yang lo maksud"Jelasnya.

Melvin menghembuskan napasnya kasar, ia kembali menyuruh sang bartender untuk segera mengisi gelasnya yang kosong dengan minuman keras, Vodka.

"Lo udah mabok!! "Bentak Alex langsung mencegah Melvin ketika pria itu hendak meminum cairan bening tersebut.

Melvin menggeram marah, ia menatap tajam Alex.

"Gue belum mabok!! "Bentaknya.

Alex berdecak kesal melihat sifat keras kepala Melvin kembali kambuh, akhirnya ia hanya bisa diam melihat Melvin beberapa kali meminum cairan bening tersebut. Ia tahu jika saat ini Melvin sedang tampak kacau, dan mungkin saja Melvin melampiaskan rasa kacaunya itu dengan minum minuman.

"Hai Lex" Sapa seorang wanita.

Alex yang sendari tadi menatap Melvin langsung teralihkan kepada seorang wanita yang mengenakan pakaian seksi sudah berdiri di sampingnya.

"Ada apa? "Tanya Alex menatap Qia.

Qia tersenyum manis "Nggak usah jutek sama gue"Cemberutnya.

Alex tersenyum tipis "Gue nggak bisa booking lo malam ini "

Qia tersenyum tipis, ada perasaan kecewa ketika pelanggan VIP nya tidak bisa menghabiskan malam dengannya. Qia melirik kearah pria yang ada di dekat Alex, ia membulatkan matanya ketika melihat siapa pria ini.

"Dia Melvin? "Tanya Qia menutup mulutnya tidak percaya "jadi bos lo itu Melvin Andrea Micheal, CEO di perusahaan Micheal'Grup "

Alex memutar bola matanya malas "Iya"

"Berisik lo berdua!! "Bentak Melvin menatap Alex dan Qia tajam.

Qia masih diam di tempat, menatap wajah Melvin tanpa henti. Bagaimana bisa ia menyia nyiakan kesempatan langka ini.

"Hai" Sapa Qia kikuk

Melvin melirik Qia sebentar, lalu ia tersenyum lebar ketika melihat bayangan gadis yang ia cari sedang berdiri di depannya. Tapi ia berdecak tidak suka ketika melihat penampilan gadisnya terlalu seksi.

"Sayang, kenapa baju mu seperti itu? "Tanya Melvin sambil melepaskan jas nya lalu di pakaikan lah ketubuh gadis itu.

Qia tersipu malu mendapatkan perhatian Melvin kepadanya, apalagi pria itu mengatakan sayang kepadanya.

"Vin! Sadar! "Bentak Alex mengguncang tubuh Melvin.

Melvin mendelik tajam kearah Alex.

"Lo itu **** ya, nyari cewek ajah susah. Nih gue langsung bisa nemuin"

"Dia bukan gadis yang lo cari! Dia Qia, wanita bar di sini"Jelas Alex.

Melvin menatap Alex tajam.

"Jangan hina cewek gue Lex" Melvin mencengkeram kerah baju Alex kuat "Lo mau mati huh" Melvin terkekeh pelan.

Alex memutar bola matanya malas.

"Terserah lo!! "

Melvin tersenyum senang, ia langsung turun dari kursi tinggi itu lalu merangkul bahu Qia yang sudah tertutup oleh jas hitam miliknya.

"Gue mau seneng seneng dulu ya"

Alex hanya bisa diam ketika melihat Melvin dan Qia sudah berlalu pergi meninggalkan dirinya seorang diri, Alex menghela napas kasar. Ia tahu jika saat ini Melvin sangat kacau, demi apa pun Alex sudah mencari gadis yang di maksud oleh Melvin. Tapi ia tidak menemukan apa pun, bahkan kamera CCTV di beberapa titik tertentu tidak berfungsi saat acara itu berlangsung dan ia tidak menemukan wanita itu di daftar acara pelelangan itu. Alex semakin curiga, sebenarnya apa yang tengah di lakukan wanita itu di sana.

****

New York

"Kita akan menyusup ke tempat ini, menjangkau titik titik yang akan kita hancurkan" Jelas Leo sambil memberikan lingkaran merah di gambar struktur ruangan bawah tanah "Gue sama Elza akan masuk lewat ini" Leo kembali memberikan lingkaran merah "Kita bakalan ledakan pintu baja ini"

Sesekali kerutan muncul di kening Elza ketika melihat struktur ruang bawah tanah itu.

"Jangan lewat sini! "Elza menujuk lingkaran merah itu lalu mendongakkan kepalanya mematap kearah Leo "Kita lewat saluran air saja"

Leo mengerutkan keningnya "Lewat gorong gorong? "Tanyanya memastikan.

"Iya" Jawab Elza "Kita nggak perlu meledakan pintu baja itu, itu bisa menarik perhatian anak buah Felips"

"Kita menggunakan peredam Za"

"Nggak! Itu terlalu berisiko"

Leo menghembuskan napasnya kasar, ia melirik kearah Rio yang sendari tadi hanya diam saja.

"Menurut lo gimana? "Tanya Leo meminta pendapat kepada Rio.

Rio menatap lekat struktur bangunan itu lalu melihat arah gorong gorong yang di tunjuk oleh Elza, Rio menatap lekat lalu tersenyum lebar saat ia menemukan sesuatu.

"Gue setuju sama Elza" Ungkap Rio menatap kearah Leo "Kita bisa menggunakan gorong gorong sebagai jalan masuknya, kebetulan gorong gorong ini mengarah kearah ruangan bawah tanah milik Felips" Rio mulai melingkari gambar struktur gorong gorong itu dengan spidol merah "Kita bisa menggunakan alat pemotong tembok untuk masuk kesana, nanti kalian berdua masuk melalui kamar mandi"Jelas Rio.

Elza tersenyum tipis, Rio memang selalu sepemikiran dengannya.

"Bagaimana? "Tanya Elza meminta keputusan Leo, Leo adalah ketua dari tim mereka. Sudah seharusnya Leo memutuskan sesuatu yang tepat "Gorong gorong ini juga bisa di jadikan pintu keluar setelah kita menyebar bom"Tambah Elza.

Leo terdiam cukup lama.

"Apa nggak terlalu berbahaya? Kalau misalkan cuaca sedang buruk, debit air akan meningkat. Kita bisa saja tenggelam di dalam gorong gorong ini" Leo mengungkapkan argumennya sambil menatap mereka berdua dengan tatapan datarnya.

Elza menghembuskan napasnya kasar.

"Kita nggak akan mati tenggelam, Leo. Lihat jalur gorong gorong ini, kita hanya perlu mengikuti arusnya. Lalu kita bisa keluar di sini, di sungai" Jelas Elza

Rio hanya bisa menyimak perdebatan antara Elza dan Leo, hal itu memang sudah sering terjadi jika perbedaan pendapat. Salah satunya saat ini, Leo dan Elza sama sama memiliki sikap keras kepala. Rio sangat yakin jika perdebatan sengit ini tidak akan selesai, jika tidak ada yang menengahi.

"Benar kata Elza, Le. Nanti Vian dan Calvin jemput kalian berdua di sungai ini, ini cukup aman untuk membantu kalian berdua melarikan diri" Rio berusaha menengahi perdebatan itu.

Leo menghembuskan napasnya kasar.

"Baiklah, kita masuk lewat gorong gorong"Ucapnya final.

"Ok, sebaiknya kalian berdua segera mempersiapkan alat alatnya"Suruh Rio.

Leo dan Elza langsung menganggukan kepalanya, mereka berdua langsung keluar dari kamar hotel Rio.

Selama mereka di New York, mereka memilih untuk menginap di salah satu hotel yang lumayan sepi dan aman. Satu anggota memiliki kamar hotel masing masing.

"Elza"

Langkah Elza langsung terhenti begitu saja, ia menoleh kearah Leo lalu menatap wajah pria tampan itu dengan datar.

"Jangan terluka lagi"

Elza menaikan sebelah halisnya bingung ketika Leo mengatakan itu, namun ia hanya membalas dengan anggukan sekilas lalu masuk kedalam kamarnya tanpa mengucapkan apa pun kepada Leo.

****

Indonesia

Melvin

Sinara matahari sudah masuk melalui celah celah lubang udara kamar hotel yang di guanakan sebagai tempat dimana Melvin dan Qia melakukan pergulatan yang panas dan panjang.

Kamar tampak sangat acak acakan, seluruh pakaian berserakan dimana mana bahkan selimut yang seharusnya di gunakan untuk menutup tubuh mereka sudah tergeletak tak berdosa diatas lantai. Bahkan posisi tidur mereka saling memeluk erat, walau Melvin hanya mengenakan bokser sementara Qia tidak menggunakan apa pun alias telanjang bulat.

Drtttt...drttt

Suara dering ponsel membuat Melvin sedikit terganggu, membuat dirinya menggeram marah didalam tidurnya.

"Shittt" Umpat Melvin kesal ketika suara HP nya tidak bisa berhenti berdering.

Melvin langsung melepaskan pelukannya dari guling nya, lalu meraba raba mencari keberadaan ponselnya yang ia letakan diatas nakas. Setelah tangannya menemukan HP nya, Melvin langsung mengangkat panggilan tersebut dengan perasaam kesal. Ia benci ketika ada yang mengganggu tidur nyenyak nya.

"Ada apa? "Tanya Melvin sedikit membentak.

"Maaf pak, apakah bapak lupa dengan jadwal hari ini. Saya sudah mengirimkan laporannya kepada bapak"

Melvin terdiam cukup lama ketika mendengar suara sekretaris nya lewat telepon.

"Jadwal? Apa hari ini ada jadwal? "

"Hari ini bapak ada pertemuan dengan salah satu mitra bisnis perusahaan kita pak, kita mau membahas peluncuran proyek baru"

Seketika kedua mata Melvin langsung terbuka sempurna, bahkan ia langsung terduduk di atas ranjang. Melvin memijat mijat keningnya ketika kepalanya terasa pening, sial apa ini karena efek minuman keras yang ia minum semalam.

"Pak, bapak denger saya kan? Pak bapak masih dis... "

"Iya saya denger"

"Lalu bagaimana pak? Pak Dilan udah menunggu di ruangan bapak"

"Kamu bilang ajah, saya lagi sakit"

"Tapi pak... "

"Bella!"

"Baik pak, nanti saya urus"

Setelah itu Melvin langsung memutuskan panggilannya begitu saja, ia melempar ponsel ke sebarang arah lalu kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

Tapi gerakannya mendadak terhenti ketika melihat ada seseorang yang tertidur diatas ranjang yang sama dengannya, Melvin terdiam cukup lama mencoba memperhatikan wajah wanita itu dengan lekat. Kedua mata Melvin seketika membulat ketika mengingat kejadian semalam, Melvin menggelengkan kepalanya cepat. Tidak, itu pasti hanya mimpi. Ya hanya mimpi. Tapi, kenapa rasanya begitu nyata ya. Sial.

Melihat raut wajah Melvin yang cengo membuat Alex terkekeh pelan, bahkan Melvin masih belum juga sadar dengan keberadaan dirinya yang sedang duduk di sofa. Sungguh, Melvin seperti seorang pria yang baru saja meniduri seorang wanita.

Alex langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu meraih kemeja putih yang tergeletak di lantai. Alex berjalan mendekat kearah Melvin lalu melempar kemeja itu tepat mengenai wajah Melvin yang masih bengong itu.

"Alex, ngapain lo muncul di mimpi gue? "

Pertanyaan yang di lontaran oleh Melvin membuat Alex tidak bisa menahan tawanya, Alex langsung tertawa ngakak apalagi melihat raut bingung Melvin yang tampak konyol itu. Rasanya Alex ingin mengabdikan moment langka ini, lalu di publikasikan lewat akun sosial medianya. Wajah Melvin pasti akan viral.

"Ngapain lo ketawa? "Tanya Melvin tidak suka.

"Mau gue tonjok muka lo biar lo sadar kalau ini bukan mimpi? "Tanya Alex

"Jadi ini nyata? "

"Iya ****"

Sontak Melvin langsung menoleh kearah wanita itu, kedua matanya membulat raut wajahnya berubah horor. Melvin langsung merangkak mundur seolah olah wanita itu adalah hantu kepala buntung yang sangat menyeramkan, Melvin menoleh kearah Alex meminta pertolongan agar ia bisa menjauh dari wanita yang masih tertidur pulas itu.

Alex kembali tertawa ngakak melihat wajah konyol Melvin.

"ALEX ****, LO USIR CEWEK INI DARI HADAPAN GUE. CEPETANNNNN!!! "

Terpopuler

Comments

Jaka Gd

Jaka Gd

kalo bisa kata" nya jangan ada hwanya thor

2022-04-03

1

Lindha Suryani

Lindha Suryani

aq pling gak suka klo wanitany bisa mnjaga diri dr sexs bebas tapi dpt laki laki yg suka main jlang...maaf

2021-06-08

3

🏕👑ɱႦσƙʝαɠσ 💣<big><h1><i><u

🏕👑ɱႦσƙʝαɠσ 💣<big><h1><i><u

🤣🤣🤣🤣
bener2 eror dianya

2020-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melza
2 2. Melza
3 3. Melza
4 4. Melza
5 5. Melza
6 6. Melza
7 7. Melza
8 8. Melza
9 9. Melza
10 10. Melza
11 11. Melza
12 12. Melza
13 13. Melza
14 14. Melza
15 15. Melza
16 16. Melza
17 17. Melza
18 18. Melza
19 19. Melza
20 20. Melza
21 21. Melza
22 22. Melza (flashback)
23 23. Melza
24 24. Melza
25 25. Melza
26 26. Melza
27 27. Melza
28 28. Melza
29 29. Melza
30 30. Melza
31 31. Melza
32 32. Melza
33 33. Melza
34 34. Melza
35 35. Melza
36 36. Melza
37 37. Melza
38 38. Melza
39 39. Melza
40 40. Melza
41 41. Melza
42 42. Melza
43 43. Melza
44 44. Melza
45 45. Melza
46 46. Melza
47 47. Melza
48 48. Melza
49 49. Melza
50 50. Melza
51 51. Melza
52 52. Melza
53 53. Melza
54 54. Melza
55 55. Melza
56 56. Melza
57 57. Melza
58 58. Melza
59 59. Melza
60 60. Melza
61 61. Melza
62 62. Melza
63 63. Melza
64 64. Melza
65 65. Melza
66 66. Melza
67 67. Melza
68 68. Melza
69 69. Melza
70 70. Melza (Flashback)
71 71. Melza (Flashback 2)
72 72. Melza
73 73. Melza
74 74. Melza
75 75. Melza
76 76. Melza
77 77. Melza
78 78. Melza
79 79. Melza
80 80. Melza
81 81. Melza
82 82. Melza
83 83. Melza
84 84. Melza
85 85. Melza
86 86. Melza
87 87. Melza
88 88. Melza
89 89. Melza
90 90. Melza
91 91. Melza
92 92. Melza
93 93. Melza
94 94. Melza
95 95. Melza
96 96. Melza
97 97. Melza
98 98. Melza
99 99. Melza
100 100. Melza
101 101. Melza
102 102. Melza
103 103. Melza
104 104. Melza
105 105. Melza
106 106. Melza
107 107 (Season 1 End). Melza
108 108. Melza
109 109. Melza
110 110. Melza
111 111. Melza
112 112. Melza
113 113. Melza
114 114. Melza
115 115. Melza
116 116. Melza
117 117. Melza
118 118. Melza
119 119. Melza
120 120. Melza
121 121. Melza
122 122. Melza
123 123. Melza
124 124. Melza
125 125. Melza
126 126. Melza
127 127. Melza
128 128. Melza
129 129. Melza
130 130. Melza
131 131. Melza
132 132. Melza
133 133. Melza
134 134. Melza
135 135. Melza
136 136. Melza
137 137. Melza
138 138. Melza
139 139. Melza
140 140. Melza
141 141. Melza
142 142. Melza
143 143. Melza
144 144. Melza
145 145. Melza
146 146. Melza
147 147. Melza
148 148. Melza
149 149. Melza
150 150. Melza
151 151. Melza
152 152. Melza
153 153. Melza
154 154. Melza
155 155. Melza
156 156. Melza
157 157. Melza
158 158. Melza
159 159. Melza
160 160. Melza
161 161. Melza
162 162. Melza
Episodes

Updated 162 Episodes

1
1. Melza
2
2. Melza
3
3. Melza
4
4. Melza
5
5. Melza
6
6. Melza
7
7. Melza
8
8. Melza
9
9. Melza
10
10. Melza
11
11. Melza
12
12. Melza
13
13. Melza
14
14. Melza
15
15. Melza
16
16. Melza
17
17. Melza
18
18. Melza
19
19. Melza
20
20. Melza
21
21. Melza
22
22. Melza (flashback)
23
23. Melza
24
24. Melza
25
25. Melza
26
26. Melza
27
27. Melza
28
28. Melza
29
29. Melza
30
30. Melza
31
31. Melza
32
32. Melza
33
33. Melza
34
34. Melza
35
35. Melza
36
36. Melza
37
37. Melza
38
38. Melza
39
39. Melza
40
40. Melza
41
41. Melza
42
42. Melza
43
43. Melza
44
44. Melza
45
45. Melza
46
46. Melza
47
47. Melza
48
48. Melza
49
49. Melza
50
50. Melza
51
51. Melza
52
52. Melza
53
53. Melza
54
54. Melza
55
55. Melza
56
56. Melza
57
57. Melza
58
58. Melza
59
59. Melza
60
60. Melza
61
61. Melza
62
62. Melza
63
63. Melza
64
64. Melza
65
65. Melza
66
66. Melza
67
67. Melza
68
68. Melza
69
69. Melza
70
70. Melza (Flashback)
71
71. Melza (Flashback 2)
72
72. Melza
73
73. Melza
74
74. Melza
75
75. Melza
76
76. Melza
77
77. Melza
78
78. Melza
79
79. Melza
80
80. Melza
81
81. Melza
82
82. Melza
83
83. Melza
84
84. Melza
85
85. Melza
86
86. Melza
87
87. Melza
88
88. Melza
89
89. Melza
90
90. Melza
91
91. Melza
92
92. Melza
93
93. Melza
94
94. Melza
95
95. Melza
96
96. Melza
97
97. Melza
98
98. Melza
99
99. Melza
100
100. Melza
101
101. Melza
102
102. Melza
103
103. Melza
104
104. Melza
105
105. Melza
106
106. Melza
107
107 (Season 1 End). Melza
108
108. Melza
109
109. Melza
110
110. Melza
111
111. Melza
112
112. Melza
113
113. Melza
114
114. Melza
115
115. Melza
116
116. Melza
117
117. Melza
118
118. Melza
119
119. Melza
120
120. Melza
121
121. Melza
122
122. Melza
123
123. Melza
124
124. Melza
125
125. Melza
126
126. Melza
127
127. Melza
128
128. Melza
129
129. Melza
130
130. Melza
131
131. Melza
132
132. Melza
133
133. Melza
134
134. Melza
135
135. Melza
136
136. Melza
137
137. Melza
138
138. Melza
139
139. Melza
140
140. Melza
141
141. Melza
142
142. Melza
143
143. Melza
144
144. Melza
145
145. Melza
146
146. Melza
147
147. Melza
148
148. Melza
149
149. Melza
150
150. Melza
151
151. Melza
152
152. Melza
153
153. Melza
154
154. Melza
155
155. Melza
156
156. Melza
157
157. Melza
158
158. Melza
159
159. Melza
160
160. Melza
161
161. Melza
162
162. Melza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!