2. Melza

Berhubung Bab ini banyak yang komplen masalah 'bentakan', saya udah revisi sebagian. Mohon di maklumi karena ini karya pertama saya, saya akan introspeksi diri lagi agar ke depannya bisa jauh lebih baik.

*******

"Elza mana? "Tanya Vian ketika salah satu temannya yang bernama Leo baru saja memasuki mobil yang sama dengannya.

"Gue pikir dia udah di sini"Jawab Leo, wajahnya langsung berubah jadi panik "Cari lokasi Elza sekarang!! "

Rio yang mendapatkan perintah langsung membuka layar laptop nya dengan cepat, lalu memainkan jari jarinya di atas keyboard laptop nya.

"**** Elza di kejar"teriak Rio lalu menunjukkan layar laptop nya kearah teman temannya "Di terluka"tambahnya.

"Gue bakalan susul dia"Calvin hendak keluar dari mobil tersebut namun langsung di tahan oleh Leo "Lepasin!! "

"Bentar lagi dia nyampe ke sini!!"ucap Leo marah "Mending lo siap siap ngobatin Elza"

Mendengar perintah dari pimpinannya membuat Calvin tidak punya pilihan selain mempersiapkan alat alat untuk mengobati luka Elza, Calvin yakin jika luka Elza parah. Di tambah dia harus berlari dengan cepat untuk menghindari kejaran musuh musuh itu.

Leo langsung mengambil 2 pistol di dalam tas hitamnya, tak hanya itu saja ia juga mengambil alat peledak di dalam sana. Setelah itu Leo langsung keluar dari dalam mobil sambil membawa 2 pistol di tangannya, ia mulai bersiap siap untuk menembaki orang orang yang mengejar Elza.

Brak....

Suara pintu terbuka dengan keras, di sana muncullah Elza yang tengah berlari kearah mereka.

"MENUNDUK!!! " Teriak Leo

Dorr...

Dorr...

Dorr...

Dorr...

Dorr...

Leo langsung menembaki orang orang yang mengejar Elza tanpa ampun, bahkan Leo membidik tepat di kepala mereka dan beberapa bagian penting yang bisa membuat mereka cepat mati.

"Shittt"Umpat Leo ketika peluru di pistol nya habis.

Leo langsung mengambil alat peledak rakitan Vian, lalu melempar alat peledak tersebut setelah di aktifkan.

"BERLINDUNG!!! "

Mendengar teriakan itu membuat Elza semakin mempercepat larinya menuju teman temannya yang sudah menunggu dirinya di dekat mobil ferari hijau.

Duarrrrr....

Ketika bom itu meledak, tubuh Elza langsung terlempar begitu saja. Untungnya Leo dengan sigap menangkap tubuh Elza yang terlempar, beruntung Leo bisa menangkap tubuh Elza walau ia harus merasakan benturan yang cukup keras mengenai bagian depan mobil ferari hijau itu.

"Lo nggak apa apa? "Tanya Leo ketika Elza masih belum beranjak di dalam pelukan nya.

Elza menganggukkan sekilas, ia langsung menjauh dari tubuh Leo. Ia melangkahkan kedua kakinya dengan langkah tertatihnya untuk memasuki mobil tersebut, di sana ia sudah melihat teman sesama anggotanya sudah berkumpul.

"Luka lo" Calvin menatap syok kearah perut Elza.

Mendengar itu membuat semuanya langsung menoleh kearah Elza, begitu pun dengan Leo yang baru saja masuk kedalam mobil. Leo menghela napas panjang, mereka harus segera pergi dari sini.

"Jalan!! "perintah Leo dengan nada tegas dan panik.

Vian sedikit terkejut dengan teriakan Leo, tanpa protes ia langsung menginjak pedal gas dengan kecepatan tinggi meninggalkan area parkir gedung hotel tersebut.

"Mereka mengejar kita!! "teriak Calvin panik.

"Rio cari rute!! "ucap Leo.

"Ok ok"Ucap Rio

"Lo cepetan obatin luka Elza!! "perintah Leo kepada Calvin.

Calvin langsung menyobek dress merah itu di bagian perut Elza, ia meringis ketika melihat luka sobek yang begitu panjang di perut Elza. Tidak hanya itu saja, ada luka tembak yang bersarang di pinggang Elza. Beruntung jika Elza masih bisa bertahan dalam keadaan seperti ini. Calvin dengan cepat membuka kotak yang berisikan peralatan medis miliknya.

"Yang bener nyetirnya! Gue mau obatin luka dia!! " kesal Calvin.

"Berisik lo nyet!! " bentak Vian marah.

Calvin langsung menyiram tangannya dengan alkohol, tidak hanya itu saja ia juga menyiramkan alkohol ke luka Elza sehingga gadis itu meringis.

Vian masih mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, sialnya jalanan tampak ramai sehingga Vian mau tidak mau harus menggemudikan mobilnya dengan berbelok belok.

Dorrr...

Prayyyy...

Untungnya Elza menundukan kepalanya kalau tidak mungkin kepalanya sudah tertembus oleh timah panas itu.

"TEMBAKAN!! "Teriak Elza panik.

Leo langsung mengambil pistol di dalam tas hitam itu.

"Pistol Leo!! "Pinta Elza dengan wajah pucat sekaligus kesakitan itu.

Leo menatap ragu kearah Elza, namun ia tidak punya pilihan selain memberikan pistol itu ke Elza.

"Shittt darah!!! "Umpat Rio ketika melihat darah keluar dari perut Elza begitu banyak "sialan gue mual liatnya"

"Yaudah lo nggak usah liat ******! "Umpat Calvin

Vian meringis ketika ia tidak sengaja melirik darah yang keluar begitu banyak di perut Elza, Vian berusaha fokus mengendarai mobilnya supaya mereka bisa lolos dari kejaran anak buah Felips. Mengingat nama Felips, membuatnya bertanya tanya apa Elza berhasil membunuh pria ******** itu?.

Leo langsung memunculkan sebagaian tubuhnya lalu menembaki mobil hitam yang mengejar mereka.

Duarrrr....

Mobil hitam itu langsung meledak begitu saja ketika Leo berhasil memuntahkan timah panas tepat mengenai kepala seseorang yang mengemudi, sehingga mobil itu oleng lalu menabrak mobil mobil lainnya dan berakhir meledak.

"Belok kanan!! "perintah Rio memberikan instruksi kepada Vian.

Vian menuruti ucapan Rio untuk membelokan mobilnya kearah kanan.

"Ashhhh"Ringis Elza ketika Calvin menyayat perutnya dengan sedikit dalam sehingga darah muncrat mengenai wajah Calvin.

"Maaf"Calvin panik ia langsung menutup sumber yang memuncratkan darah tersebut.

"Elza kehabisan banyak darah!! "Bentak Calvin panik.

"Awas mobil!!! "teriak Rio dengan raut wajah yang super panik.

Vian langsung membanting stirnya dengan spontan untuk menghindari tabrakan dengan mobil di depannya.

"Sial!! Hampir ajah" Vian.

"Mereka datang!!" Rio kembali berteriak karena sangking panik ketika melihat ada 4 mobil hitam yang mengejar mereka.

Leo tengah sibuk mengurus mobil mobil hitam yang ada di belakang mobil mereka, sehingga dia tidak sempat mengurus mobil mobil yang berdatangan dari arah depan.

"Samping kiri lo ELZA!! "Teriak Rio panik

Mendengar itu membuat Elza yang tengah memejamkan matanya terpaksa untuk terbuka, ia menoleh kearah samping lalu mengeluarkan pistol nya dengan sekali tekan Elza langsung menembak sang pengemudi tepat di area tenggorokannya.  Mobil tersebut langsung oleng lalu meledak begitu saja, Elza langsung mencondongkan tubuhnya sehingga sebagaian muncul di balik jendela mobil. Elza langsung menembaki mobil mobil yang ada di belakang lalu di arah depan dengan cepat.

"ISI!! " Elza langsung melempar salah satu pistolnya yang kosong kearah Calvin.

Calvin dengan cepat langsung mengisi peluru pistol tersebut lalu di berikan kepada Elza.

"BELOK KIRI!! "Teriak Rio

"Anjing nggak usah teriak teriak!! "Umpat Vian.

Vian semakin mempercepat laju kendaraannya.

"Itu jalanan sempit ******!! "Umpat Vian panik.

"Itu jalan pintas!! "

"Baiklah, jalanan sempit!! " Vian memberitahu orang-orang yang menjadi penumpang di dalam mobil nya.

Mendengar itu Elza dan Leo langsung memasukan tubuh mereka kembali kedalam mobil.

Leo kembali sibuk mengisi peluru pistol, sementara Calvin dengan hati hati kembali mengobati luka Elza. Calvin berusaha untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di perut Elza.

"Sial gue nggak bisa ngobatin Elza kalau kaya gitu terus"Ucap Calvin frustrasi.

"Vian, berhenti!! "perintah Leo dengan nada tegas.

Vian langsung menginjak pedal rem sehingga mobil tersebut berhenti di area gang sempit dan gelap itu.

"Cepetan!! "teriak Vian dengan raut wajah panik.

Elza hanya bisa memejamkan matanya ketika rasa sakit itu menyerang dirinya, rasanya ia ingin berteriak dan mengumpat tapi Elza tidak bisa karena tubuhnya terlalu lemas untuk melakukan dua hal itu. Yang bisa Elza lakukan hanya meringis sambil mencengkeram dress yang ia gunakan dengan kuat, tidak hanya itu ia juga menggigit bibir bawahnya dengan kuat.

Rio, Vian dan Leo hanya bisa terdiam melihat raut kesakitan Elza. Sementara itu darah semakin banyak yang keluar, sungguh pemandangan yang sangat mengerikan. Apalagi mereka tidak bisa membayang rasa sakit yang di rasakan oleh Elza, melakukan operasi kecil tanpa menggunakan obat bius tampak sangat menyiksa.

"Sedikit lagi"Ucap Calvin berusaha mengambil perluru didalam perut Elza, setelah berhasil mendapatkan peluru tersebut Calvin langsung melempar peluru tersebut kearah Rio "Sorry"Ucapnya dengan nada menyesal.

Rio melayangkan tatapan penuh amarah kearah Calvin yang melemparkan peluru yang penuh darah itu kearah nya.

"Sialan lo!! "

"Mereka datang" Vian memberitahu semua orang yang masih sibuk dengan Elza.

"Jalan!" Ucap Elza dengan nada nya yang nyaris menghilang.

Vian langsung menginjak pedal gas nya dengan spontan.

"Ini akan sedikit sakit"Ucap Calvin pelan.

Calvin langsung mengoleskan sesuatu ke luka Elza, lalu menutup luka itu dengan perban setelah menutup luka itu dengan kapas.

"Tahan! "

Elza memejamkan matanya ketika Calvin mengikat perban itu dengan agak kuat sehingga luka nya tertekan dan menimbulkan rasa sakit.

"Selesai "

Tubuh Elza benar benar sudah sangat lempas, apalagi rasa pening menyerang kepalanya. Membuat Elza ingin segera merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu memejamkan matanya hingga berhari hari lamanya.

"Cepet bantu gue!!" pinta Leo yang tengah sibuk menembaki orang orang yang terus mengejar mereka.

Calvin menganggukan kepalanya, dia langsung mengambil pistol lalu membantu Leo untuk menyingkirkan orang orang yang terus mengejarnya.

"Mobil yang lo pilih bagus banget ya Yo"Decak Leo kesal.

Rio hanya menampilkan cengiran khasnya, mungkin karena mobil mereka berwarna hijau sehingga mereka dengan mudah bisa mengenali mobil yang di naiki oleh mereka. Sungguh Rio tidak berpikir ketika ia memutuskan untuk memilih mobil hijau ini, harusnya ia memilih hitam agar mereka bisa menyamar dengan mobil mobil yang memiliki mayoritas hitam.

"Mereka nggak ada abis abis nya!!"Umpat Calvin kesal sambil mengisi peluru pistolnya yang sudah habis dengan cepat, ia kembali mengeluarkan sedikit tubuhnya ke jendela mobil.

"VIAN!!"Teriak Rio panik.

Vian langsung menekan klakson berulang kali agar mereka yang hendak menyebrang jalan melewati Zebra Crossing tidak jadi, Vian masih menginjak pedal gasnya tidak peduli dengan lampu lampu lintas yang sudah menujukan tanda berhenti.

Mobil mobil langsung mengerem mendadak ketika muncul mobil ferari hijau dengan kecepatan tinggi di depan mereka.

"VIAN!!! "Teriak Rio ketika ia melihat mobil kontainer berwarna hijau tengah melaju kencang di sisi kanannya.

"Pegangan anak anak"Seringai muncul di wajah tampan Vian ketika melihat mobil itu semakin mendekat dengannya.

Secara perlahan Vian mengurangi kecepatannya, lalu menginjak pedal rem dengan perlahan. Pada saat yang bersamaan Vian membanting stir mobilnya dengan cepat, Vian semakin menekan pedal rem berusaha menghindar dari mobil kontainer yang akan menabrak mobilnya.

Brak...

Mobil ferari hijau itu langsung berhenti begitu saja ketika bagian sisi kanannya harus menabrak pelan badan mobil kontainer yang langsung ikut berhenti. Vian kembali menjalankan mobilnya di area jalan raya yang lebih padat di penuhi oleh mobil mobil lainnya.

"Sebelah kiri lo!! "teriak Rio entah kepada siapa.

Vian langsung membanting stirnya kearah kanan sehingga menubruk mobil yang ada di sebelah kirinya, mobil itu langsung menabrak pembatas jalan lalu meledak dan terbakar.

"Gila!!"Teriak Vian bahagia "Gue seneng banget anjirrr"Kekehnya kencang.

"Fokus!! "Bentak Rio marah.

"Polisi "Gumam Elza pelan.

"Shittt"Umpat Vian

Suara sirene polisi semakin memperburuk suasana, umpatan dan teriakan perlahan mulai lenyap dari mulut Vian. Teman temannya bergantung kepadanya sekarang,  dan Vian tidak akan membiarkan keluarga absurd masuk penjara. Mereka pasti akan kaget ketika mencari identitas mereka dan tahu fakta tentang mereka yang sebenarnya telah mati, bisa jantungan mereka.

"Hama udah habis "Lapor Calvin

"Tinggal satu hama lagi"Dengus Leo yang mereka tahu apa yang di maksud oleh Leo yaitu polisi.

"Tembak ban nya! "Perintah Elza

"Ide bagus"Calvin menyeringai "Leo, biar gue yang urus"

Tanpa pikir panjang Calvin langsung menyumbulkan sebagaian tubuhnya ke jendela mobil itu, sebelum menembak ban mobil polisi itu. Calvin mengacungkan jari tengahnya sambil menjulurkan lidahnya.

"Setan"

Setelah mengatakan itu Calvin langsung menembak ban mobil tersebut, setelah usahanya berhasil Calvin kembali memasukan sebagaian tubuhnya kedalam mobil.

"Dasar gila"Umpat Rio menggeleng gelengkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

uups

uups

AQ bayangin fast fariuos

2022-01-30

0

Rieyfha

Rieyfha

novel kek gini nih yang aku suka keren

2021-12-31

0

astri rory ashari

astri rory ashari

isghhh ikutan mak ser2...tegang😳

2021-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Melza
2 2. Melza
3 3. Melza
4 4. Melza
5 5. Melza
6 6. Melza
7 7. Melza
8 8. Melza
9 9. Melza
10 10. Melza
11 11. Melza
12 12. Melza
13 13. Melza
14 14. Melza
15 15. Melza
16 16. Melza
17 17. Melza
18 18. Melza
19 19. Melza
20 20. Melza
21 21. Melza
22 22. Melza (flashback)
23 23. Melza
24 24. Melza
25 25. Melza
26 26. Melza
27 27. Melza
28 28. Melza
29 29. Melza
30 30. Melza
31 31. Melza
32 32. Melza
33 33. Melza
34 34. Melza
35 35. Melza
36 36. Melza
37 37. Melza
38 38. Melza
39 39. Melza
40 40. Melza
41 41. Melza
42 42. Melza
43 43. Melza
44 44. Melza
45 45. Melza
46 46. Melza
47 47. Melza
48 48. Melza
49 49. Melza
50 50. Melza
51 51. Melza
52 52. Melza
53 53. Melza
54 54. Melza
55 55. Melza
56 56. Melza
57 57. Melza
58 58. Melza
59 59. Melza
60 60. Melza
61 61. Melza
62 62. Melza
63 63. Melza
64 64. Melza
65 65. Melza
66 66. Melza
67 67. Melza
68 68. Melza
69 69. Melza
70 70. Melza (Flashback)
71 71. Melza (Flashback 2)
72 72. Melza
73 73. Melza
74 74. Melza
75 75. Melza
76 76. Melza
77 77. Melza
78 78. Melza
79 79. Melza
80 80. Melza
81 81. Melza
82 82. Melza
83 83. Melza
84 84. Melza
85 85. Melza
86 86. Melza
87 87. Melza
88 88. Melza
89 89. Melza
90 90. Melza
91 91. Melza
92 92. Melza
93 93. Melza
94 94. Melza
95 95. Melza
96 96. Melza
97 97. Melza
98 98. Melza
99 99. Melza
100 100. Melza
101 101. Melza
102 102. Melza
103 103. Melza
104 104. Melza
105 105. Melza
106 106. Melza
107 107 (Season 1 End). Melza
108 108. Melza
109 109. Melza
110 110. Melza
111 111. Melza
112 112. Melza
113 113. Melza
114 114. Melza
115 115. Melza
116 116. Melza
117 117. Melza
118 118. Melza
119 119. Melza
120 120. Melza
121 121. Melza
122 122. Melza
123 123. Melza
124 124. Melza
125 125. Melza
126 126. Melza
127 127. Melza
128 128. Melza
129 129. Melza
130 130. Melza
131 131. Melza
132 132. Melza
133 133. Melza
134 134. Melza
135 135. Melza
136 136. Melza
137 137. Melza
138 138. Melza
139 139. Melza
140 140. Melza
141 141. Melza
142 142. Melza
143 143. Melza
144 144. Melza
145 145. Melza
146 146. Melza
147 147. Melza
148 148. Melza
149 149. Melza
150 150. Melza
151 151. Melza
152 152. Melza
153 153. Melza
154 154. Melza
155 155. Melza
156 156. Melza
157 157. Melza
158 158. Melza
159 159. Melza
160 160. Melza
161 161. Melza
162 162. Melza
Episodes

Updated 162 Episodes

1
1. Melza
2
2. Melza
3
3. Melza
4
4. Melza
5
5. Melza
6
6. Melza
7
7. Melza
8
8. Melza
9
9. Melza
10
10. Melza
11
11. Melza
12
12. Melza
13
13. Melza
14
14. Melza
15
15. Melza
16
16. Melza
17
17. Melza
18
18. Melza
19
19. Melza
20
20. Melza
21
21. Melza
22
22. Melza (flashback)
23
23. Melza
24
24. Melza
25
25. Melza
26
26. Melza
27
27. Melza
28
28. Melza
29
29. Melza
30
30. Melza
31
31. Melza
32
32. Melza
33
33. Melza
34
34. Melza
35
35. Melza
36
36. Melza
37
37. Melza
38
38. Melza
39
39. Melza
40
40. Melza
41
41. Melza
42
42. Melza
43
43. Melza
44
44. Melza
45
45. Melza
46
46. Melza
47
47. Melza
48
48. Melza
49
49. Melza
50
50. Melza
51
51. Melza
52
52. Melza
53
53. Melza
54
54. Melza
55
55. Melza
56
56. Melza
57
57. Melza
58
58. Melza
59
59. Melza
60
60. Melza
61
61. Melza
62
62. Melza
63
63. Melza
64
64. Melza
65
65. Melza
66
66. Melza
67
67. Melza
68
68. Melza
69
69. Melza
70
70. Melza (Flashback)
71
71. Melza (Flashback 2)
72
72. Melza
73
73. Melza
74
74. Melza
75
75. Melza
76
76. Melza
77
77. Melza
78
78. Melza
79
79. Melza
80
80. Melza
81
81. Melza
82
82. Melza
83
83. Melza
84
84. Melza
85
85. Melza
86
86. Melza
87
87. Melza
88
88. Melza
89
89. Melza
90
90. Melza
91
91. Melza
92
92. Melza
93
93. Melza
94
94. Melza
95
95. Melza
96
96. Melza
97
97. Melza
98
98. Melza
99
99. Melza
100
100. Melza
101
101. Melza
102
102. Melza
103
103. Melza
104
104. Melza
105
105. Melza
106
106. Melza
107
107 (Season 1 End). Melza
108
108. Melza
109
109. Melza
110
110. Melza
111
111. Melza
112
112. Melza
113
113. Melza
114
114. Melza
115
115. Melza
116
116. Melza
117
117. Melza
118
118. Melza
119
119. Melza
120
120. Melza
121
121. Melza
122
122. Melza
123
123. Melza
124
124. Melza
125
125. Melza
126
126. Melza
127
127. Melza
128
128. Melza
129
129. Melza
130
130. Melza
131
131. Melza
132
132. Melza
133
133. Melza
134
134. Melza
135
135. Melza
136
136. Melza
137
137. Melza
138
138. Melza
139
139. Melza
140
140. Melza
141
141. Melza
142
142. Melza
143
143. Melza
144
144. Melza
145
145. Melza
146
146. Melza
147
147. Melza
148
148. Melza
149
149. Melza
150
150. Melza
151
151. Melza
152
152. Melza
153
153. Melza
154
154. Melza
155
155. Melza
156
156. Melza
157
157. Melza
158
158. Melza
159
159. Melza
160
160. Melza
161
161. Melza
162
162. Melza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!