Berhubung Bab ini banyak yang komplen masalah 'bentakan', saya udah revisi sebagian. Mohon di maklumi karena ini karya pertama saya, saya akan introspeksi diri lagi agar ke depannya bisa jauh lebih baik.
*******
"Elza mana? "Tanya Vian ketika salah satu temannya yang bernama Leo baru saja memasuki mobil yang sama dengannya.
"Gue pikir dia udah di sini"Jawab Leo, wajahnya langsung berubah jadi panik "Cari lokasi Elza sekarang!! "
Rio yang mendapatkan perintah langsung membuka layar laptop nya dengan cepat, lalu memainkan jari jarinya di atas keyboard laptop nya.
"**** Elza di kejar"teriak Rio lalu menunjukkan layar laptop nya kearah teman temannya "Di terluka"tambahnya.
"Gue bakalan susul dia"Calvin hendak keluar dari mobil tersebut namun langsung di tahan oleh Leo "Lepasin!! "
"Bentar lagi dia nyampe ke sini!!"ucap Leo marah "Mending lo siap siap ngobatin Elza"
Mendengar perintah dari pimpinannya membuat Calvin tidak punya pilihan selain mempersiapkan alat alat untuk mengobati luka Elza, Calvin yakin jika luka Elza parah. Di tambah dia harus berlari dengan cepat untuk menghindari kejaran musuh musuh itu.
Leo langsung mengambil 2 pistol di dalam tas hitamnya, tak hanya itu saja ia juga mengambil alat peledak di dalam sana. Setelah itu Leo langsung keluar dari dalam mobil sambil membawa 2 pistol di tangannya, ia mulai bersiap siap untuk menembaki orang orang yang mengejar Elza.
Brak....
Suara pintu terbuka dengan keras, di sana muncullah Elza yang tengah berlari kearah mereka.
"MENUNDUK!!! " Teriak Leo
Dorr...
Dorr...
Dorr...
Dorr...
Dorr...
Leo langsung menembaki orang orang yang mengejar Elza tanpa ampun, bahkan Leo membidik tepat di kepala mereka dan beberapa bagian penting yang bisa membuat mereka cepat mati.
"Shittt"Umpat Leo ketika peluru di pistol nya habis.
Leo langsung mengambil alat peledak rakitan Vian, lalu melempar alat peledak tersebut setelah di aktifkan.
"BERLINDUNG!!! "
Mendengar teriakan itu membuat Elza semakin mempercepat larinya menuju teman temannya yang sudah menunggu dirinya di dekat mobil ferari hijau.
Duarrrrr....
Ketika bom itu meledak, tubuh Elza langsung terlempar begitu saja. Untungnya Leo dengan sigap menangkap tubuh Elza yang terlempar, beruntung Leo bisa menangkap tubuh Elza walau ia harus merasakan benturan yang cukup keras mengenai bagian depan mobil ferari hijau itu.
"Lo nggak apa apa? "Tanya Leo ketika Elza masih belum beranjak di dalam pelukan nya.
Elza menganggukkan sekilas, ia langsung menjauh dari tubuh Leo. Ia melangkahkan kedua kakinya dengan langkah tertatihnya untuk memasuki mobil tersebut, di sana ia sudah melihat teman sesama anggotanya sudah berkumpul.
"Luka lo" Calvin menatap syok kearah perut Elza.
Mendengar itu membuat semuanya langsung menoleh kearah Elza, begitu pun dengan Leo yang baru saja masuk kedalam mobil. Leo menghela napas panjang, mereka harus segera pergi dari sini.
"Jalan!! "perintah Leo dengan nada tegas dan panik.
Vian sedikit terkejut dengan teriakan Leo, tanpa protes ia langsung menginjak pedal gas dengan kecepatan tinggi meninggalkan area parkir gedung hotel tersebut.
"Mereka mengejar kita!! "teriak Calvin panik.
"Rio cari rute!! "ucap Leo.
"Ok ok"Ucap Rio
"Lo cepetan obatin luka Elza!! "perintah Leo kepada Calvin.
Calvin langsung menyobek dress merah itu di bagian perut Elza, ia meringis ketika melihat luka sobek yang begitu panjang di perut Elza. Tidak hanya itu saja, ada luka tembak yang bersarang di pinggang Elza. Beruntung jika Elza masih bisa bertahan dalam keadaan seperti ini. Calvin dengan cepat membuka kotak yang berisikan peralatan medis miliknya.
"Yang bener nyetirnya! Gue mau obatin luka dia!! " kesal Calvin.
"Berisik lo nyet!! " bentak Vian marah.
Calvin langsung menyiram tangannya dengan alkohol, tidak hanya itu saja ia juga menyiramkan alkohol ke luka Elza sehingga gadis itu meringis.
Vian masih mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, sialnya jalanan tampak ramai sehingga Vian mau tidak mau harus menggemudikan mobilnya dengan berbelok belok.
Dorrr...
Prayyyy...
Untungnya Elza menundukan kepalanya kalau tidak mungkin kepalanya sudah tertembus oleh timah panas itu.
"TEMBAKAN!! "Teriak Elza panik.
Leo langsung mengambil pistol di dalam tas hitam itu.
"Pistol Leo!! "Pinta Elza dengan wajah pucat sekaligus kesakitan itu.
Leo menatap ragu kearah Elza, namun ia tidak punya pilihan selain memberikan pistol itu ke Elza.
"Shittt darah!!! "Umpat Rio ketika melihat darah keluar dari perut Elza begitu banyak "sialan gue mual liatnya"
"Yaudah lo nggak usah liat ******! "Umpat Calvin
Vian meringis ketika ia tidak sengaja melirik darah yang keluar begitu banyak di perut Elza, Vian berusaha fokus mengendarai mobilnya supaya mereka bisa lolos dari kejaran anak buah Felips. Mengingat nama Felips, membuatnya bertanya tanya apa Elza berhasil membunuh pria ******** itu?.
Leo langsung memunculkan sebagaian tubuhnya lalu menembaki mobil hitam yang mengejar mereka.
Duarrrr....
Mobil hitam itu langsung meledak begitu saja ketika Leo berhasil memuntahkan timah panas tepat mengenai kepala seseorang yang mengemudi, sehingga mobil itu oleng lalu menabrak mobil mobil lainnya dan berakhir meledak.
"Belok kanan!! "perintah Rio memberikan instruksi kepada Vian.
Vian menuruti ucapan Rio untuk membelokan mobilnya kearah kanan.
"Ashhhh"Ringis Elza ketika Calvin menyayat perutnya dengan sedikit dalam sehingga darah muncrat mengenai wajah Calvin.
"Maaf"Calvin panik ia langsung menutup sumber yang memuncratkan darah tersebut.
"Elza kehabisan banyak darah!! "Bentak Calvin panik.
"Awas mobil!!! "teriak Rio dengan raut wajah yang super panik.
Vian langsung membanting stirnya dengan spontan untuk menghindari tabrakan dengan mobil di depannya.
"Sial!! Hampir ajah" Vian.
"Mereka datang!!" Rio kembali berteriak karena sangking panik ketika melihat ada 4 mobil hitam yang mengejar mereka.
Leo tengah sibuk mengurus mobil mobil hitam yang ada di belakang mobil mereka, sehingga dia tidak sempat mengurus mobil mobil yang berdatangan dari arah depan.
"Samping kiri lo ELZA!! "Teriak Rio panik
Mendengar itu membuat Elza yang tengah memejamkan matanya terpaksa untuk terbuka, ia menoleh kearah samping lalu mengeluarkan pistol nya dengan sekali tekan Elza langsung menembak sang pengemudi tepat di area tenggorokannya. Mobil tersebut langsung oleng lalu meledak begitu saja, Elza langsung mencondongkan tubuhnya sehingga sebagaian muncul di balik jendela mobil. Elza langsung menembaki mobil mobil yang ada di belakang lalu di arah depan dengan cepat.
"ISI!! " Elza langsung melempar salah satu pistolnya yang kosong kearah Calvin.
Calvin dengan cepat langsung mengisi peluru pistol tersebut lalu di berikan kepada Elza.
"BELOK KIRI!! "Teriak Rio
"Anjing nggak usah teriak teriak!! "Umpat Vian.
Vian semakin mempercepat laju kendaraannya.
"Itu jalanan sempit ******!! "Umpat Vian panik.
"Itu jalan pintas!! "
"Baiklah, jalanan sempit!! " Vian memberitahu orang-orang yang menjadi penumpang di dalam mobil nya.
Mendengar itu Elza dan Leo langsung memasukan tubuh mereka kembali kedalam mobil.
Leo kembali sibuk mengisi peluru pistol, sementara Calvin dengan hati hati kembali mengobati luka Elza. Calvin berusaha untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di perut Elza.
"Sial gue nggak bisa ngobatin Elza kalau kaya gitu terus"Ucap Calvin frustrasi.
"Vian, berhenti!! "perintah Leo dengan nada tegas.
Vian langsung menginjak pedal rem sehingga mobil tersebut berhenti di area gang sempit dan gelap itu.
"Cepetan!! "teriak Vian dengan raut wajah panik.
Elza hanya bisa memejamkan matanya ketika rasa sakit itu menyerang dirinya, rasanya ia ingin berteriak dan mengumpat tapi Elza tidak bisa karena tubuhnya terlalu lemas untuk melakukan dua hal itu. Yang bisa Elza lakukan hanya meringis sambil mencengkeram dress yang ia gunakan dengan kuat, tidak hanya itu ia juga menggigit bibir bawahnya dengan kuat.
Rio, Vian dan Leo hanya bisa terdiam melihat raut kesakitan Elza. Sementara itu darah semakin banyak yang keluar, sungguh pemandangan yang sangat mengerikan. Apalagi mereka tidak bisa membayang rasa sakit yang di rasakan oleh Elza, melakukan operasi kecil tanpa menggunakan obat bius tampak sangat menyiksa.
"Sedikit lagi"Ucap Calvin berusaha mengambil perluru didalam perut Elza, setelah berhasil mendapatkan peluru tersebut Calvin langsung melempar peluru tersebut kearah Rio "Sorry"Ucapnya dengan nada menyesal.
Rio melayangkan tatapan penuh amarah kearah Calvin yang melemparkan peluru yang penuh darah itu kearah nya.
"Sialan lo!! "
"Mereka datang" Vian memberitahu semua orang yang masih sibuk dengan Elza.
"Jalan!" Ucap Elza dengan nada nya yang nyaris menghilang.
Vian langsung menginjak pedal gas nya dengan spontan.
"Ini akan sedikit sakit"Ucap Calvin pelan.
Calvin langsung mengoleskan sesuatu ke luka Elza, lalu menutup luka itu dengan perban setelah menutup luka itu dengan kapas.
"Tahan! "
Elza memejamkan matanya ketika Calvin mengikat perban itu dengan agak kuat sehingga luka nya tertekan dan menimbulkan rasa sakit.
"Selesai "
Tubuh Elza benar benar sudah sangat lempas, apalagi rasa pening menyerang kepalanya. Membuat Elza ingin segera merebahkan tubuhnya di atas kasur lalu memejamkan matanya hingga berhari hari lamanya.
"Cepet bantu gue!!" pinta Leo yang tengah sibuk menembaki orang orang yang terus mengejar mereka.
Calvin menganggukan kepalanya, dia langsung mengambil pistol lalu membantu Leo untuk menyingkirkan orang orang yang terus mengejarnya.
"Mobil yang lo pilih bagus banget ya Yo"Decak Leo kesal.
Rio hanya menampilkan cengiran khasnya, mungkin karena mobil mereka berwarna hijau sehingga mereka dengan mudah bisa mengenali mobil yang di naiki oleh mereka. Sungguh Rio tidak berpikir ketika ia memutuskan untuk memilih mobil hijau ini, harusnya ia memilih hitam agar mereka bisa menyamar dengan mobil mobil yang memiliki mayoritas hitam.
"Mereka nggak ada abis abis nya!!"Umpat Calvin kesal sambil mengisi peluru pistolnya yang sudah habis dengan cepat, ia kembali mengeluarkan sedikit tubuhnya ke jendela mobil.
"VIAN!!"Teriak Rio panik.
Vian langsung menekan klakson berulang kali agar mereka yang hendak menyebrang jalan melewati Zebra Crossing tidak jadi, Vian masih menginjak pedal gasnya tidak peduli dengan lampu lampu lintas yang sudah menujukan tanda berhenti.
Mobil mobil langsung mengerem mendadak ketika muncul mobil ferari hijau dengan kecepatan tinggi di depan mereka.
"VIAN!!! "Teriak Rio ketika ia melihat mobil kontainer berwarna hijau tengah melaju kencang di sisi kanannya.
"Pegangan anak anak"Seringai muncul di wajah tampan Vian ketika melihat mobil itu semakin mendekat dengannya.
Secara perlahan Vian mengurangi kecepatannya, lalu menginjak pedal rem dengan perlahan. Pada saat yang bersamaan Vian membanting stir mobilnya dengan cepat, Vian semakin menekan pedal rem berusaha menghindar dari mobil kontainer yang akan menabrak mobilnya.
Brak...
Mobil ferari hijau itu langsung berhenti begitu saja ketika bagian sisi kanannya harus menabrak pelan badan mobil kontainer yang langsung ikut berhenti. Vian kembali menjalankan mobilnya di area jalan raya yang lebih padat di penuhi oleh mobil mobil lainnya.
"Sebelah kiri lo!! "teriak Rio entah kepada siapa.
Vian langsung membanting stirnya kearah kanan sehingga menubruk mobil yang ada di sebelah kirinya, mobil itu langsung menabrak pembatas jalan lalu meledak dan terbakar.
"Gila!!"Teriak Vian bahagia "Gue seneng banget anjirrr"Kekehnya kencang.
"Fokus!! "Bentak Rio marah.
"Polisi "Gumam Elza pelan.
"Shittt"Umpat Vian
Suara sirene polisi semakin memperburuk suasana, umpatan dan teriakan perlahan mulai lenyap dari mulut Vian. Teman temannya bergantung kepadanya sekarang, dan Vian tidak akan membiarkan keluarga absurd masuk penjara. Mereka pasti akan kaget ketika mencari identitas mereka dan tahu fakta tentang mereka yang sebenarnya telah mati, bisa jantungan mereka.
"Hama udah habis "Lapor Calvin
"Tinggal satu hama lagi"Dengus Leo yang mereka tahu apa yang di maksud oleh Leo yaitu polisi.
"Tembak ban nya! "Perintah Elza
"Ide bagus"Calvin menyeringai "Leo, biar gue yang urus"
Tanpa pikir panjang Calvin langsung menyumbulkan sebagaian tubuhnya ke jendela mobil itu, sebelum menembak ban mobil polisi itu. Calvin mengacungkan jari tengahnya sambil menjulurkan lidahnya.
"Setan"
Setelah mengatakan itu Calvin langsung menembak ban mobil tersebut, setelah usahanya berhasil Calvin kembali memasukan sebagaian tubuhnya kedalam mobil.
"Dasar gila"Umpat Rio menggeleng gelengkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
uups
AQ bayangin fast fariuos
2022-01-30
0
Rieyfha
novel kek gini nih yang aku suka keren
2021-12-31
0
astri rory ashari
isghhh ikutan mak ser2...tegang😳
2021-03-23
0