4. Melza

Duarrrr......

Ruang bawah tanah itu langsung runtuh begitu saja ketika Leo sang ketua dari tim tersebut menekan sebuah tombol di benda pipih yang menjadi alat kontrol dari bom yang sudah di sebar oleh nya dengan Elza di ruang bawah tanah itu. Senyuman lega langsung tercetak di wajah mereka semua, karena akhirnya misi mereka selesai.

Saat ini mereka berenam berada diatas yacht yang sedang mengambang diatas permukaan air laut, semuanya tampak gelap karena matahari sudah terbenam sejak beberapa menit yang lalu.

Mereka menatap lekat kearah bangunan yang berada diatas ruang bawah tanah itu runtuh secara perlahan, untungnya area bangunan itu berada jauh dari keramaian sehingga mereka tidak perlu khawatir ada warga tidak bersalah yang akan terluka karena reruntuhan bangunan tersebut. Mungkin hanya orang orang yang terlibat dalam memproduksi narkoba saja yang  terkubur hidup hidup didalam sana.

"Mission completed"

Hanya dua kata itu lah yang di ucapkan oleh Leo ketika mereka sudah menyelesaikan sebuah misi.

"BACK HOME " Teriak Calvin kencang.

"Besok pagi kita langsung balik"

Senyum langsung tercetak di wajah Calvin, Rio, dan Vian saat mendengar ucapan Leo. Mereka sudah terlalu merindukan rumah mereka, selama 2 minggu penuh mereka berada di New York untuk menyelesaikan misi yang sempat tertunda akibat terlukanya Elza.

"HOREEEEEE" Teriak Vian, Calvin dan Rio secara bersamaan.

Leo hanya tersenyum tipis melihat wajah bahagia ketiga anggota tim nya.

"lqo kenapa? "Tanya Leo menatap bingung kearah Elza, sejak tadi Elza menutup mulutnya bahkan tidak bersuara sedikit pun.

Mendapatkan pertanyaan dari Leo membuat Elza yang tengah menikmati wine di gelasnya melirik sekilas kearah Leo, ia tersenyum tipis menujukan kalau dia tidak apa apa.

"Kita balik ke hotel sekarang"

****

Tampan, kaya dan mandiri itulah yang tergambar dari sosok Melvin Andrea Micheal. Dia adalah tife idaman semua wanita dimana pun, banyak wanita yang tergila gila dengan sosok sang billionaire tampan itu. Dia pengusaha muda yang sangat berbakat dalam menggulingkan saingan bisnisnya, beberapa perusahaan bahkan pernah bangkrut dan hancur karena bermain dengan perusahaan Micheal'Grup.

Ya itu lah Melvin, seseorang yang sangat ambisius untuk menghancurkan lawan atau mencapai tujuannya. Melvin tidak segan segan untuk melakukan apa pun untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.

Melvin menghembuskan napasnya kasar, akhirnya setelah berhari hari ia berada di ruangan kerjanya yang sangat membosankan itu, Melvin bisa bernapas lega ketika ia bisa merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya. Melvin berguling guling kesana kemari seperti anak kecil yang baru saja merasakan empuk dan halusnya kasur, tidak hanya itu saja Melvin bahkan memeluk guling kesayangannya itu dengan erat.

"Berasa pengin cepet cepet punya guling yang ada nyawanya" Kekeh Melvin seperti orang gila "Pasti seru banget tiap hari peluk guling yang ada nyawanya, apalagi setiap pulang kerja bakalan mantap mantapan"Melvin tersenyum mesum bak pedofilia.

Ting.. Tong

Suara bel tersebut membuat halusinasi Melvin mendadak hancur begitu saja, Melvin berdecak kesal dan mengumpat. Siapa si malam malam begini bertamu? Nggak tahu orang mau tidur.

Dengan malas Melvin beranjak dari ranjangnya lalu melangkah mendekat kearah pintu kamarnya, Melvin membuka pintu kamarnya lalu berjalan diarea ruang tengah yang tampak sedikit acak acakan itu. Melvin memang tinggal di sebuah apartemen. Mungkin setelah ia menikah dengan wanita pilihannya, Melvin akan pindah menuju rumah impiannya.

Kerutan di keningnya seketika muncul ketika ia mengintip dibalik lubang kecil yang akan mengetahui seseorang yang berdiri di depan pintunya, saat Melvin mengintip melalui lubang pintu yang sudah di lapisi oleh kaca itu, tidak ada seorang pun di sana.

Dasar orang kagak punya kerjaan!!

Melvin langsung membalikan badannya ketika tidak ada siapa pun di sana, namun suara gedoran pintu membuat langkahnya terhenti begitu saja.

"Sialan! Siapa si? "Kesal Melvin.

Melvin terdiam cukup lama di posisi nya sambil menatap pintu apartemen dengan datar, lalu sekelebat pemikiran buruk melintas di otaknya.

"Shittt"umpatnya.

Melvin langsung berlari kearah kamarnya, lalu meraih HP nya untuk menghubungi seseorang yang sudah menjadi tangan kanan sekaligus sahabatnya.

"Hallo"

"Lex, bantuin gue"

"Hah? Ngomong yang jelas woyyy!! "

"Kayanya ada orang yang mau bunuh gue"

"Shittt!!  Sekarang lo dimana? "

"Apartemen! "

Brakkkkk....

Suara pintu yang terbuka paksa itu membuat jantung Melvin berdebar begitu cepat, ia langsung melempar HP nya entah kemana lalu berlari kearah pintu kamarnya. Melvin membanting pintu kamarnya kuat, lalu mengunci pintunya dari dalam.

Brakk... Brakkkk..

"Buka pengecut!! "

Melvin memundurkan langkahnya, Melvin tidak mungkin menghadapi mereka yang jumlahnya tidak sedikit. Melvin bisa mati kalau sampai nekad melewan mereka.

Melvin langsung meraih HP nya, kunci mobil, dan dompet yang ia letakan diatas nakas. Melvin langsung menyibak gorden yang menutupi pintu balkon kamarnya, Melvin menelen ludahnya ketika melihat mobil yang melintas di jalanan terlihat sangat kecil.

"MELVIN!! LO BELUM MATIKAN? VIN JAWAB KEK"

Melvin menjatuhkan HP dari telinganya ketika mendengar suara teriakan Alex di sana.

"Kayanya gue bakalan mati kalau gue nekad lompat dari atas balkon"

"GILA LO!! TUNGGU AJAH DI SANA, LO CARI APA KEK BIAR NGULUR WAKTU. GUE LAGI OTW KE APARTEMEN LO NIH, GUE JUGA UDAH NGEHUBUNGI BAWAHAN GUE "

Brakkkkk...

Pintu kamar Melvin langsung jebol begitu saja, Melvin menoleh lalu melihat 3 pria berbada besar sudah masuk kedalam kamarnya sambil membawa senjata tajam. Melvin begidik melihat wajah mereka yang terlihat jelek dan menyeramkan.

Melvin langsung memasukan HP nya kedalam kantung celananya tanpa mematikan sambungan teleponnya dengan Alex.

"Apa mau kalian? "Tanya Melvin dengan suara dinginnya.

"Berkas perjanjian perusahan Zillo'grup "

Mendengar itu membuat Melvin tersenyum tipis.

"So, apa pak Gilang yang mengirim kalian ke sini? "

"Cepat serahkan saja, maka anda tidak akan mati!! "

Melvin terkekeh pelan.

Melvin sudah terbiasa menghadapi situasi yang seperti ini, bahkan beberapa kali Melvin di culik oleh saingan bisnis nya. Untingnya Melvin mampu bertahan, dan Alex menemukan keberadaan dirinya.

"Gue nggak mau kasih"

"Sialan!! "

Mereka bertiga langsung mendekat kearah Melvin, menarik Melvin dengan kasar hingga terjatuh. Entah pria yang mana yang sudah berani memukul dirinya hingga pingsan, Melvin tidak tahu. Yang ia rasakan sebelum kesadarannya menghilang, tubuhnya di bawa keluar dari dalam apartemen nya.

Alex gue percaya sama lo

****

"Shitttt"Umpat Alex ketika ia sampai di apartemen milik Melvin yang tampak acak acakan itu "Cepat cek CCTV! "Perintah Alex kepada anak buahnya.

"Baik tuan"

Alex mengacak rambutnya frustrasi, ia tidak menyangka jika Melvin akan berurusan dengan Gilang. Pria tua itu sedikit gila dan berbahaya, jadi Alex sedikit panik ketika mendengar percakapan antara Melvin dengan seorang pria yang membawa bawa nama Gilang dan Zillo'grup.

Pastinya tidak akan mudah untuk menemukan keberadaan Melvin, mengingat Gilang yang memiliki anak buah tentara bayaran yang sudah sangat terlatih dalam segala hal.

"Sialan" umpat Alex frustrasi

****

"Lo semua mau gue pecat hah!! "Bentak Alex murka "Udah 3 hari kalian belum juga menemukan titik terang, sialan kalian!! "Alex mengacak rambutnya frustrasi.

Sudah 3 hari ini Alex bahkan tidak tidur sama sekali, otaknya sibuk memikirkan nasib Melvin bagaimana. Walau Melvin itu menyebalkan, tapi tetap saja Melvin adalah sahabat nya dan sangat berjasa bagi hidupnya.

Alex menghembuskan napasnya kasar, kalau ia mendatangi perusahaan Zillo'grup sudah di pastikan jika Gilang akan mengelak semua tuduhannya.

"Sialan"Umpat Alex lagi.

Beberapa anak buahnya sudah sangat frustrasi dan lelah untuk mencari keberadaan tuan mereka, tapi tidak ada jejak sedikit pun yang tertinggal.

"Pak Alex"

Panggilan itu membuat Alex menoleh kearah seorang pria yang tadi memanggil namanya.

"Ada apa Opik? "

"Saya menyarankan untuk meminta bantuan kepada para hantu"

Kerutan langsung muncul di kening Alex ketika mendengar kata hantu.

"Nggak usah ngaco! "Kesalnya.

"Tidak pak, saya yakin jika mereka bisa menemukan pak Melvin"

"Opik! Kalau lo mau becanda liat liat dulu"Bentak Alex murka.

Opik tampak ketakutan.

"Pak saya tidak becanda, beberapa kenalan saya yang bekerja di pemerintahan sering menggunakan para hantu untuk menghancurkan orang orang yang tidak bisa di sentuh oleh mereka" Jelas Opik.

"Ini penculikan Opik, bukan sindikat narkoba "Kesal Alex.

Opik menggaruk tenguknya yang tidak gatal.

"Kita coba saja pak, siapa tahu mereka bisa membantu kita"

"Baiklah terserah"

Opik tersenyum

"Baik pak, saya akan menghubungi mereka"

****

Saat ini Melvin terlihat sangat mengenaskan sekali. Tubuhnya penuh dengan luka, bahkan sesekali Melvin akan memuntahkan darah dari mulutnya, tidak hanya itu saja tangannya di ikat di sebuah besi dengan tambang sehingga tubuhnya menggantung di udara.

Melvin menghembuskan napas kasar, tubuhnya benar benar sangat lemah. Sudah 3 hari ini Melvin mendapatkan siksaan dari para pria yang menculik dirinya, bahkan mereka tidak membiarkan Melvin makan atau pun minum.

Sialan Alex, kayanya lo bener bener mau bikin gue mati.

Kenapa lo belum juga nyelamatin gue si?

Ah sialan.

Tubuh Melvin sudah benar benar mati rasa, mungkin ia akan benar benar mati di sini.

****

"Pak Alex"

Panggilan itu membuat Alex mengalihkan tatapannya kearah Opik lagi, padahal saat ini Alex tengah menatap layar besar di hadapannya yang memperlihatkan jalanan.

"Ada apa? "

"Saya berhasil menghubungi mereka"

Mendengar itu membuat Alex langsung menghampiri Opik yang tengah sibuk dengan laptop nya.

"Anda harus mengirim uang muka dulu"Jelas Opik.

"Baiklah gue bakalan kirim"

Opik menganggukan kepalanya.

"Setelah pak Melvin berhasil selamat, pak Alex tinggal kirim sisa uangnya"

"Ok"

"Baik pak, sekarang mereka akan memulai pencarian pak Melvin"

"Saya sudah mengirimkan data tentang pak Melvin"

"Kalau mereka tidak berhasil menemukan Melvin, lo bakalan tahu akibatnya. Opik"Ancam Alex dengan wajah menyeramkan "Kepala lo taruhannya"Tambahnya.

Opik menelen ludahnya kasar Ketika Alex mengucapkan itu.

"Mereka bisa di andalkan pak Alex"Ucapnya gugup.

****

"Ada apa? "Tanya Elza langsung.

Kedua matanya menatap Rio yang tadi menelepon nya, padahal saat itu Elza tengah menikmati waktunya bersantai di sebuah cafe sambil menikmati kopi hangat.

"Ada misi nih" Jawab Rio

Elza langsung menghampiri Rio lalu berdiri di samping pria berkacamata yang sedang sibuk mengirim pesan lewat email dengan seseorang yang sudah di pastikan klien mereka.

"Calvin, Vian sama Leo kemana? "Tanya Elza bingung ketika tidak melihat keberadaan tiga mahluk itu.

"Mereka ke club"jawab Rio "Percumah gue nawarin mereka misi ini, mereka nggak akan mau juga"

"Misi apa? "

"Penyelamatan, lo belum nyoba misi itukan? "Tanya Rio menatap Elza lekat "Misi menyelamatkan jauh lebih menantang dari pada membunuh Za, percaya deh sama gue"

"Terus? "

"Lo mau nggak? Kalau mau gue konfirmasi ke orangnya"

"Yaudah gue mau, lagian gue bosen liburan lama lama"

Rio mengacungkan jempolnya setuju "Mereka udah kirim uang muka nya nih" Kekeh Rio "Pasti mereka lagi panik banget"Tambahnya.

"Kirim ajah data orangnya"

"Ok" Rio langsung mengotak atik laptopnya lalu mengirimkan data seseorang yang akan di selamatkan oleh meraka "Udah 3 hari dia di culik oleh pesaing bisnis nya"Jelas Rio "Dia di culik oleh 3 pria tentara bayaram"

Elza diam.

"Gue udah cek seluruh CCTV di area apartemen dimana kejadian itu berlangsung, tapi CCTV di area parkir teretas "Jelas Rio "Kayanya mereka cukup cerdas, tapi lo tahukan siapa gue Za"kekehnya dengan bangga.

Elza diam, ia tahu jika Rio bukan pria yang bodoh.

"Mereka terlalu ceroboh dan percaya diri kalau mereka nggak bisa terlacak"

"Kirim ajah lokasi dimana mereka membawa target, gue siap siap dulu"

"Ok Za,  biarkan sang jenius ini bekerja"

Dengan semangat menggebu gebu Rio langsung memainkan kesepuluh jarinya diatas keyboard, sesekali Rio menyeringai ketika menemukan sesuatu yang memperjelas lokasi keberadaan mereka.

"Dasar tikus bodoh"

Terpopuler

Comments

Hasnah Siti

Hasnah Siti

nexts

2022-10-01

0

astri rory ashari

astri rory ashari

pertemuan kedua mereka...Melvin Elza..😁

2021-03-23

0

atmaranii

atmaranii

ko cwonya lemah sih... pdhal aq sk crta action bgni... tp brharap cwonya jg kuatt n hbatt bsa bldiri.. hehehe
ttp smngatt thorr

2021-01-29

7

lihat semua
Episodes
1 1. Melza
2 2. Melza
3 3. Melza
4 4. Melza
5 5. Melza
6 6. Melza
7 7. Melza
8 8. Melza
9 9. Melza
10 10. Melza
11 11. Melza
12 12. Melza
13 13. Melza
14 14. Melza
15 15. Melza
16 16. Melza
17 17. Melza
18 18. Melza
19 19. Melza
20 20. Melza
21 21. Melza
22 22. Melza (flashback)
23 23. Melza
24 24. Melza
25 25. Melza
26 26. Melza
27 27. Melza
28 28. Melza
29 29. Melza
30 30. Melza
31 31. Melza
32 32. Melza
33 33. Melza
34 34. Melza
35 35. Melza
36 36. Melza
37 37. Melza
38 38. Melza
39 39. Melza
40 40. Melza
41 41. Melza
42 42. Melza
43 43. Melza
44 44. Melza
45 45. Melza
46 46. Melza
47 47. Melza
48 48. Melza
49 49. Melza
50 50. Melza
51 51. Melza
52 52. Melza
53 53. Melza
54 54. Melza
55 55. Melza
56 56. Melza
57 57. Melza
58 58. Melza
59 59. Melza
60 60. Melza
61 61. Melza
62 62. Melza
63 63. Melza
64 64. Melza
65 65. Melza
66 66. Melza
67 67. Melza
68 68. Melza
69 69. Melza
70 70. Melza (Flashback)
71 71. Melza (Flashback 2)
72 72. Melza
73 73. Melza
74 74. Melza
75 75. Melza
76 76. Melza
77 77. Melza
78 78. Melza
79 79. Melza
80 80. Melza
81 81. Melza
82 82. Melza
83 83. Melza
84 84. Melza
85 85. Melza
86 86. Melza
87 87. Melza
88 88. Melza
89 89. Melza
90 90. Melza
91 91. Melza
92 92. Melza
93 93. Melza
94 94. Melza
95 95. Melza
96 96. Melza
97 97. Melza
98 98. Melza
99 99. Melza
100 100. Melza
101 101. Melza
102 102. Melza
103 103. Melza
104 104. Melza
105 105. Melza
106 106. Melza
107 107 (Season 1 End). Melza
108 108. Melza
109 109. Melza
110 110. Melza
111 111. Melza
112 112. Melza
113 113. Melza
114 114. Melza
115 115. Melza
116 116. Melza
117 117. Melza
118 118. Melza
119 119. Melza
120 120. Melza
121 121. Melza
122 122. Melza
123 123. Melza
124 124. Melza
125 125. Melza
126 126. Melza
127 127. Melza
128 128. Melza
129 129. Melza
130 130. Melza
131 131. Melza
132 132. Melza
133 133. Melza
134 134. Melza
135 135. Melza
136 136. Melza
137 137. Melza
138 138. Melza
139 139. Melza
140 140. Melza
141 141. Melza
142 142. Melza
143 143. Melza
144 144. Melza
145 145. Melza
146 146. Melza
147 147. Melza
148 148. Melza
149 149. Melza
150 150. Melza
151 151. Melza
152 152. Melza
153 153. Melza
154 154. Melza
155 155. Melza
156 156. Melza
157 157. Melza
158 158. Melza
159 159. Melza
160 160. Melza
161 161. Melza
162 162. Melza
Episodes

Updated 162 Episodes

1
1. Melza
2
2. Melza
3
3. Melza
4
4. Melza
5
5. Melza
6
6. Melza
7
7. Melza
8
8. Melza
9
9. Melza
10
10. Melza
11
11. Melza
12
12. Melza
13
13. Melza
14
14. Melza
15
15. Melza
16
16. Melza
17
17. Melza
18
18. Melza
19
19. Melza
20
20. Melza
21
21. Melza
22
22. Melza (flashback)
23
23. Melza
24
24. Melza
25
25. Melza
26
26. Melza
27
27. Melza
28
28. Melza
29
29. Melza
30
30. Melza
31
31. Melza
32
32. Melza
33
33. Melza
34
34. Melza
35
35. Melza
36
36. Melza
37
37. Melza
38
38. Melza
39
39. Melza
40
40. Melza
41
41. Melza
42
42. Melza
43
43. Melza
44
44. Melza
45
45. Melza
46
46. Melza
47
47. Melza
48
48. Melza
49
49. Melza
50
50. Melza
51
51. Melza
52
52. Melza
53
53. Melza
54
54. Melza
55
55. Melza
56
56. Melza
57
57. Melza
58
58. Melza
59
59. Melza
60
60. Melza
61
61. Melza
62
62. Melza
63
63. Melza
64
64. Melza
65
65. Melza
66
66. Melza
67
67. Melza
68
68. Melza
69
69. Melza
70
70. Melza (Flashback)
71
71. Melza (Flashback 2)
72
72. Melza
73
73. Melza
74
74. Melza
75
75. Melza
76
76. Melza
77
77. Melza
78
78. Melza
79
79. Melza
80
80. Melza
81
81. Melza
82
82. Melza
83
83. Melza
84
84. Melza
85
85. Melza
86
86. Melza
87
87. Melza
88
88. Melza
89
89. Melza
90
90. Melza
91
91. Melza
92
92. Melza
93
93. Melza
94
94. Melza
95
95. Melza
96
96. Melza
97
97. Melza
98
98. Melza
99
99. Melza
100
100. Melza
101
101. Melza
102
102. Melza
103
103. Melza
104
104. Melza
105
105. Melza
106
106. Melza
107
107 (Season 1 End). Melza
108
108. Melza
109
109. Melza
110
110. Melza
111
111. Melza
112
112. Melza
113
113. Melza
114
114. Melza
115
115. Melza
116
116. Melza
117
117. Melza
118
118. Melza
119
119. Melza
120
120. Melza
121
121. Melza
122
122. Melza
123
123. Melza
124
124. Melza
125
125. Melza
126
126. Melza
127
127. Melza
128
128. Melza
129
129. Melza
130
130. Melza
131
131. Melza
132
132. Melza
133
133. Melza
134
134. Melza
135
135. Melza
136
136. Melza
137
137. Melza
138
138. Melza
139
139. Melza
140
140. Melza
141
141. Melza
142
142. Melza
143
143. Melza
144
144. Melza
145
145. Melza
146
146. Melza
147
147. Melza
148
148. Melza
149
149. Melza
150
150. Melza
151
151. Melza
152
152. Melza
153
153. Melza
154
154. Melza
155
155. Melza
156
156. Melza
157
157. Melza
158
158. Melza
159
159. Melza
160
160. Melza
161
161. Melza
162
162. Melza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!