Duarrrr......
Ruang bawah tanah itu langsung runtuh begitu saja ketika Leo sang ketua dari tim tersebut menekan sebuah tombol di benda pipih yang menjadi alat kontrol dari bom yang sudah di sebar oleh nya dengan Elza di ruang bawah tanah itu. Senyuman lega langsung tercetak di wajah mereka semua, karena akhirnya misi mereka selesai.
Saat ini mereka berenam berada diatas yacht yang sedang mengambang diatas permukaan air laut, semuanya tampak gelap karena matahari sudah terbenam sejak beberapa menit yang lalu.
Mereka menatap lekat kearah bangunan yang berada diatas ruang bawah tanah itu runtuh secara perlahan, untungnya area bangunan itu berada jauh dari keramaian sehingga mereka tidak perlu khawatir ada warga tidak bersalah yang akan terluka karena reruntuhan bangunan tersebut. Mungkin hanya orang orang yang terlibat dalam memproduksi narkoba saja yang terkubur hidup hidup didalam sana.
"Mission completed"
Hanya dua kata itu lah yang di ucapkan oleh Leo ketika mereka sudah menyelesaikan sebuah misi.
"BACK HOME " Teriak Calvin kencang.
"Besok pagi kita langsung balik"
Senyum langsung tercetak di wajah Calvin, Rio, dan Vian saat mendengar ucapan Leo. Mereka sudah terlalu merindukan rumah mereka, selama 2 minggu penuh mereka berada di New York untuk menyelesaikan misi yang sempat tertunda akibat terlukanya Elza.
"HOREEEEEE" Teriak Vian, Calvin dan Rio secara bersamaan.
Leo hanya tersenyum tipis melihat wajah bahagia ketiga anggota tim nya.
"lqo kenapa? "Tanya Leo menatap bingung kearah Elza, sejak tadi Elza menutup mulutnya bahkan tidak bersuara sedikit pun.
Mendapatkan pertanyaan dari Leo membuat Elza yang tengah menikmati wine di gelasnya melirik sekilas kearah Leo, ia tersenyum tipis menujukan kalau dia tidak apa apa.
"Kita balik ke hotel sekarang"
****
Tampan, kaya dan mandiri itulah yang tergambar dari sosok Melvin Andrea Micheal. Dia adalah tife idaman semua wanita dimana pun, banyak wanita yang tergila gila dengan sosok sang billionaire tampan itu. Dia pengusaha muda yang sangat berbakat dalam menggulingkan saingan bisnisnya, beberapa perusahaan bahkan pernah bangkrut dan hancur karena bermain dengan perusahaan Micheal'Grup.
Ya itu lah Melvin, seseorang yang sangat ambisius untuk menghancurkan lawan atau mencapai tujuannya. Melvin tidak segan segan untuk melakukan apa pun untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan.
Melvin menghembuskan napasnya kasar, akhirnya setelah berhari hari ia berada di ruangan kerjanya yang sangat membosankan itu, Melvin bisa bernapas lega ketika ia bisa merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuknya. Melvin berguling guling kesana kemari seperti anak kecil yang baru saja merasakan empuk dan halusnya kasur, tidak hanya itu saja Melvin bahkan memeluk guling kesayangannya itu dengan erat.
"Berasa pengin cepet cepet punya guling yang ada nyawanya" Kekeh Melvin seperti orang gila "Pasti seru banget tiap hari peluk guling yang ada nyawanya, apalagi setiap pulang kerja bakalan mantap mantapan"Melvin tersenyum mesum bak pedofilia.
Ting.. Tong
Suara bel tersebut membuat halusinasi Melvin mendadak hancur begitu saja, Melvin berdecak kesal dan mengumpat. Siapa si malam malam begini bertamu? Nggak tahu orang mau tidur.
Dengan malas Melvin beranjak dari ranjangnya lalu melangkah mendekat kearah pintu kamarnya, Melvin membuka pintu kamarnya lalu berjalan diarea ruang tengah yang tampak sedikit acak acakan itu. Melvin memang tinggal di sebuah apartemen. Mungkin setelah ia menikah dengan wanita pilihannya, Melvin akan pindah menuju rumah impiannya.
Kerutan di keningnya seketika muncul ketika ia mengintip dibalik lubang kecil yang akan mengetahui seseorang yang berdiri di depan pintunya, saat Melvin mengintip melalui lubang pintu yang sudah di lapisi oleh kaca itu, tidak ada seorang pun di sana.
Dasar orang kagak punya kerjaan!!
Melvin langsung membalikan badannya ketika tidak ada siapa pun di sana, namun suara gedoran pintu membuat langkahnya terhenti begitu saja.
"Sialan! Siapa si? "Kesal Melvin.
Melvin terdiam cukup lama di posisi nya sambil menatap pintu apartemen dengan datar, lalu sekelebat pemikiran buruk melintas di otaknya.
"Shittt"umpatnya.
Melvin langsung berlari kearah kamarnya, lalu meraih HP nya untuk menghubungi seseorang yang sudah menjadi tangan kanan sekaligus sahabatnya.
"Hallo"
"Lex, bantuin gue"
"Hah? Ngomong yang jelas woyyy!! "
"Kayanya ada orang yang mau bunuh gue"
"Shittt!! Sekarang lo dimana? "
"Apartemen! "
Brakkkkk....
Suara pintu yang terbuka paksa itu membuat jantung Melvin berdebar begitu cepat, ia langsung melempar HP nya entah kemana lalu berlari kearah pintu kamarnya. Melvin membanting pintu kamarnya kuat, lalu mengunci pintunya dari dalam.
Brakk... Brakkkk..
"Buka pengecut!! "
Melvin memundurkan langkahnya, Melvin tidak mungkin menghadapi mereka yang jumlahnya tidak sedikit. Melvin bisa mati kalau sampai nekad melewan mereka.
Melvin langsung meraih HP nya, kunci mobil, dan dompet yang ia letakan diatas nakas. Melvin langsung menyibak gorden yang menutupi pintu balkon kamarnya, Melvin menelen ludahnya ketika melihat mobil yang melintas di jalanan terlihat sangat kecil.
"MELVIN!! LO BELUM MATIKAN? VIN JAWAB KEK"
Melvin menjatuhkan HP dari telinganya ketika mendengar suara teriakan Alex di sana.
"Kayanya gue bakalan mati kalau gue nekad lompat dari atas balkon"
"GILA LO!! TUNGGU AJAH DI SANA, LO CARI APA KEK BIAR NGULUR WAKTU. GUE LAGI OTW KE APARTEMEN LO NIH, GUE JUGA UDAH NGEHUBUNGI BAWAHAN GUE "
Brakkkkk...
Pintu kamar Melvin langsung jebol begitu saja, Melvin menoleh lalu melihat 3 pria berbada besar sudah masuk kedalam kamarnya sambil membawa senjata tajam. Melvin begidik melihat wajah mereka yang terlihat jelek dan menyeramkan.
Melvin langsung memasukan HP nya kedalam kantung celananya tanpa mematikan sambungan teleponnya dengan Alex.
"Apa mau kalian? "Tanya Melvin dengan suara dinginnya.
"Berkas perjanjian perusahan Zillo'grup "
Mendengar itu membuat Melvin tersenyum tipis.
"So, apa pak Gilang yang mengirim kalian ke sini? "
"Cepat serahkan saja, maka anda tidak akan mati!! "
Melvin terkekeh pelan.
Melvin sudah terbiasa menghadapi situasi yang seperti ini, bahkan beberapa kali Melvin di culik oleh saingan bisnis nya. Untingnya Melvin mampu bertahan, dan Alex menemukan keberadaan dirinya.
"Gue nggak mau kasih"
"Sialan!! "
Mereka bertiga langsung mendekat kearah Melvin, menarik Melvin dengan kasar hingga terjatuh. Entah pria yang mana yang sudah berani memukul dirinya hingga pingsan, Melvin tidak tahu. Yang ia rasakan sebelum kesadarannya menghilang, tubuhnya di bawa keluar dari dalam apartemen nya.
Alex gue percaya sama lo
****
"Shitttt"Umpat Alex ketika ia sampai di apartemen milik Melvin yang tampak acak acakan itu "Cepat cek CCTV! "Perintah Alex kepada anak buahnya.
"Baik tuan"
Alex mengacak rambutnya frustrasi, ia tidak menyangka jika Melvin akan berurusan dengan Gilang. Pria tua itu sedikit gila dan berbahaya, jadi Alex sedikit panik ketika mendengar percakapan antara Melvin dengan seorang pria yang membawa bawa nama Gilang dan Zillo'grup.
Pastinya tidak akan mudah untuk menemukan keberadaan Melvin, mengingat Gilang yang memiliki anak buah tentara bayaran yang sudah sangat terlatih dalam segala hal.
"Sialan" umpat Alex frustrasi
****
"Lo semua mau gue pecat hah!! "Bentak Alex murka "Udah 3 hari kalian belum juga menemukan titik terang, sialan kalian!! "Alex mengacak rambutnya frustrasi.
Sudah 3 hari ini Alex bahkan tidak tidur sama sekali, otaknya sibuk memikirkan nasib Melvin bagaimana. Walau Melvin itu menyebalkan, tapi tetap saja Melvin adalah sahabat nya dan sangat berjasa bagi hidupnya.
Alex menghembuskan napasnya kasar, kalau ia mendatangi perusahaan Zillo'grup sudah di pastikan jika Gilang akan mengelak semua tuduhannya.
"Sialan"Umpat Alex lagi.
Beberapa anak buahnya sudah sangat frustrasi dan lelah untuk mencari keberadaan tuan mereka, tapi tidak ada jejak sedikit pun yang tertinggal.
"Pak Alex"
Panggilan itu membuat Alex menoleh kearah seorang pria yang tadi memanggil namanya.
"Ada apa Opik? "
"Saya menyarankan untuk meminta bantuan kepada para hantu"
Kerutan langsung muncul di kening Alex ketika mendengar kata hantu.
"Nggak usah ngaco! "Kesalnya.
"Tidak pak, saya yakin jika mereka bisa menemukan pak Melvin"
"Opik! Kalau lo mau becanda liat liat dulu"Bentak Alex murka.
Opik tampak ketakutan.
"Pak saya tidak becanda, beberapa kenalan saya yang bekerja di pemerintahan sering menggunakan para hantu untuk menghancurkan orang orang yang tidak bisa di sentuh oleh mereka" Jelas Opik.
"Ini penculikan Opik, bukan sindikat narkoba "Kesal Alex.
Opik menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
"Kita coba saja pak, siapa tahu mereka bisa membantu kita"
"Baiklah terserah"
Opik tersenyum
"Baik pak, saya akan menghubungi mereka"
****
Saat ini Melvin terlihat sangat mengenaskan sekali. Tubuhnya penuh dengan luka, bahkan sesekali Melvin akan memuntahkan darah dari mulutnya, tidak hanya itu saja tangannya di ikat di sebuah besi dengan tambang sehingga tubuhnya menggantung di udara.
Melvin menghembuskan napas kasar, tubuhnya benar benar sangat lemah. Sudah 3 hari ini Melvin mendapatkan siksaan dari para pria yang menculik dirinya, bahkan mereka tidak membiarkan Melvin makan atau pun minum.
Sialan Alex, kayanya lo bener bener mau bikin gue mati.
Kenapa lo belum juga nyelamatin gue si?
Ah sialan.
Tubuh Melvin sudah benar benar mati rasa, mungkin ia akan benar benar mati di sini.
****
"Pak Alex"
Panggilan itu membuat Alex mengalihkan tatapannya kearah Opik lagi, padahal saat ini Alex tengah menatap layar besar di hadapannya yang memperlihatkan jalanan.
"Ada apa? "
"Saya berhasil menghubungi mereka"
Mendengar itu membuat Alex langsung menghampiri Opik yang tengah sibuk dengan laptop nya.
"Anda harus mengirim uang muka dulu"Jelas Opik.
"Baiklah gue bakalan kirim"
Opik menganggukan kepalanya.
"Setelah pak Melvin berhasil selamat, pak Alex tinggal kirim sisa uangnya"
"Ok"
"Baik pak, sekarang mereka akan memulai pencarian pak Melvin"
"Saya sudah mengirimkan data tentang pak Melvin"
"Kalau mereka tidak berhasil menemukan Melvin, lo bakalan tahu akibatnya. Opik"Ancam Alex dengan wajah menyeramkan "Kepala lo taruhannya"Tambahnya.
Opik menelen ludahnya kasar Ketika Alex mengucapkan itu.
"Mereka bisa di andalkan pak Alex"Ucapnya gugup.
****
"Ada apa? "Tanya Elza langsung.
Kedua matanya menatap Rio yang tadi menelepon nya, padahal saat itu Elza tengah menikmati waktunya bersantai di sebuah cafe sambil menikmati kopi hangat.
"Ada misi nih" Jawab Rio
Elza langsung menghampiri Rio lalu berdiri di samping pria berkacamata yang sedang sibuk mengirim pesan lewat email dengan seseorang yang sudah di pastikan klien mereka.
"Calvin, Vian sama Leo kemana? "Tanya Elza bingung ketika tidak melihat keberadaan tiga mahluk itu.
"Mereka ke club"jawab Rio "Percumah gue nawarin mereka misi ini, mereka nggak akan mau juga"
"Misi apa? "
"Penyelamatan, lo belum nyoba misi itukan? "Tanya Rio menatap Elza lekat "Misi menyelamatkan jauh lebih menantang dari pada membunuh Za, percaya deh sama gue"
"Terus? "
"Lo mau nggak? Kalau mau gue konfirmasi ke orangnya"
"Yaudah gue mau, lagian gue bosen liburan lama lama"
Rio mengacungkan jempolnya setuju "Mereka udah kirim uang muka nya nih" Kekeh Rio "Pasti mereka lagi panik banget"Tambahnya.
"Kirim ajah data orangnya"
"Ok" Rio langsung mengotak atik laptopnya lalu mengirimkan data seseorang yang akan di selamatkan oleh meraka "Udah 3 hari dia di culik oleh pesaing bisnis nya"Jelas Rio "Dia di culik oleh 3 pria tentara bayaram"
Elza diam.
"Gue udah cek seluruh CCTV di area apartemen dimana kejadian itu berlangsung, tapi CCTV di area parkir teretas "Jelas Rio "Kayanya mereka cukup cerdas, tapi lo tahukan siapa gue Za"kekehnya dengan bangga.
Elza diam, ia tahu jika Rio bukan pria yang bodoh.
"Mereka terlalu ceroboh dan percaya diri kalau mereka nggak bisa terlacak"
"Kirim ajah lokasi dimana mereka membawa target, gue siap siap dulu"
"Ok Za, biarkan sang jenius ini bekerja"
Dengan semangat menggebu gebu Rio langsung memainkan kesepuluh jarinya diatas keyboard, sesekali Rio menyeringai ketika menemukan sesuatu yang memperjelas lokasi keberadaan mereka.
"Dasar tikus bodoh"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Hasnah Siti
nexts
2022-10-01
0
astri rory ashari
pertemuan kedua mereka...Melvin Elza..😁
2021-03-23
0
atmaranii
ko cwonya lemah sih... pdhal aq sk crta action bgni... tp brharap cwonya jg kuatt n hbatt bsa bldiri.. hehehe
ttp smngatt thorr
2021-01-29
7