Taman buatan yang sangat indah, ada beberapa macam bunga berjajar tertatah rapi
Mataku tak mampu berkedip rasanya melihat keindahan warna warni bunga-bunga yang ada ditaman ini.
Pandangan mataku berhenti di sudut taman, disana terdapat sebuah bangku gantung. Disebelah kanan nya terdapat sebuah meja kecil dan disekelilingnya dipenuhi aneka macam bunga lambang cinta " Mawar"
Kembali aku dibuat takjub akan keindahan bunga satu ini, selain crisantinum / krisant aku penyuka bunga lambang cinta ini.
Mawar " Osiria" bunga mawar termahal juga ada disana, indah hanya itu yang bisa aku ucapkan menikmati keindahan ini.
Indah sangat-sangat indah membuatku tersenyum mambayangkan seandainya aku bisa seindah bunga itu.
" Mau duduk disana?"
Suara Bram mengembalikan ku pada kenyataan. Kenyataan bahwa aku tidak mungkin bisa jadi seindah bunga itu.
" Boleh kah?"
" Tentu saja kemarilah, hati-hati bunganya masih berduri"
" Indah sekali mawar-mawar disini, ehmm aku baru pertama melihat mawar aneka warna seperti ini dan ternyata sungguh menakjubkan"
" Duduk lah, kamu bisa menikmati indahnya taman dari sudut sini. Lihat lah di sebelah pohon itu?"
Bram menunjuk kearah pohon rambutan yang berdiri kokok disebelah kanan tempatku duduk.
Mataku tak berkedip, sungguh indah!!.
Rimbun bunga crisant dan mawar menyegarkan pandanganku.
" Mau sambil baca?"
Bram datang membawa majalah dan kumpulan novel entah dari mana. Sebenarnya aku sangat penasaran dengan adanya taman indah ini, sangat jarang laki-laki sibuk seperti Bram.
" Taman ini ku buat untuk mendiang Mamaku, beliau pecinta bunga. Dan bunga-bunga disini sebagian besar bunga favoritnya."
Eh kenapa Bram selalu bisa menebak apa yang ku pikirkan ya, apa jangan-jangan dia ahli pembaca pikiran.
" Tasya boleh saya bertanya sesuatu? emm ini agak sedikit pribadi tapi saya sangat membutuhkan info ini untuk membantu mu menemukan keluarga mu."
Aku mengangguk mengiyakan ucapan Bram.
" Masih ingat pekerjaan suamimu atau mungkin dimana dia bekerja?"
" Nama suamiku Dion Herdiansah, setauku dia bekerja di CV CITRA PRIMA. Tapi dibagian apa aku tidak tau."
Memang aku ini istri yang bagaimana sih? pekerjaan suami sendiri saja tidak tau bahkan alamat nya pun aku juga tidak tau.
Aku hanya menunduk, sebegitu tidak bergunanya aku ini.
" Cv Citra Prima ya, ok terima kasih. Berdoalah agar titik terang keluarga mu segera ketemu."
Bram tersenyum, ganteng !!
********
GALAU
Suta mengirimkan informasi padaku pagi ini, aku senang sekaligus bimbang. Disatu sisi aku senang karna akhirnya aku bisa membantu Tiara untuk kembali berkumpul dengan suami dan keluarganya. Tapi entah mengapa ada perasaaan tidak rela yang menghinggapi relung hati ini.
Will pernah mengingatkanku akan hal ini, namun aku tak pernah mengindahkannya.
Ragu aku melangkah, kembali membaca dan meneliti semua laporan. Masih ada hal aneh yang kurasakan hingga aku merasa harus melakukan penyelidikan lebih lagi sebelum mengambil resiko. Semua demi keselamatan Tiara.
Naluri keegoan dalam diriku kembali berbicara, ingin kumiliki dia seutuhnya jika saja dia bukan istri orang.
Sasya Kamila nama yang indah, lahir dari keluarga sederhana di desa Krikilan. Sebuah desa di bagian barat Banyuwangi.
Sasya dibesarkan oleh Almarhumah sang nenek, Ayah kandungnya meninggal saat usia Sasya masih 3 tahun karna kecelakaan.
Sementara sang ibu menikah lagi dan memiliki seorang anak perempuan. Sejak menikah lagi, sang ibu tidak pernah datang untuk sekedar menengok Sasya kecil.
Hingga menjelang hari pernikahannya Sasya memberanikan diri untuk mendatangi rumah keluarga baru ibunya, hanya demi meminta beliau datang dihari bahagianya bersama Dion.
Namun kenyataan berkata lain, keluarga baru ibunya menyambutnya sedikit berbeda. Sang ayah sambung mengatakan bahwa Melan sang ibu pergi meninggalkan rumah membawa anaknya yang waktu itu masih berusia 1 bulan. Dan sampai sekarang tidak pernah kembali lagi.
Miriss!!
Satu kata itu menyergap dadaku, ternyata kehidupan pahit sudah menghantuinya sejak kecil.
Aku memijat kepalaku, pening rasanya. Dilema antara menyerahkan atau mempertahankan Tiara di sisiku.
Dion Herdiansah, dia adalah pembisnis muda yang berbakat. Perusahaan yang dia kelolah adalah perusahaan distribusi makanan yang sudah terkenal.
Dion berperangai kalem, dia baik pada semua orang. Penyakit jantung yang diderita sang ayah membuatnya menjadi pewaris perusahaan dan pengayom untuk sang mama.
Kepergian sang ayah meninggalkan tanggung jawab yang besar untuknya.
Pada saat itu Dion masih muda dan butuh banyak bimbingan, namun sang ayah sudah pergi meninggalkannya.
Bersama sang paman Dion berhasil membawa nama perusahaan peninggalan sang ayah kembali melambung dan banyak dikenal seperti saat ini.
" Apa yang aku takutkan? menurut laporan Suta suaminya orang yang baik. Tapi kenapa aku sangat ragu untuk membawa Tiara kembali padanya."
****
" Sam gimana menurutmu?"
" Kamu bertanya soal pekerjaan ini Don?"
" Iya lah memang apa lagi coba? kamu ini selalu gak nyambung."
" Hahahaha, Lumayan. Menjaga galery lukis dan menjadi pengawal menyenangkan walau terkadang jenuh juga."
" Nikmati dulu Sam, baru juga 1 minggu."
" Boss orangnya gimana sih Don, kamu kan yang sudah ikut dia lebih lama pasti tau lah. Ayo cerita"
" Boss Suta, dia baik dan juga gak pandang pilih. Siapa yang salah pasti kena marah, jadi jangan khawatir dia orangnya adil."
" Baguslah, hanya antisipasi saja Don.Kamu tau kan dunia kerja gimana? saling sikut sana sini pasti terjadi."
" Kamu terlalu sering nonton sinetron Sam"
" Hee ini kenyataan Don, musuh tidak terlihat itu yang bahaya"
Sam terkadang konyol namun apa yang dikatakan sangatlah masuk akal.
Sementara itu disebuah rumah besar disudut kota A
" Sialan kemana si brengsek itu, kenapa nomernya tidak bisa dihubungi?"
" Sabar ma, mungkin lowbat atau jaringannya tidak bagus"
" Sudah satu minggu begini, jangan-jangan mereka menghianati mama?"
" Tunggu saja ma, nanti juga pasti mereka kasih kabar."
" Nunggu-nunggu sampai kapan? Kalau begini bisa rusak rencana mama. Sekarang mending kamu bersiap kita kerumah Sonya."
" Sekarang ma?"
" Iya sekarang Lilia, kamu mau nunggu sampai perempuan itu ditemukan dan kembali bersama Dion?"
" Astaga mama, aku kan cuma bertanya. Baiklah sebentar."
Gadis bernama Lilia itu segera berlari menuju kamarnya, meninggalkan sang mama yang masih mengomel entah bicara apa.
" Sudah sejauh ini, aku tidak boleh gagal lagi."
" Kemana perginya para preman itu, sialan mereka berani mengacuhkan telfone ku"
*****
Dua bulan berlalu
" Ada perkembangan lain Suta?"
" Pagi Tuan muda, Cv Citra Prima berhasil menarik perhatian beberapa pengusaha besar untuk menanamkan modal. Dan sekarang mereka mulai memproduksi produk baru, apa saya juga harus menyelidikinya Tuan muda?"
" Tidak perlu, itu tidak ada hubungannya sama kita. Aku hanya ingin tau dia ada pergerakan tidak untuk mencari Tiara?"
" Sebulan lalu setelah polisi menghentikan pencarian dan menutup kasus, ada 2 orang wanita yang datang dan tinggal dirumahnya Tuan."
" Saudaranya?"
" Sepertinya bukan, karna Dion Herdiansah dan mamanya sama-sama anak tunggal. Sedang ayah Dion hanya punya seorang adik yang sekarang membantu Dion mengelolah usahanya."
" Mencurigakan, kamu tau tugasmu kan?"
" Siap Tuan muda."
Siapa mereka ada hubungan apa dengan Dion? lalu kenapa Dion menghentikan pencarian Tiara?
Aku berusaha berpikir mencari solusi terbaik untuk Tiara, kandungannya sudah semakin besar namun aku juga belum bisa melepas dia pada keluarganya begitu saja. Egois memang disaat dia ingin bertemu keluarganya, aku menghalangi. Tapi ini demi kebaikannya karna aku sendiri masih ragu akan kecelakaan yang dia alami waktu itu.
To Be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
wow indah banget bunganya....merah merona memberi kesan anggun dan elegan.
2022-08-22
0
✰͜͡w⃠IDA💯♡⃝ 𝕬𝖋🦄
Dion menghentikan pencarian karena berpikir istri telah meninggal
2022-08-22
1
Nyai💔
hadir
2022-08-15
0