Suasana Baru
Entah apa yang dibicarakan Bram dan dokter Willi, tapi Aku yakin tentang kondisiku. Dan sekarang disinilah Aku, disebuah rumah mewah. Rumah yang seumur-umur belum pernah Aku masuki.
Tidak heran jika penampilan Bram selama Aku lihat sangat rapih dan berkelas, ternyata benar dugaanku Bram bukan orang biasa sepertiku.
" Masuk lah Tiara, ayo aku antar ke kamarmu."
Memasuki rumah besar ini sungguh membuat ku bergidik, mewah !! satu kata yang terlintas dibenakku.
" Kenalkan ini Nara, Sinta, dan Lena. Mereka akan membantumu dirumah ini."
" Ini adalah Tiara, akan tinggal disini bersama kita."
Bram mengenalkanku pada 3 orang wanita yang berada dirumah nya, uluran tangan ku mereka sambut dengan hangat, dan itu membuatku sangat senang.
" Kemarilah Tiara, ayo kutunjukkan kamarmu"
Rumah ini cukup luas, banyak barang-barang yang kutaksir semuanya termasuk barang mahal karna begitu indah. Aku merasa hidup didunia lain sekarang, rumah yang ku pijak seolah bukan lagi rumah seperti kebanyakan tapi istana.
Rumah suami yang sempat kutinggali pun kalah jauh dengan rumah Bram. Aku mengusap perut datarku, setiap kali mengingat suamiku sesak sekali rasa dada ini.
" Bersihkan dirimu lalu beristirahatlah, berusahalah senyaman mungkin disini. Anggap sebagai rumah mu sendiri."
Bram tersenyum sebelum beranjak meninggalkan ku di kamar ini, luas dan indah.
***
Aku harus memastikan keselamatan dan juga kenyamanannya sekarang, sampai nanti Suta berhasil menemukan keluarganya terlebih suaminya.
" Nara, Sita dan Lena. Saya ada penambahan tugas baru buat kalian, maaf ya mungkin akan menambah kesibukan kalian sedikit."
" Sekarang kenyamanan dan keamanan Tiara aku serahkan pada kalian disaat berada dirumah ini. Tiara sedang hamil muda saat ini, jadi mungkin emosi dan mood dia akan berubah-ubah tiap waktu nya."
" Baik." Mereka menjawabku serempak, Aku berharap mereka benar-benar mengerti yang ku maksud.
" Nara, berkas yang kemarin tolong ambilkan ya."
Nara adalah gadis cerdas namun Dia pendiam, sejak kecil Dia hidup sebatang kara. Aku bertemu dengannya saat melakukan kunjungan kerja, Dia dalam keadaan menagis dan ketakutan.
Ketika ku cari tau asal usulnya, Nara bukan lah hidup sendiri tapi memang keluarganya meninggalkannya disuatu kampung dan beruntungnya lagi Nara diasu oleh keluarga baik-baik. Namun nasib belum memberinya kebahagiaan, Nara diculik dan diperkosa dan kedua orang tua angkatnya dibunuh. Beruntung Dia masih bisa kabur dan menyelamatkan diri.
Keluarga aslinya yang Aku tau sangat mapan tapi nyonya pemilik rumah bukanlah ibu kandung Nara, sampai saat ini Aku pun kesulitan mencari keberadaan ibu kandungnya.
Nara sendiri tidak mau lagi kembali pada keluarga kandungnya, itu sebabnya Dia mengikuti ku sampai saat ini.
Tanpa sepengetahuannya Aku diam-diam masih mencari tau keberadaan ibu kandungnya.
" Tuan muda."
Nara kembali membawa berkas yang ku minta tadi, kisah Nara membuat ku berfikir kalau-kalau cerita yang samalah yang sebenarnya sedang di alami Tasya.
****
" Sam, bersiaplah kita akan berangkat sekarang."
" Lo bukannya masih besuk lusa Don kamu bilang?"
" Boss nyuruh besuk Sam, katanya ada tugas mendadak buat Kita."
" Aku diterima ini ceritanya Don?"
" Makanya Kita cepat ke sana dulu saja Sam, kan gak enak kalau terlambat nanti. Buruan bersiap."
Sam beranjak dari duduknya sambil bersiul riang, Aku tau Dia pasti sangat senang mendengar berita ini.
Sam dan yang lainnya sebenarnya orang-orang baik, akan tetapi kenyataan hidup yang memaksa mereka melakukan hal-hal yang menyimpang bahkan kadang diluar batas wajar.
Jangan bertanya kenapa Aku pula bisa masuk dalam kelompok mereka , karna sejatinya Aku sama saja senasib seperti mereka. Aku bukan orang yang beruntung, terlahir dari keluarga yang kurang mampu membuat ku harus sekeras mungkin menjalani hidup.Sampai Aku bertemu orang baik yang bersedia menerima ku menjadi pegawainya.
Aku tidak tau bagaimana jadinya nanti jika teman-temanku tau kalau Aku lah yang membebaskan wanita yang mereka culik.
Kecelakaan yang menimpah wanita dan sopirnya itu semua reka yasa belaka, semua serba settingan dan sandiwara. Hanya saja aku masih kasihan pada bapak sopir yang harus mengalami cidera karna peristiwa tersebut.
" Don !! weh kamu kenapa?"
Sam menyadarkanku kembali, Aku hanya tersenyum menanggapinya.
Andai Kau Tau Sam ,, ,,
" Dia itu kenapa sih? kadang-kadang rada aneh itu anak tingkahnya". Sam menggeleng kepala melihat kelakuan Doni.
" Terima kasih Tuhan, akhirnya aku bisa bekerja layak seperti orang lain. Tanpa harus merasa was-was dan ketakutan lagi."
Sam tersenyum menatap pantulan dirinya yang nampak berbeda, rapih dan gagah. Dengan celana panjang dan kemeja yang nampak pas di bodynya.
Berbeda dengan penampilannya selama ini yang urakan, sesuai dengan pekerjaannya " Preman Bayaran"
" Ketika kehidupan yang kita hadapi menapaki jalan terjal, percayalah suatu hari nanti akan ada jalan lain yang menuntun arah kita melangkah." Arti sebuah persahabatan.
****
" Suta ada perkembangan apa hari ini?"
" ????"
" Lalu ?"
" ???"
" Apa langkah kamu selanjutnya Suta?"
" ???"
" Baiklah, lakukan yang terbaik. Aku mengandalkanmu Suta."
" ???"
" Terima kasih banyak, selamat bekerja Suta."
Baru sampai alamat dan sudah menemui kendala, ternyata keluarga Tiara pun sama misterinya dengan keluarga Nara.
Tiara masih beruntung karna dirawat oleh orang tua yang baik hingga dia menikah dengan laki-laki yang bernama Dion itu. Ckckcck kenapa aku kesal ya dengan nama itu? ada apa denganku?
Dion Herdiansyah, mungkin aku bisa menelusuri jati diri suami Tiara lewat nama itu. Huuf tapi ada berapa orang yang bernama sama disini.
Haruskah aku bertanya lagi pada Tiara? siapa tau dia ingat pekerjaan suaminya atau apapun yang ada hubungan dengan sang suami, tapi apa itu tidak menganggu psikisnya? Will bilang mood wanita yang sedang hamil muda berubah-ubah. Astaga !!
Ku pijat keningku perlahan, mencoba berfikir sesuatu yang bisa jadi jalan keluar.
Bram ayolah berfikir, biasanya selalu ada ide yang terlintas kenapa sekarang jadi buntu begini.
Tak sadar ku melirik hasil lukisan abstakku , betapa terkejutnya aku ketika sadar yang kulukis dua anak kembar perempuan yang saling bergandeng tangan. Huuf pasti ini karna aku terlalu banyak memikirkan Tiara dan Nara.
" Selamat siang, boleh Aku masuk?"
Ku menoleh kearah pintu, terlihat Tiara berdiri disana, Cantik!!
Hari ini Aku tidak ada kegiatan di luar. Untuk ke galeri pun rasanya Aku malas.
Aku mengangguk sebagai jawaban ijin nya.
Tiara berkeliling mengitari ruangan studio lukisku di rumah, studio ini sengaja ku bikin dilantai atas agar tidak ada yang menganggu konsentrasi ku dalam berimajinasi.
Semua ruang ku buat full kaca hingga siapapun yang berada disini bisa melihat daerah luar dengan leluasa.
Taman bunga dihalaman belakang rumah menjadi salah satu daya tarik mata untuk memandangnya, dan itu terbukti saat ku perhatikan Tiara berdiri dan memandang penuh takjub.
" Ingin kesana?"
" Eh emmh, apa boleh?"
" Ayo kita kesana."
" Tapi lukisanmu?"
" Tak apa, nanti kulanjutkan. Lagi pula Aku juga perlu udara segar ini, pegel sekali badan duduk lama-lama."
Tiara tersenyum sumringah, astaga Aku terpesona.
Huuf, ingat Bram dia sudah ada yang punya!!.
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 189 Episodes
Comments
мσу zу ⸙ᵍᵏ
apa Nara saudaranya Tiara yh
2022-09-07
0
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
awas lho Bram, Tiara udah ada yang punya 🤭 pasti kamu akan patah hati jika suatu saat Tiara kembali kepada pemilik hatinya 😊
2022-08-22
0
ㅤㅤ𝐀⃝🥀
tp km msh punya kesempatan bram😗🏃🏃🏃
2022-08-22
0