Bab 5

"Kasus ini sudah jelas sih menurutku, semoga saja nona Seirah tidak mengambil kasus ini. Aku tidak mau nona Seirah menjadi bulan-bulanan netizen +62 seperti pengacara nona Angela sebelumnya karena telah memihak pihak yang salah." batin Dina.

"Jangan terima kasus ini nona, please jangan" batin Dina, dia sangat mencemaskan bosnya itu.

"Baiklah, persilahkan Pak Arnold masuk" perintah Seirah yang sontak saja menbuat Dina berteriak tidak terima karena Seirah menerima kasus itu.

"Tidak nona" teriak Dina

"Nona saya mohon pertimbangkan kembali, jangan terima kasus ini saya tidak mau nona menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia. Mereka sangat ganas nona lebih ganas dari segerombolan singa yang kelaparan" ucap Dina mencemaskan bosnya.

"hahaha kamu ini mengatai mereka lebih ganas dari segerombolan singa yang kelaparan, seperti kamu bukan termasuk netizen Indo saja" ucap Seirah yang tidak bisa menahan tawanya karena dia tau bahwa sekertarisnya itu juga salah satu netizen +62 karena hobby Dina yang suka berselancar di media sosial. Termasuk kasus ini tidak lupit dari perhatian Dina, dia yang menilai kasus ini adalah kesalahan Angela juga turut melontarkan makian dan kecaman kepada Angela dan pihak pembelanya.

"No.. nona tau semuanya" ucap Dina tidak bisa menutupi rasa malunya.

"Hahahaha kamu ini, kamu berkerja disini tapi masih saja tidak bisa bertindak sebelum berfikir" ucap Seirah

"Cepat persilahkan Pak Arnold masuk" perintah Seirah dan langsung dikerjakan oleh Dina.

Tok..tok..tok

"Masuk" perintah Seirah

"Permisi nona, Pak Arnold sudah tiba" ucap Dina yang sudah membawa Pak Arnold memasuki ruangan Seirah.

"Oh, sialahkan duduk Pak Arnold" ucap Seirah yang langsung bangkit dari kursi kerjanya dan menyalami serta mempersilahkan Pak Arnold untuk duduk di sofa tamu yang berada diruangannya.

"terima kasih bu Seirah" ucap Pak Arnold

"Kalau boleh saya tau, apa yang membuat pak Arnold sudi datang ke kantor kecil saya ini" ucap Seirah merendah.

"Saya akan langsung saja kalau begitu" ucap Pak Arnold tidak mau berbasa-basi.

"Saya ingin meminta bantuan bu Seirah untuk mendampingi anak saya dalam naik banding atas kasus yang menimpa anak saya Angelina. Mungkin bu Seirah sudah tau kasus yang dialami oleh anak saya" ucap Pak Arnold menjelaskan maksud dan tujuannya.

"Iya saya sudah tahu kasus anak bapak. Tapi kalau boleh saya tau kenapa bapak meminta bantuan saya, bukankah ada banyak pengacara handal di negeri ini yang bisa membantu anak bapak" ucap Seirah mencoba mencari tau alasan pak Arnold memilih dirinya.

"Alasan pertama saya, karena pengacara yang mendampingi anak saya pada tahap awal tidak bisa membebaskan anak saya dari tuduhan dan yang kedua karena saya sangat berharap kepada bu Seirah" ucap Pak Arnold terbata-bata karena tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya tidak sanggup melihat putri kesayangnnya menderita.

"Kalau begitu saya tidak bisa memenuhi harapan bapak" ucap Seirah santai. Sontak saja pak Arnold dan Dina yang berada didalam ruangan itu kaget dan tidak menyangka akan mendapat penolakan dari Seirah.

"Mohon jangan menolak saya bu Seirah, saya sangat berharap pada anda" ucap Pak Arnold berlutut memohon kepada Seirah agar membantu dirinya.

"Pak Arnold apa yang anda lakukan, jangan seperti ini" ucap Dina berusaha membantu pak Arnold bangkit. Seirah hanya diam entah apa yang dia pikirkan.

"Nona Seirah, tolong bantu anak saya. Dia memang anak yang nakal dan cenderung kasar dalam hal bicar. Tapi dia tidak pernah bermain fisik sama sekali, dia tidak akan berani" ucap Pak Arnold terrus memehon agar Seirah membantunya.

"Apa anda mencoba membuat saya mempercayai anda" ucap Seirah dingin.

"Benar nona, tolong percaya pada saya. Anak saya di fitnah nona hiks hiks" ucap Pak Arnold yang tidak kuasa lagi menahan air matanya.

"Apakah kepercayaan itu penting pak Arnold" tanya Seirah lagi

" Tentu nona, kepercayaan itu sangat penting bahkan lebih penting dari apapun. Tolong percaya kepada saya nyonya" ucap Pak Arnold masih terus memohon kepada Seirah.

"Anda sangat mengeri arti kepercayaan, maka dari itu anda juga harus percaya pada saya. Saya tidak mau bekerja sama dengan orang yang tidak memberikan kepercayaannya kepada saya" ucap Seirah membantu Pak Arnold bangkit.

"Ya tuhan, nona Seirah sangat cerdik dia bisa membuat Pak Arnold selalu menuruti perkataannya. Saya sekarang jadi ragu tentang kebenaran yang beredar di media, apa mungkin nona Angela tidak bersalah? apakah Laura berbohong? astaga" batin Dina menyadari kecerdikan bosnya.

"Nona Seirah, saya mempercayai nona sepenuhnya. Tolong selamatkan anak saya nona" ucap Pak Arnold.

"Baiklah pak Arnold, silahkan duduk dan kita akan membicarakan kerja sama kita" ucap Seirah. Pak Arnold dan Dina pun duduk kembali ke tempat duduk mereka semula dan mulai membicarakan kerja sama mereka.

"Dina berikan kontrak kerja sama kita dengan Pak Arnold"

"Ini adalah kontrak baku pak Arnold silahkan anda baca baik-baik isi kontrak ini dan apabila bapak menyetujuinya maka kita bisa bekerja sama" Jelas Dina sembari menyodorkan kontrak kerja sama kepada Pak Arnold.

"Saya tidak perlu membaca kontrak ini, saya percaya nona Seirah tidak akan merugikan saya dan akan membantu saya" ucap Pak Arnold langsung menandatangani kontrak itu dengan kepercayaan penuh kepada Seirah dan firma hukumnya.

"Terima kasih banyak karena Pak Arnold benar-benar mempercayai saya, firma hukum wijaya tidak akan mengecewakan bapak. Tapi ini hanya berlaku jika betul anak bapak tidak bersalah karena jika memang bersalah kami tidak bisa berbuat apa-apa" ucap Seirah menerima kontrak yang sudah di tanda tangani oleh Pak Arnold.

"Nona bisa mengatakan apa saja kepada saya jika nona memerlukan sesuatu" ucap Pak Arnold

"Pertama, saya ingin mendapatkan semua berkas perkara nona Angela dari awal sampai akhir tanpa terkecuali apa bapak bisa mendapatkan semua itu" ucap Seirah memulai melakukan pekerjaannya.

"Nona tenang saja, saya sudah membawa semua berkas itu."

tut..tut..tut. Pak Arnold menghubungi seseorang. Dan tidak lama seorang laki-laki bertubuh tegap masuk kedalam ruang kerja Seirah dan menyerahkan setumpuk berkas perkara Angela. Dina menerima itu dan langsung membawa berkas itu ke atas meja kerja Seirah.

"Baik pak Arnold saya akan mempelajari berkas perkara nona Angela terlebih dahulu, untuk selanjutnya saya akan mengubungi bapak" ucap Seirah

"Baik nona Seirah, katakan saja kepada saya jika ada lagi yang nona butuhkan. Kalau begitu saya permisi dulu nona" ucap Pak Arnold bangkit dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi.

"Baik Pak Arnold" ucap Seirah menerima uluran tangan pak Arnold.

"Baiklah Dina, atur rapat tiga puluh menit lagi. Kita punya pekerjaan yang menarik" ucap Seirah sambil berlalu menuju ke kursi kebesarannya dan mulai membaca tumpukan berkas perkara nona Angela.

Terpopuler

Comments

Syahla

Syahla

semangaaaat

2021-10-21

2

Ayyubi

Ayyubi

Ceritanya sangat menarik..lanjutkan thor😍

2021-09-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!