Ryan Pratama adalah putra sulung dari Nugroho Pratama seorang pengusaha sukses yang memiliki kerajaan bisnisnya sendiri. Nugroho kini sudah pensiun menjadi pebisnis dan memilih menjalani masa tuanya bersama istri tercintanya Santi Pratama di sebuah pulau indah yang berada di New Zealand.
Semenjak kecelakaan yang mengakibatkan kedua orang tua dan saudara laki-laki Seirah meninggal, orang tua Ryan lah yang mengasuh dan merawat Seirah karena Seirah sudah tidak mempunyai keluarga lagi. Orang tua Ryan sangat menyukai Seirah karena dia adalah anak yang sangat baik dan juga berasal dari keturunan yang jelas.
Orang tua Ryan sudah lama tidak menyetujui hubungan anaknya dengan wanita yang bernama Farah Larasati, karena menurut mereka Farah Larasati yang berprofesi sebagai selebritis yang setiap sudut kehidupannya selalu disorot oleh media dan itu tidak cocok untuk keluarga Pratama karena mereka sangat mementingkan privasi dan juga asal usul keluarga Farah yang juga tidak jelas karena semenjak bayi dia dibesarkan di panti asuhan.
Orang tua Ryan memilih menikahkan anaknya dengan Seirah yang dianggap sesuai dengan keluarga mereka dan berharap agar anaknya itu terlepas dari jeratan kekasihnya. Namun sayang semua tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Meski menurut sepengetahuan mereka hubungan pernikahan anak dan menantu mereka sangat baik tapi pada kenyataannya semua hanya topeng yang diciptakan oleh Ryan dengan memaksa Seirah memakai topeng yang sama.
Mereka tidak tau penderitaan seperti apa yang diderita oleh menantu kesayang mereka, mereka hanya mengetahui bahwa anak dan menantu mereka memiliki hubungan yang sangat baik.
~Dikediaman orang tua Ryan~
Di halaman belakang rumah yang luas nampak sepasang suami istri paru baya tengah menikmati kebersamaan mereka sambil minum teh hangat di pagi hari. Suasana yang sangat sejuk ditambah kicau burung khas di pagi hari menjadi pelengkap kenikmatan yang mereka rasakan di pagi itu.
" Pa, mama kangen banget sama anak-anak. Kita kembali ke kediaman utama yah" pinta ibu Santi kepada suaminya.
"Mama mau pulang ke kediaman utama, mama bosan disini?" ucap pak Nugroho lembut sambil mengelus punggung tangan istrinya.
"Mama ngga bosan disini pa, hanya saja mama kangen sama anak-anak" ucap ibu Santi
"Yaudah nanti biar papa bicara sama dokter Matin dulu boleh atau tidaknya mama melakukan perjalanan jauh dalam waktu dekat ini." ucap pak Nugroho
"Makasih banyak yah pa" ucap ibu Santi sambil memeluk suaminya karena bahagia.
"Iya sama-sama sayang, ya udah papa telpon dokter Martin dulu yah" ucap pak Nugroho melonggarkan pelukannya untuk menghubungi dokter Martin, dokter yang menangani ibu Santi selama di New Zealand. Ibu Santi menderita penyakit jantung, sebenarnya kondisi jantung ibu Santi tidak terlalu buruk hanya saja ibu Santi juga menderita kecemasan yang berlebih itu memperburuk kondisinya maka dari itu atas saran dokter Martin agar ibu Santi tinggal di daerah yang sejuk dan tenang agar bisa membuat kondisi mentalnya stabil agar tidak memperburuk keadaan jantungnya.
"Baik dok, terima kasih" ucap Pak Nugroho saat mengakhiri panggilan telponnya dengan dokter Martin
"Gimana pa, apa kata dokter Martin?" tanya ibu Santi penasaran.
"Kata dokter Martin lebih baik mama istirahat disini jangan melakukan perjalan yang jauh dulu" ucap Pak Nugroho dengan sangat berat hati. Mendengar itu nampak raut wajah kesedihan di wajah ibu Santi karena tidak bisa pulang ke tanah air dan bertemu anak-anaknya.
"Mama ngga usah sedih yah kalau kita tidak bisa kesana, kan mereka bisa kesini" ucap Pak Nugroho mencoba meredah kekecewaan istrinya.
"Bener juga pah" ucap Ibu Santi dengan mata mulai berbinar bahagia.
"Tapi kan Ryan belum pulang dari Amerika pah. Jangankan kesini nemuin mama, dia pulang untuk nemuin istrinya aja ngga bisa" ucap ibu Santi kembali sedih lagi.
"Mama tenang aja biar papa yang atur semua" ucap pak Nugroho memeliki ide di kepalanya.
******
Di Jakarta Seirah menjalani aktifitasnya seperti biasa. Efek obat tidur yang selalu dikomsumsi oleh Seirah tidak bisa bertahan lama alhasil Seirah selalu bangun sekitar jam tiga atau empat subuh tapi bagi Seirah itu semua adalah keuntungan karena banyak hal yang bisa dia lakukan jika dia bangun pagi-pagi.
Setelah menikmati sarapannya Seirah pun berangkat ke kantornya seperti biasa mengendarai mobilnya sendiri. Ryan sudah menyiapkan segala fasilitas untuk Seirah dan tidak terkecuali mobil dan supir pribadi yang siap mengatar kemana saja Seirah ingin pergi. Namun, Seirah lebih menyukai berkendara sendiri dengan menggunakan mobilnya .
Terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang terletak pada traumanya Seirah merupakan sosok wanita mandiri dia lebih menyukai menikmati hasil jeripayahnya sendiri dari pada menikmati milik orang lain. Terbukti selama tiga tahun terakhir ini saat suaminya memberinya fasilitas serba ada dan serba wow namun Seirah tidak pernah menyentuh pemberian itu kecuali rumah besar yang dia tempati, itupun hanya kamar tidur dengan segala fasilitas disana dan juga ruang makan dengan dapur disana yang ia sentuh selebihnya Seirah tidak pernah menjelajah rumah besar itu. Para pelayanpun yang bisa bersentuhan langsung dengan dia hanya Ibu Ami, Bi Mirna dan juga Nina selebihnya bertugas mengurus rumah besar itu.
*****
Seirah tiba dikantornya dan disambut hangat oleh setiap pegawai yang melihatnya. Firma hukum Seirah berkembang dengan sangat pesat setelah dia mengambil alih firma itu, meski begitu Seirah hanya memperkerjaan beberapa pengacara dan pegawai untuk memvantunya menangani kasus, dia juga sangat pilih-pilih dalam menangani kasus tidak semua kasus yang datang padanya akan dia terima, dia hanya akan menerima kasus apabila kasus itu menarik untuknya. Seperti hari ini kantor Seira kedatangan seorang yang bisa dikatang memiliki pengaruh di negeri ini. Putri dari pemilik toserba terbesar di Jakarta tersandung kasus percobaan pembunuhan, namun sang anak terus menyangkal tuduhan itu.
tok..tok..tok. Ketukan pintu dari luar.
"Masuk" ucap Seirah mempersilahkan orang itu untuk masuk menemuinya.
"Selamat pagi nona Seirah, diluar ada calon klien yang ingin bertemu dengan anda" ucap Dina sekertaris Seirah.
"Jelaskan!." pnta Seirah seperti biasa saat ada calon klien yang ingin bertemu dengannya, jika dia merasa tertarik dengan garis besar kasus yang di gambarkan sekertarisnya maka dia akan bertemu dengan klien itu.
"Beliau adalah Arnold Petra pemilik salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia. Putrinya bernama Angelina Petra tersandung kasus percobaan pembunuhan dan perundungan di sekolahnya. Kasusnya sudah masuk tahap banding. Pada tahap pertama mereka gagal karena kurangnya bukti yang dimiliki pihak Angelina dan pihak lawan berprofesi sebagai artis pendatang baru mendapat dukungan netizen di jagat maya membuat kasus ini dimenangkan oleh pihak lawan." jelas Dina sambil memutarkan berita yang sudah diberitakan disemua media elektronik.
Seirah berfikir sejenak mencoba mencerna baik-baik kasus ini dia tidak mau gegabah dalam kasus ini. Dina hanya bisa diam dan menunggu keputusan apa yang akan diambil oleh bosnya itu.
"Kasus ini sudah jelas sih menurutku, semoga saja nona Seirah tidak mengambil kasus ini. Aku tidak mau nona Seirah menjadi bulan-bulanan netizen +62 seperti pengacara nona Angela sebelumnya karena telah memihak pihak yang salah." batin Dina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
hampa sekali kisah tokoh utama ini
2024-03-13
0