Bab. 2 Ditempat Kerja

 

Brrraaaakkkk.....!

 

Terdengar sesuatu terjatuh di depan. Seseorang langsung berlari menuju sumber suara.

 

"Bu Lyvia....tumben bawa motor ?" tanya seorang laki-laki yang usianya jauh lebih tua dibanding Lyvia.

 

Sambil membantu mengambil helm yang tadi terjatuh. Dia perhatikan perempuan yang ada di depannya yang masih sibuk dengan dirinya sendiri.

Penampilannya sedikit kusut hari ini. Wajahnya tidak secerah biasanya. Bahkan tidak ada sedikitpun senyum menghiasi bibirnya. tapi seperti apapun dia tetap saja terlihat smart.

 

"Maaf pak, saya telat, maunya cepet pakai motor. Eeeee.....tak taunya malah kena razia." Gerutunya sendiri.

 

Terdengar Pak Hari tertawa kecil melihat Lyvia yang terlihat kusut tapi tetap smart.

°Pak Hari

Salah satu karyawan di dealer yang menjabat sebagai SPF. Usianya sudah tidak muda lagi. Anak sulungnya sudah duduk di bangku SMU, tapi dia jago dalam penjualan.

Dulu dia hanyalah seorang broker yang membantu penjualan unitnya. Semakin lama potensi jualannya semakin bagus, maka Lyvia menawarkan untuk gabung di team dia sebagai SPF.

Dengan hati yang masih kesal, Lyvia langsung menuju lantai dua. Dimana ruang meeting berada. Semua staf sudah siap menunggu kedatangan nya. Mulai dari staf administrasi, promosi sampai marketing sudah hadir.

 

"Assalamu'alaikum, maaf saya telat" sapa dia sedikit acuh.

"Silahkan Pak Hari, dimulai meeting nya."

 

Lanjutnya mempersilahkan pak Hari untuk memimpin meeting pagi ini. Sambil meletakkan pantatnya di kursi, dia cari letak yang tepat agar nyaman.

Rasanya tidak konsentrasi Lyvia mendengar kan kata-kata pak Hari.

Hatinya masih dongkol dengan sikap Polisi jutek tadi. Dia juga heran, sebenarnya siapa dia ? Karena kelihatannya baru kali ini dia bertemu.

Dan anehnya lagi, biasanya setiap ada razia, Lyvia diminta untuk berlalu begitu saja. Apalagi kalau bukan karena wajah Lyvia sudah tidak asing lagi di kalangan Polres & Samsat.

Tapi kali ini berbeda, dia merasa seperti maling yang ketangkap basah. Tidak seorangpun mengenalnya, bahkan mereka yang kenal sama Lyvia merasa pura-pura tidak mengenalnya.

 

"Kira-kira ada yang mau ditambahkan Bu Lyvia ?" Tanya Pak Hari ketika menyudahi arahannya.

 

Lyvia masih dalam lamunannya, tersadar ketika Pak Hari mengulangi pertanyaannya.

"Bu Lyvia, apa ada yang mau di tambahkan?"

 

"Ohh....iya Pak, pembahasan kita hari ini tentang promosi...saya minta masing-masing team mengajukan jurus jitu kalian bagaimana caranya bisa gol sesuai target & waktu yang ditentukan"

 

Yang mendengar hanya saling pandang dan memberi kode tanda tidak mengerti apa yang dikatakan atasannya itu.

 

"Bukankah kata-kata itu sudah disampaikan oleh Pak Hari ?"

''Berarti Bu Lyvia lagi gak konsent ?"

''Apa dari tadi Bu Lyvia tidak mendengar kan apa yang disampaikan Pak Hari ?''

 

(Bisik-bisik semua karyawan yang ada di ruangan itu.)

Pak Hari sendiri juga heran.

Apa yang terjadi dengan Lyvia.

Seorang Lyvia yang biasanya dengan sigap menyelesaikan semua problem karyawan nya jika kena masalah dengan polisi, tapi hari ini dia lebih galau hanya karena kena razia.

 

"Kita break dulu ya....yang jelas acara ini akan kita laksanakan dua bulan lagi." Katanya menegaskan

 

"Saya harap kalian tetap semangat, semaksimal mungkin mencapai target dan saya akan berikan bonus tambahan untuk yang bisa melebihi target di bulan ini."

 

 

Imbuhnya lagi sebelum menutup meeting hari ini.

Yyeeeeeeee..... semangat...!

Serentak mereka bersemangat. masing-masing dari mereka membentuk team yang punya slogan dan rumus jitu untuk menaklukkan lapangan.

***

Lyvia kembali ke ruangannya. Dia meletakkan berkas berkas promosi yang akan diajukan ke kantor pusat di atas meja kerjanya. Entah kenapa ia masih memikirkan kejadian razia tadi pagi.

 

"Dua minggu lagi harus mengikuti sidang dan aku sendiri yang harus ambil...hhhhuuhhhhh" Dengusnya.

 

 

Tidak mungkin Lyvia minta tolong orang lain. Mau ditaruh dimana mukanya.

Pasti jadi bahan tertawaan. Secara, dia kan orangnya tertib dan disiplin. Bagaimana bisa sampai kena razia.

Tok tok tok....

 

"Masuk." terdengar seseorang membuka pintu. Pak Hari masuk dan minta izin untuk menyampaikan sesuatu.

"Silahkan Pak, ada apa ?"

 

"Mengenai acara kita bulan depan, apa sudah mendapatkan izin dari pihak kepolisian ?" Kata Pak Hari mengawali pembicaraan mereka.

 

 

'Iya....rencana memang hari ini aku akan pergi untuk menyampaikan izin, tapi hari ini mood ku lagi kurang bagus.'

 

"Belum Pak, tapi saya sudah siapkan surat permohonan izinnya lengkap dengan lain-lain yang harus dilampirkan." Jawab Lyvia

 

"Atau mungkin Pak Hari bisa mewakili saya untuk menyampaikannya ?"

 

 

Tanya Lyvia, karena rasanya malas beranjak dari tempat duduk ini.

 

"Hari ini saya mau ke kantor desa setempat, untuk pengajuan izin pemakaian lapangan. Kebetulan sekalian ada konsumen yang harus saya kunjungi."

 

Jawabannya, menandakan tidak bisa menyanggupi permintaanku. Karena arah yang dituju berlawanan. Lagi pula untuk urusan izin keamanan memang harus dia sendiri yang tangani.

 

"Baiklah, biar besok saja saya yang jalan."

 

Komentarnya yang masih sibuk menandatangani proposal yang disodorkan Pak Hari.

 

"Saya permisi dulu Bu." Pamitnya sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Iya, silahkan Pak, Hati-hati di jalan."

 

Dia renggang kan punggungnya di sandaran kursi ini. Dia lirik jam menunjukkan pukul dua belas lewat lima belas menit.. Tak terasa sudah waktunya ISOMA. Satu jam dia gunakan waktu istirahatnya dengan baik. Dan kembali berkutat dengan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya.

Waktu terasa cepat berlalu. Perasaan belum lama dia duduk di ruangan kerjanya, tapi matahari sudah hampir tidak menampakkan sinarnya.

Satu persatu penghuni kantor ini kembali ke rumah. Begitupun Lyvia, dia berkemas untuk segera pulang.

Kuda besinya berjalan lambat, sengaja dia lakukan untuk menikmati udara sore.

"Siapa dia, perasaan orang itu mengikuti ku." bisik Lyvia dalam hati merasa cemas, sesekali dia melirik spionnya.

Untuk menghindari suatu hal yang tidak diinginkan, via mengalihkan laju motornya menuju sebuah supermarket. Entah apa yang akan dia beli. Dia ambil beberapa snack untuk camilannya di rumah. Pandangan matanya tertuju keluar.

 

"Dimana orang yang mengikuti ku tadi...cepet amat hilangnya ? kayak setan saja." gerutunya sendiri.

 

Dirasa keadaan aman, segera dia keluar untuk melanjutkan perjalanannya. Lyvia mencari jalan yang lebih ramai untuk sampai di rumahnya.

Seumur-umur baru kali ini Lyvia diikuti orang. Dia juga mengingatkan-ingat, kalau dia tidak mempunyai musuh.

'Kira - kira siapa dia ? dan apa maunya ? kenapa mengikuti ku ?' Pikirnya dalam hati.

 

"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga dirumah." Gumamnya. Dia standard kan motornya di garasi dan segera menguncinya dari dalam.

 

Masih dengan rasa penasaran, dia kembali mengintip keadaan di luar dari balik gorden ruang tamu. Jalanan terlihat sepi, tidak ada lalu lalang kendaraan disana. Hanya terdengar tukang bakso yang menjajakan dagangannya. Lyvia menghela nafas panjang sebelum akhirnya berbalik menuju kamarnya.

~ --------------------------------

~ --------------------------------

~ --------------------------------

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

siapa ya yg buntutin livya🤔🤔🤔

2021-08-16

2

vllp

vllp

bab 2 br terasa penasaran
aku mampir thor 😘

2020-10-24

1

Thaliya Rosalinda

Thaliya Rosalinda

haalooo author semangat ya.
jangan lupa baca novelku juga judulnya KEKASIH PILIHAN🙏😊

2020-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Hari Yang Menyebalkan
2 Bab. 2 Ditempat Kerja
3 Bab. 3 Private Number
4 Bab. 4 Mendapatkan Informasi
5 Bab. 5 Pertemuan Yang Tak Sengaja
6 Bab. 6. Perasaan Yang Hilang
7 Bab. 7 Malam Minggu
8 Bab. 8 Minggu Ceria
9 Bab. 9. Telaga Sarangan Part 1
10 Bab. 10 Telaga Sarangan Part 2
11 Bab. 11. Menghadiri Pernikahan
12 Bab. 12. Ketemu CaMer
13 Bab. 13. Maya
14 Bab. 14. Kedatangan Maya
15 Bab. 15. Kecemburuan Adrian
16 Bab. 16. Lagi-lagi Maya
17 Bab. 17. Perkenalkan Namaku Maya
18 Bab. 18. Biarkan Aku Sendiri
19 Bab. 19. Janji Adrian
20 Bab. 20. Jebakan untuk Maya
21 Bab. 21 Kemarahan Adrian
22 Bab. 22. Besuk Lyvia
23 Bab. 23. Permintaan Mama
24 Bab. 24. Persiapan Lamaran
25 Bab. 25. Hadiah dari Mama
26 Bab. 26. Lamaran
27 Bab. 27. Hari yang Melelahkan
28 Bab. 28. Kejutan untuk Lyvia
29 Bab. 29. Pernikahan
30 Bab. 30. Malam Pertama
31 Bab. 31. Cuti Bulan Madu
32 Bab. 32. Bulan Madu Part 1
33 Bab. 33. Bulan Madu Part 2
34 Bab. 34. Aktivitas Lama
35 Bab. 35. Prima Junior
36 Bab. 36. Detik-detik Perpisahan
37 Bab. 37. Mual & Pusing
38 Bab. 38. Kepanikan Adrian, Kebahagiaan Mama
39 Bab. 39. Hari Terakhir Bekerja
40 Bab. 40. Marketing Baru
41 Bab. 41. Positif
42 Bab. 42. Rindu yang Terobati
43 Bab. 43. Permintaan DeBay
44 Bab. 44. Pesona Adrian
45 Bab. 45. Penghargaan untuk Lyvia
46 Bab. 46. Gala Dinner bikin Geger
47 Bab. 47. Lyvia Sayang
48 Bab. 48. Lalat-lalat Berkeliaran
49 Bab. 49. Hempaskan....
50 Bab. 50. Pengakuan Mutia
51 Bab. 51. Periksa Kandungan
52 Bab. 52. Jaimnya Suamiku
53 Bab. 53. Rujak Cingur awal Petaka
54 Bab. 54. SOFIA
55 Bab. 55. Tujuh Bulanan
56 Bab. 56. Handphone Siapa....??
57 Bab. 57. Kemarahan Prima
58 Bab. 58. Siapa Perempuan itu....??
59 Bab. 59. Kutahan Amarahku Demi Kehormatanmu
60 Bab. 60. Persalinan Sofia
61 Bab. 61. Perempuan Masa Lalu
62 Bab. 62. Risalah Hati Lyvia
63 Bab. 63. Kejujuran yang Menyakitkan
64 Bab. 64. Luapan Emosi Lyvia
65 Bab. 65. Ya Allah... Selamatkan Anakku....
66 Bab. 66. Kepulangan Adrian
67 Bab. 67. Tangismu Menyadarkanku
68 Bab. 68. Albiansyah Putra Maulana
69 Bab. 69. Lowongan Kerja
70 Bab. 70. Usaha Yang Sia-sia
71 Bab. 71. Luluhnya Hati Lyvia
72 Bab. 72. Titik Terang
73 Bab. 73. Terasa bagai Malam Pertama
74 Bab. 74. Program Keluarga Berencana
75 Bab. 75. Aunty Kania
76 Bab. 76. Bijaksananya Suamiku
77 Bab. 77. Bersatunya Dua Keluarga "Kania"
78 Bab. 78. Tinggal Capeknya
79 Bab. 79. Liburan
80 Bab. 80. Hari Bahagia Kania
81 Bab. 81. Kado Terindah
82 Bab. 82. Wedding Anniversary
83 PENGUMUMAN
84 Extra Part. 01. Morning Sick (Kania Dani)
85 Extra Part. 02. Kerinduan Kania (Kania Dani)
86 Extra Part. 03. Surprise untuk Kania (Kania Dani)
87 Extra Part. 04. Menjelang Persalinan Kania (Kania Dani)
88 Extra Part. 05. Arroyyan Dylan Alfarizqi (Kania Dani)
89 Extra Part. 06. Senyummu Bahagiaku
90 Extra Part. 07. Nano Nano Masa Kecil
91 Extra Part. 08. Copy Face
92 Extra Part. 09. Dari Pagi Sampai Pagi Lagi
93 Extra Part. 10. Satu Point Plus untuk Al
94 Extra Part. 11. Musuh jadi Sahabat
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Hari Yang Menyebalkan
2
Bab. 2 Ditempat Kerja
3
Bab. 3 Private Number
4
Bab. 4 Mendapatkan Informasi
5
Bab. 5 Pertemuan Yang Tak Sengaja
6
Bab. 6. Perasaan Yang Hilang
7
Bab. 7 Malam Minggu
8
Bab. 8 Minggu Ceria
9
Bab. 9. Telaga Sarangan Part 1
10
Bab. 10 Telaga Sarangan Part 2
11
Bab. 11. Menghadiri Pernikahan
12
Bab. 12. Ketemu CaMer
13
Bab. 13. Maya
14
Bab. 14. Kedatangan Maya
15
Bab. 15. Kecemburuan Adrian
16
Bab. 16. Lagi-lagi Maya
17
Bab. 17. Perkenalkan Namaku Maya
18
Bab. 18. Biarkan Aku Sendiri
19
Bab. 19. Janji Adrian
20
Bab. 20. Jebakan untuk Maya
21
Bab. 21 Kemarahan Adrian
22
Bab. 22. Besuk Lyvia
23
Bab. 23. Permintaan Mama
24
Bab. 24. Persiapan Lamaran
25
Bab. 25. Hadiah dari Mama
26
Bab. 26. Lamaran
27
Bab. 27. Hari yang Melelahkan
28
Bab. 28. Kejutan untuk Lyvia
29
Bab. 29. Pernikahan
30
Bab. 30. Malam Pertama
31
Bab. 31. Cuti Bulan Madu
32
Bab. 32. Bulan Madu Part 1
33
Bab. 33. Bulan Madu Part 2
34
Bab. 34. Aktivitas Lama
35
Bab. 35. Prima Junior
36
Bab. 36. Detik-detik Perpisahan
37
Bab. 37. Mual & Pusing
38
Bab. 38. Kepanikan Adrian, Kebahagiaan Mama
39
Bab. 39. Hari Terakhir Bekerja
40
Bab. 40. Marketing Baru
41
Bab. 41. Positif
42
Bab. 42. Rindu yang Terobati
43
Bab. 43. Permintaan DeBay
44
Bab. 44. Pesona Adrian
45
Bab. 45. Penghargaan untuk Lyvia
46
Bab. 46. Gala Dinner bikin Geger
47
Bab. 47. Lyvia Sayang
48
Bab. 48. Lalat-lalat Berkeliaran
49
Bab. 49. Hempaskan....
50
Bab. 50. Pengakuan Mutia
51
Bab. 51. Periksa Kandungan
52
Bab. 52. Jaimnya Suamiku
53
Bab. 53. Rujak Cingur awal Petaka
54
Bab. 54. SOFIA
55
Bab. 55. Tujuh Bulanan
56
Bab. 56. Handphone Siapa....??
57
Bab. 57. Kemarahan Prima
58
Bab. 58. Siapa Perempuan itu....??
59
Bab. 59. Kutahan Amarahku Demi Kehormatanmu
60
Bab. 60. Persalinan Sofia
61
Bab. 61. Perempuan Masa Lalu
62
Bab. 62. Risalah Hati Lyvia
63
Bab. 63. Kejujuran yang Menyakitkan
64
Bab. 64. Luapan Emosi Lyvia
65
Bab. 65. Ya Allah... Selamatkan Anakku....
66
Bab. 66. Kepulangan Adrian
67
Bab. 67. Tangismu Menyadarkanku
68
Bab. 68. Albiansyah Putra Maulana
69
Bab. 69. Lowongan Kerja
70
Bab. 70. Usaha Yang Sia-sia
71
Bab. 71. Luluhnya Hati Lyvia
72
Bab. 72. Titik Terang
73
Bab. 73. Terasa bagai Malam Pertama
74
Bab. 74. Program Keluarga Berencana
75
Bab. 75. Aunty Kania
76
Bab. 76. Bijaksananya Suamiku
77
Bab. 77. Bersatunya Dua Keluarga "Kania"
78
Bab. 78. Tinggal Capeknya
79
Bab. 79. Liburan
80
Bab. 80. Hari Bahagia Kania
81
Bab. 81. Kado Terindah
82
Bab. 82. Wedding Anniversary
83
PENGUMUMAN
84
Extra Part. 01. Morning Sick (Kania Dani)
85
Extra Part. 02. Kerinduan Kania (Kania Dani)
86
Extra Part. 03. Surprise untuk Kania (Kania Dani)
87
Extra Part. 04. Menjelang Persalinan Kania (Kania Dani)
88
Extra Part. 05. Arroyyan Dylan Alfarizqi (Kania Dani)
89
Extra Part. 06. Senyummu Bahagiaku
90
Extra Part. 07. Nano Nano Masa Kecil
91
Extra Part. 08. Copy Face
92
Extra Part. 09. Dari Pagi Sampai Pagi Lagi
93
Extra Part. 10. Satu Point Plus untuk Al
94
Extra Part. 11. Musuh jadi Sahabat
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!