MENGEJAR CINTA LYVIA

MENGEJAR CINTA LYVIA

Bab. 1 Hari Yang Menyebalkan

 

Sinar mentari pagi menyelinap dibalik sela- sela gorden yang tidak tertutup dengan benar. Ada sesuatu yang terasa hangat menyentuh pipinya. Seberkas cahaya menyilaukan matanya. Dengan sedikit menggeliat manja gadis itu ingin memastikan apakah gerangan yang terasa hangat di pipinya. Perlahan tapi pasti dia buka matanya.

Gubrrraaaaakkkkk !

 

"Ibu, sudah jam 7, kenapa tidak membangunkan ku !

 

 

Teriaknya sambil berlari ke kamar mandi.

 

"Ibu sudah membangunkan mu sayang. Karena kamu lagi dapet, kamu bilang bentar lagi Bu, masih PW (Posisi Wenaaaakkk), Via lg gak sholat." Jawab Ibunya menirukan kata-kata Lyvia tadi pagi.

 

°Lyvia maharani

Putri sulung dari dua bersaudara. Usianya 23 tahun, tapi kariernya lebih hoky dibanding urusan hatinya. Dia bekerja sebagai Branch Manager di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli kendaraan roda dua.

Di kampungnya, pada usia tersebut sudah cukup matang untuk segera mengakhiri masa lajangnya. Tapi ibunya sampai heran, kenapa sampai saat ini belum pernah sekalipun dia perkenalkan teman laki-lakinya.

Pertanyaan yang sama selalu dilontarkan tetangga dan kerabat pada Ibu nya Lyvia.

"Kapan ini kira-kira mau mantu ?"

Ada juga yang nyletuk.

"Kelihatannya duluan adiknya daripada kakaknya." Kata salah satu kerabat dekat ibunya.

Apakah anaknya begitu galak, sehingga tidak ada laki-laki yang mau mendekatinya. Karena di tempat kerjanya Lyvia terkenal jutek, tapi mengutamakan kejujuran dan kedisiplinan.

 

"Aku berangkat dulu ya Bu."

 

Dia raih tangan ibunya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menyambar teh hangat di meja, untuk sedikit di teguk nya sebagai penghangat perut.

 

"Kebiasaan."

 

Disentil nya pipi Lyvia dengan manja.

"Gak sarapan dulu ?"

diikutinya putri sulungnya ke depan.

 

"Tidak Bu, nanti saja. Via buru-buru, ada meeting." Jawabnya berlalu menuju garasi.

"Ibu, Kania kemana ? kok motornya ada dirumah ?" Tanya Lyvia pada Ibunya, memastikan dimana keberadaan adik semata wayangnya.

 

"Kania ke sekolah, tadi bareng sama temannya." Jawab Ibu menjelaskan.

 

 

°Kania prastika

Adik dari Lyvia maharani, duduk di kelas 12 SMU. Berbeda dengan kakaknya yang tertutup, Kania lebih ceria dan mudah bergaul.

 

"Oohhh....baguslah, Lyvia bawa motor Kania ya Bu ?" Komentarnya.

 

"Oya Bu, bilang sama Kania, hati hati dijalan, ini lagi banyak razia, dia kan belum punya SIM" Imbuhnya lagi.

"Iya, nanti ibu bilang, kamu juga hati-hati di jalan, jangan ngebut." Pinta ibunya.

"Siap Ibuku sayang, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam warohmah." Jawab Ibu, sembari menatap kepergian putrinya ke tempat kerja. Untaian do'a senantiasa disisipkan di dalam hati.

 

 

***

*Diperjalanan

 

Via menghentikan laju motornya, nyala lampu merah. Sesekali dia melirik arloji di tangan kirinya.

"Uufffff....sudah jam delapan lebih, telat nich." Umpatnya dalam hati.

 

Padahal dia mengultimatum seluruh karyawan untuk siap di tempat meeting jam delapan tepat. Tapi ini sudah hampir setengah sembilan dia masih dijalan.

Lampu hijau sudah menyala. Tapi baru sekitar dua ratus meter.

Cccciiiiiiitttttttt.......

 

"Maaf, silahkan menepi sebentar." Pinta seseorang yang menghentikan motornya

'Sial, apa lagi ini.' Gerutunya dalam hati.

 

Dari balik kaca helm bogonya terdapat sebuah nama yang tertulis di atas saku dada sebelah kanan "ADRIAN".

Lyvia mencoba mengamati wajah orang yang ada di depannya. Tapi terasa asing baginya.

'Ahh....mungkin dia orang baru, jadi aku belum begitu tau.' Fikirnya, sambil membuka kaca helm bogo yang dia kenakan.

 

"Boleh saya pinjam surat-suratnya ?" Tanyanya kemudian.

 

Tanpa jawaban, dia serahkan SIM & STNK yang di minta.

Laki-laki itu mencocokkan fisik kendaraan dengan kertas yang dia pegang. Sesekali dia melirik ke arah yang di periksa.

 

"Maaf....silahkan ikut saya ke meja sebelah sana." Katanya sambil menunjuk ke meja yang dia maksud.

 

'Apa ini, kenapa saya disuruh mengikuti nya ?' Gumamnya tak mengerti. 'Perasaan tidak ada yang salah.' Keluhnya lagi.

 

"Kenapa Pak, apa ada yang salah dengan kendaraan atau surat-surat saya ?" Tanya Lyvia mendesak segera ingin tau.

 

"Pak, apa tidak bisa sedikit dipercepat, karena saya sedang buru-buru."

 

 

Tidak ada jawaban, pak polisi jutek itu dengan santainya melenggang mendahuluinya.

Lyvia sedikit gemas dibuatnya, karena bukannya segera menyelesaikan urusannya, tapi malah sedang berbincang dengan salah satu rekannya.

 

"Maaf Pak, boleh saya tau kesalahan saya ? Saya buru-buru Pak." Pertanyaan yang sama dilontarkan kembali oleh Lyvia. Kali ini dengan nada yang agak meninggi.

 

Suaranya yang khas membuat orang lain melirik heran ke arahnya.

"Mbak Via, kenapa ?" Tanya seseorang yang meskipun setengah berbisik tapi Lyvia bisa mengenali suara itu.

 

"Mbak Dira, tolong mbak, aku buru-buru, tapi aku tidak tau kenapa aku disuruh menunggu sebentar di tempat ini. Padahal surat-surat ku komplit." Cerocosnya setengah bingung meminta jawaban.

 

°Andira

Biasa dipanggil Dira, dia salah satu polwan yang selalu membantu Lyvia di bagian BBN-KB.

Yang ditanya hanya mengangguk dan memberikan kode supaya dia bersabar sebentar.

 

"Hhhuuuuffffffff..." Lemas dia tepuk jidatnya sendiri. Meskipun tidak mengantuk, tapi rasa kesal membuat Lyvia menundukkan kepala.

 

"Anda sudah tau kesalahan anda ?" Dia lihat yang punya suara sudah ada di depan mata. Pertanyaan itu hanya dia jawab dengan gelengan.

"SIM Anda sudah tidak bisa digunakan lagi. Ini sudah exp dari tahun dua ribu enam belas."

 

 

 

"Oh My God" Mata Lyvia melotot membolak balik benda persegi yang membuatnya pusing pagi ini.

 

Lyvia jarang naik motor, di samping itu dia hampir tidak pernah kena razia. Jadi sampai tidak tau kalau SIM nya sudah kedaluwarsa.

 

"Iya Pak, maaf. Saya tidak pernah kena tilang jadi tidak sadar kalau masa berlakunya habis." Jawabnya asal.

 

"Yang penting sudah pernah punya SIM, kan peraturan yang tertera disitu 'pengendara bisa menunjukkan SIM' mana saya tau kalau sudah KDL." omelnya sendiri.

"Apa anda bilang ?"

 

 

Seolah mengerti apa yang sedang Lyvia gerutu kan.

 

"Tidak Pak, saya tidak ngomong apa-apa."

 

Celoteh nya.

 

"Apa tidak bisa bayar ditempat Pak ?" Tanya Lyvia sedikit merayu.

"Apa kamu bermaksud menyogok petugas !" Jawabnya, bagai singa lapar yang akan menerkam mangsanya.

 

Entah karena takut atau karena malu, Lyvia pun hanya menggelengkan kepala.

Menurut saja dia terima surat tilang itu. Hanya tidak mau banyak berurusan dengan polisi.

'Jaim dong....secara pekerjaan ku membutuhkan bantuan mereka juga. Jadi baik-baik deh dengan pak polisi.'

Dengan gontai dia berjalan menuju kendaraannya, Dira mendekati, menanyakan apa kesalahannya. Jawaban Lyvia membuatnya tertawa.

Tanpa mereka sadari Pak polisi yang tadi memproses surat-surat Lyvia memperhatikan dari kejauhan.

Degg.....

Ada perasaan berbeda saat tak sengaja mereka saling menatap.

"Manis juga sich." bisik Lyvia sendiri. Acchhh....segera dia tepis pikiran itu.

"Tapi, perasaan aku pernah lihat sebelumnya, tapi dimana ya ?" Dia larut dalam rasa penasaran.

Dibiarkan rasa penasaran itu berputar-putar pada pikirannya. Segera dia pamit dan meninggalkan Andira dengan kesibukannya untuk bergegas menuju tempatnya bekerja.

~ --------------------------

~ --------------------------

~ --------------------------

Terpopuler

Comments

Aurient

Aurient

Baru awal baca udah seru...😍
Lanjut ah...😗😗

2021-12-10

1

Neng Win

Neng Win

br nyimak

2021-09-05

3

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

awal yg menarik

2021-08-15

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Hari Yang Menyebalkan
2 Bab. 2 Ditempat Kerja
3 Bab. 3 Private Number
4 Bab. 4 Mendapatkan Informasi
5 Bab. 5 Pertemuan Yang Tak Sengaja
6 Bab. 6. Perasaan Yang Hilang
7 Bab. 7 Malam Minggu
8 Bab. 8 Minggu Ceria
9 Bab. 9. Telaga Sarangan Part 1
10 Bab. 10 Telaga Sarangan Part 2
11 Bab. 11. Menghadiri Pernikahan
12 Bab. 12. Ketemu CaMer
13 Bab. 13. Maya
14 Bab. 14. Kedatangan Maya
15 Bab. 15. Kecemburuan Adrian
16 Bab. 16. Lagi-lagi Maya
17 Bab. 17. Perkenalkan Namaku Maya
18 Bab. 18. Biarkan Aku Sendiri
19 Bab. 19. Janji Adrian
20 Bab. 20. Jebakan untuk Maya
21 Bab. 21 Kemarahan Adrian
22 Bab. 22. Besuk Lyvia
23 Bab. 23. Permintaan Mama
24 Bab. 24. Persiapan Lamaran
25 Bab. 25. Hadiah dari Mama
26 Bab. 26. Lamaran
27 Bab. 27. Hari yang Melelahkan
28 Bab. 28. Kejutan untuk Lyvia
29 Bab. 29. Pernikahan
30 Bab. 30. Malam Pertama
31 Bab. 31. Cuti Bulan Madu
32 Bab. 32. Bulan Madu Part 1
33 Bab. 33. Bulan Madu Part 2
34 Bab. 34. Aktivitas Lama
35 Bab. 35. Prima Junior
36 Bab. 36. Detik-detik Perpisahan
37 Bab. 37. Mual & Pusing
38 Bab. 38. Kepanikan Adrian, Kebahagiaan Mama
39 Bab. 39. Hari Terakhir Bekerja
40 Bab. 40. Marketing Baru
41 Bab. 41. Positif
42 Bab. 42. Rindu yang Terobati
43 Bab. 43. Permintaan DeBay
44 Bab. 44. Pesona Adrian
45 Bab. 45. Penghargaan untuk Lyvia
46 Bab. 46. Gala Dinner bikin Geger
47 Bab. 47. Lyvia Sayang
48 Bab. 48. Lalat-lalat Berkeliaran
49 Bab. 49. Hempaskan....
50 Bab. 50. Pengakuan Mutia
51 Bab. 51. Periksa Kandungan
52 Bab. 52. Jaimnya Suamiku
53 Bab. 53. Rujak Cingur awal Petaka
54 Bab. 54. SOFIA
55 Bab. 55. Tujuh Bulanan
56 Bab. 56. Handphone Siapa....??
57 Bab. 57. Kemarahan Prima
58 Bab. 58. Siapa Perempuan itu....??
59 Bab. 59. Kutahan Amarahku Demi Kehormatanmu
60 Bab. 60. Persalinan Sofia
61 Bab. 61. Perempuan Masa Lalu
62 Bab. 62. Risalah Hati Lyvia
63 Bab. 63. Kejujuran yang Menyakitkan
64 Bab. 64. Luapan Emosi Lyvia
65 Bab. 65. Ya Allah... Selamatkan Anakku....
66 Bab. 66. Kepulangan Adrian
67 Bab. 67. Tangismu Menyadarkanku
68 Bab. 68. Albiansyah Putra Maulana
69 Bab. 69. Lowongan Kerja
70 Bab. 70. Usaha Yang Sia-sia
71 Bab. 71. Luluhnya Hati Lyvia
72 Bab. 72. Titik Terang
73 Bab. 73. Terasa bagai Malam Pertama
74 Bab. 74. Program Keluarga Berencana
75 Bab. 75. Aunty Kania
76 Bab. 76. Bijaksananya Suamiku
77 Bab. 77. Bersatunya Dua Keluarga "Kania"
78 Bab. 78. Tinggal Capeknya
79 Bab. 79. Liburan
80 Bab. 80. Hari Bahagia Kania
81 Bab. 81. Kado Terindah
82 Bab. 82. Wedding Anniversary
83 PENGUMUMAN
84 Extra Part. 01. Morning Sick (Kania Dani)
85 Extra Part. 02. Kerinduan Kania (Kania Dani)
86 Extra Part. 03. Surprise untuk Kania (Kania Dani)
87 Extra Part. 04. Menjelang Persalinan Kania (Kania Dani)
88 Extra Part. 05. Arroyyan Dylan Alfarizqi (Kania Dani)
89 Extra Part. 06. Senyummu Bahagiaku
90 Extra Part. 07. Nano Nano Masa Kecil
91 Extra Part. 08. Copy Face
92 Extra Part. 09. Dari Pagi Sampai Pagi Lagi
93 Extra Part. 10. Satu Point Plus untuk Al
94 Extra Part. 11. Musuh jadi Sahabat
95 Pengumuman
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Hari Yang Menyebalkan
2
Bab. 2 Ditempat Kerja
3
Bab. 3 Private Number
4
Bab. 4 Mendapatkan Informasi
5
Bab. 5 Pertemuan Yang Tak Sengaja
6
Bab. 6. Perasaan Yang Hilang
7
Bab. 7 Malam Minggu
8
Bab. 8 Minggu Ceria
9
Bab. 9. Telaga Sarangan Part 1
10
Bab. 10 Telaga Sarangan Part 2
11
Bab. 11. Menghadiri Pernikahan
12
Bab. 12. Ketemu CaMer
13
Bab. 13. Maya
14
Bab. 14. Kedatangan Maya
15
Bab. 15. Kecemburuan Adrian
16
Bab. 16. Lagi-lagi Maya
17
Bab. 17. Perkenalkan Namaku Maya
18
Bab. 18. Biarkan Aku Sendiri
19
Bab. 19. Janji Adrian
20
Bab. 20. Jebakan untuk Maya
21
Bab. 21 Kemarahan Adrian
22
Bab. 22. Besuk Lyvia
23
Bab. 23. Permintaan Mama
24
Bab. 24. Persiapan Lamaran
25
Bab. 25. Hadiah dari Mama
26
Bab. 26. Lamaran
27
Bab. 27. Hari yang Melelahkan
28
Bab. 28. Kejutan untuk Lyvia
29
Bab. 29. Pernikahan
30
Bab. 30. Malam Pertama
31
Bab. 31. Cuti Bulan Madu
32
Bab. 32. Bulan Madu Part 1
33
Bab. 33. Bulan Madu Part 2
34
Bab. 34. Aktivitas Lama
35
Bab. 35. Prima Junior
36
Bab. 36. Detik-detik Perpisahan
37
Bab. 37. Mual & Pusing
38
Bab. 38. Kepanikan Adrian, Kebahagiaan Mama
39
Bab. 39. Hari Terakhir Bekerja
40
Bab. 40. Marketing Baru
41
Bab. 41. Positif
42
Bab. 42. Rindu yang Terobati
43
Bab. 43. Permintaan DeBay
44
Bab. 44. Pesona Adrian
45
Bab. 45. Penghargaan untuk Lyvia
46
Bab. 46. Gala Dinner bikin Geger
47
Bab. 47. Lyvia Sayang
48
Bab. 48. Lalat-lalat Berkeliaran
49
Bab. 49. Hempaskan....
50
Bab. 50. Pengakuan Mutia
51
Bab. 51. Periksa Kandungan
52
Bab. 52. Jaimnya Suamiku
53
Bab. 53. Rujak Cingur awal Petaka
54
Bab. 54. SOFIA
55
Bab. 55. Tujuh Bulanan
56
Bab. 56. Handphone Siapa....??
57
Bab. 57. Kemarahan Prima
58
Bab. 58. Siapa Perempuan itu....??
59
Bab. 59. Kutahan Amarahku Demi Kehormatanmu
60
Bab. 60. Persalinan Sofia
61
Bab. 61. Perempuan Masa Lalu
62
Bab. 62. Risalah Hati Lyvia
63
Bab. 63. Kejujuran yang Menyakitkan
64
Bab. 64. Luapan Emosi Lyvia
65
Bab. 65. Ya Allah... Selamatkan Anakku....
66
Bab. 66. Kepulangan Adrian
67
Bab. 67. Tangismu Menyadarkanku
68
Bab. 68. Albiansyah Putra Maulana
69
Bab. 69. Lowongan Kerja
70
Bab. 70. Usaha Yang Sia-sia
71
Bab. 71. Luluhnya Hati Lyvia
72
Bab. 72. Titik Terang
73
Bab. 73. Terasa bagai Malam Pertama
74
Bab. 74. Program Keluarga Berencana
75
Bab. 75. Aunty Kania
76
Bab. 76. Bijaksananya Suamiku
77
Bab. 77. Bersatunya Dua Keluarga "Kania"
78
Bab. 78. Tinggal Capeknya
79
Bab. 79. Liburan
80
Bab. 80. Hari Bahagia Kania
81
Bab. 81. Kado Terindah
82
Bab. 82. Wedding Anniversary
83
PENGUMUMAN
84
Extra Part. 01. Morning Sick (Kania Dani)
85
Extra Part. 02. Kerinduan Kania (Kania Dani)
86
Extra Part. 03. Surprise untuk Kania (Kania Dani)
87
Extra Part. 04. Menjelang Persalinan Kania (Kania Dani)
88
Extra Part. 05. Arroyyan Dylan Alfarizqi (Kania Dani)
89
Extra Part. 06. Senyummu Bahagiaku
90
Extra Part. 07. Nano Nano Masa Kecil
91
Extra Part. 08. Copy Face
92
Extra Part. 09. Dari Pagi Sampai Pagi Lagi
93
Extra Part. 10. Satu Point Plus untuk Al
94
Extra Part. 11. Musuh jadi Sahabat
95
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!