Salah sambung

Seperti kesepakatan bersama, Raka dan Tommy pergi untuk nongkrong bersama dengan teman-temannya.

Seperti biasa, mereka suka nongkrong di cafe-cafe bukan di club. Meskipun mereka bukan alim-alim amat, tapi mereka tidak lupa yang namanya shalat, dan mereka menjauhkan diri mereka dari yang namanya alkohol maupun segala sesuatu yang memabukkan. Tapi jika soal wanita, mereka tidak bisa terhindar dari itu. Namanya anak muda tampan, gaul dan tajir, ibarat magnet, kemanapun mereka pergi, wanita selalu menempel pada mereka. Setidaknya mata mereka tidak akan pernah berpaling saat melihat wajah tampan Raka dan teman-temannya.

"Hello bro!" Raka menyapa Andre, Alex dan Tommy.

"Raka! What's up men." Andre dan Alex langsung berdiri dan bersalaman ala anak gaul dengan Raka.

"Lihat gue, sehat bukan? ... Kalian sendiri gimana kabarnya?" tanya Raka sembari duduk.

"Gue juga sama kayak lo."

"Oh ya. Lo makin ganteng aja ni selama di LA." Andre mulai menggoda Raka.

"Masa sih? ... Tapi gue masih jomblo ni," keluh Raka dengan wajah melas.

"Eh, lo gak usah ya pasang wajah melas lo disini. Karena kita-kita pada nggak percaya lo ngejomblo," sahut Alex dengan serius.

"Tapi benar loh." Raka berusaha meyakini mereka.

"Lo jujur kali bohongnya. Baru aja tadi siang gue buka galeri ponsel lo dan full sama cewek-cewek cantik. Itu yang masih lo bilang jomblo?" sahut Tommy dengan santai.

"Itu lain lagi. Sekarang gue mau cari cewek yang bener, yang agak tertutup." Raka mulai berhayal.

"Hahaha ... Sejak kapan lo insyaf?" Andre mulai meledek Raka.

"Eh gue serius ni. Gue sekarang mau ngejar cewek ... Gue gak mau dikejar lagi, capek gue," celoteh Raka.

Mendengar ucapan Raka, Alex langsung memegang dahi Raka.

"Gak panas. Apa lo salah minum obat?" tanya Alex dengan serius.

"Haishh ... Kalian ini. Gue serius ni." Raka mulai mempertegas.

"Gini-gini, lo ingat nggak mantan lo si Lolly itu." Andre mulai bersenandung.

"Hmm ... Ada apa dengan dia?" Raka mulai penasaran.

"Kayaknya dia udah mulai hijrah deh. Gimana kalau lo dekatin dia aja," sahut Andre dengan serius.

"Ogah ah! Gue nggak mau balik sama mantan, meskipun dia sudah hijrah sekalipun," tegas Raka.

"Hmm ... Kalau gitu lo ke masjid aja. Barangkali ada kesasar wanita sholeha untuk lo satu," sahut Tommy.

Alex tidak sengaja melihat Lolly memakai pakaian terbuka berlalu di depannya dengan seorang pria.

"Bro! Kalian lihat deh itu!" Alex menunjuk ke arah Lolly.

"Itu bukannya Lolly?" tanya Tommy membelalak.

"Terus apa juga lo bilang dia hijrah," protes Raka menatap Andre.

"Gue mana tau. Yang jelas kemarin gue nggak sengaja kepoin story -nya dia dan dia pakai kerudung," jelas Andre.

"Bisa jadi dia cuma endorse doang," sahut Tommy.

"Hmmm ... Cewek sekarang pada nggak jelas semua. Gimana hidup anak gue nantinya kalau punya emak kayak mereka," gerutu Raka.

"Jangan bilang lo mau cari cewek alim karena lo mau serius?" Alex mulai mencurigai.

"Bisa dibilang gitu sih. Lagian umur gue udah 25, yah palingan pacaran dengan serius 2 tahun lagi setelah itu langsung go ke pelaminan." Raka mulai serius dengan ucapannya.

"Nah, nah ... Ini yang gue suka dari lo." Tommy memuji Raka.

"Oh ya, gue gak bisa lama-lama ni sama kalian," ucap Raka berdalih.

"Lo memangnya mau kemana?" tanya Alex menatap Raka keheranan.

"Lo tau dong gue dari airport langsung ke rumah dan habis itu gue nggak ada istirahat-istirahatnya sampai sekarang. Dan gue sekarang lelah banget ni," keluh Raka dengan serius.

"Oh ya udah lo pulang sana gih. Biar besok kita nongkrong lagi," sahut Andre penuh pengertian.

"Thanks, Bro. Gue pamit dulu ya." Raka menyudahi percakapannya, lalu beranjak pergi meninggalkan teman-temannya itu.

...****************...

Raka kini sudah sampai di rumah. Dia langsung masuk ke kamarnya, karena ia merasa terlalu lelah. Meskipun sempat tidur di dalam pesawat, tapi tidak sepuas seperti tidur di atas ranjang sendiri.

Raka berharap bisa istirahat di kasur empuk miliknya itu, tapi setelah merebahkan tubuhnya, tiba-tiba ia teringat dengan sepupunya Marisa yang sudah lama tidak pernah ditemuinya.

Raka mengambil ponsel, lalu menghubungi sepupunya itu.

...****************...

Melisa merebahkan tubuhnya sambil membaca sebuah buku, tiba-tiba fokusnya menjadi buyar dengan suara ponsel miliknya.

Drrrtttt....drrrttt....

Melisa meletakkan buku, lalu meraih ponsel di atas nakas.

"Nomor baru? Siapa yang menghubungi aku malam-malam begini?" Melisa mulai bingung dan penasaran saat melihat panggilan masuk dari nomor tak dikenalnya.

"Assalamualaikum," ucap Melisa setelah mengangkat panggilan tersebut.

"Wa'alaikumssalam."

"Maaf ini dengan siapa ya?" Melisa mulai bertanya dengan tutur kata yang lembut.

"Gue Raka, masa lo gak ingat lagi sih?" Raka mulai bersenandung seperti biasanya dengan Marisa.

"Maaf, tapi saya tidak mengenal nama Raka. Mungkin Aa' salah sambung," sahut Melisa dengan penuh kelembutan agar tidak menyakiti hati Raka.

"Tunggu, tunggu! Ini Marisa kan?"

"Bukan. Nama saya Melisa."

Raka mulai melihat layar ponselnya kembali, dan jelas tertera nama Marisa.

"Tapi di ponsel saya ter-save nama Marisa bukan Melisa." Raka mulai mempertanyakan kebenarannya.

"Mungkin Aa ini salah men-save nomor, atau mungkin ada salah satu angka yang tertukar sehingga Aa jadi menghubungi saya."

Raka mulai memikirkan ucapan Melisa, dulu sebelum ke LA, saking buru-burunya ia tidak lagi mengecek nomor Marisa. Apalagi sesampainya di LA, ia sama sekali tidak menghubungi Marisa.

"Kayaknya yang kamu bilang ada benar juga deh. Mungkin saya yang teledor."

"Kalau seperti itu sudah dulu ya, saya mau tidur," ucap Melisa tidak ingin berlama-lama berbicara dengan pria.

"Ok. Maaf ya telah mengganggu."

"Tidak masalah. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumssalam."

Melisa meletakkan ponselnya kembali, lalu berbaring di kasur. Ia sama sekali tidak penasaran dengan Raka. Matanya langsung dipejamkan agar besok dapat bangun lebih awal, demi menempuh perjalanan ke Jakarta.

Berbeda dengan Raka, ia berusaha tidak mengingat Melisa, tapi suara Melisa yang lembut dan sopan membuat ia tidak bisa tidur dan terus teringat dengan Melisa.

"Cewek ini lembut dan sopan banget dalam berbicara. Hmmm ... sepertinya dia salah satu mutiara yang tersembunyi dalam cangkang." Raka mulai menebak Melisa itu seorang wanita cantik, berhijab, sopan, dan pintar.

"Sebaiknya gue dekati dia aja dulu. Siapa tau dia seorang wanita yang seperti dalam bayangan gue," sambung Raka dengan bibir tersenyum sumringah.

Raka mulai terlelap dalam senyuman bahagianya. Entah kenapa ia memiliki firasat bahwa Melisa itu gadis baik dan sesuai dengan kriteria yang diinginkannya.

Terpopuler

Comments

Nuraini

Nuraini

mulai se.angat bacanya

2021-06-10

0

Alika Ni

Alika Ni

seruu bgttt

2021-05-20

0

Qhadijah Tahir Mukaddam

Qhadijah Tahir Mukaddam

kaya'x asiik

2021-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bandung-Jakarta
2 Salah sambung
3 Raka mulai kepo
4 Senyum-senyum sendiri
5 Lelah menjadi orang tampan
6 Mulai ada sesuatu
7 Deg-degan
8 Sah menjadi pacar
9 Dibalik Playboy nya Raka
10 Tobatnya Raka
11 Ketahuan
12 Ketulusan Raka
13 Pindah ke asrama
14 Kejutan dari teman sekamar
15 Kejutan Raka
16 Aroma Penghianat
17 Kebahagian Raka
18 Tabrak lari
19 Melisa Siuman
20 Antara bahagia dan kecewa
21 Candaan Reno
22 Harus berpisah
23 Kedatanganmu Semangatku
24 Keluarga Melisa
25 Pertengkaran kecil
26 Pamit
27 Tidak direstui
28 Ada harapan baru
29 Gagal bertemu
30 Baikan dan prahara
31 Sedih dan senang
32 Pernikahan Raka
33 Perpisahan dan Pertemuan
34 Trik Raka mengambil hati Orangtua Melisa
35 Harapan dan Keegoisan
36 Kedatangan Melisa
37 Terkekang
38 Kejar-kejaran
39 Saling Merindukan
40 Apes
41 Pertengkaran
42 Tidak sengaja bertemu
43 Masalah
44 Menguburkan Ego
45 Kedatangan Raka, kabar bahagia
46 Haruskah ada yang menghalangi Restu?
47 Gombalan dan Trik Raka
48 Lamaran
49 Pengajian
50 Pernikahan (1)
51 Pernikahan (2)
52 Malam pertama
53 Posesifnya Raka
54 Hampir dan kecewa
55 Salah tingkah
56 Perhatian Raka
57 Morning Kiss
58 Hal kecil dan Luka
59 Kepiluan Masa Lalu
60 Kejutan (1)
61 Kejutan (2)
62 Dasar Raka
63 Persilihan dan Kedatangan Tommy
64 Kecemburuan Seorang wanita
65 Party ala Raka
66 Godaan Paling Memalukan
67 Bertemu Teman dan Kecemburuan
68 Awal Mula Timbul Rasa Cinta Siska
69 Sebuah Rahasia yang Belum Terungkap
70 Sama-sama Junior
71 Teori Bercinta
72 Kode dari Reno
73 Keromantisan Di Sebuah Restoran
74 Kejujuran Raka
75 Ketahuan
76 Merasa diacuhkan
77 Godaan Sebelum Berangkat Kerja
78 Mulai Cinta dan Adanya Pihak Yang Tidak Suka
79 Hampir saja
80 Tuduhan Dan Luka
81 Pertengkaran
82 Rahasia
83 Kabar Duka
84 Kepulangan Raka
85 Usaha Raka Dalam Menghibur Melisa
86 Keseruan dan Jatuh Sakit
87 Bulan Madu Dadakan
88 Saling Jujur
89 Kembali Ke Rumah
90 Bingung
91 Salah Paham Berujung Percintaan
92 Kejujuran Dalam Bercinta
93 Terciduk
94 Perasaan Yang Aneh
95 Hampir terciduk
96 Pertemuan yang Menggetarkan Hati
97 Ada Orang yang Sedang Memikirkanmu
98 Gosip Pagi Hari
99 Pulang Ke Bandung
100 Barbeque membawa berkah
101 Tobatnya Tommy
102 Lamaran Reno-Siska
103 Kecelakaan Kecil
104 Manjanya Melisa
105 Pembalasan
106 Kepulangan Raka
107 Kepulangan Raka 2
108 Kabar bahagia
109 Hamil
110 Sensitivitas Melisa
111 Konsultasi
112 Ngidam Vs Sensitivitas
113 Tingkah Ibu Hamil
114 Tingkah Ibu Hamil 2
115 Kecemburuan Raka
116 Persiapan pernikahan Siska
117 Kecelakaan
118 Kabar Duka
119 Kabar bahagia
120 Menikah
121 Duka kembali datang
122 Rapuh
123 Rapuh 2
124 Sosok Mantan
125 Kehadiran Mantan
126 Kejahilan Tommy
127 Kesedihan Tommy
128 Rumah Sakit
129 Pulang
130 Curhatan Anak Pada Sang Ibu
131 Keikhlasan Siska
132 Kepulangan Melisa
133 Kehamilan Siska
134 Kemarahan Raka
135 Bingung
136 Keputusan Mendadak
137 Kembalinya Keluarga Melisa
138 Terungkapnya Berita Besar
139 Hal yang Tak Seharusnya Terjadi
140 Kembalinya Melisa
141 Terbongkarnya Rahasia Besar
142 Kesabaran Melisa
143 Kecewa
144 Pisah
145 TAMAT
146 Ucapan Terimakasih
147 Info Penting
148 Pengumuman
149 Pengumuman CDT2
150 Pengumuman Novel Baru Terbit Di NT/MT
151 Extra part 1
152 Extra Part 2
153 Extra Part 3
154 Extra Part 4
155 Extra Part 5
156 Novel Dirimu dirinya — Rico Mera ada di NT Guys
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Bandung-Jakarta
2
Salah sambung
3
Raka mulai kepo
4
Senyum-senyum sendiri
5
Lelah menjadi orang tampan
6
Mulai ada sesuatu
7
Deg-degan
8
Sah menjadi pacar
9
Dibalik Playboy nya Raka
10
Tobatnya Raka
11
Ketahuan
12
Ketulusan Raka
13
Pindah ke asrama
14
Kejutan dari teman sekamar
15
Kejutan Raka
16
Aroma Penghianat
17
Kebahagian Raka
18
Tabrak lari
19
Melisa Siuman
20
Antara bahagia dan kecewa
21
Candaan Reno
22
Harus berpisah
23
Kedatanganmu Semangatku
24
Keluarga Melisa
25
Pertengkaran kecil
26
Pamit
27
Tidak direstui
28
Ada harapan baru
29
Gagal bertemu
30
Baikan dan prahara
31
Sedih dan senang
32
Pernikahan Raka
33
Perpisahan dan Pertemuan
34
Trik Raka mengambil hati Orangtua Melisa
35
Harapan dan Keegoisan
36
Kedatangan Melisa
37
Terkekang
38
Kejar-kejaran
39
Saling Merindukan
40
Apes
41
Pertengkaran
42
Tidak sengaja bertemu
43
Masalah
44
Menguburkan Ego
45
Kedatangan Raka, kabar bahagia
46
Haruskah ada yang menghalangi Restu?
47
Gombalan dan Trik Raka
48
Lamaran
49
Pengajian
50
Pernikahan (1)
51
Pernikahan (2)
52
Malam pertama
53
Posesifnya Raka
54
Hampir dan kecewa
55
Salah tingkah
56
Perhatian Raka
57
Morning Kiss
58
Hal kecil dan Luka
59
Kepiluan Masa Lalu
60
Kejutan (1)
61
Kejutan (2)
62
Dasar Raka
63
Persilihan dan Kedatangan Tommy
64
Kecemburuan Seorang wanita
65
Party ala Raka
66
Godaan Paling Memalukan
67
Bertemu Teman dan Kecemburuan
68
Awal Mula Timbul Rasa Cinta Siska
69
Sebuah Rahasia yang Belum Terungkap
70
Sama-sama Junior
71
Teori Bercinta
72
Kode dari Reno
73
Keromantisan Di Sebuah Restoran
74
Kejujuran Raka
75
Ketahuan
76
Merasa diacuhkan
77
Godaan Sebelum Berangkat Kerja
78
Mulai Cinta dan Adanya Pihak Yang Tidak Suka
79
Hampir saja
80
Tuduhan Dan Luka
81
Pertengkaran
82
Rahasia
83
Kabar Duka
84
Kepulangan Raka
85
Usaha Raka Dalam Menghibur Melisa
86
Keseruan dan Jatuh Sakit
87
Bulan Madu Dadakan
88
Saling Jujur
89
Kembali Ke Rumah
90
Bingung
91
Salah Paham Berujung Percintaan
92
Kejujuran Dalam Bercinta
93
Terciduk
94
Perasaan Yang Aneh
95
Hampir terciduk
96
Pertemuan yang Menggetarkan Hati
97
Ada Orang yang Sedang Memikirkanmu
98
Gosip Pagi Hari
99
Pulang Ke Bandung
100
Barbeque membawa berkah
101
Tobatnya Tommy
102
Lamaran Reno-Siska
103
Kecelakaan Kecil
104
Manjanya Melisa
105
Pembalasan
106
Kepulangan Raka
107
Kepulangan Raka 2
108
Kabar bahagia
109
Hamil
110
Sensitivitas Melisa
111
Konsultasi
112
Ngidam Vs Sensitivitas
113
Tingkah Ibu Hamil
114
Tingkah Ibu Hamil 2
115
Kecemburuan Raka
116
Persiapan pernikahan Siska
117
Kecelakaan
118
Kabar Duka
119
Kabar bahagia
120
Menikah
121
Duka kembali datang
122
Rapuh
123
Rapuh 2
124
Sosok Mantan
125
Kehadiran Mantan
126
Kejahilan Tommy
127
Kesedihan Tommy
128
Rumah Sakit
129
Pulang
130
Curhatan Anak Pada Sang Ibu
131
Keikhlasan Siska
132
Kepulangan Melisa
133
Kehamilan Siska
134
Kemarahan Raka
135
Bingung
136
Keputusan Mendadak
137
Kembalinya Keluarga Melisa
138
Terungkapnya Berita Besar
139
Hal yang Tak Seharusnya Terjadi
140
Kembalinya Melisa
141
Terbongkarnya Rahasia Besar
142
Kesabaran Melisa
143
Kecewa
144
Pisah
145
TAMAT
146
Ucapan Terimakasih
147
Info Penting
148
Pengumuman
149
Pengumuman CDT2
150
Pengumuman Novel Baru Terbit Di NT/MT
151
Extra part 1
152
Extra Part 2
153
Extra Part 3
154
Extra Part 4
155
Extra Part 5
156
Novel Dirimu dirinya — Rico Mera ada di NT Guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!