Saat jam istirahat di mulai Hani yang tampak sibuk di mejanya seketika membuat Tania penasaran dengan apa yang di lakukan Hani sampai senyum-senyum sendiri. Diam-diam Tania berjalan ke arah Hani dengan kepala yang di panjangkan hingga dapat melirik percakapan Hani lewat akun whatsapp.
" Aku juga tidak sabar bertemu denganmu. " Baca Tania sontak membuat Hani menutup layar ponselnya, Anna melirik merka dan ikut penasaran dengan apa yang di baca oleh Tania.
" Oohhh... Kayaknya ada yang gerak cepat nih, baru kemarin ngaku nggak ada gebetan ternyata diam-diam udah punya. " Ledek Tania
" Wah.., siapa Han? Cakep nggak? Dia sekolah di sini? " Tanya Anna.
" Sebenarnya aku udah bohong ke kalian kemarin, Aku punya gebetan tapi dia tidak tinggal atau sekolah di sini. " Balas Hani mulai beraksi.
" Dia di mana? Luar kota atau luar negeri ?" nampaknya Anna sudah mulai penasaran.
" Dia tinggal di Bali, kalian mau liat fotonya. " Hani mulai mengeluarkan foto cowok yang semalam di cetaknya dan mulai memperlihatkan foto itu kepada Tania dan Anna.
" Gila.., dia cakep banget. " Ucap Tania dan di setujui oleh Anna.
" Dia lebih cakep dari senior yang lagi gue pdkt-in. " Kata Anna merasa cemburu.
Satu pesan baru telah masuk di ponsel Hani, kedua temannya langsung kepo dan ikut membaca pesan yang masuk itu.
" Han, jadian yuk. " Tania dan Anna langsung berteriak histeris, mereka meminta Hani untuk segera menerimanya dan hal itu langsung di lakukan oleh Hani.
Melihat dua orang itu berhenti mengatai dirinya cupu dan menggantinya dengan julukan Hani si pemikat hati membuat Hani merasa lega akhirnya dia bebas dari panggilan cupu itu lagi, untungnya Helen pintar mengatasi hal ini dengan mengirimkan pesan di waktu yang tepat.
\*
Ketika Jam istirahat di mulai Hani tiba-tiba merasa sakit perut dan bergegas ke toilet, setelah menghabiskan waktu di dalam toilet Hani mendengar seseorang yang memasuki ruangan itu sepertinya mereka menuju wastafel untuk sekedar bercemin. Pelan-pelan Hani memencet tombol toilet dan meraih tissu untuk mengeringkan tanganya.
Saat Hani memegang knop pintu seseorang tiba-tiba menyebut namanya dan suaranya tampak tak asing di telinga Hani, Kedua orang yang barusan masuk adalah Tania dan Anna yang sedang merapihkan rambut dan memberikan sedikit lip balm pada bibir mereka. Hani menahan pintu untuk terbuka setelah mengetahui keduanya sedang membicarakannya.
" lo percaya nggak sama ucapan si Hani tentang cowok itu? " Tanya Anna.
" ya enggak lah, Lo kira gue nggak kenal sama tu cowok.., dia kan Bima anak SMA 01 Harapan dia kan sekelas sama cowok gue. "
" Berarti dia bohong dong ke kita kalau cowoknya tinggal di Bali ?"
" Kok lo nggak bilang gitu tadi pas itu cowok nembak Hani lewat sms.? " Lanjut Tania.
" Kasian aja sih ngeliat wajahnya yang kek gitu jadi gue biarin aja lah, kita kan juga nggak tau itu sms benar dari Bima atau bukan. "
Hani seakan tertampar mendengar omongan mereka barusan, Hani tak menyangka kalau mereka hanya berpura-pura di depannya, tiba-tiba saja tangisnya pecah dan setelah Tania dan Anna meninggalkan toilet barulah Hani keluar, ia menatap bayangan dirinya di cermin yang saat ini sedang menangis, sakit dan malu yang di rasakannya sekarang sampai membuat Hani tak berani menemui dua orang itu lagi.
Hani langsung mencari sosok Helen di kelas cewek itu dan setelah kesana tak menemukan Helen, dia pun bertanya pada salah satu temannya dan tak ada yang mengetahui di mana Helen berada. Di taman sekolah Hani tiba-tiba saja mendapati Helen bersama Tania dan Anna entah apa yang mereka bahas hingga terlihat serius seperi itu.
Selang beberapa waktu keduanya pergi meninggalkan Helen yang masih memperhatikan kepergian mereka dengan tatapan nanar, Hani menghampiri Helen dan duduk di sebelahnya sembari menanyakan apa yang barusan mereka bahas.
" Hani udah deh kamu ngaku aja ke mereka apa adanya, berbohong terus menerus tidak akan membuat mu terlihat keren. " Serang Helen seakan muak dengan perbuatan yang di lakukan sahabatnya itu.
" Len kamu nggak tahu gimana rasanya berada di kelas tanpa ada yang ngajakin kamu ngomong, selama dekat dengan mereka aku bisa punya banyak teman yang gaul dan modis, "
" Iya, tapi barusan mereka maksa aku buat ngomong jujur tentang kamu dan cowok yang kamu anggap sebagai pacar palsu itu. "
" Kamu jawab apa ke mereka. ?"
" Aku nggak tahu kalau kamu udah ngasih liat mereka foto cowok itu, Tapi tadi aku bilang ke mereka kalau kalian emang lagi dekat dan soal pacar-pacar aku nggak ngerti lagi mau jawab apa."
Alih-alih marah pada Helen justru Hani terlihat terharu dan memeluk sahabatnya itu dengan erat seraya mengucapkan terima kasih yang besar kepada Helen karena telah membantunya meyakinkan dua temannya itu.
\*
Dering bel tanda pelajaran berakhir berbunyi sangat nyaring di barengi sorakan murid-murid yang senang karena waktu pulang telah tiba, Hani melirik ke arah Tania dan Anna yang sibuk memasukkan buku ke dalam tas sejurus kemudian Hani bangkit dan menghampiri mereka.
" Kita mau jalan kemana lagi? " Tanya Hani menatap kedua temannya dengan senyum ceria.
" Kayaknya nggak dulu deh, gue mau jalan bareng pacar gue soalnya. " Balas Tania.
" Oh.. Oke, kalau Anna kamu mau kemana? " Tanya Hani lagi.
" Hmm.., Senior yang gue suka lagi latihan basket, lo mau ikut gue nonton nggak? " Jawab Anna di balas anggukan mantap dari Hani
Hani dan Anna segera menuju lapangan basket sementara Tania sudah pergi duluan meninggalkan sekolah, setibanya mereka di sana Anna yang sedang melihat senior yang di sukainya bermain basket seketika bersorak paling heboh dari para penonton lainnya.
" Lo liat cowok yang pake nomor punggung 10 itu, dia Kak Andrew gebetan gue. " Tunjuk Anna dan membuat Hani langsung melirik cowok tinggi yang sedang men dribble bola.
Selang beberapa waktu permainan pun berakhir, Anna meminta Hani untuk menemaninya memberikan sebotol air minum pada Andrew yang sedang mengusap kepalanya yang basah akibat keringat.
" Kak Andrew.., Ini buat kakak. " Ucap Anna sembari menyodorkan botol tersebut ke arah pria itu.
" Anna.., terima kasih yah. " Balasnya dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.
" Sama-sama kak. " balasnya malu-malu
Setelah selesai memberikan botol air itu Anna kembali menarik tangan Hani meninggalkan lapangan dan bergegas pulang, Di jalan Hani bertanya pada Anna tentang sosok Andrew dan apa yang membuat Hani sampai menyukai pria itu.
" Sebenarnya Kak Andrew itu sepupu jauh gue, Dan gue udah suka sama dia dari dulu.., karena kita punya hubungan keluarga makanya gue nggak berani bilang ke dia kalau gue tuh suka. "
" Bilang aja, kalian kan cuma sepupu jauh.., setahuku kalau sepupu jauh nggak apa-apa kalau sampai punya hubungan. "
Anna terdiam sejenak dan menatap Hani dengan sayu, Hani yang kebingungan kemudian bertanya pada gadis itu tentang sikapnya yang tiba-tiba aneh.
" Gue nggak pernah tahu soal itu, makasih ya Han lo udah buat gue percaya diri. " Kata Hani dan memutuskan untuk kembali ke lapangan.
" Dasar aku.., menyuruh orang berkata jujur tapi diri sendiri sering berbohong. " Batin Hani kembali melangkah dengan perasaan legah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Tracer85
ong~~
cakep sekali..🥰😍
2020-03-30
1