Part 3

Ketiga gadis remaja itu baru saja turun dari sebuah taxi yang membawa mereka pada salah satu cafe trend di Jakarta, Sejak turun dari Taxi Hani terlihat celingak-celinguk memperhatikan sekitar tempat yang sangat asing di matanya, Jujur ini adalah kali pertama Hani datang ke cafe di mana sehingga ia tak tahu menahu cara menikmati hidup seperti yang di lakukan oleh Tania dan Anna.

Ketika mereka sudah memasuki cafe tersebut, Anna bertanya pada Hani di mana tempatnya selalu nongkrong bersama teman-teman nya dan secara spontan Hani menunjuk ke arah meja nomor 6 yang terletak di sudut cafe di mana tempat tersebut menyajikan tempat yang tidak begitu menarik di mata Tania dan Anna.

" Bukannya itu tempat orang-orang kantoran dan mahasiswa? Tempatmu kuno sekali. " Ucap Anna sontak membuat Hani bagai tersengat listrik

" Kita ke lantai dua aja gimana, tempat kita sering nongkrong bareng An. " Ajak Tania dan langsung di turuti oleh Anna.

Hani yang berjalan menunduk tak sengaja menabrak seseorang sehingga keduanya langsung terjatuh sambil meringis kesakitan, Tania dan Anna hanya meliriknya tanpa membantu Hani bangkit sementara itu Hani melirik orang yang di tabraknya seraya meminta maaf namun sayangnya pria itu langsung berdiri dan pergi begitu saja, Bahkan Hani belum sempat melihat wajahnya.

" Ayo Han, jangan diam disitu terus. " Sahut Anna yang kembali melanjutkan langkahnya menuju anak tangga.

Siang itu mereka menikmati waktu luang mereka dengan bersenda gurau sambil memainkan permainan yang sedang hits di cafe-cafe yaitu jenga, permainan menarik balok yang di mana jika susunan balok itu terjatuh maka yang kalah akan mendapat satu pertanyaan dan harus di jawab jujur.

Sayangnya Hani tidak sengaja menarik balok yang membuat bangunan balok itu runtuh semua, Tania dan Anna tampak heboh sambil bertepuk tangan ceria.

" Oke, pertanyaan dari gue..., siapa pacar atau gebetan lo sekarang. " Tanya Tania seketika membuat Hani membeku mendengar nya, Bahkan dirinya belum pernah jatuh Cinta bagaimana dia bisa menjawab pertanyaan yang di anggapnya aneh itu.

" Aku..., tidak punya pacar atau gebetan. " Jawabnya mengerucutkan bibir

" What!!! Jadi selama ininlo gak pernah naksir siapa-siapa selama ini? " Tanya Anna yang sangat terkejut dengan jawaban menohok Hani.

" Ya ampun Han, jaman sekarang kamu masih belum kenal yang namanya Cinta, cupu banget sih. " Sahut Tania.

Lagi-lagi seruan cupu itu terdengar di telinga Hani yang sedang menunduk menyalahkan diri, Saat ini Tania memang sudah memilki pacar yang beda sekolah dengannya sementara Anna mempunyai gebetan yang sampai sekarang masih dalam pdkt.

" Cabut yuk gue ada les sore ini. " Ucap Anna yang di ikuti oleh mereka berdua, di kelompok ini entah mengapa Anna terlihat seperti ketua mereka, mungkin karena Anna memiliki segalanya cantik, pintar dan juga kaya Raya.

 

\*

 

Hani menjatuhkan tubuhnya dengan malas di atas tempat tidur sambil menutup matanya dengan lengannya, Pikiranya melayang pada kejadian di cafe tadi siang dan sampai sekarang ia pusing memikirkan di mana dirinya harus mendapatkan pacar dalam waktu yang cepat.

Melihat dua temannya terus meledeknya cupu membuat Hani sangat khawatir dirinya yang dulu akan kembali, untuk saat ini Hani merasa nyaman bergaul dengan mereka walaupun harus sering berbohong, Hani membuka matanya dan beranjak dari tempat tidur menuju meja belajarnya.

Hani membuka laptop dan masuk ke akun sosial medianya, Hani melirik satu persatu akun cowok tampan yang ada di media sosial sambil melacak alamat tempat mereka tinggal, Tiba-tiba saja Hani berpikir untuk mencari cowok firtual yang akan di jadikannya sebagai pacarnya kali ini.

Setelah mencari cukup lama Hani menemukan satu akun cowok yang sangat tampan dan terlihat manis pada waktu bersamaan, Melihat alamatnya yang tinggal di luar kota membuat Hani memutuskan untuk mengenalkan cowok ini pada Tania dan Anna toh cowok itu pun tidak tinggal di Jakarta sehingga tidak akan ada yang akan mencari tahu soalnya.

 

\*

 

Hani memandang gerbang sekolahnya dengan malas dia tidak datang lebih pagi seperi hari sebelumnya, pukul setengah tujuh kurang lima menit dan di depan pagar tampak pak satpam yang bernama pak rudi sedang meneriaki anak-anak untuk mempercepat langkahnya karena pintu gerbang yang sebentar lagi akan di tutup.

Hari ini Hani membawa foto cowok yang akan di kenalkannya kepada Tania dan Anna namun sebelum itu ia ingin berpura-pura sedang pdkt dengan seseorang agar mereka tidak curiga dengan keadaan yang dadakan ini, Hani menangkap sosok Helen sedang berjalan bersama teman kelasnya menuju gedung sekolah, Hani dengan cepat menarik lengan sahabatnya menuju lapangan sekolah yang tampak sepi.

" Kamu kenapa sih Han, baru datang udah narik aku kaya gini." Protes Helen sambil memandang Hani kesal.

" Aku mau minta tolong." Ucapnya dengan sangat memohon.

" Tolong apaan ? Aku udah nggak mau di ajak ngebohong yah..,Aku bukan kamu. " Ucapnya ketus

" Tolong jadi cowok gebetan ku bentar, "

" Hah ? Cowok gebetan, tapi kan aku cewek Hani…"

" Iya aku tau tapi kan nggak ada yang tahu kalo kamu itu cewek kalu nomor kamu di ponselku di ganti jadi nomor cowok."

" Maksud kamu apa sih, aku nggak ngerti. "

Hani mulai menjelaskan kepada Helen bahwa dirinya meminta Helen untuk menjadi gebetan palsunya agar Tania dan Anna tidak mengatainya cupu lagi, Helen dengan wajah datarnya mencoba untuk menolak dan pergi tapi Hani dengan cepat menahannya dan berjanji akan mentraktir Helen makan sepuasnya jika rencana ini berhasil.

" Ayolah Han hentikan semua ini, buat apa sih berbohong untuk terlihat baik? Kamu sadar nggak sih mereka itu nggak tulus berteman sama kamu. "

" Oke kalau kamu nggak mau bantu ya udah. " Hani menyentak kakinya dan bergegas meninggalkan Helen yang masih mematung tak percaya bahwa Hani yang di kenalnya lembut berubah menjadi sosok yang keras kepala.

Hani yang telah tiba di kelas menjatuhkan tubuhnya dengan gusar sambil mengeluarkan buku pelajarannya, Tania dan Anna meliriknya heran dan bertanya pada Hani apa yang telah terjadi.

" Nggak apa-apa, aku cuma kesel aja sama orang. " Jawabnya tersenyum simpul.

Selang beberapa menit guru mereka masuk dan memulai mata pelajaran saat itu juga, sementara itu Hani masih memikirkan cara untuk membuat kedua temannya mengira bahwa dia sudah memiliki gebetan, Pikiran Hani benar-benar kacau sekarang ia bahkan tak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan. Getar ponselnya baru saja membuat Hani mengeceknya dengan hati-hati, ia membuka pesan yang datang dari Helen.

" Aku akan membantumu, tapi kalau mereka sampai mengetahui hal ini kau harus mengatasinya sendiri. " Tulis Helen sontak membuat Hani tersenyum kegirangan.

Lalu Hani dapat kembali fokus mendengar pelajaran setelah rencananya mendapat persetujuan dari Helen, Hani melirik Tania dan Anna yang sedang sibuk menulis catatan mereka dan seketika itu Hani ikut tersenyum dan kembali menulis juga.

🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Hai.. Hai.. Aku mau ngucapin makasih buat kalian yang udah menyempatkan membaca The Way I Love You.., Jangan lupa untuk like dan comment yah... ♥️

.

.

.

Salam hangat. Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!