Matahari terlihat begitu cerah pagi ini secerah perasaan Hani yang baru saja tiba di sekolah, seperti biasa Hani akan meminta ayahnya menurunkannya di depan toko foto copy agar identitasnya tidak ketahuan oleh teman-temannya bahkan bukan hanya Tania dan Anna saja yang di takutinya teman kelas lainnya juga yang sekarang sudah mengenal Hani sebagai anak seorang kapten kapal yang selalu berpergian dari satu negara ke negara lain.
Entah apa yang membuat Hani pagi ini terlihat bahagia, semalam ia bahkan tidak mendapat kejutan atau apapun bahkan katanya hari ini akan ada tes Matematika dadakan tapi tetap tak membuatnya merasa gelisah, Dulu saat SMP walaupun Hani terkenal cupu ia cukup pintar di kelasnya, memang bukan rangking satu tapi dia mampu menjawab beberapa soal yang sulit hanya dengan membacanya sekali saja. Tak heran jika di kelas dirinya jarang memperhatikan guru tapi sejatinya semua yang di lihatnya hanya dalam sekali dapat tersimpan di memorinya sampai kapan pun.
Setibanya di kelas Hani menyapa kedua temannya dan di balas sapaan yang hangat oleh mereka, walaupun kemarin sempat di cerita belakang oleh Tania dan Anna di toilet tampaknya tak membuat Hani membenci mereka, ia bahkan ingin semakin lebih dekat dari sebelumnya.
" Han.., kemarin makasih yah soal sarannya, Kak Andrew notice gue kemarin, dia bilang kalau selama ini dia juga suka sama gue. " Sahut Anna begitu kegirangan.
" Jadi sekarang lo pacaran sama kak Andrew? " seloroh Tania kemudian.
" Belum sih.. Tapi karena dia bilang suka sama gue ya anggap aja kalau sekarang kita sudah resmi pacaran. " Jawab Anna sukses membuat Tania memasang wajah kecut.
Hani yang melihat kedua temannya sedang di landa kasmaran tiba-tiba membuatnya penasaran bagaimana rasanya jatuh cinta, apakah seindah yang mereka rasakan? Hani benar-benar tidak tahu dan ingin tahu bagaimana rasanya jatuh Cinta.
Percakapan mereka terhenti ketika wali kelas mereka yaitu bu yuli memasuki ruangan, Wanita berusia 40 tahun itu meminta semua murid untuk duduk di tempat masing-masing dan mulai mendengarkannya.
" Dengar anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid pindahan dari SMA 1 Nusa..., Silahkan masuk. " Sahut Bu Yuli kemudian pintu kelas mulai terkuak dan semua mata tertuju pada pintu itu.
Seorang cowok berambut hitam yang memiliki tubuh yang tinggi serta wajah yang tampan seketika membuat semuanya terperangah melihat kedatangannya, Manik mata Hani tiba-tiba melebar dengan sempurna, pandangannya terus tertuju pada pria itu dan bukan hanya Hani saja yang terkejut tapi Tania dan Anna juga.
" Bagaimana cowok itu bisa pindah di sini? Bisa mati aku.., aku kan udah bilang ke mereka kalau cowok itu tinggal di Bali, jadi dia sekolah di SMA ." Batin Hani benar-benar bingung harus bersikap bagaimana, ia takut jika kebohongannya sampai terungkap jika Tania dan Anna tiba-tiba menegur cowok yang di anggap Hani sebagai pacarnya itu.
" Nama gue Bima. " Ucapnya singkat dan padat
Kelas kembali riuh ketika cowok bernama Bima itu hanya memperkenalkan dirinya dengan cara yang singkat, bahkan dia tidak melanjutkan kalimatnya baik itu hanya sekedar basa-basi, wajahnya dingin dan tampak serius meskipun dia sangat tampan.
" Kenapa sifatnya begitu dingin, mati aku... " Batin Hani lagi
" Jadi anak-anak, Bima ini murid pindahan dari SMA 1 Nusa karena dia.. " belum sempat Bu Yuli melanjutkan ucapannya tiba-tiba saja Bima menyela dan menyuruh beliau untuk menentukan tempatnya duduk.
Bu yuli kemudian mencari kursi kosong dan kebetulan satu-satunya kursi kosong berada tepat di sebelah Hani, Wajah Hani seketika memerah menahan malu yang sudah mendidih di atas kepalanya, terlebih lagi ketika Bima sudah mendaratkan tubuhnya di kursi sebelah Hani.
Tak ada sapaan murid baru seperti pada umumnya sehingga membuat Hani harus menelan ludah susah payah, jantungnya berdegup kencang bukan karena sedang deg-degan berada di sebelah cowok itu melainkan Hani takut apa yang akan terjadi setelah ini.
\*
Jam pertama berakhir dengan cepat, Hal yang tidak di inginkan oleh Hani pun terjadi, Tania dan Anna menghampiri mejanya sembari meledeknya dengan Bima. Cowok itu tampak kebingungan saat Anna mengira bahwa kepindahannya saat ini adalah karena Hani, sementara itu Hani tampak ketakutan dan berusaha menutupi wajahnya yang mulai memerah bak udang rebus.
" Kalian so sweet banget sih, baru pacaran beberapa hari eh si cowoknya langsung pindah aja ke SMA Mahadewa. " Seru Tania
" Pasti lo gak tahu kan Han, kalau Bima bakal pindah di sekolah kita ?" Sahut Anna seketika membuat Hani membeku bingung harus menjawab apa.
Bima sedari tadi hanya diam dengan wajah datarnya, namun tiba-tiba saja ia merangkul Hani sehingga membuat gadis itu meliriknya dengan mata yang terbelalak sempurna.
" Benar, gue pindah ke sini karena cewek gue, masalah buat kalian? " Jawab Bima benar-benar membuat Hani tak menyangka kalau pria itu akan mengakuinya, kenal saja belum tapi dia seakan mengerti situasi Hani dan membantunya dengan cara seperti itu.
Tania dan Anna langsung kembali ke mejanya dengan perasaan bingung yang masih menyelimuti mereka, Awalnya mereka hanya ingin mengetes apakah Hani benar-benar berkata jujur atau hanya bualan belaka saja, nyatanya Bima mengakui hubungan mereka sehingga membuat keduanya kembali mempercayai Hani.
\*
Gadis itu berlari sekuat tenaga mengejar seorang cowok yang perlahan meninggalkan pelataran sekolah dengan sepedanya, Hani meneriakkan nama pria itu sangat keras sehingga membuatnya mendadak menghentikan kayuh sepeda nya dan menoleh ke arah Hani dengan wajah kebingungan.
" Tunggu... Huh.. Huh.., jangan pergi dulu. " Sahut Hani yang terengah-engah sambil memegangi lututnya.
" Ada apa? " Tanya Bima dingin.
" Aku mau nanya sama kamu, kenapa tadi kamu bilang ke Tania dan Anna kalau alasan kamu pindah itu karena aku. " Tanya Hani yang sudah kembali dapat mengatur nafasnya dengan baik.
Bima hanya mengabaikan Hani dan kembali mengayuh sepedanya namun Hani dengan cepat menarik tas Bima sehingga cowok itu kembali menghentikan sepedahnya.
" Mau lo apa sih, " Sahut Bima ketus.
" Aku cuma mau tau, kenapa kamu mau membantuku di saat aku berbohong kalau kamu itu pacarku , kita bahkan baru ketemu hari ini dan kenapa seakan-akan kamu mengerti masalahku. " lanjut Hani kemudian
" Lo ngapain bohong ke mereka sampai ngaku-ngaku kalau gue pacar lo. "
" Soal itu.. "
Hani mulai menjelaskan kepada Bima alasan dirinya mengakui Bima sebagai pacarnya, Bima mendengar pengakuan Hani kurang lebih tiga puluh menit lima detik sambil berjalan kaki tanpa tujuan, Sepanjang jalan Bima hanya mendengarkan cerita gadis itu tanpa bertanya atau meresponnya dengan baik.
" Karena kamu sudah mengaku ke mereka, kamu mau kan jadi pacar bohongan aku. " Ucap Hani mendadak membuat Bima terkejut
" Nggak.!!! "
" Please, sampai aku dapat pacar baru supaya mereka masih mau berteman dengan aku. " Pinta Hani menahan lengan Bima yang hendak meninggalkannya.
" Oke, gue mau.., tapi dengan satu syarat." Gumam Bima melirik Hani dengan tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Naoki Miki
Haaii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss baca jan lupa tinggalkan jejaak🤗
tkn prfil q aja yaa😍
vielen danke😘
2020-10-17
0
Tracer85
Hai Bima 😏
2020-03-31
2