Part 2: Hari Hujan

Ini adalah hari yang lain, cuaca yang seharusnya cerah, tiba-tiba menjadi hujan lebat.

Saat bel sekolah mulai berbunyi, menandakan akan berakhirnya kelas hari ini, siswa-siswi berbondong-bondong keluar kelas untuk pulang.

Namun, beberapa merasa kecewa melihat derasnya hujan diluar. Beberapa untungnya sudah siap membawa payung di tas nya. Beberapa lainnya memiliki supir mereka membawakan payung untuk majikan mereka dan mengantarkannya sampai mobil tanpa basah.

Namun dibeberapa kejadian, seringkali terjadi beberapa kecerobohan dan kesialan.

Saat ini, sekolah mulai sepi, sudah banyak orang yang pulang ke rumah masing-masing walaupun hujan. Lagipula besok akhir pekan, siapa yang ingin menghabiskan berlama-lama di sekolah?

Begitu pula dengan Reno, saat sampai diujung gedung yang sepi, dia melihat gadis tertentu terlihat sedang menelepon seseorang.

"Apa? Mobil tiba-tiba macet dijalan? Jadi akan terlambat untuk menjemput ku?"

Reno tentu kenal dengan suara dingin itu. Siapa lagi kalau bukan Ketua Kelas?

Sepertinya dia kerepotan karena tidak membawa payung, juga supir nya terlambat karena beberapa kejadian.

"Tidak usah, aku akan naik taksi." Kata gadis itu dengan tenang.

Tidak lama kemudian dia melihat gadis itu memencet lagi ponselnya, sepertinya memesan taksi online.

Reno tidak lagi memperhatikannya, sepertinya percuma juga khawatir tentang bagaimana nanti gadis itu pulang tanpa payung nya, bagaimanapun juga, Ketua Kelas berasal dari keluarga tertentu yang tidak bisa disentuh, keluarganya sangat-sangat kaya dan terpandang.

Mereka berdiri berdampingan didepan pintu gedung, menunggu jemputan masing-masing. Tentu saja Reno mana mungkin membawa payung?

Memang dirinya terlihat seperti seseorang yang akan membawa payung?

Gadis itu sepintas melirik kearah Reno, terlihat penasaran.

"Aku tidak membawa payung," kata Reno datar.

"Tentu saja aku tahu," balas gadis itu datar.

Diam-diam ketika tidak ada orang disekitar mereka, keduanya akan berbicara tentang hal-hal kecil. Hubungan mereka memang tidak buruk sejak kelas satu, namun juga tidak terlalu dekat.

Seperti sebelumnya, gadis itu akan selalu meminjamkan buku tugas atau catatannya pada Reno.

Disaat yang sama, saat Reno diam-diam mengembalikan buku itu pada Ketua Kelas, dia akan memberikan beberapa camilan manis atau milk tea kesukaan gadis itu untuknya.

Disisi lain, ketika Reno kadang selesai bermain basket, dia akan mendapatkan minuman dingin dari gadis itu, dengan catatan kecil bertuliskan balasan dari milk tea terakhir kali.

"Aku pikir Ketua Kelas bukan tipe orang yang tidak akan membawa payung?"

"Hari ini aku mengganti Tas. Payung ada di Tasku sebelumnya,"

"Ah, jadi Tas milikmu rusak karena kejadian kemarin?"

"Kotor."

Lalu ada keheningan diantara keduanya.

"Maaf soal kejadian kemarin."

"Itu bukan salahmu, lagi pula beberapa orang di dunia ini ada yang memiliki pikiran-pikiran tidak terduga dan tidak masuk akal yang tidak akan bisa kita tebak secara logika nalar manusia."

Reno diam-diam tertawa mendengar komentar sengit gadis itu.

Ya benar, sebenarnya kemarin ada sebuah kejadian yang cukup menghebohkan.

Ini semacam kisah tentang pahlawan menyelamatkan kecantikan, tapi itu hanya dari luarnya saja, kisah sebenarnya tidak seperti itu.

Sebenarnya ini sudah dimulai sejak awal semester ini, sejak ada seorang siswi pindahan baru, bernama Nana. Dia dipindahkan ke SMA Elite ini karena dia pintar, bukan karena dia Kaya. Jadi dia menjadi bahan bullian siswa-siswi disini, karena Sekolah ini bukan sekolah biasa, melainkan Sekolah Elite Khusus untuk anak-anak kaya, itupun tidak semua anak kaya bisa masuk, namun harus memiliki koneksi khusus untuk masuk atau mereka benar-benar yang terpilih, terutama agar bisa masuk ke Kelas Khusus A-1. Yang Kaya dari yang Kaya.

Namun sepertinya dia dalam kondisi khusus makanya diterima di sekolah ini.

Pada Ujian Tengah Semester lalu, dia mendapatkan peringkat pertama.

Itu artinya posisi dia menggeser posisi gadis tertentu, dari awalnya posisi 10 Besar ke peringkat 11 di sekolah, dan menggeser peringkat kelas ya dari 5 ke 6.

Peringkat Ketua Kelas jadi turun, tidak lagi masuk 10 Besar Kelas dan tidak lagi 5 Besar di Kelas. Dan itu membuat gadis itu bermasalah dengan keluarganya.

Dia harus lebih banyak mendapatkan kelas tambahan diluar, buku yang dia baca harus lebih banyak lagi.

Sampai suatu saat disesi istirahat, Reno melihat ketua kelas mimisan karena terlalu banyak belajar.

Reno melihat itu dan tidak bisa berbuat apa-apa. Rasanya sakit dan kesal, itu juga awal kenapa Reno mulai membenci si peringkat satu Nana, dan melampiaskan rasa kesalnya pada Nana. Sedikit kekanak-kanakan memang.

Dan kejadian pembulian pun bertambah parah, belum lagi karena sikap Nana yang dari awal masuk memang bersikap agak agoran dan sombong.

Namun, semua orang tahu, kalau Ketua Kelas itu orang yang baik. Jadi sempat beberapa kali, dia mau menolong Nana. Bagaimana pun juga, Reno tidak akan pernah membiarkan 1 helai rambutpun milik Ketua Kelas sampai kotor apalagi terluka karena melindungi Nana, jadi pada ahirnya Reno membantu melindungi Nana beberapa kali salah satunya saat Nana hendak dia dilempar tepung dan telur.

Dan terjadilah kejadian itu kemarin, kebetulan yang kena lempar telur hanya Reno dan Tas milik Ketua Kelas.

Tapi hal itu membuat kesalahpahaman besar.

Pahlawan yang menyelamatkan kecantikan, kisah romantis cinta dan benci, begitulah rumor yang beredar.

Hal itu membuat Nana sangat jadi Geer sekali, dan bahkan bersikap caper didepan Reno. Juga membuat Merry salah satu gadis yang mengejar-ngejar Reno cemburu tidak jelas seolah-olah pacarnya di rebut oleh Nana, dan akhir nya membuli Nana, dan salah satunya adalah insiden telur kemarin.

Seperti yang tadi kata Ketua Kelas bilang, beberapa orang di dunia ini ada yang memiliki pikiran-pikiran tidak terduga dan tidak masuk akal yang tidak akan bisa ditebak secara logika nalar manusia. Entah plot melodramatis macam apa yang membuat Nana dan Merry jadi seperti itu.

Reno tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis saat memikirkan ini. Kenapa hanya gadis-gadis bermasalah yang mendekatinya.

Dan lagi, baru juga dibicarakan, orang nya sudah muncul.

Marry datang menyapa dan langsung merangkul tangan Reno entah dari mana membuat Reno kaget. Kebetulan juga Supir Reno juga sudah datang membawa payung, jadi Reno segera melepaskan diri dari Marry dan berniat memberikan payung itu pada Ketua Kelas.

Namun ketika tangannya terulur, entah dari mana tiba-tiba Nana ternyata ada di depan Ketua Kelas.

Mengambil payung itu dengan tatapan malu-malu dan mengucapkan terimakasih banyak pada Reno. Terlihat dia sangat senang karena dia kira Reno memberikan payung padanya agar tidak kehujanan, karena memang dia tidak membawa payung.

Tapi itu membuat drama tambahan karena Marry terlihat tidak terima dan mencoba mengambil payung itu dari Nana.

Reno tidak tahu harus berekspresi seperti apa. Sepintas dia melihat kearah Ketua Kelas, yang terlihat menampilkan sedikit senyum diujung bibirnya lalu menutupnya degan tangan nya seolah sedang mencoba menahan tawanya, untuk menertawakan Reno.

"Aku duluan ya teman-teman. Sepertinya Taksi yang aku panggil sudah datang," kata Ketua Kelas melepaskan kacamatanya lalu berlari dari pintu menuju gerbang dengan tas dikepalanya, seolah tidak memperhatikan kejadian tadi.

Reno kemudian memberikan kode ke Supir nya, dan mengambil Payung yang di pakai Supir itu, dia menyuruh Supir itu pulang dirinya akan pulang sendiri.

Lalu Reno mengejar Ketua Kelas, terlihat terburu-buru dengan payung terbuka yang dibawanya.

...####...

Sebenarnya jarak ke gerbang hanya sekitar 100 meter saja, dan lagi sebenarnya di gerbang ada tempat untuk berteduh, jadi usaha Reno untuk mengejar Ketua Kelas terbukti sia-sia.

Begitu Taksi pesanan Ketua Kelas datang, setelah Reno menutup Payungnya, dia ikut masuk.

Gadis itu menatap Reno heran.

"Apa? Supirku masih di gedung dan tidak memiliki payung lagi, tahu sendiri payung nya dimana. Jadi terlalu malas menunggunya. Bukankah lebih baik aku sekalian naik Taksi dengan mu? Lagipula kita searah," kata Reno membuat alasan.

"Aku tidak pulang, aku akan langsung ke tempat Les sekarang."

"Bukankah kemarin sudah?"

"Hari ini Les Matematika kemarin Fisika."

"Setiap hari?"

"Begitulah, Les ku ditambah."

"Kamu tidak lelah?"

"Aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan."

Reno tidak lagi bisa berkata-kata mendengar jawaban dingin itu.

"Sudahlah. Ngomong-ngomong kamu kenapa tadi hujan-hujanan? Kamu nanti sakit, lihat sekarang bajumu basah begini."

"Sesekali menikmati hujan tidak masalah, bukankah itu sedikit menyenangkan juga untuk basah?"

"Owh, jadi kadang kamu juga masih ingin bersenang-senang walau tahu kamu akan kedinginan?"

Tanpa menunggu jawaban dari gadis itu, Reno membuka jaketnya lalu memakaikannya pada gadis itu.

"Kamu perhatian sekali. Pantas saja banyak gadis-gadis menyukaimu dan mengejar mu," katanya santai sambil membenarkan jaket yang Reno pakainkan padanya.

Kadang Reno ingin bertanya, apakah kamu salah satunya dari gadis-gadis yang menyukai dirinya?

Tapi Reno mana berani bertanya.

"Gadis-gadis konyol itu. Lagipula aku hanya baik padamu," kata Reno dengan nada bercanda.

"Iya-iya, Renoku yang paling tampan. Lihatlah wajahmu yang manis dan tampan ini, ini jelas alasan kenapa mereka tergila-gila padamu," kata gadis itu sambil memegang wajah Reno dengan kedua tangannya, lalu mencubit ringan pipi Reno, dengan nada bercanda.

Sepintas wajah Reno sedikit memerah karena malu mendengar pujian dan sentuhan tiba-tiba itu. Lalu berkata dengan nada ragu dan kaget.

"Kamu....."

"Apa? Ah, aku begitu dingin. Kenapa kamu begitu hangat, Reno?" Katanya lagi sambil tiba-tiba merangkul Reno, lalu bersandar dipundaknya.

"Itu karena kamu hujan-hujanan."

"Hmm, mungkin juga. Ah begitu hangat dan nyaman disampaigmu. Membuat ku merasa mengantuk."

"Kalau begitu tidurlah."

"Hmm, bangunkan aku kalau sudah sampai."

Padahal awalnya Reno hanya membuat lelucon, namun ternyata gadis ini benar-benar tertidur begitu Reno bilang untuk tidur.

Perlahan Reno, mempererat rangkul mereka agar bisa membuat gadis itu merasa lebih hangat.

Perlahan, aroma harum dan lembut memasuki penciuman Reno. Aroma menenangkan dan nyaman.

Reno perlahan melihat kearah samping, ke gadis itu yang saat ini tertidur pulas tanpa pertahanan.

Ditatapnya lekat wajah gadis itu begitu cantik, lalu melihat kearah bibir merah muda lembut yang terlihat menggoda itu.

Disentuhnya bibir itu dengan jarinya.

"Tidakkah kamu terlalu ceroboh? Memperlihatkan wajah yang begitu imut dan tanpa pertahanan ini disekitar ku? Seolah mengijinkan ku melakukan apapun yang aku suka padamu. Aku sudah cukup berusaha keras untuk menahan diri," guma Reno lirih, yang mungkin hanya bisa dia dengar.

Perlahan Reno mendekatkan bibirnya ke bibir gadis itu, sampai jarak tinggal satu sentimeter.

Namun Reno langsung kembali membuat jarak, sebelum benar-benar melakukannya.

"Tunggu sampai kamu benar-benar menjadi milikku."

Lalu Reno memalingkan wajahnya, dan menatap keluar jendela.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

lanjutt thorr... mantap ceritanyaa😄
aku cukak😍😍

2022-07-18

1

mamika

mamika

ini msh bab brp,aq ud fallin in love sm Reno..pliss prnah ngalami dl,deket tp tau qt g bs terbuka sm temen2 sekolah.yg ad nyaman aj saat b2..aq yg tukang molor di kelas,slalu digangguin wkt istrht sm si doi☺tuhhh kann inget masa itu,masa dimana aq sdh sadar dg siapa aq brhadapan,trlalu jauh jarakny..😊

2022-06-08

2

Kar Genjreng

Kar Genjreng

ah😌😌😌😌 sebuah tantangan bikin panas memburu 🤗🤗🤗🤗🤗🤣🤣🤣🤣

2022-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1: Pangeran Sombong dan Ketua Kelas
2 Part 2: Hari Hujan
3 Part 3: Kencan Diam-diam
4 Part 4: Sebuah Janji
5 Part 5: Itu benar-benar seperti gayamu
6 Part 6: Sebuah Tekat
7 Part 7: Kelompok Belajar
8 Part 8: Sesi Belajar Bersama
9 Part 9: Kamar Ketua Kelas
10 Part 10: Rahasia Kecil
11 Part 11: Tuan Putri Manis yang di Manjakan
12 Part 12: Rumah Hantu
13 Part 13: Bertemu Diam-diam
14 Part 14: Pertemuan tidak terduga
15 Part 15: Perkelahian
16 Part 16: Masa Lalu Reno
17 Part 17: Tidak ada tempat untuk kembali
18 Part 18: Reno dan Serra
19 Part 19: Ulang Tahun Serra (1)
20 Part 20: Ulang Tahun Serra (2)
21 Part 21: Apakah salah untuk jatuh cinta?
22 Part 22: Permainan?
23 Part 23: Farrel dan Johan
24 Part 24: Pertemuan Keluarga Lee
25 Part 25: Apakah Kamu Layak?
26 Part 26: Cinta pada Pandangan Pertama
27 Part 27: Cinta dan Obsesi
28 Part 28: Jalan yang Berbeda
29 Part 29: Sebagai Ketua Kelas
30 Part 30: Janji Kita
31 Part 31: Rahasia Keluarga Lee
32 Part 32: Johan Lee
33 Part 33: Saling Menipu
34 Part 34: Rencana Masing-masing
35 Part 35: Percakapan Ayah dan Anak
36 Part 36: Pertengkaran
37 Part 37: Gosip yang tidak bisa dipercaya
38 Part 38: Tidak Bisa Bertemu
39 Part 39: Orang yang Aku Suka
40 Part 40: Ujian Kelulusan
41 Part 41: Rencana Kita
42 Part 42: Melepas Kerinduan
43 Part 43: Kenyataan
44 Part 44: Makan Malam Keluarga Smith
45 Part 45: Pengakuan
46 Part 46: Pengumuman
47 Part 47: Keputusasaan Serra
48 Part 48: Aku akan selalu ada Untukmu
49 Part 49: Ujian Masuk Universitas
50 Part 50: Bersama Selamanya
51 Part 51: Jalan yang kita lalui
52 Side Story 1: Berdua Di Ruang Musik
53 Side Story 2: Peter Pan dan Cinderellanya
54 Side Story 3: Pangeran Kesepian dan Tuan Putri Sakit-sakitan
55 Season 2 Part 1: Presder Baru yang Ramah
56 Season 2 Part 2: Presder Cantik dan Dingin
57 Season 2 Part 3: Bertemu Kembali
58 Season 2 Part 4: Apakah kamu masih menyukaiku?
59 Season 2 Part 5: Rencana Perjodohan
60 Season 2 Part 6: Bertemu Calon Tunangan
61 Season 2 Part 7: Mikael Lewis
62 Season 2 Part 8: Pertemuan yang mengejutkan
63 Season 2 Part 9: Ada Di Kubu berbeda
64 Season 2 Part 10: Hal yang ingin Aku Katakan
65 Season 2 Part 11: Reuni
66 Season 2 Part 12: Bertemu Gadis Aneh
67 Season 2 Part 13: Bolehkah Aku Menyukaimu?
68 Season 2 Part 14: Tunangan Serrly
69 Season 2 Part 15: Penjamuan Malam
70 Season 2 Part 16: Deklarasi Perang
71 Season 2 Part 17: Rencana Jahat
72 Season 2 Part 18: ЯS Corporation
73 Pengumuman: Promosi New Story
74 Season 2 Part 19: Rahasia Masalalu
75 Season 2 Part 20: Sebuah Mimpi
76 Season 2 Part 21: Kencan Tengah Malam
77 Season 2 Part 22: Di Balik Topeng
78 Season 2 Part 23: Undangan Pernikahan
79 Season 2 Part 24: Reuni Kelas 3 A
80 Season 2 Part 25: Pasangan Masing-masing
81 Season 2 Part 26: Hal-hal mengejutkan
82 Season 2 Part 27: Masalah Baru
83 Season 2 Part 28: Masalah Orang Tua
84 Season 2 Part 29: Serangan Panik
85 Season 2 Part 30: Hutang Budi
86 Season 2 Part 31: Rasa Bersalah
87 Season 2 Part 32: Sebuah Janji Masalalu
88 Season 2 Part 33: Menghabiskan Malam Bersama
89 Season 2 Part 34: Hadiah Kejutan Ulang Tahun
90 Sesaon 2 Part 35: Perjanjian Rahasia
91 Season 2 Part 36: Kemurkaan Serrly
92 Season 2 Part 37: Tanggung Jawab
93 Season 2 Part 38: Salah Paham
94 Season 2 Part 38: Cincin Pertunangan
95 Season 2 Part 39: Ditemukan
96 Season 2 Part 40: Niat Jahat
97 Season 2 Part 41: Kejadian Malam Itu
98 Season 2 Part 42: Gosip yang Kacau
99 Season 2 Part 43: Kedatangan Johan Lee
100 Season 2 Part 44: Keputusan Reno
101 Season 2 Part 45: Rencana Jahat Masing-masing
102 Season 2 Part 46: Insiden Berantai
103 Season 2 Part 47: Menjadikan mu Milikku
104 Season 2 Part 48: Mencari Keberadaanmu
105 Season 2 Part 49: Kedamaian Singkat
106 Season 2 Part 50: Keputusasaan
107 Season 2 Part 51: Keputusan Serra
108 Season 2 Part 52: Memaksa mu
109 Season 2 Part 53: Sebuah Nasehat
110 Season 2 Part 54: Semua Perasaan Ini
111 Season 2 Part 55: Pengakuan Publik
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Part 1: Pangeran Sombong dan Ketua Kelas
2
Part 2: Hari Hujan
3
Part 3: Kencan Diam-diam
4
Part 4: Sebuah Janji
5
Part 5: Itu benar-benar seperti gayamu
6
Part 6: Sebuah Tekat
7
Part 7: Kelompok Belajar
8
Part 8: Sesi Belajar Bersama
9
Part 9: Kamar Ketua Kelas
10
Part 10: Rahasia Kecil
11
Part 11: Tuan Putri Manis yang di Manjakan
12
Part 12: Rumah Hantu
13
Part 13: Bertemu Diam-diam
14
Part 14: Pertemuan tidak terduga
15
Part 15: Perkelahian
16
Part 16: Masa Lalu Reno
17
Part 17: Tidak ada tempat untuk kembali
18
Part 18: Reno dan Serra
19
Part 19: Ulang Tahun Serra (1)
20
Part 20: Ulang Tahun Serra (2)
21
Part 21: Apakah salah untuk jatuh cinta?
22
Part 22: Permainan?
23
Part 23: Farrel dan Johan
24
Part 24: Pertemuan Keluarga Lee
25
Part 25: Apakah Kamu Layak?
26
Part 26: Cinta pada Pandangan Pertama
27
Part 27: Cinta dan Obsesi
28
Part 28: Jalan yang Berbeda
29
Part 29: Sebagai Ketua Kelas
30
Part 30: Janji Kita
31
Part 31: Rahasia Keluarga Lee
32
Part 32: Johan Lee
33
Part 33: Saling Menipu
34
Part 34: Rencana Masing-masing
35
Part 35: Percakapan Ayah dan Anak
36
Part 36: Pertengkaran
37
Part 37: Gosip yang tidak bisa dipercaya
38
Part 38: Tidak Bisa Bertemu
39
Part 39: Orang yang Aku Suka
40
Part 40: Ujian Kelulusan
41
Part 41: Rencana Kita
42
Part 42: Melepas Kerinduan
43
Part 43: Kenyataan
44
Part 44: Makan Malam Keluarga Smith
45
Part 45: Pengakuan
46
Part 46: Pengumuman
47
Part 47: Keputusasaan Serra
48
Part 48: Aku akan selalu ada Untukmu
49
Part 49: Ujian Masuk Universitas
50
Part 50: Bersama Selamanya
51
Part 51: Jalan yang kita lalui
52
Side Story 1: Berdua Di Ruang Musik
53
Side Story 2: Peter Pan dan Cinderellanya
54
Side Story 3: Pangeran Kesepian dan Tuan Putri Sakit-sakitan
55
Season 2 Part 1: Presder Baru yang Ramah
56
Season 2 Part 2: Presder Cantik dan Dingin
57
Season 2 Part 3: Bertemu Kembali
58
Season 2 Part 4: Apakah kamu masih menyukaiku?
59
Season 2 Part 5: Rencana Perjodohan
60
Season 2 Part 6: Bertemu Calon Tunangan
61
Season 2 Part 7: Mikael Lewis
62
Season 2 Part 8: Pertemuan yang mengejutkan
63
Season 2 Part 9: Ada Di Kubu berbeda
64
Season 2 Part 10: Hal yang ingin Aku Katakan
65
Season 2 Part 11: Reuni
66
Season 2 Part 12: Bertemu Gadis Aneh
67
Season 2 Part 13: Bolehkah Aku Menyukaimu?
68
Season 2 Part 14: Tunangan Serrly
69
Season 2 Part 15: Penjamuan Malam
70
Season 2 Part 16: Deklarasi Perang
71
Season 2 Part 17: Rencana Jahat
72
Season 2 Part 18: ЯS Corporation
73
Pengumuman: Promosi New Story
74
Season 2 Part 19: Rahasia Masalalu
75
Season 2 Part 20: Sebuah Mimpi
76
Season 2 Part 21: Kencan Tengah Malam
77
Season 2 Part 22: Di Balik Topeng
78
Season 2 Part 23: Undangan Pernikahan
79
Season 2 Part 24: Reuni Kelas 3 A
80
Season 2 Part 25: Pasangan Masing-masing
81
Season 2 Part 26: Hal-hal mengejutkan
82
Season 2 Part 27: Masalah Baru
83
Season 2 Part 28: Masalah Orang Tua
84
Season 2 Part 29: Serangan Panik
85
Season 2 Part 30: Hutang Budi
86
Season 2 Part 31: Rasa Bersalah
87
Season 2 Part 32: Sebuah Janji Masalalu
88
Season 2 Part 33: Menghabiskan Malam Bersama
89
Season 2 Part 34: Hadiah Kejutan Ulang Tahun
90
Sesaon 2 Part 35: Perjanjian Rahasia
91
Season 2 Part 36: Kemurkaan Serrly
92
Season 2 Part 37: Tanggung Jawab
93
Season 2 Part 38: Salah Paham
94
Season 2 Part 38: Cincin Pertunangan
95
Season 2 Part 39: Ditemukan
96
Season 2 Part 40: Niat Jahat
97
Season 2 Part 41: Kejadian Malam Itu
98
Season 2 Part 42: Gosip yang Kacau
99
Season 2 Part 43: Kedatangan Johan Lee
100
Season 2 Part 44: Keputusan Reno
101
Season 2 Part 45: Rencana Jahat Masing-masing
102
Season 2 Part 46: Insiden Berantai
103
Season 2 Part 47: Menjadikan mu Milikku
104
Season 2 Part 48: Mencari Keberadaanmu
105
Season 2 Part 49: Kedamaian Singkat
106
Season 2 Part 50: Keputusasaan
107
Season 2 Part 51: Keputusan Serra
108
Season 2 Part 52: Memaksa mu
109
Season 2 Part 53: Sebuah Nasehat
110
Season 2 Part 54: Semua Perasaan Ini
111
Season 2 Part 55: Pengakuan Publik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!