Haiiiii..... Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat terus ya.
Aku balik lagi nih dengan episode baru. Semoga kalian suka ya💕
Selamat membaca✨
***
Callissa terbangun dari tidurnya, pandangannya langsung menuju jendela kamar yang gordennya masih terbuka menunjukkan waktu sudah sore, terlihat dari langit yang berwarna orange. Dia pun langsung turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.
"Hmm ga kerasa udah sore lagi" gumamnya sambil berjalan menuju kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri, Callissa keluar kamar dengan menggunakan kaos putih dan celana hot pants berwarna cream dengan motif garis. Callissa pun langsung turun menuju lantai bawah untuk makan karena perutnya sudah berdemo menandakan jika dirinya sudah sangat lapar.
Baru saja dia sampai di lantai bawah, mata Callissa langsung tertuju pada dua laki-laki tampan yang sedang berjalan ke arahnya. Siapa lagi jika bukan Dava kakaknya. Dan satu laki-laki lagi yaitu Reynan, sahabat Dava.
Reynan memang sudah sering ke rumah mereka karena selain dia sahabat Dava sejak SMA, Reynan juga merupakan anak dari sahabat kedua orang tua mereka. Jadi tak heran jika Reynan sering datang ke rumah mereka, bahkan sering menginap jika dia ada masalah dengan Ayahnya.
"Baru pulang Kak?" tanya Callissa saat melihat mereka akan naik ke lantai atas, tepatnya ke kamar Dava.
"Iyaa, kamu mau kemana Dek?" tanya Dava.
"Makan. Ayo kita makan dulu Kak, Kak Rey" ajaknya pada mereka berdua.
"Gue numpang mandi dulu deh Dav, gerah" tolaknya.
"Yaudah sana, gue tunggu di meja makan ya" ucap Dava.
"Lu duluan aja makan sama Callissa, gue takut lama" ucapnya tak enak.
Reynan pun akhirnya pergi ke lantai atas menuju kamar Dava, sedangkan Callissa dan juga Dava menunggu Reynan di meja makan. Sudah 10 menit Reynan belum turun namun Dava sudah merasa sangat lapar, dia pun mulai mengambil nasi ke piringnya namun aksinya itu tertahan oleh Callissa.
"Kak, tunggu Kak Rey dong. Ga enak masa kita makan duluan" ucap Callissa.
"Apaan sih Dek? Kaya dia tamu baru aja, Kakak udah lapar" ucapnya sambil menuangkan menu makanan dihadapannya.
Kemudian terdengar suara langkah seseorang yang menghampiri mereka, dan terlihat sosok tersebut adalah Reynan dengan wajah segarnya karena telah selesai mandi. Reynan pikir jika Dava dan Callissa sudah selesai makan, namun ternyata mereka masih berada di meja makan dan piring Callissa masih kosong, sedangkan Dava sedang mengambil beberapa lauk pauk yang ada dihadapannya.
"Sorry, nungguin gue ya?" ucap Reynan cengengesan.
"Hmm tuh Callissa tetap pengen nungguin lu, pake ga enak segala. Gue kan udah laper" ucap Dava yang setelah itu memasukkan makanannya ke dalam mulutnya sendiri.
"Kan ga enak Kak masa Kak Rey ditinggal, yaudah Kak ayo makan" ucapnya.
Setelah selesai makan, mereka tidak langsung membubarkan diri tapi memilih berdiam disana sambil mengobrol satu sama lain.
"Ohya, lu ga apa-apa Ca?" tanya Reynan.
"Eh iyaa Dek, kata Reynan dia ga sengaja nyerempet kamu. Gimana ada yang sakit?" tanya Dava khawatir.
"Ga kenapa-kenapa ko, aku baik-baik aja" ucap Callissa.
"Abang lu tadi marah-marah sama gue Ca, khawatir banget dia" ucapnya sedih.
Tadi setelah selesai bermain basket, Reynan memberitau Dava jika dirinya tidak sengaja menyerempet adik cantiknya itu, dari pada nanti Dava tau dari Callissa mending dia memberitaunya terlebih dahulu bukan? Setidaknya dia tidak akan terlalu kena omel Dava jika berkata jujur. Dia juga menjelaskan kondisi Callissa baik-baik saja bahkan dia menolak dirinya yang akan membawanya ke rumah sakit.
Namun Dava tak percaya, seketika Dava langsung memaki Reynan dan mengancam sahabatnya jika sampai terjadi apa-apa pada adiknya. Tapi saat datang ke rumah melihat Callissa, Dava merasa lega karena adiknya tampak baik-baik saja.
"Gue cuman takut aja dia kenapa-kenapa, ntar gue dimarahin bokap lagi dibilang ga bisa jaga adik sendiri" elaknya, padahal dia sendiri sangat khawatir, takut jika adiknya terluka. Sebagai kakak, Dava sangat gengsi menunjukkan kasih sayang pada adiknya sendiri.
"Emang ini orang ga pernah khawatir sama aku Kak, sayang juga kayanya engga deh" ucapnya sedih pada Reynan.
"Kalau ga sayang, udah di pecat dari dulu juga jadi adik" ucap Dava berlalu pergi ke kamarnya.
Sedangkan Callissa dan Reynan masih setia berada di meja makan. Reynan pun memberikan penjelasan kepada Callissa jika sebenarnya tanpa Callissa tau, kakaknya itu selalu mengkhawatirkan dirinya. Terlebih saat Dava tau jika Callissa diantar pulang oleh Richo saat itu.
"Emang kenapa sih Kak, Kak Dava itu ngelarang banget aku dekat sama Kak Richo?" tanya Callissa penasaran.
"Richo itu bukan cowok yang baik" jawabnya.
"Ya ga baik tuh kaya gimana?" tanya Callissa makin penasaran.
"Richo itu playboy suka nyakitin cewek" jawab Reynan jujur.
"Sama juga dong kaya Kak Rey dan Kak Dava" ucap Callissa, karena dia tau jika Kakaknya dan Reynan itu sering ganti-ganti perempuan.
"Bedalah, Richo itu ngepacarin cewek secara bersamaan. Sedangkan gue dan abang lu? Kita cuman pacaran sama satu cewek, cuman ya walau pun hanya berjalan dalam hitungan minggu" jawabnya santai.
"Ya sama ajalah, apa bedanya? Kalian sama-sama suka mempermainkan perasaan perempuan" ucap Callissa.
"Hmm ya makanya dari itu Dava ga mau lu sama Richo karena dia ga mau kalau adiknya dipermainkan" ucap Reynan.
"Kalau sampai lu pacaran sama Richo kayanya Dava bakalan marah bener deh" ucap Reynan.
"Untung aja ga ketauan dan sekarang udah putus" ucap Callissa dalam hati.
Tak lama Dava pun datang menghampiri mereka dengan wajah segarnya karena dia baru saja selesai mandi. Dava bingung yang tadinya dia melihat Callisa dan Reynan sedang mengobrol namun tiba-tiba terdiam saat dirinya datang.
"Kenapa sekarang pada diam? Tadi ngobrolin apa lu Rey?" tanyanya pada Reynan.
"Bukan apa-apa" jawab Reyan santai.
"Lu modusin adik gue ya?" tanyanya dengan tatapan curiga.
"Enggalah. Lagian gue udah anggep dia kaya adik gue sendiri" ucap Reynan sambil mengacak-acak rambut Callissa sehingga menimbulkan protes dari orang tersebut.
"Ih Kak Rey, nyebelin deh pake di acak-acak segala" kesal Callissa sambil membereskan rambutnya.
Sedangkan kedua laki-laki tersebut hanya tertawa melihat Callissa yang sedang kesal, karena bagi mereka tingkah Callissa yang seperti inilah yang membuat dirinya terlihat sangat menggemaskan.
Karena kesal dan malah ditertawakan Callissa pun pergi ke kamarnya meninggalkan kedua laki-laki itu. Sedangkan kini Dava dan Reynan memilih menonton pertandingan sepak bola di ruang keluarga.
Namun teriakan keras dari suara Dava yang berada dilantai satu ruang keluarga membuat Callissa merasa terganggu sehingga langsung saja dia keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua laki-laki itu untuk protes.
"Kak kenapa sih harus pake teriak-teriak sampe kedengeran ke lantai atas?" ucapnya kesal.
"Ya sorry Ca, ga seru nonton bola kalau ga teriak-teriak" ucap Dava.
"Parah kakak lu mah Ca, kalau jagoannya kalah ya gituh histerisnya ga normal. Gue aja sampai budeg disamping dia" ucap Reynan.
"Emang ga normal dia mah Kak" ucap Callissa.
"Udah deh sana pergi Dek, kamu itu ga tau kalau nonton pertandingan ginih tuh seru banget" usir Dava.
"Seseru apa sih? Penasaran" ucap Callissa yang kemudian duduk di tengah-tengah Dava dan juga Reynan.
Callissa pun mulai menyaksikan pertandingan sepak bola, Reynan mengajak Callissa untuk mendukung tim yang sama dengannya, sedangkan Dava dia sendirian. Beberapa kali Callissa teriak saat menyaksikan tim lawan hampir saja memasukkan bola ke gawang tim yang didukungnya.
Tapi teriakan Callissa masih tidak seberapa. Dava, dia benar-benar sangat ekspresif, dia bahkan teriak sangat kencang dengan memukul-mukul bantal dan sesekali berdiri sambil memukul telapak tangannya dan juga menggoyangkan kakinya seperti akan menendang bola.
Melihat tingkah kakaknya yang seperti itu membuat Callissa tertawa geli. Dia pun membisikan kepada Reynan agar laki-laki tersebut melihat tingkah kakaknya.
"Kak liat deh" ucapnya sambil tertawa pelan.
"Lu baru liat ya ekpresi Kakak lu pas nonton bola? Dia tuh udah biasa gituh Ca" ucap Reynan yang ikut tertawa.
"Iyaa aku baru tau, aneh ya. Over banget dia" ucapnya kembali tertawa.
****
Cukup segitu dulu ya, nanti dilanjut lagi.
Komen dong gimana nih setelah baca episode ini? Jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like kasih bintang 5 ya dan juga di Vote teman-teman.
Terimakasih banyak💚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Dhea Wijaya Dhea
author ny kreatif banget cari gambar yg tepat
2021-07-19
1
Dina Reza
keren..
2021-03-18
0
Ririn Puji Rahayu
aduh gemes lihat visualnya
2020-12-15
0