UNEXPTDL BAB 3

Haiiiii..... Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat terus ya.

Aku balik lagi nih dengan episode baru. Semoga kalian suka ya💕

Selamat membaca✨

***

Callissa terbangun dari tidurnya, pandangannya langsung menuju jendela kamar yang gordennya masih terbuka menunjukkan waktu sudah sore, terlihat dari langit yang berwarna orange. Dia pun langsung turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

"Hmm ga kerasa udah sore lagi" gumamnya sambil berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan diri, Callissa keluar kamar dengan menggunakan kaos putih dan celana hot pants berwarna cream dengan motif garis. Callissa pun langsung turun menuju lantai bawah untuk makan karena perutnya sudah berdemo menandakan jika dirinya sudah sangat lapar.

Baru saja dia sampai di lantai bawah, mata Callissa langsung tertuju pada dua laki-laki tampan yang sedang berjalan ke arahnya. Siapa lagi jika bukan Dava kakaknya. Dan satu laki-laki lagi yaitu Reynan, sahabat Dava.

Reynan memang sudah sering ke rumah mereka karena selain dia sahabat Dava sejak SMA, Reynan juga merupakan anak dari sahabat kedua orang tua mereka. Jadi tak heran jika Reynan sering datang ke rumah mereka, bahkan sering menginap jika dia ada masalah dengan Ayahnya.

"Baru pulang Kak?" tanya Callissa saat melihat mereka akan naik ke lantai atas, tepatnya ke kamar Dava.

"Iyaa, kamu mau kemana Dek?" tanya Dava.

"Makan. Ayo kita makan dulu Kak, Kak Rey" ajaknya pada mereka berdua.

"Gue numpang mandi dulu deh Dav, gerah" tolaknya.

"Yaudah sana, gue tunggu di meja makan ya" ucap Dava.

"Lu duluan aja makan sama Callissa, gue takut lama" ucapnya tak enak.

Reynan pun akhirnya pergi ke lantai atas menuju kamar Dava, sedangkan Callissa dan juga Dava menunggu Reynan di meja makan. Sudah 10 menit Reynan belum turun namun Dava sudah merasa sangat lapar, dia pun mulai mengambil nasi ke piringnya namun aksinya itu tertahan oleh Callissa.

"Kak, tunggu Kak Rey dong. Ga enak masa kita makan duluan" ucap Callissa.

"Apaan sih Dek? Kaya dia tamu baru aja, Kakak udah lapar" ucapnya sambil menuangkan menu makanan dihadapannya.

Kemudian terdengar suara langkah seseorang yang menghampiri mereka, dan terlihat sosok tersebut adalah Reynan dengan wajah segarnya karena telah selesai mandi. Reynan pikir jika Dava dan Callissa sudah selesai makan, namun ternyata mereka masih berada di meja makan dan piring Callissa masih kosong, sedangkan Dava sedang mengambil beberapa lauk pauk yang ada dihadapannya.

"Sorry, nungguin gue ya?" ucap Reynan cengengesan.

"Hmm tuh Callissa tetap pengen nungguin lu, pake ga enak segala. Gue kan udah laper" ucap Dava yang setelah itu memasukkan makanannya ke dalam mulutnya sendiri.

"Kan ga enak Kak masa Kak Rey ditinggal, yaudah Kak ayo makan" ucapnya.

Setelah selesai makan, mereka tidak langsung membubarkan diri tapi memilih berdiam disana sambil mengobrol satu sama lain.

"Ohya, lu ga apa-apa Ca?" tanya Reynan.

"Eh iyaa Dek, kata Reynan dia ga sengaja nyerempet kamu. Gimana ada yang sakit?" tanya Dava khawatir.

"Ga kenapa-kenapa ko, aku baik-baik aja" ucap Callissa.

"Abang lu tadi marah-marah sama gue Ca, khawatir banget dia" ucapnya sedih.

Tadi setelah selesai bermain basket, Reynan memberitau Dava jika dirinya tidak sengaja menyerempet adik cantiknya itu, dari pada nanti Dava tau dari Callissa mending dia memberitaunya terlebih dahulu bukan? Setidaknya dia tidak akan terlalu kena omel Dava jika berkata jujur. Dia juga menjelaskan kondisi Callissa baik-baik saja bahkan dia menolak dirinya yang akan membawanya ke rumah sakit.

Namun Dava tak percaya, seketika Dava langsung memaki Reynan dan mengancam sahabatnya jika sampai terjadi apa-apa pada adiknya. Tapi saat datang ke rumah melihat Callissa, Dava merasa lega karena adiknya tampak baik-baik saja.

"Gue cuman takut aja dia kenapa-kenapa, ntar gue dimarahin bokap lagi dibilang ga bisa jaga adik sendiri" elaknya, padahal dia sendiri sangat khawatir, takut jika adiknya terluka. Sebagai kakak, Dava sangat gengsi menunjukkan kasih sayang pada adiknya sendiri.

"Emang ini orang ga pernah khawatir sama aku Kak, sayang juga kayanya engga deh" ucapnya sedih pada Reynan.

"Kalau ga sayang, udah di pecat dari dulu juga jadi adik" ucap Dava berlalu pergi ke kamarnya.

Sedangkan Callissa dan Reynan masih setia berada di meja makan. Reynan pun memberikan penjelasan kepada Callissa jika sebenarnya tanpa Callissa tau, kakaknya itu selalu mengkhawatirkan dirinya. Terlebih saat Dava tau jika Callissa diantar pulang oleh Richo saat itu.

"Emang kenapa sih Kak, Kak Dava itu ngelarang banget aku dekat sama Kak Richo?" tanya Callissa penasaran.

"Richo itu bukan cowok yang baik" jawabnya.

"Ya ga baik tuh kaya gimana?" tanya Callissa makin penasaran.

"Richo itu playboy suka nyakitin cewek" jawab Reynan jujur.

"Sama juga dong kaya Kak Rey dan Kak Dava" ucap Callissa, karena dia tau jika Kakaknya dan Reynan itu sering ganti-ganti perempuan.

"Bedalah, Richo itu ngepacarin cewek secara bersamaan. Sedangkan gue dan abang lu? Kita cuman pacaran sama satu cewek, cuman ya walau pun hanya berjalan dalam hitungan minggu" jawabnya santai.

"Ya sama ajalah, apa bedanya? Kalian sama-sama suka mempermainkan perasaan perempuan" ucap Callissa.

"Hmm ya makanya dari itu Dava ga mau lu sama Richo karena dia ga mau kalau adiknya dipermainkan" ucap Reynan.

"Kalau sampai lu pacaran sama Richo kayanya Dava bakalan marah bener deh" ucap Reynan.

"Untung aja ga ketauan dan sekarang udah putus" ucap Callissa dalam hati.

Tak lama Dava pun datang menghampiri mereka dengan wajah segarnya karena dia baru saja selesai mandi. Dava bingung yang tadinya dia melihat Callisa dan Reynan sedang mengobrol namun tiba-tiba terdiam saat dirinya datang.

"Kenapa sekarang pada diam? Tadi ngobrolin apa lu Rey?" tanyanya pada Reynan.

"Bukan apa-apa" jawab Reyan santai.

"Lu modusin adik gue ya?" tanyanya dengan tatapan curiga.

"Enggalah. Lagian gue udah anggep dia kaya adik gue sendiri" ucap Reynan sambil mengacak-acak rambut Callissa sehingga menimbulkan protes dari orang tersebut.

"Ih Kak Rey, nyebelin deh pake di acak-acak segala" kesal Callissa sambil membereskan rambutnya.

Sedangkan kedua laki-laki tersebut hanya tertawa melihat Callissa yang sedang kesal, karena bagi mereka tingkah Callissa yang seperti inilah yang membuat dirinya terlihat sangat menggemaskan.

Karena kesal dan malah ditertawakan Callissa pun pergi ke kamarnya meninggalkan kedua laki-laki itu. Sedangkan kini Dava dan Reynan memilih menonton pertandingan sepak bola di ruang keluarga.

Namun teriakan keras dari suara Dava yang berada dilantai satu ruang keluarga membuat Callissa merasa terganggu sehingga langsung saja dia keluar dari kamarnya dan menghampiri kedua laki-laki itu untuk protes.

"Kak kenapa sih harus pake teriak-teriak sampe kedengeran ke lantai atas?" ucapnya kesal.

"Ya sorry Ca, ga seru nonton bola kalau ga teriak-teriak" ucap Dava.

"Parah kakak lu mah Ca, kalau jagoannya kalah ya gituh histerisnya ga normal. Gue aja sampai budeg disamping dia" ucap Reynan.

"Emang ga normal dia mah Kak" ucap Callissa.

"Udah deh sana pergi Dek, kamu itu ga tau kalau nonton pertandingan ginih tuh seru banget" usir Dava.

"Seseru apa sih? Penasaran" ucap Callissa yang kemudian duduk di tengah-tengah Dava dan juga Reynan.

Callissa pun mulai menyaksikan pertandingan sepak bola, Reynan mengajak Callissa untuk mendukung tim yang sama dengannya, sedangkan Dava dia sendirian. Beberapa kali Callissa teriak saat menyaksikan tim lawan hampir saja memasukkan bola ke gawang tim yang didukungnya.

Tapi teriakan Callissa masih tidak seberapa. Dava, dia benar-benar sangat ekspresif, dia bahkan teriak sangat kencang dengan memukul-mukul bantal dan sesekali berdiri sambil memukul telapak tangannya dan juga menggoyangkan kakinya seperti akan menendang bola.

Melihat tingkah kakaknya yang seperti itu membuat Callissa tertawa geli. Dia pun membisikan kepada Reynan agar laki-laki tersebut melihat tingkah kakaknya.

"Kak liat deh" ucapnya sambil tertawa pelan.

"Lu baru liat ya ekpresi Kakak lu pas nonton bola? Dia tuh udah biasa gituh Ca" ucap Reynan yang ikut tertawa.

"Iyaa aku baru tau, aneh ya. Over banget dia" ucapnya kembali tertawa.

****

Cukup segitu dulu ya, nanti dilanjut lagi.

Komen dong gimana nih setelah baca episode ini? Jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like kasih bintang 5 ya dan juga di Vote teman-teman.

Terimakasih banyak💚

Terpopuler

Comments

Dhea Wijaya Dhea

Dhea Wijaya Dhea

author ny kreatif banget cari gambar yg tepat

2021-07-19

1

Dina Reza

Dina Reza

keren..

2021-03-18

0

Ririn Puji Rahayu

Ririn Puji Rahayu

aduh gemes lihat visualnya

2020-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 UNEXPTDL BAB 1
2 UNEXPTDL BAB 2
3 UNEXPTDL BAB 3
4 UNEXPTDL BAB 4
5 UNEXPTDL BAB 5
6 UNEXPTDL BAB 6
7 UNEXPTDL BAB 7
8 UNEXPTDL BAB 8
9 UNEXPTDL BAB 9
10 UNEXPTDL BAB 10
11 UNEXPTDL BAB 11
12 UNEXPTDL BAB 12
13 UNEXPTDL BAB 13
14 UNEXPTDL BAB 14
15 UNEXPTDL BAB 15
16 UNEXPTDL BAB 16
17 UNEXPTDL BAB 17
18 UNEXPTDL BAB 18
19 UNEXPTDL BAB 19
20 UNEXPTDL BAB 20
21 UNEXPTDL BAB 21
22 UNEXPTDL BAB 22
23 UNEXPTDL BAB 23
24 UNEXPTDL BAB 24
25 UNEXPTDL BAB 25
26 UNEXPTDL BAB 26
27 UNEXPTDL BAB 27
28 UNEXPTDL BAB 28
29 UNEXPTDL BAB 29
30 UNEXPTDL BAB 30
31 UNEXPTDL BAB 31
32 UNEXPTDL BAB 32
33 UNEXPTDL BAB 33
34 UNEXPTDL BAB 34
35 UNEXPTDL BAB 35
36 UNEXPTDL BAB 36
37 UNEXPTDL BAB 37
38 UNEXPTDL BAB 38
39 UNEXPTDL BAB 39
40 UNEXPTDL BAB 40
41 UNEXPTDL BAB 41
42 UNEXPTDL BAB 42
43 UNEXPTDL BAB 43
44 UNEXPTDL BAB 44
45 UNEXPTDL BAB 45
46 UNEXPTDL BAB 46
47 UNEXPTDL BAB 47
48 UNEXPTDL BAB 48
49 UNEXPTDL BAB 49
50 UNEXPTDL BAB 50
51 UNEXPTDL BAB 51
52 UNEXPTDL BAB 52
53 UNEXPTDL BAB 53
54 UNEXPTDL BAB 54
55 UNEXPTDL BAB 55
56 UNEXPTDL BAB 56
57 UNEXPTDL BAB 57
58 UNEXPTDL BAB 58
59 UNEXPTDL BAB 59
60 UNEXPTDL BAB 60
61 UNEXPTDL BAB 61
62 UNEXPTDL BAB 62
63 UNEXPTDL BAB 63
64 UNEXPTDL BAB 64
65 UNEXPTDL BAB 65
66 UNEXPTDL BAB 66
67 UNEXPTDL BAB 67
68 UNEXPTDL BAB 68
69 UNEXPTDL BAB 69
70 UNEXPTDL BAB 70
71 UNEXPTDL BAB 71
72 UNEXPTDL BAB 72
73 UNEXPTDL BAB 73
74 UNEXPTDL BAB 74
75 UNEXPTDL BAB 75
76 UNEXPTDL BAB 76
77 UNEXPTDL BAB 77
78 UNEXPTDL BAB 78
79 UNEXPTDL BAB 79
80 UNEXPTDL BAB 80
81 UNEXPTDL BAB 81
82 UNEXPTDL BAB 82
83 UNEXPTDL BAB 83
84 UNEXPTDL BAB 84
85 UNEXPTDL BAB 85
86 UNEXPTDL BAB 86
87 UNEXPTDL BAB 87
88 UNEXPTDL BAB 88
89 UNEXPTDL BAB 89
90 UNEXPTDL BAB 90
91 UNEXPTDL BAB 91
92 UNEXPTDL BAB 92
93 UNEXPTDL BAB 93
94 UNEXPTDL BAB 94
95 UNEXPTDL BAB 95
96 UNEXPTDL BAB 96
97 UNEXPTDL BAB 97
98 UNEXPTDL BAB 98
99 UNEXPTDL BAB 99
100 UNEXPTDL BAB 100
101 UNEXPTDL BAB 101
102 UNEXPTDL BAB 102
103 INFO
104 UNEXPTDL BAB 103
105 UNEXPTDL BAB 104
106 UNEXPTDL BAB 105
Episodes

Updated 106 Episodes

1
UNEXPTDL BAB 1
2
UNEXPTDL BAB 2
3
UNEXPTDL BAB 3
4
UNEXPTDL BAB 4
5
UNEXPTDL BAB 5
6
UNEXPTDL BAB 6
7
UNEXPTDL BAB 7
8
UNEXPTDL BAB 8
9
UNEXPTDL BAB 9
10
UNEXPTDL BAB 10
11
UNEXPTDL BAB 11
12
UNEXPTDL BAB 12
13
UNEXPTDL BAB 13
14
UNEXPTDL BAB 14
15
UNEXPTDL BAB 15
16
UNEXPTDL BAB 16
17
UNEXPTDL BAB 17
18
UNEXPTDL BAB 18
19
UNEXPTDL BAB 19
20
UNEXPTDL BAB 20
21
UNEXPTDL BAB 21
22
UNEXPTDL BAB 22
23
UNEXPTDL BAB 23
24
UNEXPTDL BAB 24
25
UNEXPTDL BAB 25
26
UNEXPTDL BAB 26
27
UNEXPTDL BAB 27
28
UNEXPTDL BAB 28
29
UNEXPTDL BAB 29
30
UNEXPTDL BAB 30
31
UNEXPTDL BAB 31
32
UNEXPTDL BAB 32
33
UNEXPTDL BAB 33
34
UNEXPTDL BAB 34
35
UNEXPTDL BAB 35
36
UNEXPTDL BAB 36
37
UNEXPTDL BAB 37
38
UNEXPTDL BAB 38
39
UNEXPTDL BAB 39
40
UNEXPTDL BAB 40
41
UNEXPTDL BAB 41
42
UNEXPTDL BAB 42
43
UNEXPTDL BAB 43
44
UNEXPTDL BAB 44
45
UNEXPTDL BAB 45
46
UNEXPTDL BAB 46
47
UNEXPTDL BAB 47
48
UNEXPTDL BAB 48
49
UNEXPTDL BAB 49
50
UNEXPTDL BAB 50
51
UNEXPTDL BAB 51
52
UNEXPTDL BAB 52
53
UNEXPTDL BAB 53
54
UNEXPTDL BAB 54
55
UNEXPTDL BAB 55
56
UNEXPTDL BAB 56
57
UNEXPTDL BAB 57
58
UNEXPTDL BAB 58
59
UNEXPTDL BAB 59
60
UNEXPTDL BAB 60
61
UNEXPTDL BAB 61
62
UNEXPTDL BAB 62
63
UNEXPTDL BAB 63
64
UNEXPTDL BAB 64
65
UNEXPTDL BAB 65
66
UNEXPTDL BAB 66
67
UNEXPTDL BAB 67
68
UNEXPTDL BAB 68
69
UNEXPTDL BAB 69
70
UNEXPTDL BAB 70
71
UNEXPTDL BAB 71
72
UNEXPTDL BAB 72
73
UNEXPTDL BAB 73
74
UNEXPTDL BAB 74
75
UNEXPTDL BAB 75
76
UNEXPTDL BAB 76
77
UNEXPTDL BAB 77
78
UNEXPTDL BAB 78
79
UNEXPTDL BAB 79
80
UNEXPTDL BAB 80
81
UNEXPTDL BAB 81
82
UNEXPTDL BAB 82
83
UNEXPTDL BAB 83
84
UNEXPTDL BAB 84
85
UNEXPTDL BAB 85
86
UNEXPTDL BAB 86
87
UNEXPTDL BAB 87
88
UNEXPTDL BAB 88
89
UNEXPTDL BAB 89
90
UNEXPTDL BAB 90
91
UNEXPTDL BAB 91
92
UNEXPTDL BAB 92
93
UNEXPTDL BAB 93
94
UNEXPTDL BAB 94
95
UNEXPTDL BAB 95
96
UNEXPTDL BAB 96
97
UNEXPTDL BAB 97
98
UNEXPTDL BAB 98
99
UNEXPTDL BAB 99
100
UNEXPTDL BAB 100
101
UNEXPTDL BAB 101
102
UNEXPTDL BAB 102
103
INFO
104
UNEXPTDL BAB 103
105
UNEXPTDL BAB 104
106
UNEXPTDL BAB 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!