Penghitungan suara pemilihan Ketua baru seluruh Aliansi sudah hampir berakhir. Kini tinggal melihat hasil akhir dari penghitungan ini, mereka menunggu hasil akhir dari suara yang tersisa. Pemilik kedua suara terakhir ini yaitu Suara Kaisar Nie, serta Suara dari Huli Jin yang akan di wakili oleh cucunya yaitu Huli Yuanjun.
Seluruh Sekte yang termasuk dalam Aliansi sudah sepakat bahwa kedua suara ini sengaja di taruh di hasil akhir perhitungan, apabila terdapat dua pasangan calon yang memiliki suara yang berimbang dalam hasil akhir pemilihan Ketua baru ini.
Yuanjun segera mengangguk, setelah di beri isyarat oleh pengawas penghitung suara. dia langsung segera berdiri.
" Saya perwakilan dari Sekte Kalajengking Hitam.. Nenek atau Ketua terdahulu sudah sepakat apabila ini terjadi!? Pilihannya akan di percayakan kepada Tetua Xiao Yan dari Sekte Menara matahari!? " seru Yuan Jun lantang.
Suasana kembali menegang sesaat setelah Gadis muda itu menyampaikan pilihannya, kini Sekte Menara Matahari kembali unggul satu suara dari Sekte Anggerek Biru.
Seluruh Sekte serta orang - orang yang mendukung Sekte Anggrek Biru menjadi sangat panik, karena calon yang di inginkan mereka sudah kembali kalah satu suara dari Sekte Menara Matahari.
Suara terakhir akan menentukan Tetua baru seluruh Aliansi kedepannya. Kaisar Nie saat ini telah dilanda kepanikan yang sangat membingungkan.
Seluruh mata kini tengah berfokus ke satu titik yaitu mengarah kepadanya. Dia sangat kebingungan dengan kedua pasang calon yang akan memimpin seluruh Sekte serta membantunya ke depan.
*Kaisar Nie mengangguk
" Baiklah? Aku akan memilih Sekte Menara Matahari sebagai pemimpin dari seluruh Sekte yang ikut dalam aliansi ini kedepannya." semua pendukung Menara Matahari bersorak riang, karena pilihan mereka akhirnya berhasil terpilih.
Tetapi, justru raut wajah tidak menerima dengan hasil akhir ini di perlihatkan Tetua Gou Lin saat ini.
" Aku tidak menerima hasil ini ! "
Pernyataan Patriark Guo Lin yang tiba - tiba, telah membuat sorak Sorai kebahagiaan setiap Sekte yang merasa memenangkan pilihan mereka berhenti.
" Apa maksudmu?! " seru Yuanjun, dia mulai berdiri menghadap ke arah Patriark Guo Lin dengan dingin.
" Apa kau tidak mengakui suara akhir dari Sekte Kalajengking Hitam serta suara Kaisar Wei ini!? " Tambah Yuanjun dengan kesal.
Pernyataan Yuanjun sedikit membuat dahi Guo Lin berkeringat, tapi dia juga harus berhati -.hati dengan ucapanya kali ini.
Guo Lin kemudian menunjukan sebuah senyum ramah yang ia sengaja paksakan di hadapan semua orang termasuk kepada Kaisar Nie, karena semua mata yang tidak setuju dengan perkataanya tersebut tidaklah sedikit.
" Bukanya seperti itu Nona Yuanjun beserta Kaisar.. Tapi aku hanya ingin membuat sebuah usul saja ! Bagaimana? kalau pemilihan terakhir ini kita selesaikan dengan pertukaran jurus antara Bibit unggul masing - masing pendekar muda yang kita bawa pada pertemuan kali ini!? " seru Gou Lin dengan masih mengeluarkan senyum paksaanya.
" Dari hasil pertarungan kecil ini maka, kita akan tau siapa yang lebih pantas untuk menjadi Tetua seluruh Aliansi besar ini!? " Tambah Gou Lin dengan kembali tersenyum tipis.
Kaisar Nie kemudian terlihat tengah memikirkan usul dari Patriark Gou Lin tadi. Tapi beda halnya dengan Huli Yuanjun serta semua pendekar yang hadir saat ini, kini semua mata tengah di mengarah ke Patriark Guo Lin dengan pandangan dingin dan kesal.
Menurut mereka, usul dari Patriark Gou Lin ini hanya menjadikan itu sebagai sebuah alasan saja, karena sebenarnya dia tidak mau kalah dan ingin sekali memengkan kursi Tetua baru ini.
" Kami setuju dengan usul dari Penderma Lin.. Baiklah, aku sebagai Tetua Sekte Menara Matahari!? Akan menyuruh perwakilan kami untuk maju dan turun ke tengah." ucap Patriark Xiao Yan dengan tenang.
Peryataan Xiao Yan membuat semua pendekar yang hadir menjadi terkejut khususnya Yuanjun, wajah semua orang menjadi kebingungan dan seakan tidak percaya dengan perkataan Xiao Yan tadi.
Setelah mendapat persetujuan dari Xiao Yan, Guo Lin malah kembali tersenyum kecil sambil berbalik arah menatap seorang pemuda, yang sejak tadi dia selalu berada di belakang Gou Lin.
' Dasar Rubah tua. ' Batin Yuanjun, sambil melirik dingin ke arah Guo Lin.
" An'er menangkan lah pertarungan ini!? Kita masih memiliki kesempatan. " Bisik Guo Lin kepada seorang pemuda yang mulai berjalan maju ke tengah arena yang mulai di persiapkan.
Murid dari Patriark Xiao Yan juga mulai maju ke tempat arena tersebut.
" Karena.. Usul dari Patriark Guo Lin telah di setujui oleh Patriark Xiao Yan!? Maka hasil akhir dari pertarungan ini akan menjawab siapa yang akan lebih pantas untuk duduk di kursi ketua seluruh aliansi ini !? " seru Song Nie dengan lantang.
" Baiklah.. Aku sebagai Kaisar di Negri ini akan menjadi Juri untuk pertarungan hebat ini !? " Imbuh Song Nie kembali.
***
' Aku ada di mana? ' batin Fang Han yang tiba - tiba mulai tersadar. Saat dia mulai membuka kedua matanya Fang Han terkejut ada dua orang yang tengah menemaninya.
Salah satu dari kedua orang itu ada yang sangat dia kenali, dia adalah Liem Tou guru yang mengajarinya ilmu menjadi seorang Alkemis dan juga sudah ia anggap sebagai Kakeknya sendiri.
Fang Han berisyarat di hadapan Liem Tou, ( Kenapa aku bisa ada di sini )
" Tenang lah Han'er.. Nona Jin sengaja membawamu kemari, itu. Atas perintahku! " ucap Pria sepuh itu.
Fang Han melirik ke arah Huli Jin, dia tiba - tiba langsung mengerutkan dahinya karena dia mulai ingat bahwa tadi dia tiba - tiba pingsan di rumahnya saat setelah melihatnya.
*Huli Jin tersenyum lembut menatap Fang Han.
" Tenang lah Cucuku.. !? " Ucap tiba - tiba Huli Jin.
Wajah Fang Han langsung kebingungan karena peryataan Huli Jin tadi. Tapi dia langsung menepis pikiranya itu dia berpikir mungkin dia salah mendengarnya, sifat Sopan santun Fang Han langsung tergerak dia tiba - tiba langsung memberikan sebuah penghormatan kepada Huli Jin serta Liem Tou.
Huli Jin kembali tersenyum lembut ke arah Fang Han. " Aku tau.. Dia memang sangat cocok dengan cucuku yang dingin itu!? Tetua Liem. " ucap Huli Jin.
" Apa kau yakin?! " jawab Liem Tou.
" Song Nie.. Sudah menyerahkan hak asuh serta apapun yang di butuhkan oleh Han'er seutuhnya kepadaku! Karena aku sudah seperti Kakek kandungnya sendiri. Aku takut dia tidak bahagia dan akan kembali tersakiti." Tambah Liem Tou dengan wajah mulai bersedih.
" Tetua Liem tidak usah memikirkan hal itu.. Aku pasti akan merawatnya seperti Cucu kandung ku sendiri." Jawab Huli Jin tegas.
Fang Han terlihat tidak memahami pembicaraan, kedua orang yang ada di hadapanya ini.
*Fang Han kembali berisyarat.
( Apa maksud dari pembicaraan Kakek ini? )
" Tetua Liem biar aku yang menjelaskan ya. Cucu ku, kau akan segera menjadi cucuku dan akan menikah dengan cucu kandung ku." Sahut Huli Jin tiba - tiba.
Wajah Fang Han yang sejak tadi terlihat tenang, tiba - tiba menjadi merah seketika setelah mendengar jawaban dari Huli Jin tadi karena malu.
*Fang Han kembali berisyarat.
( Apakah wanita yang akan menjadi istriku? Mau dengan orang yang tidak berguna seperti ku ini? ) jawab Fang Han dengan wajah lemas.
Huli Jin menatap tajam Fang Han. " Aku hanya membutuhkan jawabanmu saja Nak !? " seru Huli Jin kembali tegas.
" Apakah? Kau sudah siap untuk menikah? " tambah Huli Jin dengan masih menatap Fang Han tajam.
Fang Han dari dulu sudah berpikir dia mungkin tidak akan mengenal sebuah arti cinta, meski dirinya akan tiada di dunia ini. Karena dirinya pun sudah menerima dengan tegar kondisinya saat ini.
Semua Wanita di Kekaisaran Wei, tidak akan menerima atau tidak akan menikahi seorang Pria yang tidak berguna seperti dirinya. Karena semua itu bisa menjadi sebuah Aib bagi satu keluarga jika memiliki seorang keturunan atau menantu yang tidak bisa mempelajari Ilmu Bela diri.
Bagi mereka, Lelaki yang mirip seperti dirinya itu, lebih mirip seperti sampah atau seseorang yang tidak berguna.
Karena Umunya di Kekaisaran Wei semua penduduknya adalah seorang Pendekar atau ahli beladiri, meski dia adalah seorang pedagang.
Hati Fang Han menjadi tidak yakin dengan permintaan dan peryataan wanita paruh baya yang kini menatapnya masih dengan tajam. Pikiranya terus larut dengan penolakan calon Istri yang akan di Nikahkan dengan dirinya tersebut.
" Han'er.. Kau tidak perlu berpikir keras. Jika kau menginginkan pernikahan ini maka kami akan membantu mu !? " Dukung Liem Tou tiba - tiba.
" Jangan Khawatir. Kau hanya tinggal menjawab! Iya atau Tidak untuk penawaran ku ini." Imbuh kembali Huli Jin.
*Fang Han memejamkan matanya dengan tubuh gemetar.
( Aku mengingin kan pernikahan ini !? )
Wajah Liem Tou serta Huli Jin menjadi lebih lega setelah menunggu jawaban dari Fang Han yang sedari tadi mereka tunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Kesuma Wijaya
mau. tapi ragu ragu
2021-11-05
1
3 jagoan
mantap ....tapi cewenya mau nga...?🤔🤔🤔🤔
2021-01-16
6
Manu Mere
cryze up😭😭😭😭😭💓💓💓💓💓💋💋💋
2020-12-09
0