Jeora Entertainment Building, Gangnam. 08.00 A.M
Terlihat seorang laki laki bersetelan jas lengkap tengah melangkah memasuki gedung 'Jeora Entertainment' yang memiliki 13 lantai didalam nya.
Ia mulai melangkahkan kaki nya menuju ke arah lift khusus CEO di sudut ruangan. Disepanjang perjalanan nya, ia dapat mendengar sapaan para karyawan, traine, dan artis yang berpas-pasan dengan nya.
Sebagai pemilik tunggal dari agensi terbesar di Korea, nama nya masuk ke dalam jajaran orang paling kaya di Korea, bahkan dunia. Namun banyak isu-isu jelek mengenai dirinya yang tidak pernah telihat dengan seorang perempuan, dari mulai kelainan hingga laki laki yang tidak bisa move on dari masa lalu sudah di terima nya.
Tetapi sikap nya yang dingin tak tersentuh itu membuat banyak perempuan dari berbagai kalangan penasaran dan berlomba-lomba mendekati dirinya. Namun, bukan Jeno namanya jika ia dapat luluh hanya karena paras mereka yang terlihat sama saja dimatanya.
Dengan tubuh yang tegap dan gagah itu, ia mulai mengarahkan memasuki lift dan menekan tombol lantai 13. Lantai tertinggi di bangunan ini, tempat dimana ruangan pribadi nya berada.
Gedung milik nya ini terbagi menjadi 3 bagian. Lantai 1-7 adalah lantai untuk para traine dan artis nya, sedangkan 8-12 menjadi lantai para karyawan kantor nya yang tidak bergerak langsung dalam dunia industri melainkan hanya berkerja di balik layar. Dan lantai tertinggi, lantai 13, adalah lantai khusus untuk dirinya sebagai pemilik tunggal.
Jeno melangkah keluar dari lift dan segera berjalan menuju meja sekertaris yang berada di depan ruang kerjanya.
"Selamat pagi Mr. Lee," sapa Park Seung Jo, sekertaris pribadi Jeno dengan ramah sekaligus heran karena kedatangan Jeno di pagi hari seperti ini. Tidak seperti biasanya.
"Pagi. Apakah ada orang yang mencariku pagi ini?" Pertanyaan Jeno membuat sang sekretaris menyerit dan memiringkan kepala nya, mencoba mengingat.
"Tidak ada Mr. Lee," jawab Park Seung Jo dengan nada yang ragu. Jeno hanya mengangguk singkat dan berlalu menuju ruangan nya.
Jeno bergerak dengan pasti menuju jendela besar yang berada di dalam ruangan nya. Berdiri dengan memasukkan kedua tangan nya kedalam saku celana. Menatap ke arah luar dengan tatapan matanya yang dingin dan datar. Tatapan mata yang mampu membuat semua orang tergugup karna raut wajah nya yang tidak terbaca namun sangat mengintimidasi.
Ia mengeluarkan tangan kirinya, menatap jam rolex yang melingkar indah di tangan berotot nya. Lalu menghela nafas pelan.
"Pukul 08.30. Pantas saja dia belum datang," gumam Jeno pelan. Ia kembali memasukkan tangan kiri nya dan bergerak melangkah menuju meja kebesaran nya.
"Sepertinya aku harus bekerja dulu sembari menunggu gadis itu. Ya. Aku harus bekerja, tidak perlu menunggu nya," ujar Jeno pada dirinya sendiri. Mencoba mengalihkan pikiran nya dari gadis yang semenjak semalam mengganggu pikiran nya.
***
Jeora Apartement, Gangnam. 08.45 A.M
Seorang gadis terlihat masih berguling nyaman pada selimut tebal yang menutupi tubuh kecil nya. Ia bahkan mengabaikan suara alarm handphone nya yang masih berbunyi. Mencoba membangunkan sang pemilik dari mimpi indah nya.
Drrrrrttttt...
Getaran handphone yang berada tepat di telinga kanan nya, membuat gadis tersebut terusik dari alam mimpi. Dengan mata yang masih terpejam, tangan kanan nya mulai meraba, mencari ponsel milik nya.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari, gadis itu --Ara --mulai membuka matanya perlahan. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina nya. Melihat nama "Abang" muncul di id panggilan. Ia menggeser tombol hijau dan mulai menyapa kakak laki laki nya yang kini berada di Indonesia.
"Halo," sapa Ara dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Kamu baru bangun?" tanya laki laki di sebrang sana. Ara hanya bergumam dan menggulingkan tubuh nya ke sisi yang lebih dekat dengan jendela.
"Sekarang udah hampir jam 9 disana, dan kamu masih tidur? Kamu ngga kuliah?" suara abang Ara kembali terdengar ketika Ara hendak melanjutkan kembali tidur nya.
"Kuliah. Ara ada kelas jam 2 nanti. Jadi masih ada waktu," jawab Ara malas, dan mulai beranjak dari posisi tidur nya.
"Iya bener, tapi kan alangkah lebih bagus kalo kamu jam segini udah bangun. Ini udah siang lho, ngga baik bangun jam segini," suara itu kembali terdengar ketika Ara tengah membuka jendela kamar nya lebar. Membiarkan sinar mentari yang masih malu malu memasuki kamar nya.
"Ini bukan Indonesia bang, di sini jam segini masih pagi. Matahari aja belum keluar. Emang Indonesia," sahut Ara memutar bola matanya malas. Ia tidak habis pikir dengan kakak kesayangan nya itu yang slalu menyamakan kehidupan di korea dan di Indonesia yang sebenarnya sangat amat jauh sebenarnya. Namun apa daya, ia tidak mampu melawan maupun menolak semua ceramah dari sang kakak, karena hanya dia yang slalu sedia membantunya kapanpun. Tidak seperti saudara nya yang lain.
"Sudah dulu ya, Ara mau siap siap," Ujar Ara saat tidak mendengar suara sang kakak lagi.
"Iya. Abang juga mau lanjut kerja. Sekolah yang bener ya," Kalimat itu menjadi penutup telepon mereka. Dengan segera Ara melangkahkan kaki nya menuju ponsel yang masih tergeletak di kasur. Lalu mencharger nya dan bergegas mandi.
"Jam 09.30. Pas sekali," Ujar Ara bergumam pada dirinya sendiri saat melihat apple watch di tangan kirinya. Ia pun mengambil ransel miliknya yang sudah berada di meja belajar dan bergerak keluar menuju Jeora Entertainment.
Karena jarak antara apartemen dan gedung yang ia tuju tidak begitu jauh, Ara lebih memilih berjalan kaki dari pada menggunakan angkutan umum. Ia yang saat ini memakai rok merasa tidak nyaman saat harus berada diangkutan umum yang didominasi oleh laki laki.
Tak jauh dari posisi nya kini, gedung Jeora Entertainment sudah dapat dilihat oleh Ara. Dengan langkah pasti, ia kembali berjalan ke arah gedung bertingkat 13 itu.
Ia melangkahkan kaki nya masuk kedalam gedung dan menghampiri resepsionis di sana.
"Selamat pagi," sapa resepsionis perempuan dengan rambut sebahu itu ramah.
"Pagi," sahut Ara singkat.
"Ada yang bisa saya bantu Nona?" Tanya reseptionis itu ramah.
"Saya ingin bertemu dengan Mr. Lee Elfensius Jeno," Jawab Ara pelan, mengingat dirinya masih belajar menggunakan bahasa korea.
"Apakah Nona sudah membuat janji dengan Mr. Lee?" Tanya resepsionis itu lagi sembari menatap Ara yang berpenampilan seperti anak sekolah.
"Sudah, kemarin," Jawab Ara singkat.
"Baik, tunggu sebentar," Resepsionis itu bergerak menuju telepon dan menghubungi sekertaris Jeno menanyakan perihal janji yang Ara sebutkan tadi.
"Selamat siang Mr. Park Seong Jo. Ada seseorang gadis bernama?" Resepsionis itu menatap ke arah Ara yang masih menunggu di depan nya.
"Theora Bathassa Ghazy," jawab Ara.
"Iya seorang gadis bernama Theora Bathassa Ghazy ingin menemui Mr. Lee. Apakah beliau ada di tempat?" Tanya resepsionis pada sekertaris Jeno yang tengah mengingat jadwal temu Jeno di pagi hari. Dan dalam ingatan nya, hingga siang nanti Jeno tidak ada janji temu dengan siapa pun.
"Sebentar, saya hubungkan dulu dengan Mr. Lee," jawab sang sekertaris lalu menghubungkan panggilan dari resepsionis ke Jeno.
"Halo," sapa jeno singkat.
"Selamat siang Mr. Lee, ada seorang gadis yang menunggu Anda bernama Theora Bathassa Ghazy di lobby," jawab resepsionis dengan sopan pada sang pemilik perusahaan.
"Biarkan dia naik," Ujar Jeno dingin.
"Baik Mr. Lee," Resepsionis itu pun menutup panggilan nya. Lalu menatap ke arah Ara yang kini sudah duduk di bangku lobby dengan pandangan yang mengarah ke ponsel pintar milik nya.
"Nona Ghazy," Panggil sang resepsionis pelan mengalihkan Ara dari ponsel pintar milik nya.
"Ya?!" Ara menatap ke arah resepsionis yang sudah berdiri tegak di hadapan nya.
"Mr. Lee sudah menunggu, mari saya antar." Jawab resepsionis itu lagi ramah. Ara hanya mengangguk dan mengambil ransel yang ia letakkan di sisi kanan nya. Lalu mulai melangkah mengikuti resepsionis tadi ke arah ruang Mr. Lee.
***
TBC
Halo semuaaa.... 👋👋👋
Aku lagi ikut kontes nih, jika berkenan bantu aku dengan terus memberi vote, komentar dan like kalian ya. Ditunggu vote nya semuaaa...
Oh iya, jangan lupa mampir di karya ku yang lain yaa!!!
Yang suka tema horror dan misteri bisa baca karya kedua ku yaitu "Haloween",
Ditunggu kehadiran nyya semuaaa!!!👋👋👋
Sampai jumpa di bab selanjutnya!!!!
Yang mau mutualan sama nanya-nanya soal cerita ini bisa chat aku di instagram atau di grup chat yaaa ^ ^
Follow my Instagram :
@choco_lalattee
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
ႦαႦყႦɾσɯɳιҽʂ🐻🍫
Nama gedung nya perpaduan nama mereka ya🤣
Jeno dan Ara
Jeora🤣
2021-02-22
0
Dewizahra
nama2nya unik2,susah bwt lidah orang pribumi🤭🤭🤭
2020-09-01
4
Tionar Linda
penasaran visual nya
2020-08-31
3