Velicia semakin merasakan sakit di bagian perutnya dia meremas perutnya, dalam menahan rasa sakit itu dia teringat akan sisa hidupnya yang hanya tinggal 3 bulan lagi akibat kangker serviks stadium tiga yang kini terus menggerogoti tubuhnya.
Beberapa hari terakhir ini Velicia sangat sering merasakan keram di perutnya. Sedangkan Arnold berfikir istrinya sangat menikmati aksinya dalam Rasa keram yang di rasakan oleh istrinya tersebut.
Sesungguhnya Velicia sangat iri pada Viona sang kekasih suamiya. Viona merupakan wanita satu-satunya yang memiliki cinta sejati dari suaminya Arnold, Setiap kali Velicia memikirkan hal ini dia pun semakin merasa tidak memiliki harga diri sedikit pun di hadapan Arnold, mulai sejak awal dia menjalin hubungan dengan Arnold hingga saat ini.
Biasanya setiap kali usai melakukan hubungan dengan istrinya, Arnold akan pergi meninggalkan Velicia begitu saja, namun kali ini dia tidak pergi seperti biasanya, Dia pun mengambil pakaiannya dan mengenakannya lalu dia melangkah ke sofa mengambil laptop gold miliknya dan kembali fokus mengurus pekerjaannya yang tadi sempat di tinggalkannya.
Di layar laptopnya terlihat dokumen-dokumen penting perusahaan keluarga Arista, beberapa minggu terakhir ini perusahaan keluarga Arista tengah menghadapi banyak masalah yang di akibatkan oleh perbuatan Arnold. Velicia tahu dengan masalah yang di hadapi oleh perusahaan keluarga Arista namun dia tak memiliki waktu untuk memikirkan masalah itu karena waktunya hanya bersisa 3 bulan lagi. Lagi pula saat ini Perusahaan Arista telah menjadi milik suaminya Arnold. Saat ini dia hanya ingin menikmati kehangatan hubungannya dengan suaminya Arnold yang tinggal sekejap lagi, dan itu pun sangat sulit untuk di dapatkannya.
Tiba-tiba....
Drrrrtt...drrrtt...drrrrtt...( ponsel Arnold berdering )
Seketika Arnold pun menghentikan pekerjaannya, dia pun meletakkan laptopnya di atas meja, dia mengambil ponselnya yang tadi di letakkanya di atas meja lalu menekan tombol hijau yang ada di layar ponselnya.
“ Ar...huu...huuu...tolong” Terdengar jelas suara tangis Viona di ruangan yang hening itu.
“ Ada apa?” Tanya Arnold cemas saat mendengar suara tangis sang kekasihnya di seberang sana.
“ Ar...tolong aku...tolong aku Ar...” Isak Viona semakin keras
“ Dia...dia menyuruh orang untuk menculikku dan menodaiku...Dia menyuruh orang merenggut mahkotaku agar aku tak pantas lagi untukmu Ar....hiks...hiks...” Ujar Viona terus terisak dari seberang sana.
Arnold berdiri penuh emosi, dia menatap tajam ke arah istrinya yang masih berada di atas ranjang menahan rasa sakit yang semakin menggigitnya.
“VELI...” teriak Arnold memecahkan keheningan malam.
Arnold melangkah mendekati sang istri. Dia pun mencengkram dagu Velicia dengan keras sehingga Velicia meringis kesakitan.
“ Katakan apa yang telah kau lakukan pada Viona? HAH??” Bentak Arnold dengan tatapan tajam seakan hendak membunuh sang istri.
Velicia hanya diam bingung dengan apa yang di katakan oleh suaminya. Dia tak mengerti kenapa Arnold tiba-tiba memarahinya.
“ Kau sengaja menyuruh orang untuk mencelakai Viona...???” Ujar Arnold tegas penuh kebencian.
“ Kau iri pada kekasihku itu sehingga kau pun berniat untuk menghancurkan hidupnya..?” Arnold terus membentak Velicia yang masih saja diam membisu.
“ Katakan!! “ Bentak Arnold dengan penuh emosi karena Velicia masih saja tak bergeming sedikit pun.
“ Aarrrghh...” Teriak Arnold lalu dia pun beranjak hendak pergi meninggalkan Velicia.
Tiba-tiba Velicia memeluk erat tubuh suaminya. Berusaha menghentikan langkah suaminya “ ku mohon jangan pergi...” Lirih Velicia memohon.
Arnold tak mengacuhkan Velicia sedikit pun, dia pun mendorong tubuh Velicia.
“ Ar...tolong jangan tinggalkan aku...” Pintanya lagi-lagi memohon. Arnold muak dan dia tak sanggup menahan emosinya yang semakin memuncak, dia pun langsung melayangkan tamparan tepat di pipi Velicia hingga Velicia terjatuh.
PLAK...( suara tamparan tangan Arnold di pipi istrinya)
Velicia tersungkur ke lantai akibat tamparan yang di layangkan oleh sang suami, Sang suami pun melangkah meninggalkan Velicia yang menahan rasa sakit, sakit akibat penyakit yang di deritanya dan sakit hatinya yang terluka akibat perlakuan sang suami. dia hanya bisa menangis meratapi rasa sakit di hatinya. Tamparan ini adalah pertama kalinya Arnold memukul Velicia semenjak mereka menikah.
Velicia memegangi pipinya yang merah bekas tamparan itu, dia sadar bahwa seharusnya dia tak perlu menginjak-injak harga dirinya hanya demi seorang pria yang sama sekali tak pernah menghargai dirinya sebagi istri.
Dengan susah payah Velicia berusaha berdiri sambil memegangi perutnya yang semakin sakit, dia mengambil sebuah gaun mewah dari dalam lemari lalu mengenakan gaun panjang nan indah itu. Setelah itu dia pun duduk di meja hias untuk memolesi wajahnya dengan make up sehingga terlihat dia sangat cantik.
Setelah itu, dia pun mengambil ponselnya lalu menghubungi asisten Li.
“ Hallo...” uj2ar Asisten Li saat panggilan telah tersambung.
“ Asisten Li...tolong aku untuk mencari tahu dimana Viona berada saat ini...” Ujar Velicia tegas memberi perintah pada asisten pribadinya.
Setelah mendapatkan berita dari orang suruhannya, Velicia pun langsung berangkat menuju rumah sakit. Di rumah sakit anak buahnya melaporkan bahwa semua yang di tuduhkan pada Velicia hanyalah akting Viona belaka.
Velicia berdiri di dekat kaca jedela, dia menatap pantulan wajah cantik dirinya yang di anugrahkan Tuhan padanya di kaca jendala itu.
“ Asisten Li...” Panggil Velicia.
“ iya Nona...” Ujar Asisten Li yang berdiri tak jauh dari nona Muda Velicia.
“ Tolong hubungi tuan besar Setyawan...” Perintah Velicica pada asisten Li.
“ Baik nona...” Ucap Asisten Li dan langsung melaksanakan perintah dari nona muda Arista.
Velicia ingin menyelesaikan masalah ini secara langsung, walaupun dia akan bercerai dengan Arnold, dia tak ingin mengakhiri hubungannya dengan tuduhan apa pun pada dirinya.
Velicia baru saja sampai di depan ruangan rawat Viona, Terdengar Viona tengah menangis memfitnah dirinya.
“ Ar...istrimu sengaja ingin menghancurkanku...hiks...” Viona mengadu pada sang kekasih.
“ kamu tenanglah dulu...aku akan menyelidiki semuanya...” Ujar Arnold terus berusaha menenangkan Viona yang masih saja menangis.
“ Hiks...istrimu iri denganku sehingga dia tega menghancurkanku...dia ingin aku ternoda sehingga aku tak pantas lagi mendampingimu...hiks...” Viona masih saja menangis di dalam dekapan Arnold.
“ Sabarlah...aku akan menyelidikinya, jika terbukti dia bersalah maka aku akan menyuruh Velicia langsung meminta maaf padamu...” Ujar Arnold terus berusaha menenangkan kekasihnya.
“ kalau itu perbuatanmu sendiri untuk apa aku meminta maaf padamu...” Gumam Velicia dengan senyum yang dingin dari luar ruangan rawat Viona.
Ceklek...
Velicia pun membuka pintu ruang rawat Viona dan berjalan massuk ke dalam mendekati mereka. Dia mengakui fitnah yang di lontarkan Viona pada dirinya.
“ Itu memang kerjaanku...” ujar Velicia tiba-tiba. Membuat sepasang kekasih itu melemparkan pandangannya pada Velicia.
“ Kau ingin aku meminta maaf padamu...”
“ apa yang harus aku lakukan agar permintaan maafku terlihat tulus di matamu?”
“ Ar...haruskah aku meminta maaf pada wanita ini???”
“ Atau haruskah aku berlutut pada wanita ini??” Tanya Velicia datar.
Bersambung...
.
.
.
.
.
Terima kasih Readers yang udah baca karya owner...🙏🙏🙏
Jangan lupa dukung terus karya Owner dengan meninggalkan jejak...
\=> Like
\=> koment
\=> Hadiah
\=> Vote...
Terima kasih atas dukungannya...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Lia
lanjut
2022-04-26
0
ozz
like lagi
2022-04-26
0
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
baguuuuus aku suka
2021-11-30
0