Velicia hanya menggelengkan kepalanya sambil memegangi perutnya yang terasa sangat lapar, karena sejak semalam dia belum mengisi perutnya dengan apa pun, dia berharap bisa makan malam bersama dengan sang suami.
Arnold melihat tangan Velicia yang memegangi perutnya. “mungkinkah dia tengah lapar?” Bathin Arnold
“ Ya sudah sekarang kau makanlah terlebih dahulu...” Ujar Arnold lalu mereka pun melangkah menuju ruangan makan untuk menyantap hidangan makan malam.
Semua hidangan makan malam yang menggunggah selera dengan menu istimewa telah terhidang di atas meja, dengan susah payah Velicia menyiapkan hidangan itu sejak sore hari hingga sebelum jam makan malam tiba. Dan Hidangan itu kini telah dingin karena saat ini telah menunjukkan jam 3 subuh. Velicia duduk di kursi meja makan lalu mengambil makanan untuk dirinya. Dia pun mengunyah makanan itu tanpa selera karena semua makanan itu kini terasa hambar di lidahnya.
Arnold menunggu Velicia yang mengunyah makanannya dengan sangat pelan, entah berapa lama lagi dia akan menghabiskan makanan yang ada di piringnya hingga akhirnya Arnold pun merasa jengah dan tak sabar lagi. Dia berdiri dari kursinya lalu mendekati Velicia.
“ Apa sebenarnya yang kamu inginkan?” Tanya Arnold dingin pada istrinya.
Velicia hanya diam membisu sambil terus mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya. Arnold yang melihat istrinya tak bergeming dan masih melanjutkan kegiatan makannya seketika dia teringat sesuatu.
“ Apakah semua makanan ini kamu yang memasaknya?” Tanya Arnold penasaran.
“ Tadi siang aku menelponmu...dan bertanya apakah kau akan pulang untuk makan malam...?”
“ lalu kau menjawab bahwa kau akan pulang...”
“ Karena kau akan pulang makanya aku pun memasak semua makanan yang enak-enak ini dengan senang hati...” Ujar Velicia dingin.
Arnold menautkan kedua alisnya heran dengan sikap Velicia yang sangat Aneh.
“ Apa sebenarnya yang sedang kamu rencanakan??” Tanya Arnold sinis mengira bahwa saat ini istrinya tengah menjalani trik yang sudah di rencanakannya, hal itu membuat hati sang istri teriris terluka begitu dalam.
Velicia tak menjawab pertanyaan Arnold, dia pun berdiri lalu membereskan semua makanan yang terhidang dari meja makan.
Dia memasukkan beberapa makanan ke dalam lemari penyimpan makanan di dapur, dan mencuci piring bekas makannya tadi. Di saat dia telah menyelesaikan pekerjaannya dia kembali ke ruang makan dan disana dia tak lagi mendapati suaminya yang telah beranjak ke kamar .
Velicia pun melangkah menuju kamar meninggalkan ruang makan. Sesampai di depan kamar, Velicia membuka pintu kamar, dia mendapati sang suami tengah duduk di atas sofa dengan membuka laptop gold miliknya entah apa yang tengah di lakukannya denga laptop tersebut.
Velicia pun masuk kamar lalu dia langsung mengambil lingerie miliknya dari lemari lalu melangkah menuju bathroom untuk mengganti gaunnya dengan lingerie tersebut.
Setelah selesai mengganti pakaiannya dengan lingerie, Velicia pun keluar dari bathroom, tiba-tiba tubuh kekar sang suami pun mendekatinya lalu mendorongnya hingga dia jatuh ke atas ranjang. Sang suami langsung menindih tubuh sexy milik istrinya itu, Velicia hanya bisa meringis menahan sakit.
Dia membungkam bibir ranum milik istrinya lalu, dia menikmati tubuh istrinya dengan cara yang kasar. Setelah puas bermain di tubuh istrinya bagian depan dia pun membalikkan tubuh istrinya dengan kasar, lalu dia pun memasukkan senjata pamungkas miliknya ke dalam tubuh istrinya.
Saat Arnold hampir mencapai puncak *******, dia pun mengajukan sebuah pertanyaan pada istrinya.
“ Viona memberitahuku bahwa kau lah yang memaksa dia pergi ke Amerika enam tahun yang lalu...Apa kah itu benar??” Tanya Arnold.
Velicia hanya diam, dia memang menyuruh Viona untuk pergi ke Amerika dan meninggalkan Arnold enam tahun yang lalu. Velicia pun mengingat kejadian enam tahun lalu.
Flash back On...
“apa yang kau inginkan...?” Tanya Viona sinis saat bertemu dengan Velicia
“ aku hanya ingin kau memilih di antara dua pilihan?” Ujar Velicia tak kalah sinis.
“ apa?” Tanya Viona masih dengan gaya angkuhnya.
Velicia pun menyodorkan sebuah cek berisi 6 milliyar di hadapan Viona.
“ Kamu tinggalkan Arnold dan ambillah cek yang berisi uang 6 milliyar ini...”
“ Namun jika kau memilih Arnold maka aku akan batalkan pernikahan aliansi yang ada di antara kami..” Ujar Velicia pada Viona.
Tanpa berfikir Viona langsung meraih cek itu lalu pergi. Dia lebih memilih uang 6 milliyar lalu meninggalkan pria yang sangat mencintainya yaitu Arnold, karena dia tahu bahwa Arnold juga akan di nikahkan dengan wanita kaya lainnya, sedangkan dia hanyalah wanita yang tak punya apa-apa.
Velicia memberi dua pilihan pada Viona antara Arnold atau uang sejumlah 6 miliyar dan ternyata Viona lebih memilih uang 6 miliyar tersebut dari pada pria yang sangat mencintainya. Namun Velicia tak berniat memberitahukan hal itu pada Arnold.
Flash back Off...
Sekarang Viona kembali dari Amerika karena dia tahu bahwa saat ini perusahaan keluarga Setyawan telah bisa berdiri sendiri tanpa bantuan keluarga Arista, jika Arnold ingin menikahinya maka dirinya yakin Arnold pasti menceraikan istrinya.
Melihat istrinya yang hanya diam. Arnold pun mengerahkan tenaganya hingga tiba-tiba Velicia merasakan sakit di bagian perutnya. Namun Arnold sama sekali tak menyadari rasa sakit yang menyerang istrinya.
‘’ kau bilang kau menyukaiku...lalu kenapa kau memaksaku....?" Ujar Arnold yang terus menghantam tubuh Velicia.
“ Kau pun mau menikah denganku hanya untuk memajukan perusahaan keluargamu...”Balas Velicia yang tak mau kalah.
“ Tiga tahun lalu memang keluarga Arista yang berkuasa di Ternate namun sekarang perusahaan keluarga Arista sudah terpuruk...” Caci Arnold.
“ Kau saja yang tidak sadar demi menyelamatkan Perusahaan keluarganya tuan Besar Setyawan terpaksa memaksa putranya menikahi pewaris satu-satunya keluarga Arista...” Balas Velicia tak mau kalah.
Mereka terus melempar cacian dan makian dalam kondisi yang masih berhubungan intim, Arnold terus memperlakukan Velicia dengan kasar hingga akhirnya rasa sakit yang di rasakan Velicia pun membuatnya kejang-kejang.
Arnold menyeringai tipis melihat reaksi yang di berikan oleh istrinya, dia menganggap istrinya ketagihan dengan apa yang tengah di lakukannya.
“ Mhm...tumben istriku ini sangat sensitif kali ini...” Bathin Arnold terus menghajar istrinya hingga akhirnya dia pun sampai pada puncak titik *******.
Bersambung...
.
.
.
.
.
Terima kasih Readers yang udah baca karya owner...🙏🙏🙏
Jangan lupa dukung terus karya Owner dengan meninggalkan jejak...
\=> Like
\=> koment
\=> Hadiah
\=> Vote...
Terima kasih atas dukungannya...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
ozz
like
2022-04-26
0
Lia
👍👍
2022-04-25
0
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
sukses selalu kk
2021-11-30
0