"Lepaskan aku sialan." Maki Flora masih terus berontak sambil memukuli punggung Kevin, namun laki-laki itu sama sekali tidak perduli. Dia terus melangkahkan kakinya keluar dari ruang tunggu keberangkatan sambil memikul tubuh mungil Flora seperti karung beras.
Senyum geli dari beberapa orang yang mereka lewati membuat Flora semakin geram. Semua tentang laki-laki ini segalanya sudah berubah, sifat mengalah yang dulu sering mengimbangi sikap kasarnya sudah tidak ada lagi, berganti laki-laki egois yang mau semua keingingannya di penuhi.
"Aduh.." Keluh Zia saat tubuhnya menghempas dengan kasar di dalam mobil. Dengan cepat masih dengan mengerahkan seluruh kekuatannya dia kembali menjambak lalu memukuli tubuh laki-laki yang kini sudah hampir menindih tubuhnya. Cakaran dan kepalan tangan terus saja di daratkan di tubuh hingga wajah laki-laki brengsek yang masih saja dia cintai itu.
"Berhenti Flora, apa perlu aku mengikat tanganmu itu menggunakan dasi ?" bentak Kevin kesal. Gadis di hadapannya ini kegilaanya sama sekali tidak berkurang. Wajahnya yang sudah memar kini bertambah dengan cakaran kuku dari jemari lentik Flora.
Flora sama sekali tidak mengindahkan bentakkan Kevin, dia terus saja memukuli tubuh Kevin dengan membabi buta untuk melampiaskan kekesalannya.
"Brengsek, lepaskan aku sialan." Umpat Flora dengan wajah yang sudah memerah menahan tangis karena kesal saat laki-laki brengsek itu mulai melingkarkan dasi di kedua pergelangan tangannya. Dia masih berontak dengan berbagai umpatan karena tidak bisa mengimbangi kekuatan laki-laki itu saat memaksa tubuhnya untuk duduk di kursi mobil.
"Diam, apa perlu aku menutup mulutmu dengan kain ." Kesal Kevin. Tubuhnya semakin sakit, wajah memarnya kini bertambah perih karena cakaran gadis di hadapannya ini.
"Aku membencimu." Ucap Flora dengan air mata yang kini menetes di membasahi pipinya yang memerah karena kesal.
Kevin diam, dia memasangkan sabuk pengaman di tubuh Flora yang kini sudah kelelahan lalu menutup pintu mobil yang ada di samping gadis itu dengan perlahan.
***
Mobil mewah yang di kendarai Kevin mulai melaju di jalanan Bali, Flora sudah menutup mulutnya rapat, tidak ada lagi kata-kata kasar yang terdengar yang keluar dari mulutnya. Tatapannya mengarah keluar jendela mobil yang menampakkan kerlap kerlip lampu malam di pinggir jalanan kota Bali.
"Jangan ke rumah ibu, antar koper itu ke apartemenku." Jawab Kevin di benda pipihnya lalu mengakhiri penggilan itu.
Kevin terus melajukan mobilnya menuju apartemen. Dia akan mengurung gadis bar-bar ini di sana. Dia sangat mengenal Flora, gadis ini tidak akan berhenti menggila sebelum dia benar-benar puas.
Baikalah diapun akan melampiaskan kekecewaannya tiga tahun ini pada gadis yang terdiam di sampingnya. Dia juga membenci keadaan ini, bagaiman bisa kekecewaan yang memenuhi seluruh dadanya tidak mampu membuat gadis ini pergi dari hatinya hingga mmebuatnya bimbang harua melakukan apa.
***
"Turunlah." Perintah Kevin setelah melepaskan sabuk pengaman dari tubuh Flora.
"Nggak." Bentak Flora kesal. "Aku tidak sudi mendatangi apartemen yang sudah sering kamu gunakan untuk menyetubuhi wanita-wanita murahanmu itu." Sambungnya kesal. Yah dia sangat kesal ketika kembali membayangkan sudah begitu banyak wanita yang menyentuh laki-laki yang ingin dia miliki seorang diri ini.
Tanpa meminta izin atau apapun lagi, Kevin segera membawa tubuh Flora dari dalam mobil menuju apartemen.
"Apa harus aku melemparmu ke bawah ha." Bentak Kevin karena Flora terus saja berontak.
"Lempar aku sekarang juga sialan" Ujar Flora masih terua memukul punggung Kevin.
***
Pintu apartemen sudah terbuka, asisten laki-laki yang menggantikan Diandra mulai hari ini, kini berdiri di depan pintu apartemen sambil menahan pintu itu agar tetap terbuka.
"Pulanglah, tinggalkan koper itu di sini." Perintah Kevin pada asisten barunya.
"Baik pak, saya permisi." Jawab laki-laki mudah itu sopan lalu keluar dari apartemen dan menutup pintu itu kembali.
"Apa yang akan kamu lakukan." Flora kembali memukul punggung Kevin menggunakan kedua tangannya yang masih terikat dengn dasi milik laki-laki yang kini sedang membawanya ke adalam kamar.
"Menurutmu apa yang akan aku lakukan ? siang tadi aku belum menyelesaikan hasratku karena sikap bar-barmu ini, jadi bukankah hari ini kamu berkewajiban menuntaskannya." Jawab Kevin santai lalu mengehempaskan tubuh kecil Flora ke atas ranjangnya.
"Sakit brengsek." Maki Flora namun tidak di perdulikan oleh Kevin.
Kevin tidak memperdulikan makian yang sudah berapa puluh kali dia dengar dari mulut gadis ini, dengan santainya di berjalan menuju lemari lalu mengambil satu buah dasi dari sana kemudian mengikat kaki Flora yang menjuntai di pinggiran ranjang.
"Apa yang sedang kamu lakukan ?" Tanya Flora mulai merasa tidak nyaman. Ketakutan kini mulai mengusik, apa benar laki-laki ini akan melecehkannya sekarang.
"Kevin apa yang kamu lakukan ?" Lirih Flora ketakutan saat melihat Kevin mulai melepaskan jas yang masih melekat di tubuh laki-laki itu.
Kevin terkekeh di dalam hatinya melihat wajah pias Flora.
Jas yang sudah terlepas dari tubuhnya, di biarkan terjatuh di atas lantai, kini kemeja putih yang membungkus tubuhnya ikut teronggok di atas lantai.
"Vin..." Ucap Flora memelas dengan wajah pias.
Kevin bersorak kemenangan di dalam hatinya karena berhasil menakuti gadis bar-bar di hadapannya ini.
Kevin duduk di atas ranjang tepat di sampin Flora yang sudah terlentang dengan tangan dan kaki terikat.
"Vin jang..... hmmppp... hmppp
Kalimat Flora terhenti saat telapak tangan Kevin sudah menutup rapat mulutnya.
Benda pipih sudah menmpel di telinga Kevin dan tersambung dengan kontak yang dia hubungi.
"Iya tan, penerbangannya di tunda. Biar Kevin yang akan mengantarnya nanti." Ucap Kevin.
"Baiklah tan, terimaksih kembali." Ucap Kevin lalu melepaskan tangannya dari mulut gadis yang kini sudah terdiam dengan air mata yang menetes di sudut mata indahnya.
"Kamu membohongi mami." Ucap Flora pelan. Dia mendengar saat sang mami mengucapkan terimaksih karena laki-laki ini sudah menjaganya.
"Berbohong tentang apa ? memang benarkan penerbangamu di batalkan." Jawab Kevin masih menahan gelak tawanya.
"Mami percaya kamu menjagaku, dan sekarang apa yang sedang kamu lakukan. Kamu akan melampiaskan hasratmu yang tidak sempat di penuhi oleh sekertaris jalangmu itu padaku." Ujar Flora masih dengan air mata yang menetes di sudut matanya hingga membasahi bantal.
Kevin tergelak, apa Flora sedang berfikir dia benar-benar akan melecehkan gadis ini.
Kevin menatap lekat ke arah Flora.
"Sepertinya itu setimpal dengan kekecewaan yang kau beri." Ucap Kevin dingin.
"Bukankah kamu yang sudah membuatku kecewa dengan kebohonganmu." Ucap Flora semakin terisak. "Kamu janji akan imut bersamaku, lalu apa ? kamu membohongiku." Smabung Flora dengan suara yang sudah meninggi.
'' Aku ?" Tunjuk Kevin pada dirinya sendiri lalu tertawa sarkas. "Kamu yang menjauh, kamu yang memulai membawa orang lain dalam hubungan persahabatan kita." bentak Kevin.
"Kamu tahu bagaiman kecewanya aku saat mengetahui, kamu memulai hubungan baru dengan laki-laki itu dan mengabaikan semua pengorbanan aku." Ucap Kevin masih dengan suara yang menggelegar di seluruh kamar. "Ah aku lupa, kamu hanya terobsesi dengan laki-laki yang sama profesi dengan mu, dan tidak memikirkan jika orang lain akan memandangku tidak pantas jika terus melanjutkan cita-cita yang memang aku inginkan sejak dulu. Apa kamu fikir aku senang melepas impianku untuk hidup dan meraih impian itu bersamamu ha." Bentak Kevin lagi.
"Kamu tidak tahu bagaiman rasanya di pandang tidak pantas bersama denganmu, dan saat aku ingin menjadi orang yang pantas kamu justru pergi menjauh dan menghadirkan orang lain dalam hidupmu, kamu yang mengecewakan Flo" Ucap Kevin sambil menatap nyalang pada gadis yang terlentang di atas ranjangnya.
Flora terdiam, tidak ada lagi cercaan yang keluar dari mulutnya, hanya isakan juga air mata yang terus meluncur di pipinya. Otak pintarnya maaih mencerna, memahami apa yang sebenarnya terjadi namun buntu. Sunggu dia sama sekali tidak tahu apa yang sudha terjadi dengan laki-laki yang kini duduk di atas ranjang yang sama dengannya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Hari Kusumaningdiah
pasti salah paham
2022-01-18
1
Martini Iluh
lanjut thor
2021-09-22
2
Ryan gaming
bagus thor ceritanya😍😍😍
2021-09-11
2