tuk...tuk... tuk... tuk..
Suara pisau yang beradu dengan talenan terdengar hampir setiap pagi saat penghuni rumah yang lain masih asyik beraktifitas di kamar mereka masing-masing.
"Jam berapa tadi malam kamu pulang Surya?" Ayumi melayangkan protes pada putranya yang lambat bangun dan melewatkan kewajiban paginya.
Surya berjalan merambati meja makan dan berakhir di depan kulkas dekat dapur.
gleg.....gleg....gleg...
"Air dingin tidak bagus untuk pagi hari..."
"Biasakan minum air putih hangat..." imbuh Bram yang baru saja bergabung dengan menirukan gaya bicara istrinya.
"Pagi sayang...., muaaccchhhh...." kecupan di pipi Ayumi menggagalkan gerak bibirnya yang hampir melayangkan deretan kalimat protes.
Surya menatap keduanya sambil terkekeh geli. Membayangkan suatu saat dia akan tua seperti mereka berdua dengan tetap saling jatuh cinta. Dengan seorang wanita cantik yang selalu membuatnya tergila-gila, seperti Ayumi, Ibunya.
Tapi, kadang bayang kegagalan Ayahnya membuat Surya bergidik ngeri dan enggan untuk memikirkan sebuah pernikahan. Ada secuil ketakutan yang membayangi seandainya dia akan bertingkah dan melakukan kesalahan yang sama dengan Ayahnya.
"Kapan kamu akan membawa calon istrimu ke rumah ini Surya? kakak mu akan menikah tidak lama lagi."
uhuk...uhuk....uhuk....
Pertanyaan Bram sukses membuat Surya tersedak teh hangat yang diseduhkan Ibunya.
"Jangan tanyakan pertanyaan itu lagi Dad. Surya rasa ini waktunya untuk bekerja dan menuruti apa yang diperintahkan kakek padaku karena putra pertamanya yang membelot dan pembantah..." Surya menyindir Bram yang langsung kabur dari meja makan.
"Malam ini ada teman Bulan datang. Kamu ada acara lain di luar?" Ayumi mulai menyalakan kompor untuk menyiapkan makan pagi keluarganya sebelum pergi bekerja.
"Tidak Bu, tapi akan ada tamu lain yang mengantarkan koperku kembali."
"Oh, sudah ketemu?"
"Ya, dia mengirimkan surel melalui emailku pagi tadi."
*****
bruuukkkkkk.....
Alexa menghempaskan tubuhnya yang penat di jok belakang mobil yang akan mengantarkannya kembali ke Guest House untuk beristirahat.
Untungnya mobil besar itu memiliki jok empuk yang lebar, cukup memadai untuknya merentangkan badan walau dengan sedikit menekuk kakinya yang jenjang.
"Bagaimana? lebih enak lenggak-lenggok di catwalk atau jadi model iklan produk euy anak mama??" Kimmy terkekeh geli melihat ekspresi letih wajah sahabatnya.
"Jangan meledekku kali ini Kim, biarkan aku tidur sejenak sampai kita tiba di Guest House" Alexa mengabaikan kata-kata Kimmy selanjutnya.
Membiarkan pikirannya tenang untuk mengistirahatkan tubuhnya yang kelelahan. Hampir seharian tubuhnya dibuat basah oleh air laut dan terus berulang berlarian di hamparan pasir dengan telanjang kaki sampai pihak user merasa mendapat rekaman iklan yang pas.
Hanya memakan waktu 40 menit mobil MPV Premium seri terbaru itu merapat di depan pintu lobby Sky Light Guest House.
"Selamat jalan pak Bram..." staff guest house merunduk hormat saat Bram berlalu keluar dari pintu lobby.
brukkkkk,
Lagi-lagi Alexa yang ceroboh menabrak pria tampan yang sudah berumur ini.
"Maafkan rekan saya Om..." Kimmy buru-buru meraih tubuh Alexa yang sempoyongan karena lelah dan baru terbangun dari tidur. Membuatnya ikut merunduk dan minta maaf.
"Tidak masalah, kalian adalah tamuku. Semoga merasa nyaman dan betah..." Bram melayangkan senyumnya yang selalu saja menawan. Berlalu pergi masuk ke mobilnya dengan langkahnya yang berwibawa dan juga elegan.
"Ke mana kita bos?" tanya Parman sopir setia Bram sejak pertama kali memutuskan kembali menetap di Jogja.
"Antarkan aku ke Triple Kids Cafe, tinggal saja, kamu langsung jemput Langit di sekolah." Bram mengenakan kaca mata hitamnya sebelum menurunkan kaca jendela mobilnya.
"Heh....awas masuk lalat...!" Alexa menepuk kedua pipi Kimmy yang menatap terpesona sampai membuat mulutnya ternganga.
"Kenapa aku tidak terlahir di usia yang sama dengannya?" Kimmy menepuk-nepuk pipinya sendiri. Merasa sedikit tidak waras karena terpesona dengan seorang pria yang tak lagi muda, bahkan sangat pantas jika dipanggil ayah olehnya.
"Berhentilah berkhayal, aku mau lanjut tidur dulu. Sebelum ba'da magrib nanti harus ke tempat Bulan untuk makan malam." Alexa menyeret paksa tubuh Kimmy yang mematung tak sadarkan diri. Bahkan saat pria berumur itu sudah tidak ada lagi di hadapan mereka saat ini.
*****
Selepas magrib, dua wanita muda ini sibuk berdebat dengan tempat tujuan mereka yang ternyata sama alamatnya.
"Kamu yakin ini alamat orang yang menukar kopernya dengan milikku?" Alexa bertanya seolah tak berdosa.
"Aku yakin kamu yang menukarnya, bukan dia!" bukan membela, tapi Kimmy tahu betul betapa cerobohnya seorang Alexa.
"Ishhhh, kamu belum tahu siapa dia malah membelanya." Alexa memancal perlahan pedal gas mobil yang sampai besok pagi masih bebas mereka gunakan sebelum kembali ke Jakarta.
Mobil melaju perlahan memasuki kawasan perumahan yang hampir semua rumahnya berdesign modern dan minimalis. Kimmy menghentikan mobilnya di depan rumah sesuai alamat yang dia terima.
"Ada yang bisa dibantu nona?" Bejo menghampiri mereka berdua.
omegot, kenapa hari ini aku bertemu orang-orang tampan tapi berumur semua??
"Kim...!" Alexa menepuk keras bahu Kimmy yang lagi-lagi terpesona dengan pria berumur yang sedang menyapa mereka.
"Eh maaf...i..iya. Betul rumah Surya?" Kimmy terbata.
Surya ??? akhhh, mungkin saja hanya namanya yang sama.
Alexa diam mendengarkan percakapan mereka berdua.
"Betul. Ada yang bisa dibantu?" security ini nampaknya cukup terlatih untuk tidak sembarang menerima tamu.
"Aku sudah buat janji dengannya. Kimmy..."
Security itu bercakap-cakap dengan seseorang melalui sambungan interkom.
"Siapa nama orang yang kamu cari? coba ulangi?" Alexa tidak bisa menepis rasa penasaran di hatinya.
"Surya Adji Mahendra. Kenapa? kamu kenal dia?" jawab Kimmy dengan menyebut nama panjangnya.
Deg...Tidak mungkin dia...
"Silahkan masuk.." Bejo membukakan pagar besi itu perlahan. Menampilkan rumah bergaya minimalis yang sangat elegan.
"Alexa...Kimmy..... how are you?? I miss you so much..." Bulan yang sudah tahu perihal kedatangan mereka segera menyongsong ke depan.
Sejenak melakukan aksi cipika cipiki yang terpaksa bubar karena suara bariton yang mengganggu acara temu kangen mereka bertiga.
"Kimmy?" mendengar namanya disebut Kimmy langsung mencari arah sumber suara yang memanggilnya.
Oh no....makhluk Tuhan paling tampan yang pernah ku lihat...
"Kim....!" Alexa menyikut sisi kiri perut Kimmy yang sedang melongo karena terlalu fokus dengan lawan bicaranya.
"Sepertinya kamu sengaja menukar koper kita supaya bisa bertemu lagi denganku?" Surya menyodorkan koper Alexa tanpa menyuruh mereka masuk dulu.
Kimmy terperangah, begitu juga dengan Bulan. Mereka berdua menatap heran pada dua manusia yang sedang saling melotot tak berkenan.
"Kalian saling kenal?" tanya Kimmy dan Bulan bersamaan.
"Tidak...!!!" jawab mereka berdua serempak. Saling membuang muka seolah benar-benar tak saling suka.
"Kak, kata Mommy bawa tamunya masuk dulu..." Langit menjulurkan kepala diantara Bulan dan Surya yang berdiri di ambang pintu.
Astaga....siapa lagi ini?? daun muda yang tak kalah pesonanya dibandingkan dengan kakaknya.
Kimmy menatap Langit dengan pipinya yang menjadi bersemu merah karena tersipu.
"Surya, Bulan, bawa tamu kalian masuk ke dalam nak..." suara bass lembut Bram terlontar keluar membuat kedua anaknya tak bisa membantah sama sekali.
Surya mengambil alih kopernya dari tangan Kimmy. Dua koper yang tertukar ini memang kebetulan model dan warnanya sama.
Bulan mempersilahkan kedua tamunya masuk dan duduk sejenak di ruang tamu sambil menunggu Ayumi siap dengan meja makan mereka.
"Lho? Om?" tanya Kimmy begitu terkejut melihat Bram berada di sana. Matanya mengerjap tak percaya bisa melihat lagi pria yang menjelang sore tadi mencuri hatinya.
"Kamu mengenalnya Bram?" Ayumi menenteng baki berisi minuman sambil melempar pandangan mata penasaran ke arah suaminya.
"Mereka tamuku di Sky Light sayang. Kami bertemu menjelang sore tadi. Jangan khawatir, hanya ada dirimu di dalam hatiku...." kelakar Bram membuat Alexa tersedak saat menyeruput minuman yang disodorkan Ayumi kepadanya.
Kehidupan keluarga yang tak pernah dia rasakan seumur hidupnya.
"Terimakasih Tante.." Alexa tersenyum manis saat Ayumi membantu menyeka cipratan minuman yang terburai membasahi pangkuannya.
"Hati-hati sayang...." dengan lembut Ayumi menepuk punggung Alexa perlahan.
Baiknya.....
Pipi putih Alexa menjadi merah merona karena tersipu. Apalagi saat tak sengaja mata birunya itu bertemu dengan tatapan Surya yang sedang memperhatikan gerak geriknya.
Makan malam berlangsung dalam suasana yang sangat hangat. Kedua tamunya dilayani dengan sepenuh hati oleh keluarga ini. Bram berulang kali menunjukkan sikapnya yang menggambarkan betapa cintanya dia pada anak dan istrinya tanpa malu-malu.
Begitu juga Ayumi dan anak-anaknya yang begitu menyayangi sosok pria yang berperan sebagai suami dan ayah dalam keluarga kecil yang terlihat sangat harmonis ini.
Suasana yang membuat Alexa merasa menjadi seorang anak yang tidak beruntung sama sekali.
"Kamu baik-baik saja?" Kimmy sepertinya menyadari perubahan raut wajah sahabatnya.
Selesai makan malam keduanya diajak duduk kembali di ruang tengah yang nyaman oleh Bulan.
"I'm fine. Sudah malam, ayo pulang..." Alexa berbisik pelan.
"Ada masalah?" Bulan juga merasa heran dengan perubahan mendadak di raut wajah Alexa yang biasanya selalu ceria dan cerah.
Kimmy nampak kecewa, rasanya dia belum rela meninggalkan pemandangan indah yang berseliweran di depan matanya.
"Alexa, kenapa tidak cerita dari dulu kalau Bulan hidup di habitat yang menyenangkan seperti ini?" Kimmy mengikuti semua pergerakan pria-pria tampan yang sedang bercengkrama di teras belakang.
"Ishhhh....kamu kira aku makhluk hidup jenis apaan?" protes Bulan tak terima.
"Aku mengundurkan diri jadi manajermu Alexa. Sepertinya jadi pembokat di rumah ini membuat hidupku lebih bahagia asalkan bisa melihat mereka setiap harinya." ucap Kimmy memancing tawa ketiganya.
Hari sudah malam, jam 10 sudah hampir berdentang saat Ayumi perlahan bergerak mendekat ketika dua tamu putrinya pamit undur diri.
"Terimakasih makan malamnya Tante, sangat lezat." Alexa meraih telapak tangan Ayumi dan menciumnya untuk berpamitan.
Bram juga segera datang, dibelakangnya Surya mengekor dengan ogah-ogahan saat Ayumi berseru memanggil mereka.
"Berhubung penerbangan kalian sama, besok siang Surya akan menjemput kalian berdua."
"Bu...?!" seru Surya terkejut juga protes tak terima.
"Sampai ketemu besok kak Surya...." Kimmy melambaikan tangannya senang, sementara Alexa hanya tersenyum simpul untuk menghargai niat baik Ayumi.
Ekor matanya melirik ke arah pria yang ternyata juga sedang menatap kearahnya dalam diam.
Kak Surya, kau kah itu??
*****
salam hangat dari author,
sehat selalu yaaa semuanya😇
Yuksss yang sudah sampai bawah, Jangan lupa tinggalkan jejak like atau comment jika ada waktu luang, dan terimakasih untuk semua supportnya buat readers semua🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ersa
Kimmy nih lihat orang ganteng aja lgsg bermonolog😂
2023-07-12
0
Ersa
Kimmy nih lihat orang ganteng aja lgsg bermonolog😂
2023-07-12
0
Your name
Aduh Alexa ini...untung om Bram orangnya ramah.
terkekeh ku Thor, di momen Kimmy yang mematung sampai Alexa menyeretnya.
2021-12-25
2