"Bagaimana Ibu Dad?" tanya Surya mencoba mengalihkan pikirannya dari suatu nama yang baru saja menyelinap masuk mengusik ingatnya.
"Masih cantik seperti dulu...." jawab pria tua di sebelahnya sambil memasang tampang seperti orang yang sedang jatuh cinta dan memuja.
"Ayolah Dad, sampai kapan Ibuku membuatmu terus tergila-gila?" Surya tertawa mendengarkan jawaban pria tua yang tak lain adalah ayah sambung yang dia panggil Daddy sejak dari awal pertemuan mereka.
Obrolan hangat penuh tawa menemani perjalanan mereka menuju kediaman keluarga yang terletak di tengah kota. Rumah bergaya minimalis yang diberi tambahan 1 buah kamar dari design semula sejak kelahiran anak bungsu dalam keluarga ini.
"Selamat siang pak Bram, selamat datang mas Surya..." sapa pak Bejo, security keluarga yang setia belasan tahun mengabdikan diri di sana.
"Siang...." sahut dua pria ini berbarengan.
"Masih suka cemburu padanya Dad?" tanya Surya meledek. Dia melirik ke arah security berparas tampan dan berbody keren yang sedang menutup pagar di belakang mereka.
"Tidak lagi, dia sudah punya istri..." jawabnya jengkel. Bram meninggalkan Surya yang menertawakan betapa pencemburunya dia dulu saat Ayumi bersikap ramah pada security mereka.
Mobil sudah terparkir rapi di carport. Dua orang wanita berjalan cepat menyongsong kehadiran mereka berdua.
"Assalamualaikum Bu.." Surya meraih telapak tangan Ibu dan menciumnya.
"Waalaikumsalam....apa kabar mu nak?" pelukan hangat seorang Ibu membuat pria dewasa sebesar Surya mendadak merasa jadi seperti anak kecil lagi.
Ingin rasanya tidak melepaskan pelukan itu dan kembali bermanja-manja sambil tertawa dan bercanda sesuka hatinya.
"Ayumi sayang..., Surya sudah tua bangka. Pelukanmu buat aku saja." protes pria tua yang sedang menyeret koper dan barang-barang bawaan anak mereka.
"Ishhhh....Bram, ingat usia....!" protes Ayumi saat Bram mendaratkan ciuman sekilas di pipi istri tercintanya.
Sekalipun umurnya sudah setengah abad lebih atau bisa dibilang cukup tua, tapi wajah Bram masih terlihat tampan dengan tubuhnya yang tegap dan kokoh juga tentunya. Ayumi tak jauh berbeda. Selisih umur mereka hanya 1 tahun. Wajah ayunya masih terlihat jelas apalagi kalau sudah tersenyum, Bram tak akan pernah sanggup berpaling sedetikpun.
"Please don't care about this old couple kak, follow me...." Seorang wanita muda menarik tangan Surya buru-buru masuk.
"Bulan.....!" tegur Ayumi kembali mengingatkan putrinya.
"Hehehe....OK mom, sorry kebiasaan." jawabnya sambil terkekeh geli.
Ayumi membuat kesepakatan dengan putrinya yang sudah terlanjur dijejalkan bahasa asing dari bayi oleh Bram untuk menggunakan bahasa Ibunya dengan baik dan benar saat mereka bersama. Bukan tanpa alasan, hanya takut putrinya itu lupa akan akar bahasa darimana dia berasal.
"Bulan pelan-pelan..!" Surya setengah berlari mengimbangi langkah kaki adik perempuannya yang begitu bersemangat.
Klek....
Bulan membuka perlahan daun pintu kamar yang terletak di lantai 2. Kamar lama Surya yang sudah lebih dari 5 tahun ini tidak di sambanginya.
"Halooo kak...., kamu suka??" seorang pria kecil melompat dari atas kasur ke arahnya.
"I miss you....." dia memeluk Surya dengan gemas sambil menggosokkan ujung hidung di dada kakaknya.
"Hei....hei...hei...Langit stop it...!!! kamu bukan bayi kecil lagi, berhenti bertingkah kekanakan OK?" Surya mengacak gemas rambut cepak adik bungsunya.
Usia mereka terpaut 11 tahun, tapi keakraban keduanya luar biasa. Apalagi kalau sudah kompak mengerjai dua saudara perempuan mereka.
Surya, pria muda ini akan genap berusia 28 tahun beberapa bulan lagi. Dia tumbuh menjadi pria besar yang gagah seperti ayahnya, tapi tidak kalah tampan dengan ayah sambungnya yang membesarkannya seperti anak sendiri.
Dia baru saja menamatkan studi S3nya di Universitas yang sama di mana Daddy dan Unclenya juga pernah menempuh pendidikannya di sana. Sambil mencari pengalaman kerja di belahan dunia lain dengan sistem birokrasi yang berbeda, sampai akhirnya sebuah penawaran dengan negosiasi alot mengharuskannya pulang.
Hari ini, hari pertama dia menginjakkan kakinya kembali ke Indonesia. Matanya menatap berkeliling design kamar yang disiapkan untuknya. Stiker berbagai macam instrumen musik tertempel di beberapa spot yang cocok. Terutama gambar alat musik dawai kesukaannya, gitar.
"Terimakasih.." jawabnya sambil tersenyum. Bergerak perlahan menghampiri gitarnya yang tergantung di posisi yang sama saat sebelum hari keberangkatannya dulu.
"Boleh minta tolong bilang Ibu? aku mau tidur sebentar..." tanpa menunggu jawaban, Surya menghempaskan tubuhnya yang penat dan tentu saja masih jet lag ke atas kasur empuk yang harum dan hangat.
Alexa....
Kapan lain kali itu akan datang?
kamu pasti tumbuh jadi wanita cantik yang menggemaskan sekarang.
Entah berapa jam Surya tertidur siang itu. Tapi, sepertinya lelah membawanya melewatkan jam makan siang.
Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya temaram yang menerangi kamarnya.
Sepertinya hari sudah malam. Berapa jam aku tertidur?
tok...tok....tok....
"Bangun tukang tidur...!" Surya langsung terduduk mendengar suara yang menyapanya.
"Kak Lintang..?!" serunya senang. Surya menepuk perlahan space kasur yang begitu longgar di sebelahnya.
Wanita cantik itu mendaratkan pantatnya dengan tenang, sikap baru yang membuat Surya jadi tercengang.
"Kenapa?" tanya Lintang mendapati tatapan heran dari adik laki-lakinya.
"Kemana kakakku yang dulu petakilan?" tanya Surya sambil mengerjapkan matanya tak percaya.
Terakhir mereka bertemu, Lintang masih bertingkah seperti bocah walau umurnya sudah 27 tahun waktu itu. Suka melompat di kasur dan adu argumentasi tak jelas yang berujung kericuhan dua kubu antara anak laki-laki dan perempuan yang membuat kedua orang tua mereka sampai garuk-garuk kepala.q
"Haiiiizzzzz..... bentar lagi aku punya suami, masa iya tidak boleh berubah??" Lintang mendorong perlahan kepala adiknya.
"Serius kak? sama dokter culun berkacamata tebal ponakannya dokter Elmir itu?" Surya merapat dan menyodorkan wajahnya mendekati sang kakak.
"Iya, buruan mandi, Ibu nungguin makan malam. Nggak lapar apa dari pagi absen makan?" jawabnya ogah menanggapi adiknya yang terus meledek betapa culun calon suaminya.
Surya tertawa terbahak-bahak mengingat moment perkenalan pertama antara Samudera dengan kakaknya Lintang.
"Jangan tertawa...buruan mandi!" seru Lintang sambil buru-buru keluar sebelum dia mulai melayangkan cubitan jari jemarinya yang mulai gatal.
Hampir 30 menit Surya tak kunjung turun.
"Sebentar lagi sudah masuk waktu Isya, cepat suruh kakak mu turun Langit..." Ayumi mulai menata nasi dan lauk pauk di masing-masing piring anggota keluarganya.
"Dad, apa Daddy tidak salah meletakkan koperku di dalam mobil tadi?" Surya berseru dari lantai 2 di dekat tangga.
Dia masih memakai handuk mandi melilit bagian pinggangnya. Dadanya yang bidang dan perut berpotongan khas roti sobek terpampang jelas melengkapi bagian tubuhnya yang berotot keras.
"Surya, di mana bajumu? tidak malu di sini ada kakak dan adik perempuanmu...!" Ayumi meninggalkan kursinya dan beranjak mendatangi putranya ke atas.
"Hanya ada koper itu saja yang kamu bawa tadi, lainnya kotak kardus yang belum Daddy angkat ke atas. Ada masalah?" Bram mengikuti istrinya naik menuju kamar Surya.
Suami istri ini berpandangan. Melempar tanda tanya yang sangat besar ke arah anak laki-laki mereka.
"Kamu datang bersama siapa?" Bram mendekati putranya.
"Tunggu dulu dad, jangan salah paham. Itu bukan barang-barangku.." wajah Surya yang kebingungan merasa terintimidasi dengan pertanyaan barusan.
"Whoaaaahhhhh, apa ini?" Bulan masuk nyelonong dan mengobrak-abrik isi koper kakaknya.
Berbagai model benda segitiga berenda dengan warna soft sampai yang mencolok lengkap di sana sesuai stelan atasan dengan size yang menggambarkan betapa proporsional tubuh wanita yang memakainya.
"Pacar mu seleranya kereeeennn....!!! ini V*ctoria secret limited edition tau??" seru Bulan sambil melebarkan lingerie hitam transparan yang membuat Bram meneguk liurnya sambil menatap ke arah Ayumi yang mendelik ke arahnya.
"Apa yang kamu pikirkan Bram?" Ayumi langsung melayangkan protes melihat pandangan mesum suaminya.
"Tak ada, hanya ingin menatapmu saja sayang..." Bram menggaruk-garuk kepalanya canggung.
"Pakai baju lama kamu dulu. Turun makan dan jelaskan pada Ibu barang-barang siapa itu?" Ayumi membuka lemari baju Surya yang berisi tumpukan baju lama yang sudah 5 tahun lebih tak dipakainya.
*****
Meja makan yang muat untuk keluarga kecil dengan 4 orang anak ini terlihat lebih riuh dari biasanya. Yang jadi topik bahasan mereka adalah barang bawaan Surya.
"Jadi?" Ayumi menanyakan lagi.
Surya menggelengkan kepalanya. Dia tak dapat memberi jawaban apapun tentang koper wanita yang nyasar terbawa olehnya.
"Kamu yakin tertukar? kode kontrolnya sama dengan kode bagasimu yang lain. So, pasti koper itu sudah bersamamu saat check in." Bulan mencoba mengarahkan kembali ingatan kakaknya.
Jangan-jangan, astaga, bagaimana caraku menemukannya??
Gumam Surya dalam hati sambil mengernyitkan alisnya.
"Ada beberapa dokumen universitas di dalam koperku Dad. Kalau dia pintar dan berniat mengembalikan barang-barangku pasti dia bisa melacak keberadaanku di sosmed." Surya terlihat pasrah.
"Ya sudahlah, nanti kita cari cara bagaimana menemukannya kembali." Ayumi menyudahi prahara koper tertukar ini dan melanjutkan makan malam mereka.
"Room mate kamu besok jadi mampir ke sini Bulan?" Lintang mengingatkan kembali supaya Ibunya menyiapkan sedikit hidangan lebih besok karena akan ada tamu datang.
"Jadi, tapi mungkin makan malam. Siang Alexa masih ada sesi pemotretan di daerah pantai.." jawab Bulan sambil terus mengunyah hasil masakan Ibunya.
Uhuk....uhuk...uhuk.....
Surya tiba-tiba tersedak mendengar nama tamu yang disebutkan adiknya.
Alexa??
kenapa seharian ini namamu jadi begitu akrab keluar masuk di telingaku??
*****
salam hangat dari author,
sehat selalu yaaa semuanya😇
Yuksss yang sudah sampai bawah, Jangan lupa tinggalkan jejak like atau comment jika ada waktu luang, dan terimakasih untuk semua supportnya buat readers semua🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Li Permana
Lanjut!
2021-10-10
2
delissaa
lanjut semangat ka
2021-09-15
0
Ardhica Cell1
lanjuuut thor
2021-09-12
0