Episode 5

Dewi menghempaskan tubuhnya di ranjang, masih tampak di matanya pertemuan siang itu. Masih tidak masuk dalam logikanya, keluarganya dan keluarga dokter Pam makan bersama dengan akrab seolah-oleh sudah lama saling mengenal. Mengapa ia merasa sangat nyaman berkumpul dengan mereka, padahal tidak pernah mengenal dekat. Ia hanya mengenal dokter Pam dan dokter Lea itu pun karena ia pasien mereka, tetapi semua keluarga dokter Pam mengenalnya. Begitu banyak hal yang membingungkan yang tak dapat diterima oleh logikanya.

Di tengah kebingungannya, Dewi terganggu dengan dering HP yang bersuara beberapa kali. Ia melihat siapa yang meneleponnya, tetapi hanya nomor tidak bernama. Ia berpikir keras untuk mencari peluang orang-orang yang akan meneleponnya malam-malam seperti ini tetapi tidak menemukannya. Ia meletakkan HP-nya kembali tanpa menerima panggilannya. Namun Hp itu berdering lagi dan lagi, dengan kesal ia menerima panggilan itu.

“Hallo selamat malam”, sapa Dewi.

“Hallo selamat malam, ini Cinta anak dokter Pam, apakah bisa berbicara dengan tante Dewi?”, kata Cinta. Dewi yang tertegun mendengar suara Cinta hanya membisu. “Tante Dewi, hallo… tante Dewi…”, seru Cinta.

“I…ya Cinta”, Dewi tergagap.

“Tante di mana? Tante baik-baik sajakah?”, tanya Cinta sedikit cemas.

“I..ya, tante di kamar, baik-baik saja”, jawab Dewi.

“Ough syukurlah, lega rasanya. Cinta sangat cemas tadi, tante tidak mengangkat telpon. Lebih cemas lagi saat diangkat tanpa suara”, kata Cinta.

“Maaf, tante tidak terbiasa menerima telepon tanpa nama”, jawab Dewi.

“Ya disimpan dong nomor telepon Cinta, jadi kalau Cinta telepon tante sudah tahu kalau itu dari Cinta”, pinta Cinta sambil merajuk.

“Iya, nanti tante simpan nomornya Cinta. Ohya, kalau boleh tante tahu apa yang membuat Cinta telpon tante malam-malam?”, tanya Dewi setelah hatinya tenang.

“Kangen, Cinta kangen sama tante cantik. He… he… he…, ternyata tante beneran cantik, sama mau ingatkan tante untuk minum obat”, jawab Cinta.

“Iya Cinta, terima kasih sudah diingatkan. Kok Cinta tahu sih, tante belum minum obat dan tahu kalau obatnya harus diminum sebelum tidur?”, tanya Dewi.

“Tidak tahu sih, cuma biasanya setelah dari kamar Cinta, papa biasanya WA tante, mengingatkan untuk minum obat. Lha malam ini papa mendadak ke rumah sakit, tadi ada telepon dari rumah sakit, katanya sakit ada pasien papa yang lagi sakit. Jadi Cinta mau gantiin papa ingatkan tante minum obat”, jawab Cinta.

Dewi tersenyum simpul mendengar jawaban Cinta, “Terima kasih Cinta buat perhatiannya. Tapi dari mana Cinta tahu kalau papa tiap malam mengingatkan tante untuk minum obat?”, tanya Dewi.

“Dari papa tante. Jadi tiap malam itu papa ke kamar Cinta lihat semua tugas yang sudah Cinta kerjakan. Setelah itu menyuruh Cinta tidur cepat, waktu Cinta tanya mengapa, papa bilang begini : Ayo tidur dulu, papa mau ingatkan tante Dewi minum obat; terus Cinta bilang sama papa : Mengapa harus diingatkan setiap malam apa tidak bisa minum sendiri; terus papa jawab : Karena tante Dewi kerjaannya banyak jadi capek terus lupa minum obat; terus aku tanya lagi : Memang kalau lupa minum obat tante jadi sakit gitu: terus papa jawab : Tidak sakit tapi mimpi buruk dikejar hantu”, kata Cinta sambil menirukan suara hantu.

Dewi tertawa terpingkal-pingkal mendengar cerita Cinta, ia tidak menyangka begitu perhatiannya dokter Pam. “Terima kasih Cinta buat ceritanya. Tante akan minum obat sekarang ya biar tidak mimpi buruk”, kata Dewi sambil mengambil obat dan meminumnya. “Sekarang Cinta tidur ya, sudah malam lho! Biar besok Cinta bisa bangun pagi untuk sekolah”, lanjut Dewi.

“Iya tante, selamat malam. Selamat tidur”, kata Cinta.

“Selamat Tidur Cinta”, jawab Dewi sambil menutup telponnya.

Cinta tersenyum bahagia, ia bisa bercerita dengan tante cantik yang sering dibicarakan papa, opa, oma, dan semua orang rumah. Selama ini ia selalu bertanya-tanya siapa yang diperbincangkan mereka dan siang tadi ia dapat  bertemu dengannya. Ternyata memang cantik, makanya jadi perhatian semua orang. Cinta berjalan masuk ke kamarnya melalui lorong belakang taman.

“Dari mana?”, tanya dokter Pam melihat anaknya masuk.

“Eh papa, dari taman belakang. Papa kok sudah pulang, cepet sekali”, jawab Cinta.

“Bawa HP buat apa? Telpon siapa?”, tanya dokter Pam sambil meminta Cinta menyerahkan HP-nya.

“Ih papa kepo deh, ya terserah Cinta dong mau telpon siapa?”, jawab Cinta sambil menyembunykan HP-nya di belakang punggungnya.

“Masuk kamar, sudah malam, buruan tidur”, bentak dokter Pam.

“Papa kok marah sih, tidak bisa telpon tante cantik ya”, goda Cinta.

Dokter Pam menghela nafasnya. Gadis kecilnya memang sangat perasa. “Jadi tadi habis telpon tante cantik”, tanya dokter Pam lebih lembut.

“Ia, eh kok papa tahu sih. Tidak asyik, punya papa serba tahu”, kata Cinta sambil masuk kamarnya dan naik ke ranjang.

“Tadi cerita apa sama tante cantik”, lanjut dokter Pam.

“Tidak cerita apa-apa kok, cuma ingatkan untuk minum obat”, jawab Cinta.

“Jadi sudah diingatkan ya, papa masih perlu telpon tante cantik lagi kah?”, tanya dokter Pam sambil menyelimuti Cinta.

“Tidak usah, tadi sudah minum obat kok, suer, Cinta dengar sendiri tante cantik minum obat di telepon tadi”, jawab Cinta sambil memandang papanya.

“Oke Cinta, selamat tidur”, kata dokter Pam sambil mencium kening anaknya.

“Selamat tidur papa”, kata Cinta sambil memejamkan matanya.

Dokter Pam menghidupkan lampu tidur dan memadamkan lampu kamar Cinta. Ia keluar dan menutup pintu kamar Cinta dengan hati-hati. Ia gelisah melihat keberanian Cinta menelepon Dewi. Ia benar-benar tak mengerti apa yang diinginkan anak gadisnya itu. Ia sungguh tak ingin terjadi hal-hal buruk dengan keduanya. Ia berjalan menuju ruang tengah untuk menenangkan dirinya. Ia menghidupkan televisi tanpa melihatnya, ia terus menganti chanel.

“Apa yang meresahkanmu Pam”, tanya ayahnya.

“Cinta Pa, Cinta menelepon Dewi”, jawab dokter Pam.

“Memangnya kenapa kalau Cinta telepon Dewi?”, tanya ayahnya lagi.

“Dari mana dia dapat nomor Dewi?”, tanya dokter Pam penuh selidik.

“Aku yang memberinya. Sejak pulang makan siang dia menanyakan tentang Dewi. Aku tak berani bercerita banyak, itu bukan hakku, hanya kamu yang berhak menceritakan semuanya”, jawab ayahnya.

“Tapi pa itu sangat … “,

“Biarkan Cinta mengenal Dewi dengan caranya sendiri. Anak itu sangat perasa dan cerdas. Biarkan iya mencari jawab atas pertanyaannya”, sahut ayahnya.

“Aku sangat takut”, kata dokter Pam.

“Tak perlu takut, biarkan semua berjalan secara alami. Sekarang tidurlah, besok kamu harus bekerja pagi-pagi”, kata ayahnya.

“Baik pa, aku akan tidur. Papa juga tidur”, kata dokter Pam.

“Iya, aku juga mau tidur. Selamat tidur Pam”, kata ayahnya.

“Selamat tidur pa”, jawab dokter Pam.

Kedua laki-laki itu meninggalkan ruang tengah menuju kamar masing masing.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!