Di sebuah Cafe tak jauh dari Rumah Sakit tempat Raizel dirawat, Kairen berkumpul bersama Nauval, Vero, Satya, dan Gabriel disana.
Semua orang terpaku dalam kediaman, hingga suara gebrakan Vero membuyarkan semuanya.
"LO SERIUS SAMA RENCANA LO BONG?!. GILA BANGET!!!" serunya dengan nada nggak santai diiringi gebrakan meja. Semua yang ada di meja itu terjingkat kaget sambil ngelus dada masing-masing.
"Ihhh gemes deh gue sama bacott Lo. Pengen gue elus pake kulit durian. Bisa nggak sih Ver, sekaliiiiiii aja Lo nggak bikin jantung gue ngefly?!. Kaget begoo!!!" umpat Gabriel dengan kesal. Yaallah, kalo bukan temen, udah diparut itu congornya Vero sejak 12 tahun yang lalu sama Gabriel.
"Briel sayang, maklumin aja ya. Si Vero emang gitu, bacotnya ga punya rem" Nauval merangkul bahu Gabriel dengan genit. Namun gadis itu segera menepisnya.
"Apaan sih Lo?!. Sayang, sayang, pala Lo tuh peyang!!!"
"Udah deh, kalian bisa diem dulu nggak?!. Kita lagi bicara serius Loh. Lama-lama gue kawinin juga Lo pada" semua orang kompak terdiam saat Satya yang berbicara. Mereka takut. Pemuda itu selalu membuktikan ucapannya dan tidak pernah main-main dengan apa yang sudah dia ucapkan.
Kairen berdehem sejenak untuk mengubah suasana. Dia memperbaiki posisi duduknya dan melipat kedua tangan diatas meja.
"Gue serius. Dan gue butuh bantuan kalian untuk jalanin sandiwara ini"
"Maksud Lo apaan Bong?" tanya Vero. Nah gini kek, santai. Kan enak ngomongnya, nggak perlu ngeluarin otot seribu tangan.
"Gue bakal masuk ke sekolah, tapi sebagai Raizel. Gue akan jadi Rai selama di sekolah. Dan tugas kalian, kalian cuma harus bersikap biasa aja kayak nggak ada apa-apa. Kalo ada yang tanya tentang kecelakaan yang menimpa Rai, bilang aja kalo Rai nggak kenapa-napa. Dan satu lagi, jangan sampek ada yang tau kalo gue sama Rai itu kembaran. Cukup kalian aja yang tau, ngerti?!" jelas Kairen dengan wajah serius.
"Tapi gimana sama Boy?. Masak dia nggak dikasih tau sih?" tanya Nauval
Kairen mengangkat sebelah alisnya, merasa asing dengan nama yang baru disebutkan oleh Nauval. Karena setahunya, dia dan Rai tidak pernah punya teman yang bernama Boy.
"Boy siapa?"
"Boy itu temennya Rai juga, temen deket malah. Tapi emang nggak dari kecil kenalnya nggak kayak kita-kita. Tapi tuh anak baik kok, dia solid banget. Masak dia nggak dikasih tau tentang ini?"
Kairen mengendikkan bahunya acuh. Satu tangannya meraih gelas berisi cappuccino ice lalu menyesapnya sedikit demi sedikit.
"Gue nggak mau ambil resiko. Orang luar itu susah buat dipercaya. Pokoknya gue mau cuma kalian doang yang tau tentang rencana ini. Soal Boy atau siapalah itu, gue nggak peduli. Nggak boleh ada orang lain yang tau. Gue percaya sama kalian, dan gue harap kalian nggak ngecewain gue"
"Gue pasti bakal dukung Lo" Satya mengulurkan tangannya, menepuk bahu sepupunya beberapa kali disertai senyuman.
"Thanks ya, Bang-Sat" sahut Kairen sembari menyengir anjing.
Satya berdecak kesal. Nih sepupu satu, dikasih hati malah minta tabok
"Berapa kali sih gue bilang ke Lo, jangan panggil gue ABANG. Jatohnya nanti malah kagak estetik. Manggil kakak kek, atau minimal Satya aja nggak usah ada abangnyaaa" Satya jadi gemes sendiri. Kalo nggak nginget kalo tantenya itu galak, mungkin dia udah jadiin Kairen umpan ikan.
"Yaudah dehh Iya. Thanks ya Satya aja" kayaknya, ngerjain orang tua emang hobbynya Bang Kai. Buktinya, dia masih aja suka godain Satya. Untung Satya kuat iman.
"Sini Lo!!. Gue cium baru tau rasa Lo!!" Satya berdiri dari duduknya, bersiap memberikan first kiss untuk Pangeran Cebong. Maaf ya gaess, Bang Sat emang kadang suka lupa gender.
"Awww, eike nggak mau akh. Eike masih perawan cyinn. Bai bai, aing mau kabor dulu" nada ngondek udah Kairen keluarkan, pertanda otaknya odah kepleset pindah ke dengkul.
"OII CEBONG, SEJAK KAPAN LO JADI PLASTISIN" Gabriel memekik geli. Suara cemprengnya yang cetar membahana merusak gendang telinga semua orang. Untung beberapa ada yang pakek headset.
"SUARA LO WOYY, MIRIP KUNTI KEJEPIT" Vero si toa berjalan ikut berteriak. Duel lah mereka buat bikin Cafe roboh.
"DARIPADA SUARA LO, MIRIP TUYUL BARU LAIR"
Nauval hanya bisa menggosok telinganya. Berada di tengah-tengah orang kayak Vero sama Gabriel itu butuh perjuangan. Perjuangan nahan budeg misalnya.
"Emang cuma suara gue yang paling oke. Udah mirip Justin Bibir"
Iya Bibir, Bibir dombleh.
*************
"Jadi kamu mau nyanar jadi Rai terus masuk ke sekolah itu?" tanya Reyhan memastikan. Putranya baru saja datang, dan langsung mengutarakan rencananya untuk balas dendam.
"Kamu yakin kalo pelakunya juga sekolah disitu?" Kenzi ikut bertanya dengan kepala menoleh kearah Kairen.
"Aku yakin Ma. Aku udah liat rekaman CCTV dari anak buah aku. Dan disitu jelas banget keliatan kalo orang itu pakek seragam sekolahnya Rai, itu berarti dia juga sekolah disana" jawab Kairen dengan nada yakin.
Reyhan menepuk bahu putranya beberapa kali. Dia tersenyum tipis, ternyata didikan melacak, analisis dan beladiri yang selama ini dia dan Kenzi ajarkan kepada kedua putranya tidak sia-sia.
"Papa dukung semua keputusan kamu. Tapi kamu harus hati-hati. Satu yang perlu kamu inget Kai, jangan pernah anggep musuh kamu itu kecil. Karena nggak ada musuh yang kecil di dunia yang saat ini kamu jalanin. Mereka bisa aja berbuat hal yang nggak pernah kita kira, jadi tetep waspada. Kunci keberhasilan kamu, ada di diri kamu sendiri" motivasi itu Reyhan berikan. Sebagai sosok ayah, dia tidak pernah menuntut agar kedua putranya menjadi anak yang pendiam, rajin belajar, atapun memaksa mereka untuk berprestasi. Dia membebaskan kedua putranya untuk memilih jalan mereka sendiri. Tugasnya hanya mengawasi dan mengarahkan jika kedua putranya berada di jalur yang salah.
"Kalo kamu butuh bantuan atau apapun itu, cepet hubungin Mama dan Papa. Kami akan selalu ada di belakang kamu. Kamu nggak sendiri" ucap Kenzi memberi support.
Kairen tersenyum senang. Dia merasa beruntung memiliki orang tua yang pengertian seperti Reyhan dan Kenzi. Mata pemuda itu menatap lurus ke depan. Tangannya terkepal kuat. Dendam di hatinya tumbuh dengan sempurna dan menuntut untuk segera dibalaskan.
"Gue akan temuin mereka dan bawa mereka kesini, hidup ataupun mati"
......Like, like, likeee, comentnya jan lupa. Happy reading:)......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
•§͜¢•ⁿᵘᵐᴮ 🦢🍒hiatus
bahagia bngtt punya ortu yg pengertian dan saling mendukung kpd anak2ny
2022-10-12
1
🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅
wah saat nya memulai pembalasan buat adek kembar dengan masuk sekolah di sekolah si kembar
2022-09-02
1
Rindi Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
bahagia nya punya orang tua yg pengertian dan selalu mendukung anak anaknya ,, semangat kairen dan berhati hati lah
2022-06-09
1