"Ati-ati lo. Kalo udah sampek jangan lupa kabarin gue" Excel mengantar Kairen sampai lobby bandara. Hari ini pemuda itu akan pergi, kembali ke tanah air dan kembali ke keluarganya.
"Sip. Kalo ada waktu, main lah ke Indo. Entar gue kenalin ke cewek-cewek yang ada disana. Cakep-cakep broh" Kairen berbicara dengan berapi-api. Kalo masalah cewek, dia jagonya.
"Gampang itu mah. Kapan-kapan gue kesana"
"Beneran Loh?" tanya Kairen sembari mengacungkan jari telunjuknya kearah Excel, menggoda.
"Bawel Lo!!. Udah sono berangkat, ketinggalan pesawat mamposs!!"
Perpisahan no drama no cry. Excel sama Kairen peluk-pelukan?. Jangan ngimpi!!!. Mereka ngomong alus aja udah hidayah.
Kairen masih berdiri di daerah boarding. Ia mengambil ponselnya, mengetikkan sesuatu untuk kembaran tercintaa.
Anda💬
~Gue udah di Bandara. Bentar lagi mau berangkat. Mungkin jam 19.00 gue udah sampek di Indo. Jangan lupa jemput gue, awas aja lo kalo sampek telatt!!
Send
Pesan singat ia kirimkan untuk kembarannya yang kontaknya ia beri nama 'Fotocopy muka'. Habisnya dia muka ikut-ikutan, nggak kreatif banget.
*************
Raizel yang saat itu lagi nongki ala-ala seleb di kafe sama temen-temennya mengernyit bingung. Nggak biasanya dia dapet chat. Apa jangan-jangan Mak Njingg tadi tau kalo dia ngambil gorengan lima tapi bayarnya cuma tiga?!.
Twins Kampreto💩
~Gue udah di Bandara. Bentar lagi mau berangkat. Mungkin jam 19.00 gue udah sampek di Indo. Jangan lupa jemput gue, awas aja lo kalo sampek telatt!!
Raizel membaca pesan itu dengan malas. Kali-kali dichat cewek kek. Ini malah di chat kembaran kamvret yang hobby nyusahin.
Anda💬
~hmmm
"Napa lo, muka kusut amat kek orang dikejer deler?!" tanya Nauval dengan nada ngeledek.
Raizel cuma mengkis-mengkis kayak orang sakaratul maut. Jaket kulit harga 50 juta dia lepas, terus digantung di pinggiran kursi.
"Si Kai mau dateng. Jam tujuh malem minta jemput"
"SERIUSAN LO?!. KAI MAU DATENG?!. WIHHH ASEKK INI MAH" Vero menyela dengan nada nggak santai. Nih anak satu, suka banget ngomong ngegas. Untung temennya nggak ada yang punya riwayat jantung.
Raizel mengusap wajahnya yang terkena cipratan air surga khas jigongnya Vero. Udah sering kok, udah seringgggg banget. Sampek Rai pernah mikir, harus ya gue pake mantel kalo ngomong sama Lo?!.
"Jigong Lo bau TPU anjengg!!!" Maki Raizel dengan mata melotot kayak dukun kecolok dupa. Muka gue, muka maharaja gue ternodaii njirr.
Vero menyengir setan kayak orang nggak ada dosa.
"Sorry Rai, gue dari kemaren mau sikat gigi kelupaan mulu"
Raizel melotot tak percaya. Ini nih, ini ciri-ciri temen yang palanya minta dielus pake golok.
"Jorok banget Lo. Gimana mau dapetin Elsa kalo sikat gigi aja nungguin hari sura?!" seloroh Nauval sambil geleng-geleng. Ganteng-ganteng kok jorok sih Beb.
"Elsa aja ngelirik dia kagak minat" Satya ikut menimpali. Si jarang ngomong, tapi sekali ngomong langsung bikin mental anjlok. Nyerinya berasa sampek selangkangann. Nggak heran kalo mantannya dia habis putus langsung jadi Anak alim.
"Santai aja Ver. Bentar lagi Kai dateng, Lo bisa berguru sama dia. Tuh anak kan pacarnya lebih banyak dari orang antri sembako" Nauval menepuk-nepul bahu Vero, memberi semangat meskipun nggak ikhlas.
"Lo nanti jemput Kai jam berapa?" tanya Satya
Raizel berpikir sejenak. Ia melihat kearah jam tangan 15 jutanya.
"Mungkin jam setengah tujuh gue berangkat ke Bandara. Bisa ngomel-ngomel tuh bujang kalo gue telat" Tak ada yang tau jika dia memiliki kembaran. Hanya Nauval, Vero, Satya, dan Gabriel yang tau.
"EH, BETEWE SI BOY KEMANA?! KATANYA MAU NYUSUL!!" Vero menyela dengan suara ngegas kayak profokator demo kebakaran jenggot.
Nauval menatap gemas kearahnya. Pemuda itu mengulurkan tangannya, meraup wajah Vero menggunakan tangan kiri yang habis dia pake buat cebokk.
"Bacot lo bisa di rem nggak sih!!" ucapnya geregetan. Ihhh pengen gue plintir ginjalnya.
"Tangan lo bau taii anjengg" Vero menjulur-julurkan lidahnya jijik. Wajahnya ternodai bau emas tabungan Nauval.
Nauval kembali meraupkan tangannya kearah Vero dengan sengaja.
"MAKAN TUH TAII"
***************
Sedangkan di pesawat, Kairen duduk tenang sambil dengerin musik. Pesawat sudah lepas landas empat jam yang lalu. Kini saatnya santai-santai sambil ngeliatin pramugari cantik wara-wiri.
Sebuah informasi dari audio center terdengar, membuat semua orang fokus mendengarkan. Sang kapten menjelaskan bahwa ada masalah dengan cuaca, sehingga pesawat terpaksa translit terlebih dahulu ke Bandara Internasional Y.
Kairen berdecak kesal. Waktunya sampai rumah harus terundur. Padahal 1 jam lagi seharusnya dia sudah mendarat di Indonesia, tapi ini?!.
"Napa kagak ngomong pas di Bandara sih kalo mau translit. Mengcapek emang"
35 menit berlalu, pesawat mendarat di Bandara International Y dengan selamat. Kairen menyeret kopernya kesana-kemari kayak orang ilang. Satu yang dia cari, colokan.
"Bisa diceramahin Rai nih gue kalo sampek dia nungguin lama di Bandara. Nih pesawat juga ngapa sih, pake acara translit segala. Trobos ae lah, jatuh tinggal bangun lagi apa susahnya"
Maklum ya manteman, gini nih jadinya kalo pas kecil mainnya keseringan sama kecebong. Otaknya ikutan kecil kayak taii nya cebong.
Kairen berjalan sembari menunduk. Mencoba menyalakan ponselnya yang mati karena kehabisan baterai. Tak fokus dengan jalan, tak sengaja dia menabrak bahu seseorang hingga barang-barang orang itu jatuh berserakan di lantai.
"Emm Maaf" Kairen ikut berjongkok, membantu orang bergender perempuan itu untuk memberesi barang-barangnya.
"Sekali lagi maaf" Kairen menyerahkan ponsel orang itu, yang tentu diterima olehnya dengan senang hati.
Satu penilainannya, cantik. Apasih yang dia tau selain cantik. Gak ada!!!!!.
"Nama aku Kairen"
Oke, oke, anggep aja Bang Kai nggak punya malu. Habis nabrak langsung ngajak kenalan. Sambil masang wajah malaikat dan senyum selebar samudera cinta, Kairen mengulurkan tangannya.
Gadis cantik dengan kulit putih dan rambut sepinggang itu mengernyit bingung. Mungkin dipikirannya, Kai itu orang toxic yang sok asik.
"Rachelia" Gadis bernama Rachel itu menyambut uluran tangan Kairen. Yaaa, anggep aja proses sosialisasi.
"Maaf, saya ada urusan. Permisi" Rachel buru-buru melepad jabatan tangannya kemudian bergegas melangkah menjauh. Kairen menghirup tangannya sendiri, parfum gadis itu masih menempel disana.
"GUE BERHARAP KITA BISA KETEMU LAGI!!" orang-orang menatap Kairen dengan tatapan aneh.
Ganteng-ganteng kok gila.
Hampir saja dia lupa tujuan utamanya, nyari colokan. Kairen bersiul jenaka saat menemukan colokan dekat toilet perempuan. Tenang aja Neng, Bang Kai nggak suka ngintip kok. Sukanya liat terang-terangan.
Ponselnya menyala setelah mendapat asupan energi. Buru-buru dia mengetikkan pesan kepada Raizel. Memberi tau kalau jam tibanya diundur.
Anda💬
~ Pesawat gue harus translit dulu. Jam tibanya diundur, mungkin jam 21.00 gue baru sampek di Indo.
Send
**************
Raizel memarkirkan mobilnya di parkiran bandara. Sesuai ucapannya, jam setengah tujuh dia sudah tiba di Bandara.
Raizel menutup pintu mobilnya, kemudian melangkah masuk ke dalam bandara. Bersamaan dengan itu, seseorang dari arah seberang jalan menyeringai senang. Ia menelfon seseorang.
"Gue liat Rai ada di Bandara"
".........-...."
"Dengan senang hati gue akan lakuin itu"
Raizel berdecak kesal saat dia terlambat membaca pesan yang Kairen kirimkan. Terlanjur nyampek gue Bang.
"Yaelahh, tau gitu gue molor dulu tadi" dia berbalik arah, kembali menuju pintu keluar. Percuma nunggu, yang ditunggu enggak peka.
Raizel menyalakan mesin mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya. Menyusuri jalanan ibukota yang tidak pernah sepi.
Raizel melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Dia bersiul ria, menirukan nyanyian seorang penyanyi western yang sedang terkenal. Tidak sengaja, matanya melirik kearah spion. Dan dia mulai menyadari sebuah keanehan.
"Itu mobil dari tadi ngikutin terus" gumam Raizel dengan tatapan waspada. Instingnya mengatakan jika ini bukan pertanda baik.
Dia mempercepat laju kendaraannya, dan mobil itu melakukan hal yang sama. Mata Raizel menajam, kelincahannya dalam berkendara penentu keselamatannya kali ini.
Brakkkk
Mobil itu menambrak mobil Raizel dari belakang. Membuat mobil lamborgini warna putih itu sedikit terhuyung.
"Bangsattt"
Raizel mengumpat kesal. Mobil itu terus menyerangnya, dan dia mulai kewalahan. Di depan mobilnya terdapat sebuah busway. Tidak mungkin jika Raizel mengikuti laju busway itu. Dia berkelok sedikit ke kanan, kemudian menyalip busway itu.
Di depannya ada perempatan, dan dari arah berlawanan sebuah truk melaju kencang. Raizel tercengang, dia tidak bisa menghindar. Untuk mengerem pun tidak sempat.
Sinar lampu dari truk itu menyilau wajah Raizel. Pemuda itu hanya bisa berteriak sembari menutup wajahnya menggunakan siku.
Brakkkk
Kecelakaan tidak dapat dihindari. Mobil Raizel terseret beberapa meter dan rusak parah. Bunyi tabrakan yang keras mengundang perhatian banyak orang. Semua orang berbisik, bahkan ada yang sempat-sempatnya memfoto.
Raizel masih setengah sadar. Tubuhnya terasa remuk, kepalanya sangat sakit. Dari kejauhan dia masih bisa melihat sosok orang yang menatap puas kearahnya. Sosok orang bertopeng hitam.
Pandangannya memburam hingga akhirnya dia tak sadarkan diri. Suara sirine mobil polisi dan ambulance mendekat. Proses evakuasi pun dilakukan. Membuat kerumunan orang terpaksa bubar dan menjauh.
Orang bertopeng hitam itu tersenyum puas. Dia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Gue berhasil"
Yyuhuuuu, jan lupa tinggalkan jejak guysss. Happy reading:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
•§͜¢•ⁿᵘᵐᴮ 🦢🍒hiatus
kasian Rai sampai celaka siapa orng nya
2022-10-12
1
🍁MulaiSukaSamaKamu(tyas)✅
siap sih yg bikin Rey celaka sampai kayak gitu 🤔
2022-09-01
1
εレレαm👩💼
Duhhh raizel sp yg bikin celaka si.. pakai topeng pula 😔🤔
2022-06-04
1