" Kalian berdua sedang apa ? " tanyanya dengan tegas membuat Sarah dan Yuda berbalik ke arah datangnya suara.
" Leo..." gumam Sarah.
" Ada yang bisa menjelaskan sebenarnya ada apa ini sampai kalian berdua akan memasuki kamar " ucap Leo kembali masih dengan suara tegasnya sambil menatap Sarah dengan tatapan tajam.
Menyadari Leo curiga membuat Sarah mendekati Leo dan Yuda mengurungkan niatnya untuk memasuki kamar Sarah.
Sarah merangkul lengan Leo dan mengusap-usapnya. Mencoba menenangkan Leo.
Yuda berbalik lalu berjalan perlahan menjauhi kamar Sarah. Ia tak ingin menjadi pemantik kesalahpahaman antara Sarah dan Leo. Cukuplah ia yang bermasalah dengan Aira, ia tak mau membawa orang lain terlibat dalam masalah yang dihadapinya.
" Aku pulang dulu, jika kau mengetahui kabar Aira tolong segera kabari " ucapnya terdengar bergetar.
" Maaf sudah mengganggu " sambung Yuda, segera melangkahkan kaki keluar dari apartemen Sarah.
Sarah segera menutup pintu dan menguncinya sepeninggal Yuda.
Sementara Leo kini duduk di sofa sambil menatap tajam pada wanita yang akan segera dia nikahi.
" Bisa kamu jelaskan ? " tanya Leo kembali penuh rasa ingin tahu. Leo duduk tegak di sofa dengan aura dingin dan tangan yang bersidekap di dada, memasang mode marah.
" Kamu marah ? " tanya Sarah manja sambil duduk di samping Leo. Leo tak menjawab pertanyaan dari Sarah. Ia hanya melirik tajam ke arah Sarah.
Sarah menahan tawa melihat tingkah Leo. Baginya sangat lucu melihat raut wajah Leo yang saat ini memperlihatkan kekesalan. Sudah lama ia tak melihat wajah dingin Leo. Hal ini mengingatkan Sarah pada saat pertama kali berjumpa dengan calon suaminya itu. Wajah tampan yang dingin dan datar tanpa ekspresi.
" Cih... Kenapa kamu tertawa seperti itu, aku ini sedang marah tahu ! " ucap Leo lagi melirik Sarah masih dengan aura dingin.
Sarah bangkit dari duduknya menyadari sang gunung kembali membeku dan ia harus segera mencari cara untuk mencairkannya.
Sarah berjalan masuk menuju ke kamarnya, membuat Leo mengikuti langkah sang calon istri dengan tatapan matanya. Sejujurnya ia sangat ingin Sarah menjelaskan dan merayunya agar tidak marah. Ia hanya ingin Sarah bermanja-manja agar ia tak marah. Tak menyangka Sarah hanya mengacuhkannya seperti ini.
Leo membuang nafasnya kasar, kali ini tangannya tak bersedekap di dada lagi. Leo berdiri dari duduknya. Tangan kanannya memijat-mijat keningnya, sementara tangan kirinya masuk ke dalam saku celana panjangnya.
Sarah kembali bersama Aira dan Bayu. Melihat Leo yang berdiri membelakangi mereka membuat Sarah berniat menjahili Leo. Sarah membawa Bayu dalam gendongannya sementara Aira hanya memperhatikan tingkah Sarah.
Sarah mendekati Leo, kemudian menepuk punggung Leo.
" Apa sih Sar ? " Leo kemudian berbalik dan terkejut melihat Bayu yang ada dalam gendongan Sarah tengah tersenyum sangat manis ke arahnya.
" Om eo..." ucap Bayu. Leo segera mengambil alih bocah tampan itu dari tangan Sarah.
" Hai ponakan om yang lucu... Kamu ada disini " ucap Leo menciumi gemas wajah Bayu. Sejak dulu, Leo dan Sarah memang sangat menyayangi Bayu.
" Jadi Om Leo udah gak marah kan sama Tante Sarah ? " tanya Sarah mensejajarkan diri dengan Leo.
" Gak marah kalo kamu bikinin yang kayak gini " bisik Leo licik yang dihadiahi tinjuan di lengannya. Leo tersenyum melihat Sarah merengut.
" Sabar ya sayang, minggu depan kita udah bisa buat cetakannya " bisik Leo kembali. Ia terkekeh melihat raut wajah Sarah yang memerah.
Aira mendekati mereka bertiga, lalu mengajak mereka untuk sarapan mengingat karena kedatangan Yuda tadi membuat Sarah dan Aira membatalkan sarapan.
Selesai sarapan, Sarah menceritakan semuanya pada Leo. Sama halnya seperti Sarah, Leo pun tak percaya jika Yuda bisa melakukan poligami. Leo sangat tahu jika rasa cinta Yuda pada Aira begitu besar.
" Jadi sekarang apa yang akan kamu lakukan ? " tanya Leo pada Aira.
" Aku akan menggugat cerai mas Yuda " tegas Aira.
Leo dan Sarah menatap satu sama lain.
" Kamu yakin ? Mungkin sebaiknya kamu dengarkan penjelasan mas Yuda dulu. Jangan sampai kamu mengambil keputusan yang akan kamu sesali " Sarah mengingatkan Aira.
" Sarah benar, sebaiknya kamu pikirkan baik-baik. Pasti ada alasan yang masuk akal " Leo membenarkan ucapan Sarah.
" Bagiku pernikahan itu sangat suci. Bukan hanya tentang sebuah ikatan janji tapi juga kepercayaan. Sekali saja ternoda, tidak ada yang bisa menghapusnya.Dan mas Yuda sudah menodai kepercayaan itu " lirih Aira.
" Aku akan selalu mendukungmu. Selama itu yang terbaik untuk kamu dan Bayu " tutur Sarah sambil memeluk Aira.
" Terima kasih, sudah ada untukku " ucap Aira membalas pelukan Sarah.
Leo terdiam melihat Sarah dan Aira, namun ia dikejutkan oleh Bayu yang tiba-tiba memeluknya.
" Om... peyukin ayu ong " ucap Bayu manja. Leo memeluk Bayu dengan hangat. Ia merasa sedih, jika anak sekecil Bayu harus kehilangan kasih sayang utuh dari orang tuanya. Sama halnya seperti dirinya yang ditinggalkan oleh orang tuanya dulu hingga ia diangkat anak oleh orangtuanya saat ini.
" Aku bisa minta tolong lagi ? " tanya Aira.
" Apa ? Kalau kami bisa, kami pasti menolong kamu " jawab Sarah.
" Bisa tolong carikan aku pekerjaan. Aku harus menata hidupku kembali " ucap Aira penuh harap.
Sarah melihat ke arah Leo.
" Kalau kamu mau, di kantorku posisi pemasaran sedang membutuhkan karyawan baru. Aku bisa merekomendasikan kamu kepada bos ku nanti " jelas Leo.
" Benarkah ? Aku mau... Aku akan menyiapkan lamarannya. Terima kasih, kalian sudah banyak membantuku. Maaf jika aku sudah merepotkan kalian " ucap Aira menundukkan kepalanya.
" Sudahlah, yang penting sekarang kamu harus bangkit. Keputusan sudah kamu ambil, kamu harus terus berjalan untukmu sendiri dan juga untuk Bayu " tegas Sarah.
Sarah dan Leo tak lama kemudian meninggalkan apartemen. Mereka harus melakukan fitting baju pengantin untuk pernikahan mereka yang akan dilaksanakan Minggu depan.
Sepeninggal Sarah dan Leo, Aira merapikan kembali apartemen Sarah. Sementara Bayu, terlihat asyik bermain dengan mainannya. Setelah selesai merapikan apartemen, Aira segera membuat surat lamaran. Bagaimanapun ia harus bergerak cepat untuk segera bangkit dari keterpurukannya.
Ting... Tong... Bel apartemen berbunyi nyaring.
Aira was was untuk membuka pintu. Ia khawatir jika Yuda kembali lagi. Tak lama pesan masuk ke ponselnya. Rupanya Sarah memberi tahu jika nanti akan ada kurir pengantar makanan untuk makan siang Aira dan Bayu. Aira segera membuka pintu dan ternyata itu memang kurir pengantar makanan yang dipesan Sarah. Aira menutup pintu setelah menerima pesanan.
Tak lama, bel terdengar kembali. Aira bergegas membuka pintu khawatir jika kurir tadi melupakan sesuatu. Aira membuka pintu kembali, namun seketika ia menutupkan kembali pintu begitu melihat orang di depan pintu.
" Tunggu, yang... Biarkan aku masuk " ucapnya sambil menahan pintu agar tak tertutup.
Tenaga yang dikeluarkan Aira tentunya kalah kuat jika dibandingkan Yuda. Akhirnya Yuda bisa masuk ke dalam apartemen.
" Aira... Sayang... " ucap Yuda bergerak mendekati Aira.
Aira berjalan mundur menjauhi Yuda, namun ia kalah cepat. Yuda menariknya ke dalam pelukan.
" Mas kangen... Mas cari-cari kamu dari semalam. Mas yakin kalau kamu ada disini meskipun Sarah menyembunyikannya " ucap Yuda lirih sambil menciumi pucuk kepala Aira.
" Lepas, mas... Lepas... ! " seru Aira memberontak, berusaha melepaskan diri dari pelukan Yuda.
" Mas cinta sama kamu, Aira. Kamu harus percaya sama mas " ucap Yuda tanpa melepas pelukannya.
" Maafkan mas... Mas akan melakukan apapun asalkan kamu mau memaafkan mas... " Yuda menambahkan.
" Mas yakin akan melakukan apapun ? " tanya Aira berhenti memberi perlawanan.
" Iya, asalkan kamu mau memaafkan mas. Mas tidak bisa hidup tanpa kamu dan Bayu " ucap Yuda melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah cantik istrinya yang mulai basah dengan air mata.
Dilihatnya wajah cantik istrinya yang sendu dengan mata yang sembab. Tidak ada pancaran sinar bahagia di raut wajahnya.
" Aku akan memaafkan kesalahan mas Yuda, asal... " Aira tak meneruskan ucapannya.
" Asal apa ? Aku akan melakukan apapun agar kamu memaafkanku " tegas Yuda.
" Ceraikan aku, mas ! " tegas Aira menatap tajam ke arah Yuda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments