Aira sampai di depan sebuah apartemen. Ia menekan bel, lama tak jua pintu apartemen itu terbuka. Aira memaklumi jika sang tuan rumah, mungkin tengah tertidur lelap karena ini memanglah sudah sangat larut. Aira kembali menekan bel, kali ini terdengar suara pintu terbuka.
Ceklek...
Nampak seorang wanita cantik memakai baju tidur berkimono membuka pintu sambil mengucek matanya. Seketika matanya terbelalak saat melihat Aira berdiri di depan pintu dengan membawa koper besar dan menggendong Bayu.
" Aira... " ucapnya tak percaya dengan yang dilihatnya. Ia mengerjapkan matanya, memastikan jika sosok wanita yang berdiri di hadapannya itu benar-benar sahabatnya.
" Masuk ! " serunya sambil membawa masuk koper milik Aira.
Mereka berdua duduk di sofa setelah Aira menidurkan Bayu di kamar tamu.
" Sebenarnya ada apa ? " tanya Sarah saat menyadari kondisi sahabatnya yang sangat kusut dengan mata yang sembab.
Aira terdiam, ia tak tahu bagaimana harus memulai cerita. Hanya lelehan air mata yang menjawab pertanyaan Sarah. Sarah memeluk sahabatnya itu, mencoba menenangkan Aira.
" Mas Yuda... Dia..." Aira tak meneruskan ucapannya. Suaranya tercekat karena tak bisa menahan tangisnya lagi.
Sarah memeluk dan mengelus punggung Aira.
" Kamu tenangkanlah diri dulu. Ingat... Aku selalu ada disisimu, siap mendengarkan keluh kesahmu jika kamu telah siap menceritakan semua. Sekarang beristirahatlah dulu " ucap Sarah.
" Terima kasih... Maaf aku sudah merepotkanmu " ucap Aira lirih.
" Hei... Kita ini bersahabat sejak lama. Kamu sudah kuanggap seperti adikku sendiri. Jadi jangan sungkan " Sarah melepaskan pelukan.
" Seandainya mas Yuda datang, tolong rahasiakan jika aku dan Bayu ada disini " pinta Aira yang dibalas dengan anggukan oleh Sarah.
Aira masuk ke kamar tamu, kemudian membaringkan dirinya di samping anak semata wayangnya itu dan memeluknya.
Pagi-pagi sekali Aira sudah bangun. Ia merapikan apartemen juga memasak untuk mereka semua. Sarah yang baru saja terbangun, kaget mendapati Aira yang sedang menata makanan di meja makan.
" Sepagi ini, kamu sudah selesai memasak ? " tanya Sarah yang baru saja keluar dari kamarnya.
" Sesiang ini kamu baru bangun ? " Aira menjawab pertanyaan Sarah dengan pertanyaan bernada sindiran.
Sarah tersenyum simpul.
" Sudah mau menikah tapi masih suka bangun siang... " ucap Aira lagi.
" Iya... iya... Baiklah, aku mungkin bisa belajar darimu " sahut Sarah sambil duduk di meja makan dan menghidu aroma lezat masakan yang Aira buat.
" Keponakan aku yang tampan itu, masih tidur ? " tanya Sarah karena tak melihat Bayu bersama Aira.
" Masih tidur, mungkin dia kelelahan " jawab Aira lirih pandangan matanya mulai terlihat sayu.
Sarah meraih tangan sahabatnya itu.
" Sebenarnya ada apa dengan mas Yuda ? Mengapa kamu sampai pergi dari rumah ? Kalian sedang ada masalah ? " pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan Sarah.
Aira menundukkan kepalanya, ia tak tahu harus memulai dari mana. Baginya semua yang terjadi bagaikan mimpi buruk.
" Aira..." Sarah memanggil namanya saat sang sahabat tak mengeluarkan sepatah kata.
Aira tersadar, ia mengatur nafas menenangkan perasaannya.
" Mas Yuda... menikah lagi " suara Aira terbata menahan tangis.
" Hah ? Mana mungkin begitu. Mas Yuda sangat mencintai kamu " Sarah tak percaya dengan apa yang baru saja Aira katakan.
" Tapi kenyataannya begitu... Kemarin, Mas Yuda membawa istri barunya ke rumah " jelas Aira dengan uraian air mata di pipi.
Sarah mengepalkan tangan kemudian memukulkan kepalan tangannya ke atas meja makan menimbulkan bunyi piring yang terguncang karenanya.
" Tega sekali Mas Yuda... Apa yang ada di pikirannya ? Hubungan kalian berlangsung sejak lama dan hanya berakhir seperti ini. Dia benar-benar... " ucap Sarah yang mulai emosi namun tak melanjutkan ucapan saat dilihatnya Aira yang mulai menangis.
Sarah mendekat, menghampiri sahabatnya itu lantas memeluk erat Aira.
" Aku ada disini, menangislah jika itu bisa membuatmu tenang. Tapi berhentilah jika itu hanya menambah perih lukamu " tenang Sarah.
Sarah sangat tahu bagaimana hubungan Aira dan Yuda terjalin. Yuda yang merupakan kakak kelas mereka, sudah menaruh hati pada Aira sejak pertama kali mereka bertemu. Walaupun Aira tak terlalu menanggapi tetapi Yuda tak pernah menyerah untuk bisa mendapatkan hati Aira hingga akhirnya Aira luluh dan menerimanya. Hubungan mereka terus berlanjut hingga mereka selesai kuliah dan bekerja. Pada akhirnya mereka menikah setelah berpacaran selama 5 tahun.
Sarah tak mengira pernikahan yang telah berjalan 3 tahun serta telah dikaruniai seorang anak yang tampan dan lucu itu kini berada diambang kehancuran hanya karena orang ketiga. Sungguh Sarah tak habis pikir, bagaimana mungkin Yuda bisa mengkhianati Aira padahal ia tahu betul jika Yuda sangat mencintai Aira.
" Mama... " suara Bayu menyadarkan Aira dan Sarah.
Aira segera menghapus air matanya saat melihat Bayu berada di sampingnya. Segera ia membawa Bayu ke dalam pangkuannya.
" Anak mama sudah bangun " ucap Aira memeluk Bayu. Bayu menyentuh wajah sendu Aira.
" Mama... angis " ucap Bayu.
" Mama gak nangis sayang, mama cuma pusing sedikit " Aira menjawab dengan senyuman.
" Num obat ya " ucap Bayu begitu perhatian, membuat Aira terharu.
" Mama sudah punya Bayu... Bayu itu obat buat mama... " lirih Aira menciumi wajah tampan Bayu.
" Hei, jagoan... Tante Sarah mau dipeluk juga dong ! " ucap Sarah sambil membuka lebar kedua tangannya.
Bayu turun dari pangkuan Aira kemudian berjalan ke arah Sarah dan memeluk Sarah.
" Ate calah au..." ucap Bayu sambil menutup hidung dan melepas pelukannya.
" Masa sih ? Tante udah mandi tahu" ucap Sarah membaui badannya.
" Api Oong " jawab Bayu sambil tertawa. Sarah meraih Bayu dan menghadiahinya dengan gelitikan di perut Bayu membuat bocah tampan itu tertawa tak henti.
Ting... tong... Terdengar suara bel pintu membuat Aira dan Sarah saling beradu pandang.
" Kalau mas Yuda yang datang, gimana Sar ? " tanya Aira cemas.
" Kamu masuk ke kamar aku, terus masuk ke kamar mandi. Jangan buat suara, kunci pintu kamar mandinya " seru Sarah.
Aira segera masuk ke dalam kamar Sarah bersama Bayu. Sarah mengatur nafas, bagaimanapun ia harus siap menghadapi Yuda.
Sarah bergerak menuju pintu apartemen dan membukanya. Tebakan mereka benar, Yuda kini telah ada di hadapan Sarah. Yuda menerobos masuk ke dalam begitu pintu terbuka.
" Dimana Aira ? " tanya Yuda sambil melihat sekeliling ruangan.
" Lho, bukannya Aira di rumah. Kenapa mas Yuda mencari Aira disini " jawab Sarah menutupi dengan bersikap tak tahu apa-apa.
Yuda bergerak ke dalam, ia mencari ke dapur, bahkan ke kamar tamu. Begitu Yuda akan masuk ke dalam kamar utama, Sarah melarang.
" Mas ini apa-apaan sih ? Kenapa mas masuk ke dalam tanpa seijinku " Sarah menekankan kalimatnya.
" Kenapa mas pikir Aira ada disini... Memangnya untuk apa Aira datang kemari " tegas Sarah.
Yuda terdiam, ia tak tahu harus berbuat apa. Ia enggan untuk menceritakan masalah yang sebenarnya pada Sarah.
" Kalau mas tidak percaya, buka saja pintu itu dan lihat apakah Aira ada di dalam atau tidak " seru Sarah sambil bergerak membukakan pintu kamarnya.
Pintu terbuka, namun Yuda tak menemukan Aira dan Bayu disana. Pada saat Yuda akan melangkahkan kaki memasuki kamar Sarah, seseorang bertanya kepada mereka...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
inayah machmud
sekarang nyari aira,,, buat apa urus aja istri baru mu yuda...
2022-09-29
1